Kaskus

Story

javieeAvatar border
TS
javiee
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"


Spoiler for RULES:


BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"


INTRO

Perkenalkan, nama gw Raden Fajar Putro Mangkudiningrat Laksana...Bohong deng, kepanjangan...sebut aja gw Fajar. Tinggi 175 cm berat 58kg. bisa disebut kurus karena tinggi dan berat badan gw ga proposional. emoticon-Frown. Gw ROCKER...!! Pastinya Rocker Kelaparan.
Gw terlahir dari keluarga biasa saja yang serba "Cukup". dalam arti "cukup" buat beli rumah gedongan, "cukup" buat beli mobil Mewah sekelas Mercy. (ini jelas jelas bohong). yang pasti gw bersyukur dilahirkan dari keluarga ini.

Gw Anak pertama dari 3 bersaudara. Adik adik gw semuanya perempuan. Gw keturunan Janda alias Jawa Sunda. Bokap asli dari Jepara bumi Kartini. Tempatnya para pengrajin kayu yang terkenal di Nusantara bahkan diakui oleh Dunia. Tapi bokap gw bukan pengusaha mebel seperti kebanyakan orang Jepara. Nyokap gw asli Sumedang Kota yang terkenal dengan TAHU nya. Tapi wajahnya sama sekali nggak mirip tahu ya. Sunda tulen nan cantik jelita. Beliau bidadari gw nomer "1" di dunia ini.

Spoiler for INDEKS:


Spoiler for INDEKSII:
Diubah oleh javiee 06-04-2015 23:49
anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
manusia.baperanAvatar border
manusia.baperan dan 4 lainnya memberi reputasi
3
728.7K
2.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
javieeAvatar border
TS
javiee
#549
PART 37
POLSEK Bogor Utara....
Ya disinilah tempat gw berada siang itu. Gw digaruk oleh POLISI dan SATGAS pelajar yang menangkap gw ketika sedang berlari menyelamatkan diri.
Bagaimana dengan Dedi?? Entah dia berada dimana saat itu. Terakhir gw melihat dia berlari berlawanan arah dengan gw. Dia selamat.....Sedangkan gw harus mendekam disini untuk dimintai keterangan oleh aparat Kepolisian setempat.

"Plak....Plok....Plak...Plok.."

Satu, dua tamparan aparat kepolisian mendarat mulus di pipi gw. Berkali kali gw berkata kalau gw tidak salah...Tapi semakin gw membantah, tamparan itu makin keras dilayangkan hingga telinga gw merasa pengang. Gw berharap dan terus berharap ada saksi mata yang melihat jelas kejadian tadi agar gw bisa keluar dari sini.

Setelah pukulan dari Pak Pol sedikit reda, gw melihat sekeliling kantor polsek yang menyeramkan menurut gw. Ternyata gw tidak sendirian berada disini. Terlihat ada 6 orang cucunguk musuh bebuyutan gw tengah dijemur di halaman Polsek sambil bertelanjang dada. Dua diantaranya gw mengenalinya. Dia adalah cucunguk yang berwajah sangar itu. Gw memperhatikan yang lain, cucunguk yang membawa sebilah samurai itu tidak ada disini. Padahal dia orang hampir saja merenggut nyawa gw. Ya, dia berhasil lolos ketika Polisi dan Satgas pelajar mengejar kami semua.

Tak lama seorang laki laki paruh baya datang memasuki halaman Polres. Dia Pak Ali guru BP gw di sekolah. Kemudian dia mengobrol dengan beberapa Polisi. Sepertinya dia ingin mengeluarkan gw dari sini. Dan benar saja, setelah mengobrol dengan beberapa Polisi, kemudian dia menghampiri gw.

"Kamu nggak apa apa?" Tanya dia.

"Nggak apa apa Pak...Cuma lecet sedikit." Jawab gw.

"Dia orang pada bawa samurai ya??" Tanya dia lagi.

"Iya Pak...Nih..." Gw menunjukkan tas gw yang terbelah kepadanya.

".........." Pak Ali menggelengkan kepala.

"Yaudah ayo pulang..." Ajak dia.

"Hah...Pulang Pak? Alhamdulillah..." Ucap gw sumringah.

"Iya...Kamu nggak salah. Banyak saksi yang ngelihat kok. Tukang becak situ sama satu cewek...Katanya kenal sama kamu..." Dia menjelaskan.

"Cewe....?? Kenal sama saya....?? Siapa Pak....?? Terus dia ada dimana??" Tanya gw antusias.

"Saya nggak tau. Cuma tadi dia sempet dibawa ke Pos Polisi deket Plaza J" Ujarnya.

Kepala gw berfikir keras saat itu...Ada seorang saksi mata, dia perempuan, dia dimintai keterangan juga. Siapa?? Siapa dia...?? Katanya dia mengenali gw...
Sebuah pertanyaan besar hinggap di kepala gw...

"Laen kali kamu hati hati. Kalo nggak bawa motor, kamu pake jaket!! Jelas aja kamu diserang, seragam kamu tuh keciri sama mereka." Lanjut Pak Ali menyadarkan lamunan gw.

"Iya pak..." Jawab gw.

"Oya, kamu berdua kan tadi? Temen kamu kemana itu?" Tanya dia lagi.

"Saya juga nggak tau Pak. Dia kabur juga pas Polisi pada dateng." Jawab gw.

"Lah kalo kabur kenapa kamu bisa ketangkep??"

"Salah kabur saya Pak...malah ke arah jalan gede. Namanya juga panik...asal lari aja dah.." Jawab gw.

"Makannya lain kali kalo waktunya pulang ya langsung pulang!! Jangan nongkrong nongkrong dulu. Sekarang lagi rame nih di Bogor rawan tawuran." Ujar dia.

"Iya Pak....."

Lalu gw berjalan beriringan dengan Pak Ali menuju keluar Polsek. Gw memperhatikan satu persatu cucunguk yang sedang asyik berjemur bertelanjang dada. Mata mereka terus menatap gw dengan tatapan yang sinis nan tajam. Sambil melenggang melewati mereka, gw sempat berkata :

"MAMPUSSSSSS...HAHAHA..!!"

Ya, itulah satu kata yang terucap di bibir gw. Seketika tatapan mereka berubah menjadi lebih tajam. Gw tidak mempedulikannya dan terus berjalan melewati mereka.
Tiba tiba ada satu Polisi berlari menghampiri gw, dia polisi yang sedari tadi tanpa ampun menggampar gw.

"Dek...Tunggu Dek... Saya minta maaf sebesar besarnya. Ternyata Adek nggak salah. Maafkan saya sudah kasar tadi."

"............"

Gw tidak menjawabnya. Hanya senyuman pahit yang gw tunjukkan padanya. Gw lihat nametagnya, dan gw tanamkan nama aparat itu di dalam otak gw. Sepertinya tak perlu gw publish disini nama aparat keparat itu.
Dan gw pun pulang dibonceng oleh Pak Ali dengan sepeda motor. Gw diantarnya sampai gw menaiki angkot dan pulang.

Kado untuk Bunga pun gagal gw dapatkan. Buku serta alat tulis gw hilang entah kemana. Tas gw sobek terbelah dua hingga tak layak pakai lagi. Tentu saja badan pada sakit semua. Hanya berupa kesialan saja yang gw dapatkan hari itu. Entah ini kesialan gw yang keberapa semenjak gw terlahir di dunia ini. Namun gw sangat bersyukur...
Ya, gw bersyukur karena lolos dari maut!! Andai saja samurai tadi tepat mengenai kepala gw, entahlah apa yang akan terjadi.

Gw ambil satu satunya barang yang selamat di saku gw. Ya, Jimbot!!
Jari gw mulai pencet sana sini untuk mengirim pesan singkat ke si Kampret Dedi.

"BAJINGAAAAAAAAANNNNN....kemane lo??? Gw masuk Polsek Kampreeettt!!!!"

Dedi tidak membalas sms gw.
Ya sudahlah...yang terpenting kita sama sama selamat. Walaupun gw menerima nasib jauh lebih sial darinya....
Gw sandarkan kepala ini di jendela angkot...Lelah rasanya hari ini ditambah rasa ngilu di seluruh badan.
Angkot yang membawa gw terus berjalan. Dan sekarang tepat berada di depan sekolah Bunga. Tapi gw tidak berhenti disitu, gw biarkan angkot terus berjalan. Karena gw ingin sekali cepat sampai di rumah lalu merebahkan tubuh ini di atas kasur.

Sesampainya di rumah, gw lantas tak langsung tidur dengan nyaman. Satu persatu pertanyaan keluar dari mulut bokap gw yang melihat keadaan gw ketika menampakkan diri di rumah. Gw menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada beliau perihal kasus tawuran yang baru saja gw alami. Beliaupun mengerti dan gw tidak jadi dimarahi. Kemudian beliau menasihati gw panjang-lebar, ngalor-ngidul entah kemana. Ya, ini salah satu kebiasaan beliau kalau sudah ngomong akan terus ngomong tanpa berhenti...
Kenyang dengan nasihat beliau, gw pun langsung masuk kamar dan tertidur.....

"Derrrttttt dertt"
Jimbot bergetar, dan itu sukses mengganggu istirahat gw yang baru saja memejamkan mata selama beberapa menit.
Lalu Gw lihat layar jimbot. Ternyata Bunga yang menelfon gw. Dengan malas segera gw angkat panggilan darinya.

"Halooo...." Ucap gw.

"Fajarnya kemana aja tak ada kabar...Bunga khawatir tau..!!"

"Hehe...maaf Bungaa aku baru pulang nih. Capek banget" Jawab gw.

"Oh..kamu udah di rumah sekarang?" Tanya dia.

"Iyaa...."

"Yah...aku kira nanti mau pulang bareng. Aku udah beliin kamu kue padahal..." Ujarnya.

"Hah...serius...?"

"Iyaa...tapi kalo kamu udah di rumah yaudah lah...."

"Terus kuenya gimana??" tanya gw.

"Aku makan sendiri aja..." jawab dia.

"Yaah...Maaf ya Bunga..."

"Ya nggak apa apa. Kalo kamu capek, istirahat aja. Kamu udah makan belum?"

"Udah kok..."

"Hehe...Yasudah. Akunya mau beres beres dulu udah mau pulang nih."

"Oh...Bunga pulang sama siapa??" Tanya gw.

"Emm..sendiri naik angkot."

"Nggak dijemput ayah??"

"Ayahnya lagi ke Jakarta. Jadi ga bisa jemput."

"Yaudah Bunga hati hati yaa pulangnya..."

"Ciaaaapp...hehe" Ujarnya dengan suara agak cempreng.

Gw pencet tombol merah di jimbot dan Panggilan pun berakhir. Sepertinya gw tidak perlu menceritakan kejadian sewaktu gw ingin mencari kado untuknya tadi siang. Yang ada nanti dia malah tambah khawatir sama gw. (Pede Amat Lu.!!!).
Gw lanjutkan memejamkan mata untuk tidur sore itu..
Tapi entah kenapa mata ini jadi sulit terpejam. Gw memikirkan salah satu cewe yang memberi kesaksian kepada Polisi. Satu persatu pertanyaan pun muncul di kepala gw...
Di mengenal gw....tapi siapa???
Mungkinkah cewe itu.........
Aah!! Tidak.....tidak mungkin!!
Tapi...Siapa lagi cewe yang gw kenal di daerah situ selain dia???
Mungkinkah dia itu.....NIAR...?????
efti108
Darpox
Darpox dan efti108 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.