TS
mabdulkarim
Kumpulan cerita Karim
ini thread digunakan selain cerita random world, ini merupakan kumpulan cerita ane yang kagak perlu di jadiin thread..
denah STM Panzer
Quote:
War, new imperilism, industrial age:Hetazania Dacians
genre: strategi, aksi, politik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14.
15
genre: strategi, aksi, politik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14.
15
Quote:
Naninu
genre: komedi
Naninu:Memory
Naninu:Masih dunia paling lain
Naninu:Cerita paling amburadul
Naninu-panzer short story
genre: komedi
Naninu:Memory
Naninu:Masih dunia paling lain
Naninu:Cerita paling amburadul
Naninu-panzer short story
Quote:
STM Panzer
genre: komedi
STM Panzer: Supranatural
Naninu-Panzer short story
STM Panzer: Pekerjaan sambilan bagian 1/3
STM Panzer: Pekerjaan sambilan bagian 2/3
STM Panzer: Pekerjaan sambilan 3/3
STM Panzer= melawan gaib 1/2
STM Panzer= melawan gaib 2/2:
genre: komedi
STM Panzer: Supranatural
Naninu-Panzer short story
STM Panzer: Pekerjaan sambilan bagian 1/3
STM Panzer: Pekerjaan sambilan bagian 2/3
STM Panzer: Pekerjaan sambilan 3/3
STM Panzer= melawan gaib 1/2
STM Panzer= melawan gaib 2/2:
Quote:
STM Panzer x Naninu: Laknad project (masuk kategori lain di polling
)
Genre: Aksi, gore, sci fic, silat,komedi, petualangan
prolog
1
2
3
4
5
6
)Genre: Aksi, gore, sci fic, silat,komedi, petualangan
prolog
1
2
3
4
5
6
Quote:
Lain-lainnya
Jung Kosim
Jung Kosim
denah STM Panzer
Polling
0 suara
Lebih suka cerita apa?
Diubah oleh mabdulkarim 08-06-2016 18:42
0
8K
Kutip
69
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•347Anggota
Tampilkan semua post
TS
mabdulkarim
#63
Spoiler for Cerita singkat Naninu-Panzer:
Spoiler for Bhayangkara:
-Bhayangkara
Suatu sore, Patih Joko yang juga merupakan paman dari Senopati Jaka mengunjungi pedepokan Bhayangkara Jaka. Patih Joko bersama Jaka dan 200 Bhayangkara sedang latihan di ruangan latihan pencak silat.
Patih Joko berdiri di depan Jaka dan ia telanjang dada dengan mengenakan kain jarik sebagai pengganti celananya.
“Jaka, apakah kau mau mencoba menendang perutku?” tawar Joko.
“Boleh, siapa takut!” kata Jaka menerima tawaran pamannya.
Jaka langsung menghembaskan kaki kirinya ke perut pamannya namun apa yang terjadi? Pamannya tak terjatuh atau bergerak selangkahpun setelah menerima serangam tersebut. Pamannya tertawa bahak-bahak dan berkata kepada Jaka, “Jaka, seranganmu kurang keras. Lebih kuat serangannya!”
Jaka kesal dan kembali menghempaskan tendangan ke perut pamannya berkali-kali. Semua serangan yang di hempaskan Jaka tak berarti apa-apa bagi pamannya, pamannya hanya tertawa ketika keponakannya menendang-nendang perutnya.
Jaka sudah sembilan belas kali menendang perut pamannya dan belum membuat pamannya sakit. Ilmu tenaga dalamlah yang menyebabkan pamannya bisa tahan dengan tendangan kuat keponakannya.
Akhirnya Jaka yang ngos-ngosan berkata, “Paman, boleh tidak aku tendang ***** paman?”
Pamannya yang tadinya tersenyum sendiri berubah menjadi ketakutan, ia langsung memegang ***** dan mengeleng-geleng kepalanya dengan cepat. “Jangan pukul ***** saya! Entar saya kagak bisa buat anak sama istri saya,” ketakutan paman Jaka.
“Haha,” ketawa Jaka melihat pamannya ketakutan. “Aneh ya paman, bukannya paman sudah punya 4 anak?”
“Iya sih tapi entar malam, kami bakal buat anak,” jawab pamannya dengan polos.
Suatu sore, Patih Joko yang juga merupakan paman dari Senopati Jaka mengunjungi pedepokan Bhayangkara Jaka. Patih Joko bersama Jaka dan 200 Bhayangkara sedang latihan di ruangan latihan pencak silat.
Patih Joko berdiri di depan Jaka dan ia telanjang dada dengan mengenakan kain jarik sebagai pengganti celananya.
“Jaka, apakah kau mau mencoba menendang perutku?” tawar Joko.
“Boleh, siapa takut!” kata Jaka menerima tawaran pamannya.
Jaka langsung menghembaskan kaki kirinya ke perut pamannya namun apa yang terjadi? Pamannya tak terjatuh atau bergerak selangkahpun setelah menerima serangam tersebut. Pamannya tertawa bahak-bahak dan berkata kepada Jaka, “Jaka, seranganmu kurang keras. Lebih kuat serangannya!”
Jaka kesal dan kembali menghempaskan tendangan ke perut pamannya berkali-kali. Semua serangan yang di hempaskan Jaka tak berarti apa-apa bagi pamannya, pamannya hanya tertawa ketika keponakannya menendang-nendang perutnya.
Jaka sudah sembilan belas kali menendang perut pamannya dan belum membuat pamannya sakit. Ilmu tenaga dalamlah yang menyebabkan pamannya bisa tahan dengan tendangan kuat keponakannya.
Akhirnya Jaka yang ngos-ngosan berkata, “Paman, boleh tidak aku tendang ***** paman?”
Pamannya yang tadinya tersenyum sendiri berubah menjadi ketakutan, ia langsung memegang ***** dan mengeleng-geleng kepalanya dengan cepat. “Jangan pukul ***** saya! Entar saya kagak bisa buat anak sama istri saya,” ketakutan paman Jaka.
“Haha,” ketawa Jaka melihat pamannya ketakutan. “Aneh ya paman, bukannya paman sudah punya 4 anak?”
“Iya sih tapi entar malam, kami bakal buat anak,” jawab pamannya dengan polos.
Spoiler for Enemy:
-Enemy
Kosim berjalan di dalam gang sempit pada sore hari. Ia hanya sendiri di gang tersebut. Tiba-tiba, muncul 4 premen dan Kosim berkata, “Aduh, ada musuh lagi! Mesti tarung gue buat selamat.”
Kosim sering di datangi musuh-musuh baru seperti preman dan Kosim dalam hatinya ingin damai-damai saja.
Sementara itu di tempat lain, Karim berjalan di gang sempit pada sore hari dan ia menoleh kesana kemari. Ia melihat tidak ada orang di gangn ini dan ia berkata dalam hatinya, “Mana nih preman, ane butuh musuh biar nafsu untuk bertarung terbebaskan dari diriku!”
Berbeda dengan Kosim, Karim tidak pernah di datangi musuh-musuh baru dan ini yang membuatnya kesal. Pada akhirnya, ia mencari musuh karena musuh tak akan datang kepadanya.
Perlu di ketahui, Kosim lebih kuat kemampuan bertarungnya daripada Karim tapi Karim lebih gila jika ia bertarung karena ia akan mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam satu pertarungan.
Kosim berjalan di dalam gang sempit pada sore hari. Ia hanya sendiri di gang tersebut. Tiba-tiba, muncul 4 premen dan Kosim berkata, “Aduh, ada musuh lagi! Mesti tarung gue buat selamat.”
Kosim sering di datangi musuh-musuh baru seperti preman dan Kosim dalam hatinya ingin damai-damai saja.
Sementara itu di tempat lain, Karim berjalan di gang sempit pada sore hari dan ia menoleh kesana kemari. Ia melihat tidak ada orang di gangn ini dan ia berkata dalam hatinya, “Mana nih preman, ane butuh musuh biar nafsu untuk bertarung terbebaskan dari diriku!”
Berbeda dengan Kosim, Karim tidak pernah di datangi musuh-musuh baru dan ini yang membuatnya kesal. Pada akhirnya, ia mencari musuh karena musuh tak akan datang kepadanya.
Perlu di ketahui, Kosim lebih kuat kemampuan bertarungnya daripada Karim tapi Karim lebih gila jika ia bertarung karena ia akan mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam satu pertarungan.
Spoiler for Pulang sekolah:
Spoiler for STM Panzer:
STM Panzer:
Kosim berjalan keluar dari STM Panzer dan ia berfikir apa yang mau ia lakukan. “Ehm, mau apa sekarang ya? Langsung balik ke kontrakan apa main dulu?”
“Main dulu ah bareng teman-teman. Nggak bagus kalo jarang bersosialisasi!” pikir Kosim.
Kosim akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan teman-teman sekelasnya nongkrong di perempatan jalan sampai petang. Kosim orangnya suka bersosialisasi dengan orang-orang. Mulai dari teman sebangkunya sampai anggota Bhayangkara pun ia temani. Ia orang yang gampang bergaul.
Kosim berjalan keluar dari STM Panzer dan ia berfikir apa yang mau ia lakukan. “Ehm, mau apa sekarang ya? Langsung balik ke kontrakan apa main dulu?”
“Main dulu ah bareng teman-teman. Nggak bagus kalo jarang bersosialisasi!” pikir Kosim.
Kosim akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan teman-teman sekelasnya nongkrong di perempatan jalan sampai petang. Kosim orangnya suka bersosialisasi dengan orang-orang. Mulai dari teman sebangkunya sampai anggota Bhayangkara pun ia temani. Ia orang yang gampang bergaul.
Spoiler for Naninu:
Naninu:
Karim keluar dari sekolahnya dan berfikir sesuatu, “Ehm, sekarang apa ya? Langsung pulang apa main dulu ya?”
“Langsung pulang saja. Nggak enak kalo main di luar! Enakkan main di dalam rumah walaupun jarang sosialisasi dengan orang,” pikir Karim.
Karim akhirnya langsung menaiki sepedanya dan dengan cepat, ia langsung meninggalkan sekolahnya dengan sepedanya. Karim anak yang kurang suka bersosialisasi dan kurang bisa mengungkapkan apa yang ia inginkan. Ia kurang bagus dalam berbicara karena ia susah mengungkapkan apa yang ia mau dalam satu kalimat. Ia lebih memilih duduk di depan komputer daripada bergaul dengan teman-teman sebayanya dan ia lebih suka sendiri dibandingkan ramai-ramai.
Karim keluar dari sekolahnya dan berfikir sesuatu, “Ehm, sekarang apa ya? Langsung pulang apa main dulu ya?”
“Langsung pulang saja. Nggak enak kalo main di luar! Enakkan main di dalam rumah walaupun jarang sosialisasi dengan orang,” pikir Karim.
Karim akhirnya langsung menaiki sepedanya dan dengan cepat, ia langsung meninggalkan sekolahnya dengan sepedanya. Karim anak yang kurang suka bersosialisasi dan kurang bisa mengungkapkan apa yang ia inginkan. Ia kurang bagus dalam berbicara karena ia susah mengungkapkan apa yang ia mau dalam satu kalimat. Ia lebih memilih duduk di depan komputer daripada bergaul dengan teman-teman sebayanya dan ia lebih suka sendiri dibandingkan ramai-ramai.
0
Kutip
Balas