Strv 103 yang dipamerkan di depan museum industri Bofors, Björkborn, Karlskoga (foto: Wikipedia)
Strv 103 'S-Tank' milik Skandinavia merupakan desain ekstrim yang meninggalkan desain MBT konvensional setelah perang di Eropa, maupun dunia. Doktrin tank pada Perang Dunia II menggunakan tipe desain ini untuk sistem Assault Gun sebagai kebalikan dari sistem MBT penuh.
Tank Strv 103 dibuat dengan prioritas doktrin posisi bertahan, dengan demikian meriam utamanya di letakkan tepat ke dalam hull (berkebalikan dengan meriam yang dipasang pada turret yang dioperasikan oleh komandan dan atau penembak).
Untuk mendukung doktrin bertahan, ketiga awak berposisi dibagian belakang hull, menghadap ke belakang, lengkap dengan pengaturan sistem pengemudi-penuh yang memungkinkan tank dipiloti dalam aksi mundur, dalam cara yang sama dengan aksi maju dilakukan. Hal ini akan memungkinkan pelaksanaan doktrin secara stabil yang mana tank dapat mempertahankan kecepatan maksimal dan secara konsisten mengarahkan meriam utama ke arah musuh yang dating. Awaknya tiga orang, pengemudi/penembak, komandan dan operator-radio (yang juga berperan ganda sebagai pengemudi mundur).
Tipe desain ini memberikan profil yang sangat (ekstrim) rendah bagi tank dengan kemampuan untuk sistem tank dan awak untuk “menggali” secara aman (semua Strv 103 dipasangi dengan sebuah bilah-dozer) untuk posisi terbentengi dan menunggu datangnya pasukan lapis baja musuh. Profil yang rendah, dipercaya, akan menawarkan visibilitas dan proteksi awak yang terbaik.
Satu kelemahan nyata dari desain yang mengguncang ini adalah bahwa selusuh sistem tank (termasuk hull) harus berputar ke arah target yang diinginkan (pengemudi berperan ganda sebagai penembak). Tetapi karena desain ini dibuat untuk doktrin pertahanan, hal ini bukanlah suatu kelemahan besar.
Sistem persenjataan Strv 103 merupakan hasil dari penggantian MBT Centurion produksi Inggris yang menua.
Strv 103 membentuk porsi utama dari pasukan lapis baja Swedia dari 1960an hingga 1990an, tetapi mulai dikurangi dari dinas sejak hadirnya Stridsvagn 122.
SEJARAH
Spoiler for Pengembangan:
Pengembangan
Pekerjaan desain S tank dimulai pada pertengahan 1950an. Swedia mencari tank yang cocok dengan lansekap negaranya – sebuah Negara kecil dengan lahan pertanian berbukit di bagian selatan, serta hutan tinggi dan tundra, yang membeku ketika musim dingin dan lembab pada musim panas, di utara. Sebuah tank dibutuhkan untuk dapat beroperasi melalui permukaan tersebut. Tank juga harus dapat menghadapi ancaman tank Pakta Warsawa maupun NATO.
Desain tank S milik Swedia ini berbeda dengan kendaraan lapis baja tanpa turret milik Jerman dan Soviet yang telah ada sebelumnya dalam hal pemasangan meriam utama. Desain ini menghilangkan kebutuhan mantel berat dan lapis baja yang mengelilinginya. Ini juga memungkinkan pemakaian sistem pengisi amunisi otomatis yang handal dan ringan, serta mengurangi seorang awak. S Tank memiliki lapis baja frontal berat yang komposisi dan ketebalannya masih dirahasiakan.
Pada pertengahan 1950an, AD Swedia menawarkan tender kontrak untuk desain tank baru untuk menggantikan Centurion. Sebuah konsorsium dari Landsverk, Volvo dan Bofors merespon dengan usul untuk membangkitkan kembali desan tank berat domestik sebelumnya, yang dikenal dengan kode KRV, dilengkapi dengan meriam smoothbore 155 mm dengan turret yang dapat berosilasi. Akan tetapi hal ini dianggap sangay mahal dan AD mulai melirik pada tank-tank buatan Inggris, Jerman dan Amerika.
Pada 1956, Sven Berge dari Swedish Arms Administration mengusulkan Alternativ S, sebuah alternative domestik (S untuk Swedia). Dia menyatakan bahwa resiko untuk tertembak sangat berhubungan dengan tingginya tank, dia mengusulkan bahwa desain baru haruslah serendah mungkin. Satu-satunya cara praktis untuk memenuhi ini adalah dengan menghilangkan turret (yang juga membuat tank menjadi lebih ringan dan sederhana), walaupun dalam hal ketinggian absolute, hal ini tetap tidak memberikan Strv 103 keuntungan yang signifikan. Laean yang paling mungkin, T-64, hanya memiliki tinggi 2,2 m (7 kaki 3 in) dengan turret-nya melawan Strv 103 dengan tinggi 2,14 m (7 kaki) (tidak lebih rendah dari 3,5 inci). Akan tetapi, T-64 membayar kerendahan profilnya dengan interior yang terlalu sempit.
Tank kadang kala beraksi dalam posisi menembak hull-down, baik di belakang galian parit atau menggunakan gundukan pada bukit, dengan tujuan untuk meminalisasi keterlihatan oleh musuh. Dalam posisi menembak ini, tingkat keterlihatan tank oleh musuh ditentukan dari jarak antara dasar lara meriam hingga bagian teratas dari turret atau tank, dan sudut yang mana tank mampu menurunkan sudut laras meriam utama. Karena Strv 103 mengorientasikan seluruh tank untuk menurunkan dan menaikkan laras meriam, dalam posisi hull down, tank ini memiliki ketinggian nyata yang sangat rendah. Tank ini juga mampu menurunkan hull sebanyak 13cm dengan pengaturan suspensi.
Desain Berge memecahkan masalah pembidikan melalui sistem transmisi dan suspensi otomatis, yang akan secara presisi memutar dan memiringkan tank di bawah control penembak. Meriamnya sendiri akan paten pada hull. Hal ini tentu saja membuat pemakaian meriam terstabilisasi menjadi tidak mungkin. Sebagai hasilnya, tank tidak dapat secara akurat menembak dan bergerak pada saat yang sama. Tetapi berdasarkan pengalaman dengan Centurion, supaya mencapai akurasi yang dapat diterima, tank harus tetap berhenti, dan tidak ada solusi dalam teknologi stabilisasi dalam masa mendatang.
Fitur lain pada tank ini juga cukup radikal. Meriamnya, Bofors 105mm L/62, dapat menembakkan amunisi yang sama seperti meriam L7 105mm milik Inggris, dan akan dilengkapi dengan pengisi amunisi otomatis untuk mengurangi awak menjadi hanya dua, seorang penembak/pengemudi dan komandan (kebanyakan desain pada era itu memiliki awak empat). Terdapat ruang untuk tambahan satu awak, seorang pengemudi mundur/operator radio, yang menghadap belakang dan dilengkapi dengan alat kemudi lengkap. Hal ini memungkinkan tank dikemudikan mundur pada kecepatan yang sama seperti pada saat maju, mempertahankan posisi lapis baja frontal tetap menghadap ke musuh.
Komandan dan penembak/pengemudi memiliki set penglihatan dan kendali untuk menembakkan meriam dan mengemudikan tank. Sebagai tambahan tank didukung oleh dua mesin diesel Rolls-Royce K60 berpiston-terbalik 240 hp untuk penjelajahan lambat dan mengarahkan tank pada target, dan sebuah mesin turbin Boeing 502 300 hp untuk tenaga tambahan ketika bergerak dalam kecepatan yang lebih tinggi atau pada medan yang berat. Dalam waktu singkat, mesin turbin dianggap kurang bertenaga dan kemudian diganti dengan sebuah mesin turbin Caterpillar yang menghasilkan 490 hp. Ini merupakan penggunaan mesin turbin pertama di dunia pada tank produksi; T-80 Soviet dan M1 Abram AS kemudian diproduksi dengan mesin turbin gas sebagai propulsi utamanya.
Konsepnya cukup menarik bahwa Bofors diminta membuat purwarupa untuk suspensi/drivetrain, yang mana mereka menyelesaikannya dengan sukses. Pada 1958, kontrak lanjutan diberikan untuk pembuatan dua purwarupa, yang diselesaikan pada 1961. Pada titik ini, AD juga puas dengan desain, dan pesanan pra-produksi dibuat untukk pembuatan 10 tank dibuat pada 1960. Dengan perubahan kecil, Alternativ S diadopsi sebagai Stridsvagn 103 ("103" untuk tank ketiga yang menggunakan meriam 10cm yang diterima untuk bertugas pada AD Swedia. Perubahannya termasuk kupola komandan baru yang berstabilisator giro, bersenjakan senapan mesin KSP 58 7,62mm, dan lapisan baja frontal yang ditingkatkan. Sebuah kisi-kisi untik dapat dipasangkan di depan untuk membantu mengatasi hantaman amunisi HEAT, kanan tetapi kisi-kisi ini dirahasiakan dan hanya dipasang pada saat perang.
Strv 103 pertama diselesaikan pada 1966. Produksi penuh dimulai pada 1967 dan berakhir pada 1971 dengan sebanyak 290 tank dikirimkan.
Strv 103 merupakan tank amfibi. Sebuah lapisan pengapungan dapat ditegakkan di sekitar hull bagian atas dalam waktu 20 menit, dan roda rantainya mampu menggerakkan tank dalam kecepatan sekitar 6 km/jam (3,7 mpj) di dalam air.
Satu tank pada setiap peleton dipasangi dengan sebuah bilah dozer di bawah bagian depan hull untuk memungkinkan tank untuk menggali ke dalam tanah, demi menambah tingkat proteksi.
Stridsvagn 103 tidak pernah terlibat dalam pertempuran dan karenanya, desainnya belum terbukti. Akan tetapi, untuk peran yang memang diinginkan, pada 1960an tank ini memiliki banyak kelebihan. Pada 1967, Norwegia mengadakan tes observasi komparatif selama dua minggu dengan Leopard 1 dan menemukan bahwa pada kondisi palka tertutup, Strv 103 mendeteksi lebih banyak target dan menembak lebih cepat dari pada Leopard 1. Pada April hingga September 1968, dua Strv 103 diuji pada sekolah lapis baja milik Inggris di Bovington, yang melaporkan bahwa “konsep tanpa turret milik Strv 103 memiliki kelebihan yang sangat besar dibandingkan tank berturret.” Pada BAOR 1973, Strv 103 diuji melawan Chieftain. Availabilitasnya tidak pernah di bawah 90% dan laporan final menyebutkan “Tidak ada hal uang mungkin untuk membuktikan ketidakmampuan tank untuk menembak dalam kondisi bergerak.” Pada 1975, dua Strv 103 diuji pada pusat lapos baja AS di Fort Knox. Uji coba menunjukkan bahwa Strv 103 menembak lebih akurat daripada M60A1E3, tetapi pada rata-rata kecepatan lebih lambat 0,5 detik.
Spoiler for Stridsvagn 103B:
Stridsvagn 103B
Berat Strv 103 meningkat dibandingkan tank pra produksinya. Hal ini mengakibatkan tank menjadi kurang bertenaga. Oleh karenanya, sebuah versi yang lebih bertenaga dari turbin gas yang sama, diproduksi oleh Caterpillar, diperkenalkan setelah produksi menghasilkan 80 tank. Versi yang lebih awal (yang diberi kode Strv 103A) dengan cepat diupgrade ke standar-B.
Spoiler for Stridsvagn 103C:
Stridsvagn 103C
Sebuah program upgrade dimulai pada 1986 untuk memasangkan sistem kontrol penembakan yang lebih baik pada semua tank. Juga setiap tank dipasangi dengan sebuah bilah dozer, bukan hanya satu di setiap peleton.
Dan setelah ujicoba sukses penggantian mesin Rolls-Royce K60 menjadi mesin Detroit Diesel 6V-53T yang menghasilkan 290 hp, semua tank menjalani program retrofit dengan mesin baru ini bersama dengan gigi-gigi dan alat bantunya. Sebagai tambahan, tank juga dilengkapi dengan transmisi yang dimodifikasi, terdiri dari satu gearbox otomatis tiga-langkah yang dikembangkan oleh Bofors, bevel gearing dengan fungsi maju/mundur dan sebuah unit elektronik, radiator, generator, silencer dan kendali baru. Graticule pada alat penglihatan yang ada diganti dan sebuah laser range-finder SIMRAD Nd:YAG digabungkan pada alat penglihatan penembak oleh Bofors. Pada 1983, Bofors mengirimkan purwarupa komputer kontrol penembakan, yang menggunakan perangkat lunak yang sama pada Centurion tetapi dengan perangkat keras yang dimodifikasi.
Pada akhir 1984,10 purwarupa dari tank Strv 103 telah diselesaikan. Pada akhir 1983, Bofors mendapatkan kontrak produksi untuk membangun-ulang Strv 103B menjadi konfigurasi Strv 103C baru dengan kecepatan tujuh tank per bulan. Tank Strv 103C pertama diserah-terimakan pada musim semi pada 1986 dan pengiriman final dilakukan pada 1989. Strv 103C dipasangi dengan illumination launchers Bofors Lyran dengan amunisinya disimpan pada palka penembak/pengemudi. Selama mobilisasi, Strv 103C dipasangi dengan 2x9 tong bahan bakar yang masing-masing berkapasitas 22 liter bahan bakar.
Strv 103C dengan Grid Anti-HEAT (foto: Wikipedia)
Pada 1992, Strv 103C akan dipasangi dengan susunan lapis baja di bagian depan tank, yang akan memicu peledakan proyektil High Explosive Anti-Tank (HEAT) sebelum mengenai lapis baja utama. Sebagai tambahan, susunan baja ini akan menghambat seluruh tipe proyektil energi kinetic.
Paket lapis baja ini telah dikembangkan beberapa tahun sebelumnya dan terdiri dari 32 balok yang dibuat dari baja keras dan kuat dengan tepian runcing. Balok-balok ini dimasukkan pada lubang-lubang di bagian paling depan dari plat glacis. Ketika sebuah balok rusak, ini dapat dengan cepat digantikan oleh balok yang lain.
Spoiler for Penggilas Ranjau:
S-tank dengan Penggilas Ranjau
Pada awal 1989, penggilas ranjau pertama yang didesain Swedia yang dibuat dengan standar produksi dikirim ke AD Swedia. Ujicoba menunjukkan bahwa alat ini mampu meledakkan 15-20 ranjau berat anti-tank pada waktu yang sama. Mine Roller I didesain untuk dipasang pada semua tipe kendaraan, dan dua tipe coupling diproduksi: Coupling One untuk Centurion dan Coupling Two untuk S-Tank. Berat keseluruhan penggilas ini 6 ton dengan tambahan berat coupling 1 ton.
Spoiler for Stridsvagn 103D:
Stridsvagn 103D
Pada pertengahan 1990an, ketika Angkatan Bersenjata Swedia mencari MBT baru, sebuah Strv 103C telah diupgrade menjadi Strv 103D. Perubahan utamanya terdiri dari pemasangan komputer kontrol penembakan, penglihatan termal untuk penembak dan komandan, memungkinkan awak bertempur pada malam hari dan kondisi cuaca buruk, serta pemasangan penguat sinar pasif untuk pengemudian. Beberapa perubahan kecil bagi sistem suspensi dan mesin juga dibuat.
Purwarupa ini digunakan selama ujicoba untuk sistem MBY baru bagi Pasukan Lapis Baja Swedia bersamaan dengan semua tank lain yang diujicobakan. Untuk beberapa tahun, purwarupa ini bahkan diuji-coba dengan kendali jarak jauh. Satu-satunya Strv 103D yang pernah dibuat ini dipamerkan di museum lapis baja Axvall, bersama dengan beberapa model 103C.
Spoiler for Akhir Tugas:
Akhir Tugas
Dengan diperkenalkannya Leopard 2A4 Jerman dan versi milik Swedia dari Leopard 2A5 (Strv 122), Strv 103 seluruhnya dipensiunkan. Hal ini membuat pengembangan tank Strv 103 tidak akan lagi dilakukan. Semua versi Strv 103, saat ini berada di penyimpanan.