- Beranda
- Stories from the Heart
I will marry you, but not you [based on true story]
...
TS
benedicta33
I will marry you, but not you [based on true story]
Halo Agan-agan, dan Sista-sita.
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)
Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Spoiler for Indeks:
Spoiler for New Life:
Spoiler for Why?:
Spoiler for Next Life:
Spoiler for Pergulatan Batin:
Spoiler for Panggilanku dan panggilanmu:
Spoiler for Masa Kelam:
Spoiler for Just you and me:
Diubah oleh benedicta33 12-06-2014 21:14
JabLai cOY dan anasabila memberi reputasi
2
158.6K
998
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
benedicta33
#564
Part 58
Hari ini adalah hari minggu, waktunya aku misa. Kali ini aku ingin misa di Katedral dan ingin bertemu dengan Pst. Leo
Aku ga mau menunda-nunda lagi soal panggilan hidupku, karena setiap saat aku merasa Ia memanggilku untuk menjadi pelayanNya.
Aku juga jadi rajin buka internet, untuk browsing website konggregasi atau ordo apakah yang akan aku pilih? Ibaratnya seperti mencari jodoh, aku juga sedang mencari ordo atau konggregasi untuk aku berpijak seumur hidupku, untuk mengembangkan panggilan hidupku, dan menanggapi panggilan kasihNya.
Ordo yang aku pilih adalah Ordo Praedicatorum (Ordo Pewarta/Ordo Dominikan), Ordo Sanctae Ursula (Ordo Santa Ursula), dan Putri Karmel yang ada di Cikanyere (Pkarm, tidak termasuk ordo, melainkan konggregasi). Memilih ordo juga sama kayak milih pacar, aku dibuat galau, galau segalaunya. Setiap ordo memiliki visi dan misi yang berbeda. Ordo Pewarta fokus dibidang pendidikan, begitu juga Ordo Santa Ursula, kalau Putri Karmel, mereka lebih fokus ke bertapa. Ah, lebih baik aku bertanya saja pada Pst. Leo bagusnya gimana.
Akhirnya aku bertemu dengan beliau, memang sebelumnya aku sudah membuat janji untuk bertemu hari ini. Beliau masih menggunakan jubah OSC nya, dan aku ngerasa dag-dig-dug duar, entahlah, seperti ingin konsultasi pernikahan aja
Beliau menyapaku dengan ramah, dan aku semakin gugup aja jadinya.
Agak sedih juga, aku merasa kayak mau ngelamar kerja, tapi di tolak. Ya kalau memang ini jalan Tuhan, pasti dimudahkan. Yang pasti aku harus fokus dengan panggilan hidup ini, aku gak peduli rintangannya sebesar apapun, aku pasti lalui. Aku harus cepat-cepat pulang ke rumah, aku ingin telepon Sr. Agustine untuk mendaftarkan diri sebagai partisipan.
*Bersambung*
Hari ini adalah hari minggu, waktunya aku misa. Kali ini aku ingin misa di Katedral dan ingin bertemu dengan Pst. Leo
Aku ga mau menunda-nunda lagi soal panggilan hidupku, karena setiap saat aku merasa Ia memanggilku untuk menjadi pelayanNya.
Aku juga jadi rajin buka internet, untuk browsing website konggregasi atau ordo apakah yang akan aku pilih? Ibaratnya seperti mencari jodoh, aku juga sedang mencari ordo atau konggregasi untuk aku berpijak seumur hidupku, untuk mengembangkan panggilan hidupku, dan menanggapi panggilan kasihNya.
Ordo yang aku pilih adalah Ordo Praedicatorum (Ordo Pewarta/Ordo Dominikan), Ordo Sanctae Ursula (Ordo Santa Ursula), dan Putri Karmel yang ada di Cikanyere (Pkarm, tidak termasuk ordo, melainkan konggregasi). Memilih ordo juga sama kayak milih pacar, aku dibuat galau, galau segalaunya. Setiap ordo memiliki visi dan misi yang berbeda. Ordo Pewarta fokus dibidang pendidikan, begitu juga Ordo Santa Ursula, kalau Putri Karmel, mereka lebih fokus ke bertapa. Ah, lebih baik aku bertanya saja pada Pst. Leo bagusnya gimana.
Akhirnya aku bertemu dengan beliau, memang sebelumnya aku sudah membuat janji untuk bertemu hari ini. Beliau masih menggunakan jubah OSC nya, dan aku ngerasa dag-dig-dug duar, entahlah, seperti ingin konsultasi pernikahan aja
Beliau menyapaku dengan ramah, dan aku semakin gugup aja jadinya.
Quote:
(B) : *kikuk* Halo Pastor.. 
(PL) : Ya nak. Kamu yang ingin konsultasi dengan saya soal biarawati ya?
(B) : *iya pastor.. heheheh
(PL) : Coba ceritakan pada saya, mengapa kamu ingin menjadi seorang biarawati?
(B) : *salah tingkah tingkat RT* begini Pastor, saya merasa terpanggil, dan ingin menanggapi panggilanNya. Semenjak saya berada di Cikanyere, saya ingin sekali menjadi seorang biarawati. Dan panggilan itu semakin kuat ketika ibuku memperbolehkanku menjadi seorang biarawati.
(PL) : Kalau memang terpanggil, kamu ingin masuk ordo mana?
(B) : Saya ingin masuk OP, atau OSU, atau Pkarm, Pastor.
(PL) : Oh gitu ya. Sekarang kamu masih kuliah atau sudah bekerja?
(B) : Saya masih kuliah.
(PL) : semester berapa?
(B) : Masih awal pastor.. Masih semester 1.
(PL) : Hmmm.. Apakah itu murni panggilan hidupmu? Jangan sampai salah memilih langkah nak. Kamu masih semester 1, seengaknya kamu punya ijazah sebagai peganganmu nanti, ketika kamu masuk biara dan akhirnya itu bukan panggilanmu, dan kamu keluar, kamu masih bisa melamar kerja. Kamu ambil jurusan apa?
(B) : Ilmu Hukum, pastor.
(PL) : Kalau kamu ingin menjadi biarawati, jadilah biarawati yang sukses. Maksud saya, dengan kamu punya ijazah sarjana sebelum jadi biarawati, ketika kamu jadi biarawati, kamu juga bisa menangani dibidang hukum. Kamu tau, di biara manapun, sedang membutuhkan seorang biarawati yang mengatur tentang hukum? Jika kamu pandai, kamu bisa saja dikirim ke Vatikan untuk fokus pada hukum kanonik.
(B) : *diem, bingung mau komentar apa*
(PL) : Saran saya sambil kamu meneruskan kuliah, kamu juga fokus untuk mengasah panggilan hidupmu, apakah itu panggilan apa bukan? Oh ya, di biara ursulin sedang mengadakan open house untuk live in, siapa tau kamu bisa mendengar kesaksian hidup para biarawati ursulin.
(B) : Kapan live in nya diadakan?
(PL) : *kasih brosur* ini nomer telepon Suster Agustine, secepatnya kamu hubungi dia, kalau tidak salah, 3 hari 2 malam acaranya.
(B) : Terima kasih pastor, saya pasti hubungi dia. Tolong doakan saya ya pastor?
(PL) : Pasti saya doakan, ingat nak, TUHAN PASTI MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK HIDUPMU, BEGITU JUGA PANGGILAN HIDUPMU.
(PL) : Ya nak. Kamu yang ingin konsultasi dengan saya soal biarawati ya?
(B) : *iya pastor.. heheheh
(PL) : Coba ceritakan pada saya, mengapa kamu ingin menjadi seorang biarawati?
(B) : *salah tingkah tingkat RT* begini Pastor, saya merasa terpanggil, dan ingin menanggapi panggilanNya. Semenjak saya berada di Cikanyere, saya ingin sekali menjadi seorang biarawati. Dan panggilan itu semakin kuat ketika ibuku memperbolehkanku menjadi seorang biarawati.
(PL) : Kalau memang terpanggil, kamu ingin masuk ordo mana?
(B) : Saya ingin masuk OP, atau OSU, atau Pkarm, Pastor.
(PL) : Oh gitu ya. Sekarang kamu masih kuliah atau sudah bekerja?
(B) : Saya masih kuliah.
(PL) : semester berapa?
(B) : Masih awal pastor.. Masih semester 1.
(PL) : Hmmm.. Apakah itu murni panggilan hidupmu? Jangan sampai salah memilih langkah nak. Kamu masih semester 1, seengaknya kamu punya ijazah sebagai peganganmu nanti, ketika kamu masuk biara dan akhirnya itu bukan panggilanmu, dan kamu keluar, kamu masih bisa melamar kerja. Kamu ambil jurusan apa?
(B) : Ilmu Hukum, pastor.
(PL) : Kalau kamu ingin menjadi biarawati, jadilah biarawati yang sukses. Maksud saya, dengan kamu punya ijazah sarjana sebelum jadi biarawati, ketika kamu jadi biarawati, kamu juga bisa menangani dibidang hukum. Kamu tau, di biara manapun, sedang membutuhkan seorang biarawati yang mengatur tentang hukum? Jika kamu pandai, kamu bisa saja dikirim ke Vatikan untuk fokus pada hukum kanonik.
(B) : *diem, bingung mau komentar apa*
(PL) : Saran saya sambil kamu meneruskan kuliah, kamu juga fokus untuk mengasah panggilan hidupmu, apakah itu panggilan apa bukan? Oh ya, di biara ursulin sedang mengadakan open house untuk live in, siapa tau kamu bisa mendengar kesaksian hidup para biarawati ursulin.
(B) : Kapan live in nya diadakan?
(PL) : *kasih brosur* ini nomer telepon Suster Agustine, secepatnya kamu hubungi dia, kalau tidak salah, 3 hari 2 malam acaranya.
(B) : Terima kasih pastor, saya pasti hubungi dia. Tolong doakan saya ya pastor?
(PL) : Pasti saya doakan, ingat nak, TUHAN PASTI MEMBERIKAN YANG TERBAIK UNTUK HIDUPMU, BEGITU JUGA PANGGILAN HIDUPMU.
Agak sedih juga, aku merasa kayak mau ngelamar kerja, tapi di tolak. Ya kalau memang ini jalan Tuhan, pasti dimudahkan. Yang pasti aku harus fokus dengan panggilan hidup ini, aku gak peduli rintangannya sebesar apapun, aku pasti lalui. Aku harus cepat-cepat pulang ke rumah, aku ingin telepon Sr. Agustine untuk mendaftarkan diri sebagai partisipan.
*Bersambung*
0