Siang hari dirumah om santoso, sepulangnya dari bandara gw langsung merebahkan badan gw diatas kasur.
'Ngantukkk..' batin gw malas
Saat baring-baring diatas kasur.

Saat gw sedang memejamkan mata bersiap untuk tidur siang, handphone gw berdering memecah rasa malas gw.

'Arghh... Ganggu aja gw mau tidur..'. Kesal batin gw

*fox rain

"Halo" sapa gw sambil duduk dikasur
"Ndut.. Maafin aku yah.."
"Iya.."
"Ndut besok pulang??"
"Iya.."
"Aku nitip jalangkote yah ndut"
"Iya.." "kamu lagi apa?" tanya gw kemudian
"Aku lagi kangen kamu ndut di kosan.." ucapnya manja
"Kangen??" tanya gw
"Iya..km gak kangen ya sama aku.." tanya dia dengan manja
"Iya aku kangen.. Tapi.."
"Tapi kenapa ndut??"
"Tapi kan kita gak balikan.."
"Ndut mahhh... Ndut PS an yuk.. Aku angen niyy.." ucapnya dengan penuh manja
"Ps?? Apaan aku gak ngerti.." tanya gw bingung
"Phone sex ayank ku.. Aku mau ituu..." ucapnya terdengar sexy "heh?? Ntar kedengeran ah aku disini.." ucap gw beralasan
"Ndut aku cium lehernya ya.." ucapnya dengan disusul suara kecupan
"Yank.. Hey.." ucap gw
"Ayo yank..aku buka baju kamu yahh.."
'Aduh.. Kenapa gw ikut kebawa suasana gini..' batin gw gelisah
"Bentar aku tutup pintu kamar dulu" ucap gw kemudian
"Iyah sayang" balasnya
Setelah menutup dan dikunci, gw kembali duduk dikasur.

"Udah" ucap gw
"Ndut aku udah telanjang, sekarang aku buka celana kamu yah.." ucapnya sambil mendesah
"Iya yank" jawab gw yang belum membuka satupun pakaian gw.
"Ndut suara kamu mana..??" ucapnya
"Ini dari tadi kan aku ngomong"
"Desahan kamu ndut..jilatin aku dong ndut.." ucapnya
"Iya-iya" jawab gw mengiyakan maunya.
'Aduhh... Makin panass...' batin gw yang semakin terbawa arus.

Setengah jam kemudian
"Ah..ah...ahhh.." desah gw bersamaan dengannya saat akhirnya sampai di puncak.
'Anjrit..huh..ini..pertama kalinya gw baik penuh dengan sensasi..' batin gw
"Enak ya ndut.." ucapnya mendesah
"Iya.." jawab gw
"Besok dari bandara langsung ke kosan yah.. Aku mau yang benerannya besok" ucapnya terus terang.
"Iya.. Aku sayang kamu"
"Aku juga ndut.." "yaudah mandi dulu gih ndut nya aku.."
"Iya aku bersih-bersih dulu yah"
"Iya sayang"
"Love you"
"Love you to ndut.. Muachhh"
Tut..tut..tut

Kemudian Gw letakkan handphone disamping bantal, gw masih terlentang diatas kasur dalam posisi setengah telanjang.

Semua begitu cepat, tanpa disadari gw sudah melakukan apa yang dia mau. Menjadi terbiasa dengan hal seperti ini, kenapa??

Lepas dari kenikmatan yang membuai dunia gw, kini datang sebuah rasa ragu yang mempertanyakan konsistennya pendirian gw.
'Kita masih belum balikan..' batin gw

15 menit kemudian.
Setelah selesai mandi, gw masih dikamar lagi asik ngobrol di bbm dengannya.

Gw coba untuk tidak memperdulikan masalah balikan atau tidak, karena sekarang dia sudah bersikap sangat manis.

*fox rain
Incomming Call
Rein

"Halo.." sapa gw
"Hey.. Ko dimana mi??" tanya dia
"Dirumah..knapa rein?"
"Zaki nda ada dia telp kau?" tanya dia
"Engga.. Engga ada telp dari tadi.." ucap gw
"Edede.. Kasian itu anak.. Dia sudah tunggu kau mi itu di mandonga" ucapnya
"Mandonga? Dimana tuh?"
"Di dekat terminal mandonga la bodo.." ucapnya mengesalkan
"Tau deh yang pinter.. Gw kan Gak apal daerah sini.." ucap gw sedikit malas.
"Hehehe..iyo maaf ji pale.. Itu bukan mengejek la.. Hanya terbiasa ji disini bilang seperti itu.. Bukan maksudku bilang kau itu betulan bodo.." ucapnya sambil cengengesan
"Jadi gw ke mandonga nih? Naek apaan kesana?" tanya gw
"Naik pesawat la pintar.. Ihh betul-betul kau itu.. Naik pt-pt la.."
"Pt-pt? Apaan tuh?" tanya gw polos
"Pt-pt itu kalau disini sebutan buat angkutan kota.. Mengertikah?" jelasnya ke gw dengan aksen yang meledek
"Iya-iya..gw ganti baju dulu.. Sms in aja no nya zaki.." ucap gw
"Iyo sebentar pak, sa sampe ji sebentar lagi.."
"Yaudah.." ucap gw langsung menutup telp.

"Yank maaf tadi ada telp dari sepupu aku, aku mau ketemu mereka dulu yah.. Ntar sore kalo udah pulang aku telp kamu.." ucap gw di bbm
"Iya ndut.. Kamu hati-hati yah"
Balasnya tak lama kemudian.

Gw segera mengambil kemeja di dalam koper.