Berawal dari pembicaraan beberapa kaskuser tegal yang sama-sama mempunyai pemikiran untuk peduli dan berbagi kepada saudara kita di wilayah tegal dan sekitarnya yang -mungkin- mengalami nasib yang kurang beruntung, maka dibuatlah thread ini sebagai wadah untuk merealisasikan ide tersebut menjadi rutinitas.
Quote:
Secara garis besar sasaran atau target kami adalah:
1. Pasien anak-anak (balita) yang mengalami sakit kategori berat, dan dari keluarga yang tidak mampu
2. Panti asuhan anak yatim
3. Berbagi nasi kepada sesama
4. Bakti sosial yang sifatnya insidental. Misalnya bencana alam dsb
Quote:
Teramat indah sebetulnya kita dalam menjalani hidup di dunia ini yang cuma sesaat yang kata orang jawa "wong urip iku mung mampir ngombe", apabila kita mengetahui hakikat dari kebersamaan, peduli dan berbagi kepada sesama.
Quote:
Kami peduli dan berbagi tidak untuk tujuan dan motif tertentu tetapi kami peduli dan berbagi semata-mata rasa syukur karena masih diberi kesempatan untuk peduli dan berbagi.
[Update] Kunjungan survey pasien anak-anak (balita) yang membutuhkan
Guna menindak lanjuti data yang telah kita himpun dari media internet salah satunya dari [URL="http://www.lensaindonesia..com/2012/07/13/salam-minum-obat-balita-tegal-malah-buta-dan-lumpuh.html"]lensa indonesia[/URL] seraya berdoa untuk kondisi kesehatan adik kita yang lebih baik, sampailah kami di rumah adik Dea. dan ini adalah akhir kunjungan kita ke adik-adik kita yang membutuhkan pada hari Selasa, 18-02-2014
berikut data dari adik kita masa depan bangsa kita :
Nama : Dea Amanda
Tanggal Lahir : 28 Juni 2010 (3 tahun, 7 bulan)
Ibu : Waisah (32 tahun) - jualan kopi (asongan) di stasiun
Ayah : Imam Fakhrudin (32) - porter jasa ekspedisi di stasiun tegal.
Alamat : Jl. Kolonel Sudiarto, kampung panggung genthong, Rt.05 Rw.04 kelurahan panggung, kecamatan Tegal Timur, kota Tegal.
awal cerita :
Quote:
"Berawal dari panas tinggi yang mencapai 40 derajat, balita ini dilarikan ke Puskesmas Tegal Timur dekat rumah kontrakannya. Dokter puskesmas yang menangani kasusnya tersebut mendiagnosa Dea terjangkit Bronchitis. Balita tersebut diberikan obat generik berupa sirup dan puyer. Obat itu langsung diminumkan orang tuanya ke Dea sesampainya di rumah." -lensa indonesia-
cerita dari keluarga, pada saat sakit dan kejang-kejang Dea di bawa ke rumah sakit kardinah tegal, diagnosis dari Rumah Sakit kardinah Tegal Dea ternyata mengidap penyakit meningitis (radang otak). keadaan saat ini Dea mengalami kelumpuhan kaki (kaki bengkok) dan tidak bisa jalan atau beraktivitas seperti anak lain yang seumuran dengannya. Dea hanya bisa berbaring di kasur, dan menggunakan pampers karena dea tidak bisa buang air sendiri. Dea tidak bisa mendengar suara yang bising atau membuatnya terkejut, itu akan membuat Dea menangis. Ketika menangis pun mata sebelah kanan tidak mengeluarkan air mata.
jika Dea sedang kumat, atau panas mendadak. Dea akan kejang-kejang dan seluruh tubuhnya menjadi kaku.
Orang tua Dea tidak mampu untuk memeriksakan keadaan Dea secara rutin dikarenakan tidak adanya biaya, sementara kartu jaminan kesehatan kota tegal (jamkesta), yang penah dibuatkan oleh pemerintah kota tegal. sudah habis masa berlakunya pada tahun 2012. dan orang tua Dea tidak tahu cara mengurus perpanjangan kartu Jamkesta tersebut. Orang tua Dea sangat ingin memeriksakan anaknya ke dokter spesialis anak atau spesialis saraf untuk mengetahui perkembangan kesehatan anaknya, dan melihat anaknya kembali sehat seperti sedia kala.
Sudah hampir 6 bulan Dea tidak pernah lagi di bawa kontrol ke rumah sakit karena tidak adanya biaya dan kendaraan. kebutuhan Dea sehari-hari adalah Pampers dan susu untuk tambahan asupan gizi Dea.
Spoiler for Adik Dea:
dea menangis saat mendengar suara motor lewat
Cerita berlanjut :
Quote:
Sedikit flashback ke kronologi pengiriman paket : Sabtu, 15-02-2014 pukul 20.00 ketika kami sampai di stasiun untuk mengirim paket masker untuk korban erupsi gunung kelud, saya om weim, om hosinho mendatangi salah satu jasa ekspedisi dan menanyakan waktu yang dibutuhkan paket untuk sampai ke tujuan. ternyata tidak ada satupun jasa ekspedisi di dalam stasiun yang bisa mengantarkan paket dalam 1 malam. kebetulan porter yang ada di situ ada yang kenal dengan agan hosinho, kemudian porter tersebut menunjukan dan mengantarkan kami ke jasa ekspedisi yang bisa mengirimkan paket 1 malam sampai kediri. kami tidak banyak ngobrol sama bapak yang menolong kita ini. karena ada kegiatan selanjutnya yaitu bernas. kami pun kembali ke posko. Selasa, 18-02-2014 :Ketika pertama sampai dirumah orang tua Dea kami merasa tidak asing dengan Ayah Dea. setelah ngobrol-ngobrol sebentar ternyata Ayah Dea adalah orang yang menunjukkan dan mengantarkan kita ke jasa pengiriman paket yang cepat (kirim malam pagi sampai) dalam penyaluran bantuan paket 2300 masker. dan yang mengejutkan kami adalah beliau ternyata teman semasa sekolah teknik menengah (STM) agan hoshino.
Spoiler for ayah dea:
ayah dea pojok kanan kaos biru merah
di sini kami mengambil hikmah dari apa yang telah di lakukan oleh org tua Dea (bpk Imam). yaitu dengan niat yang tulus dan ikhlas, perbuatan sekecil apapun akan mendapat berkah dan balasan yang setimpal bahkan lebih. terbukti dengan tujuan kita untuk menengok adik dea yang malah mempertemukan kita kembali dengan bpk imam yang telah membantu mempersingkat waktu sampainya paket masker ke kediri.
semoga kita dapat membantu Adik Dea dengan sepenuhnya sesuai dengan apa yang telah ALLAH SWT amanatkan kepada kita.
semoga semua niat baik dan keikhlasan yang telah dikerjakan rekan-rekan sampai saat ini menjadi berkah untuk kita semua.
semoga reggal peduli dan berbagi bisa menjadi wadah yang amanah. AMIN...