- Beranda
- The Lounge
Hati-hati Terhadap Kecurangan Tarif Bus/Angkot Ekonomi Gan !
...
TS
rindtveclautz
Hati-hati Terhadap Kecurangan Tarif Bus/Angkot Ekonomi Gan !
Proud to be part of

Click Image to Visit Our Home


Thanks atas dukungannya untuk BREAMAN, seluruh warga & officer KasKus hingga jadi HT Pertama Ane 
Selamat datang di Trid sederhana ane gan
Berdasar pengalaman ane yang sering jalan-jalan pake bus umum ni gan, ane mau share sedikit pengalaman kalau naik bus umum.

Karena sering terjadi pelanggaran tarif pada penumpang yang asing/bukan pelanggan bus atau angkot. Terutama apabila penumpangnya dari luar kota



Pelanggaran Tarif yang sering dilakukan kenek bus/angkot ekonomi
1. Tarif Lebih Tinggi Pada Penumpang Baru
Ane pernah naek bis ekonomi dari Terminal A ke Kota B gan, kata temen ane bayar aja 7k. Samping ane kebetulan juga ke kota B gan, doi bayar 7k. Pas ane bayar keneknya bilang kurang 2k, ane protes donk, sama2 turun Kota B kenapa beda bayarnya? Si kenek bilang karna ane penumpang baru, samping ane komuter
. Dongkol juga, tapi daripada ribut.
Pura-pura udah kaya penumpang lama aja gan, bayar dengan uang pas dan ga perlu sebutin tujuannya kalo gak ditanya
2. Tidak Memberi Uang Kembalian
3. Menaikkan Tarif pada Penumpang yang Terlihat Kebingungan/Dari Kota Lain
4. Menaikkan Harga Setinggi Langit Saat Mau Lebaran
1. Jika kurang tahu daerah tujuan agan, lebih baik memilih bus kelas bisnis/eksekutif yang pasti mempunyai tarif standar dan memiliki karcis sebagai tanda bukti pembayaran.
2. Jangan terlihat kebingungan.
3. Cari tahu tentang harga standar bus/angkot ekonomi apabila tak ada pilihan lain.
4. Bayar dengan uang pas.





Click Image to Visit Our Home


Spoiler for HT:
Thanks atas dukungannya untuk BREAMAN, seluruh warga & officer KasKus hingga jadi HT Pertama Ane 

Selamat datang di Trid sederhana ane gan

Berdasar pengalaman ane yang sering jalan-jalan pake bus umum ni gan, ane mau share sedikit pengalaman kalau naik bus umum.

Karena sering terjadi pelanggaran tarif pada penumpang yang asing/bukan pelanggan bus atau angkot. Terutama apabila penumpangnya dari luar kota
Spoiler for Angkot:
Quote:

Quote:


Pelanggaran Tarif yang sering dilakukan kenek bus/angkot ekonomi
1. Tarif Lebih Tinggi Pada Penumpang Baru
Quote:
Kenek angkot sering meminta tarif yang lebih tinggi pada penumpang yang kelihatan baru atau kelihatan newbie dalam naek bisnya. Tarif yang diminta biasanya lebih tinggi dari tari standar yang ada.
Quote:
Spoiler for Pengalaman:
Ane pernah naek bis ekonomi dari Terminal A ke Kota B gan, kata temen ane bayar aja 7k. Samping ane kebetulan juga ke kota B gan, doi bayar 7k. Pas ane bayar keneknya bilang kurang 2k, ane protes donk, sama2 turun Kota B kenapa beda bayarnya? Si kenek bilang karna ane penumpang baru, samping ane komuter
. Dongkol juga, tapi daripada ribut.
Spoiler for Tips:
Pura-pura udah kaya penumpang lama aja gan, bayar dengan uang pas dan ga perlu sebutin tujuannya kalo gak ditanya
2. Tidak Memberi Uang Kembalian
Quote:
Kenek bus sering sengaja tidak memberi uang kembalian atau memberi uang kembalian yang lebih sedikit daripada tarif seharusnya pada penumpang yang membayar menggunakan pecahan besar
Quote:
Spoiler for Pengalaman:
Tiap senin ane naek bus kecil dari Kota A ke tempat kerja ane, tarif biasa 2.500 gan, pas ane bayar pakai uang 5k kembaliannya cuma 2k gan, dikit sih..tapi kalo buat yang tiap hari kan lumyan
Spoiler for Tips:
Bayarlah dengan uang pas 
Kalau agan gak tahu tarifnya, tanyakan pada penumpang di sekitar agan biar gak diakali kenek bus

Kalau agan gak tahu tarifnya, tanyakan pada penumpang di sekitar agan biar gak diakali kenek bus
3. Menaikkan Tarif pada Penumpang yang Terlihat Kebingungan/Dari Kota Lain
Quote:
Kenek bus sering mengenakan tarif lebih tinggi pada penumpang yang terlihat dari luar kota atau penumpang yang terlihat kebingungan.
Quote:
Spoiler for Pengalaman:
Ane orang jawa gan, pas ane ke daerah Jawa Barat ane naek bus antar kota, keliatan banget dari dialek ane kalo ane dari luar kota, ane tahu tarifnya 40 k, karna gak ada uang pas jadi ane bayar pake uang 50k. Si kenek gak ngasih kembalian, sampe ane bilang dan minta kembalian :capades
Spoiler for Tips:
Hampir sama dengan poin 1, cari tahu info soal harga bus, bayar dengan uang pas, dan jangan terlihat bingung
4. Menaikkan Harga Setinggi Langit Saat Mau Lebaran
Quote:
Biasanya bus menaikkan tarif hampir 2x lipat saat akan lebaran. Memang sih butuh buat lebaran, tapi paling tidak jangan kebangetan.
Quote:
Spoiler for Pengalaman:
Mau lebaran ane ada keperluan di Kota A, biasanya naek bus ekonomi cuma 7k, pas mau lebaran dipalak jadi 12k, padahal jarak kota ane ke kota A cuma 30km
. Akhirnya ane tawar
. Akhirnya ane tawar
Spoiler for Tips:
Kalau bisa tawar aja gan, bilang biasanya berapa, kalau gak mau ditawar mau gak mau ikhlasin aja gan, anggep sedekah lebaran
Sekilas Tentang Tarif
Quote:
Tarif Angkutan Penumpang Kelas Ekonomi adalah harga jasa pada suatu trayek tertentu atas pelayanan angkutan penumpang kelas ekonomi.
Tarif Dasar adalah besaran tarif yang dinyatakan dalam nilai rupiah per penumpang kilometer.
Tarif Jarak adalah besaran tarif per trayek per satu kali jalan, untuk setiap penumpang yang merupakan hasil perkalian antara Tarif Dasar dengan Jarak
Tarif Dasar adalah besaran tarif yang dinyatakan dalam nilai rupiah per penumpang kilometer.
Tarif Jarak adalah besaran tarif per trayek per satu kali jalan, untuk setiap penumpang yang merupakan hasil perkalian antara Tarif Dasar dengan Jarak
Quote:
Karena kenaikan BBM tahun 2013 maka Tarif Dasar untuk wilayah I atau Sumatera, Jakarta, Bali, Nusa Tenggara, dan Bali, tarif dasar pada 2009 sebesar Rp107 per penumpang/km menjadi Rp124 per penumpang/km di 2013, untuk tarif batas atas pada 2009 senilai Rp139 per per penumpang/km menjadi Rp161 per penumpang/km. Sedangkan untuk tarif batas bawah senilai Rp86 per penumpang/km menjadi Rp99 per per penumpang/km.
Sedangkan untuk wilayah II atau Kalimantan, Sulawesi dan sekitarnya, tarif dasar pada 2009 senilai Rp119 per penumpang/km menjadi Rp138 per penumpang/km. Lalu untuk tarif batas atas pada 2009 senilai Rp154 per pnp-km menjadi Rp179 per penumpang/km
Sedangkan untuk wilayah II atau Kalimantan, Sulawesi dan sekitarnya, tarif dasar pada 2009 senilai Rp119 per penumpang/km menjadi Rp138 per penumpang/km. Lalu untuk tarif batas atas pada 2009 senilai Rp154 per pnp-km menjadi Rp179 per penumpang/km
Spoiler for tarif:
Tips Umum
Quote:
1. Jika kurang tahu daerah tujuan agan, lebih baik memilih bus kelas bisnis/eksekutif yang pasti mempunyai tarif standar dan memiliki karcis sebagai tanda bukti pembayaran.
2. Jangan terlihat kebingungan.
3. Cari tahu tentang harga standar bus/angkot ekonomi apabila tak ada pilihan lain.
4. Bayar dengan uang pas.
Spoiler for Sumur:
Sekian trid ane, ane cuma share agar agan2 tidak mengalami kecurangan tarif angkutan ekonomi. Bukan berarti ane menjelek2kan angkutan ekonomi atau menyarankan untuk pakai kendaraan pribadi. Ane cuma berharap agan2 hati2 



Ini Pengalaman Ane, Mana Pengalaman agan?



Spoiler for Mampir Ke Trid Ane Lainnya Gan!:
Diubah oleh rindtveclautz 02-05-2014 09:31
0
140.6K
Kutip
1.3K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
rindtveclautz
#15
Lanjut Terus nih Gans..

Spoiler for Part 4:
Quote:
Original Posted By balape►Ane ada pengalaman nih gan ditipu sama sopir angkot, ane tulis di blog ane jadi kayak cerpen. Bisa dibaca juga nih buat berbagi pengalaman, terutama agan2 yang tiap hari naik umum, pasti bisa merasakan cerita ane *tsaah
MARAH DAN SUPIR ANGKOT http://tmblr.co/ZjjrBy1DPAU2y
Malam kemarin saya berkelahi dengan supir angkot.
Tidak sampai adu fisik, tapi cukup membuat saya ingat kembali rasanya menjadi pemarah.
Saya menggedor badan angkot dengan marah.
"Apa-apaan ni!"
Dalam sepersekian detik, saya tidak sedikitpun merasa lelah. Semua rasa berganti dengan amarah. Angkot yang tadinya baru berjalan, langsung berhenti kembali.
"Apaan nih seribu?!" Saya berteriak sambil menunjukkan seribu di tangan saya. Saat turun, saya membayar dengan uang lima ribu. Si supir hanya mengembalikan seribu.
Bukannya menjawab, sang sopir angkot malah balik bertanya, “Emang naik dari mana lo?”
Dalam hati saya sudah memaki dengan berbagai kata yang sungguh tidak pantas. Pertanyaan tolol macam apa itu, jelas-jelas angkot ini ngetem dan tidak jalan sebelum semua kursi penumpang penuh. Jelas-jelas semua penumpang naik dari tempat yang sama,
"Dari Petronas lah!", saya menjawab dengan kesal.
"Petronas mana sih?"
"Ya Petronas Pekayon lah, G*OBL*K!"
Kontrol saya lepas. Saya berteriak sambil menggebrak pintu mobil. “Udah mana sini balikin duit gue seribu lima ratus lagi!”. Tangan saya masuk melalui jendela mobil seperti preman menagih uang.
Si supir balik berteriak. Dia juga sudah tersulut emosi.
"Apaan sih lo, emang segitu bayarnya!".
Rasanya badan sudah sangat lelah, kepala sangat berat, dan mata sudah mau terpejam. Saya tidak bisa lagi berpikir tentang apapun dan hanya ingin cepat sampai di rumah. Rasa lelah saya berubah menjadi amarah.
"Gue tiap hari naik ni angkot! Tiap hari gue naik, gue cuma bayar DUA RIBU LIMA RATUS!"
Teriakan saya makin keras. Beberapa penumpang yang tadinya tidur jadi terbangun dan melihat ke depan, ingin tahu apa yang terjadi. Beberapa tukang ojek yang mangkal di dekat saya turun juga ikut berdiri dan penasaran kenapa ada orang teriak-teriak di tengah malam.
Mungkin karena digertak, si supir akhirnya memberi saya uang seribu. Saya menatap uang itu, lalu menatap dia lagi.
"LIMA RATUS LAGI MANA?",
”UDAH SYUKUR LO UDAH GUE BALIKIN SERIBU, MASIH MINTA LAGI?”
”YA HAK GUE YA GUE MINTA LAH, JADI SUPIR ANGKOT AJA KORUPSI LO!”, teriakan saya semakin keras, saya tidak bisa lagi menahan marah, “UDAH SANA JALAN, ENEG GUE LIAT MUKA TUKANG MAKAN DUIT HARAM KAYAK LO!”.
Saya berjalan dengan kepala mau pecah. Sebelum benar-benar pergi, saya menggedor badan mobil. Lagi.
Si supir menatap saya penuh emosi. Saya tidak peduli.
———————————————————————————————————————-
Sampai di rumah, masih dengan kepala yang penuh amarah, saya mengambil segelas air putih. Saya duduk dengan tenang, mencoba bernapas dengan tentram. Saya mencoba kembali berdamai dengan ketenangan.
Kemarin aktivitas saya padat. Pagi hari saya mengurus bisnis, siangnya menjenguk kerabat saya di rumah sakit, lalu sorenya menempuh perjalanan panjang ke Jakarta. Mencari alamat sahabat saya yang menyita banyak waktu dan tenaga.
Semua perjalanan saya lakukan dengan naik kendaraan umum dan berjalan kaki. Jam 23.10, saya baru sampai di stasiun Kranji, baru lanjut naik angkot dua kali untuk sampai di Bekasi. Dalam kondisi amat sangat lelah, angkot terakhir itulah yang akhirnya jadi “pelampiasan” saya menyemburkan api amarah.
Kejadian tadi jelas adalah sebuah kesalahan. Ada yang salah dengan keadaan tadi sehingga saya harus berkelahi dan saling berteriak penuh emosi. Saya menyegarkan kepala dengan berwudhu, lalu mencoba berefleksi. Melakukan introspeksi.
Pertama, saya menyadari betul rasa marah yang begitu meluap tadi adalah karena saya sangat lelah. Rasa lelah saya adalah faktor yang paling bertanggung jawab hingga saya tiba-tiba meledak. Setelah menjalani aktivitas yang begitu melelahkan, ekspektasi saya sederhana: naik angkot, bayar dengan harga seperti biasanya, lalu segera berjalan pulang, istirahat. Tapi ternyata saya harus dihadapkan dengan harga yang tidak seperti biasanya, dan itu dengan mudahnya membuat saya marah.
Ketika lelah, kita kesulitan mengontrol pikiran, fokus kita pun buyar, Perilaku kita - yang pada keadaan normal dikendalikan secara sadar oleh logika - diambil alih kontrolnya oleh emosi. Jika emosi sudah menjadi kontrol utama dalam pengambilan keputusan, logika dikesampingkan, dan perilaku kita seringkali menjadi barbar dan tidak terkendali.
Kasus saya yang menjadi tidak terkendali tadi hanyalah satu dari jutaan kasus yang terjadi setiap hari. Jika Anda ingin merasakannya, gampang, naik kereta Commuterline di jam pulang kerja dari berbagai stasiun besar. Kasus paling ekstrem yang pernah saya rasakan ketika naik kereta tujuan Bogor dari stasiun Tanah Abang. Kereta penuh bau keringat, semua orang kelelahan sepulang kerja, dan rasanya semua orang marah-marah. Ada yang memaki petugas, ada yang mencak-mencak karena kepanasan, ada yang sikut-sikutan karena kegerahan, dan ada yang berteriak marah entah pada siapa. Semuanya melakukan hal itu sepanjang jalan, sepanjang 35 menit, dari Tanah Abang sampai Stasiun UI. Saya hanya menahan napas, jangan sampai ikut terbawa marah.
Tapi hal itu akhirnya terjadi juga pada saya, di tempat lain. Dan mungkin Anda juga pernah merasakannya.
Itulah mengapa saya secara umum tidak setuju pada wanita yang menjadi pemimpin untuk laki-laki. Alasan utamanya, karena secara biologis wanita emosinya tidak lebih stabil dibanding pria, dan emosi ini dapat memengaruhi pengambilan keputusan yang tidak berdasarkan logika.
Kembali ke masalah saya dan angkot. Kedua, ada alasan lain yang menyebabkan saya marah daripada sekedar masalah uang yang bagi banyak orang tidak seberapa. Ini soal kejujuran. Bukan tentang saya. Justru saya sedang bicara soal kejujuran supir angkot.
Saya naik angkot itu sejak saya SD. 10 tahun lebih. Kalo diibaratkan pangkat militer, pengalaman saya naik angkot tersebut sudah pantas dianugerahi pangkat jenderal. Saya sudah pernah berinteraksi dengan supir yang masa bodo, penipu, hingga yang baik dan benar-benar jujur.
Faktanya, masih banyak supir angkot yang jujur. Supir angkot yang benar-benar menghargai penumpangnya sebagai pelanggannya. Dalam situasi yang normal, seringkali saya memang memberi uang lebih 500 dari ongkos normal. Misalnya untuk jarak dekat, ongkos normalnya adalah 2.500. Saya seringkali menyiapkan selembar 2.000 dan selembar 1.000, dan saya memang berniat untuk memberi 3.000. Jika tidak dikembalikan saya menganggapnya sebagai sedekah, karena memang saya mengikhlaskannya. Tapi ketika saya memberi uang 3.000 tadi, saya sering mendapati supir yang tidak langsung pergi, tetapi sibuk mencari koin 500 untuk kembalian. Padahal jika mereka langsung pergi dan tidak mengembalikannya pun saya tidak masalah. Tapi mereka secara jujur mengembalikan uang 500 tadi.
Dan saya mendapati supir jujur yang seperti ini tidak sekali dua kali. Sering. Artinya, masih ada banyak supir jujur di luar sana.
Maka saya marah sekali ada supir yang jelas-jelas mau menipu. Menentukan ongkos yang tidak sesuai dengan harga sebenarnya. Dan bukan hanya 500, dalam kasus tadi si supir ngotot dengan harga 1500 lebih mahal dari harga sebenarnya. Memang kelihatannya tidak seberapa, tapi untuk Anda yang menggunakan transportasi umum, terutama menggunakan angkot setiap hari, Anda tahu nilai itu tidak kecil.
Saya hanya merasa sangat tidak adil ada supir yang berani menipu, sementara masih banyak supir angkot lain yang berbuat jujur. Dan alasanketiga, saya sudah tidak ingin lagi menjadi orang yang mendiamkan kesalahan. Saya sedang belajar menjadi orang yang lebih peduli, dan salah satu bentuk kepedulian adalah menegur sesuatu yang salah. Kita sudah terlalu sering membiasakan kekeliruan, mewajarkan kesalahan.
Rasulullah sudah mengajarkan, bahwa jika ada kesalahan, ubahlah dengan tanganmu. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisanmu. Jika tidak bisa, ingkari dengan hatimu, dan itulah selemah-lemahnya iman. Saya memilih yang pertama.
Saya juga belajar dari Anies Baswedan, bahwa negeri ini terus bermasalah bukan karena banyak orang jahat, tapi karena orang baik diam dan mendiamkan. Karena kita sering mewajarkan keadaan, sering menganggap sistem yang salah adalah hal yang biasa.
Sudah saatnya kita berubah. Sudah saatnya kita menjadi lebih baik dan berani mengoreksi kesalahan. Mengatakan yang hitam adalah hitam, putih adalah putih.
Sumber: http://tmblr.co/ZjjrBy1DPAU2y
Spoiler for BERANTEM SAMA SOPIR ANGKOT:
MARAH DAN SUPIR ANGKOT http://tmblr.co/ZjjrBy1DPAU2y
Malam kemarin saya berkelahi dengan supir angkot.
Tidak sampai adu fisik, tapi cukup membuat saya ingat kembali rasanya menjadi pemarah.
Saya menggedor badan angkot dengan marah.
"Apa-apaan ni!"
Dalam sepersekian detik, saya tidak sedikitpun merasa lelah. Semua rasa berganti dengan amarah. Angkot yang tadinya baru berjalan, langsung berhenti kembali.
"Apaan nih seribu?!" Saya berteriak sambil menunjukkan seribu di tangan saya. Saat turun, saya membayar dengan uang lima ribu. Si supir hanya mengembalikan seribu.
Bukannya menjawab, sang sopir angkot malah balik bertanya, “Emang naik dari mana lo?”
Dalam hati saya sudah memaki dengan berbagai kata yang sungguh tidak pantas. Pertanyaan tolol macam apa itu, jelas-jelas angkot ini ngetem dan tidak jalan sebelum semua kursi penumpang penuh. Jelas-jelas semua penumpang naik dari tempat yang sama,
"Dari Petronas lah!", saya menjawab dengan kesal.
"Petronas mana sih?"
"Ya Petronas Pekayon lah, G*OBL*K!"
Kontrol saya lepas. Saya berteriak sambil menggebrak pintu mobil. “Udah mana sini balikin duit gue seribu lima ratus lagi!”. Tangan saya masuk melalui jendela mobil seperti preman menagih uang.
Si supir balik berteriak. Dia juga sudah tersulut emosi.
"Apaan sih lo, emang segitu bayarnya!".
Rasanya badan sudah sangat lelah, kepala sangat berat, dan mata sudah mau terpejam. Saya tidak bisa lagi berpikir tentang apapun dan hanya ingin cepat sampai di rumah. Rasa lelah saya berubah menjadi amarah.
"Gue tiap hari naik ni angkot! Tiap hari gue naik, gue cuma bayar DUA RIBU LIMA RATUS!"
Teriakan saya makin keras. Beberapa penumpang yang tadinya tidur jadi terbangun dan melihat ke depan, ingin tahu apa yang terjadi. Beberapa tukang ojek yang mangkal di dekat saya turun juga ikut berdiri dan penasaran kenapa ada orang teriak-teriak di tengah malam.
Mungkin karena digertak, si supir akhirnya memberi saya uang seribu. Saya menatap uang itu, lalu menatap dia lagi.
"LIMA RATUS LAGI MANA?",
”UDAH SYUKUR LO UDAH GUE BALIKIN SERIBU, MASIH MINTA LAGI?”
”YA HAK GUE YA GUE MINTA LAH, JADI SUPIR ANGKOT AJA KORUPSI LO!”, teriakan saya semakin keras, saya tidak bisa lagi menahan marah, “UDAH SANA JALAN, ENEG GUE LIAT MUKA TUKANG MAKAN DUIT HARAM KAYAK LO!”.
Saya berjalan dengan kepala mau pecah. Sebelum benar-benar pergi, saya menggedor badan mobil. Lagi.
Si supir menatap saya penuh emosi. Saya tidak peduli.
———————————————————————————————————————-
Sampai di rumah, masih dengan kepala yang penuh amarah, saya mengambil segelas air putih. Saya duduk dengan tenang, mencoba bernapas dengan tentram. Saya mencoba kembali berdamai dengan ketenangan.
Kemarin aktivitas saya padat. Pagi hari saya mengurus bisnis, siangnya menjenguk kerabat saya di rumah sakit, lalu sorenya menempuh perjalanan panjang ke Jakarta. Mencari alamat sahabat saya yang menyita banyak waktu dan tenaga.
Semua perjalanan saya lakukan dengan naik kendaraan umum dan berjalan kaki. Jam 23.10, saya baru sampai di stasiun Kranji, baru lanjut naik angkot dua kali untuk sampai di Bekasi. Dalam kondisi amat sangat lelah, angkot terakhir itulah yang akhirnya jadi “pelampiasan” saya menyemburkan api amarah.
Kejadian tadi jelas adalah sebuah kesalahan. Ada yang salah dengan keadaan tadi sehingga saya harus berkelahi dan saling berteriak penuh emosi. Saya menyegarkan kepala dengan berwudhu, lalu mencoba berefleksi. Melakukan introspeksi.
Pertama, saya menyadari betul rasa marah yang begitu meluap tadi adalah karena saya sangat lelah. Rasa lelah saya adalah faktor yang paling bertanggung jawab hingga saya tiba-tiba meledak. Setelah menjalani aktivitas yang begitu melelahkan, ekspektasi saya sederhana: naik angkot, bayar dengan harga seperti biasanya, lalu segera berjalan pulang, istirahat. Tapi ternyata saya harus dihadapkan dengan harga yang tidak seperti biasanya, dan itu dengan mudahnya membuat saya marah.
Ketika lelah, kita kesulitan mengontrol pikiran, fokus kita pun buyar, Perilaku kita - yang pada keadaan normal dikendalikan secara sadar oleh logika - diambil alih kontrolnya oleh emosi. Jika emosi sudah menjadi kontrol utama dalam pengambilan keputusan, logika dikesampingkan, dan perilaku kita seringkali menjadi barbar dan tidak terkendali.
Kasus saya yang menjadi tidak terkendali tadi hanyalah satu dari jutaan kasus yang terjadi setiap hari. Jika Anda ingin merasakannya, gampang, naik kereta Commuterline di jam pulang kerja dari berbagai stasiun besar. Kasus paling ekstrem yang pernah saya rasakan ketika naik kereta tujuan Bogor dari stasiun Tanah Abang. Kereta penuh bau keringat, semua orang kelelahan sepulang kerja, dan rasanya semua orang marah-marah. Ada yang memaki petugas, ada yang mencak-mencak karena kepanasan, ada yang sikut-sikutan karena kegerahan, dan ada yang berteriak marah entah pada siapa. Semuanya melakukan hal itu sepanjang jalan, sepanjang 35 menit, dari Tanah Abang sampai Stasiun UI. Saya hanya menahan napas, jangan sampai ikut terbawa marah.
Tapi hal itu akhirnya terjadi juga pada saya, di tempat lain. Dan mungkin Anda juga pernah merasakannya.
Itulah mengapa saya secara umum tidak setuju pada wanita yang menjadi pemimpin untuk laki-laki. Alasan utamanya, karena secara biologis wanita emosinya tidak lebih stabil dibanding pria, dan emosi ini dapat memengaruhi pengambilan keputusan yang tidak berdasarkan logika.
Kembali ke masalah saya dan angkot. Kedua, ada alasan lain yang menyebabkan saya marah daripada sekedar masalah uang yang bagi banyak orang tidak seberapa. Ini soal kejujuran. Bukan tentang saya. Justru saya sedang bicara soal kejujuran supir angkot.
Saya naik angkot itu sejak saya SD. 10 tahun lebih. Kalo diibaratkan pangkat militer, pengalaman saya naik angkot tersebut sudah pantas dianugerahi pangkat jenderal. Saya sudah pernah berinteraksi dengan supir yang masa bodo, penipu, hingga yang baik dan benar-benar jujur.
Faktanya, masih banyak supir angkot yang jujur. Supir angkot yang benar-benar menghargai penumpangnya sebagai pelanggannya. Dalam situasi yang normal, seringkali saya memang memberi uang lebih 500 dari ongkos normal. Misalnya untuk jarak dekat, ongkos normalnya adalah 2.500. Saya seringkali menyiapkan selembar 2.000 dan selembar 1.000, dan saya memang berniat untuk memberi 3.000. Jika tidak dikembalikan saya menganggapnya sebagai sedekah, karena memang saya mengikhlaskannya. Tapi ketika saya memberi uang 3.000 tadi, saya sering mendapati supir yang tidak langsung pergi, tetapi sibuk mencari koin 500 untuk kembalian. Padahal jika mereka langsung pergi dan tidak mengembalikannya pun saya tidak masalah. Tapi mereka secara jujur mengembalikan uang 500 tadi.
Dan saya mendapati supir jujur yang seperti ini tidak sekali dua kali. Sering. Artinya, masih ada banyak supir jujur di luar sana.
Maka saya marah sekali ada supir yang jelas-jelas mau menipu. Menentukan ongkos yang tidak sesuai dengan harga sebenarnya. Dan bukan hanya 500, dalam kasus tadi si supir ngotot dengan harga 1500 lebih mahal dari harga sebenarnya. Memang kelihatannya tidak seberapa, tapi untuk Anda yang menggunakan transportasi umum, terutama menggunakan angkot setiap hari, Anda tahu nilai itu tidak kecil.
Saya hanya merasa sangat tidak adil ada supir yang berani menipu, sementara masih banyak supir angkot lain yang berbuat jujur. Dan alasanketiga, saya sudah tidak ingin lagi menjadi orang yang mendiamkan kesalahan. Saya sedang belajar menjadi orang yang lebih peduli, dan salah satu bentuk kepedulian adalah menegur sesuatu yang salah. Kita sudah terlalu sering membiasakan kekeliruan, mewajarkan kesalahan.
Rasulullah sudah mengajarkan, bahwa jika ada kesalahan, ubahlah dengan tanganmu. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisanmu. Jika tidak bisa, ingkari dengan hatimu, dan itulah selemah-lemahnya iman. Saya memilih yang pertama.
Saya juga belajar dari Anies Baswedan, bahwa negeri ini terus bermasalah bukan karena banyak orang jahat, tapi karena orang baik diam dan mendiamkan. Karena kita sering mewajarkan keadaan, sering menganggap sistem yang salah adalah hal yang biasa.
Sudah saatnya kita berubah. Sudah saatnya kita menjadi lebih baik dan berani mengoreksi kesalahan. Mengatakan yang hitam adalah hitam, putih adalah putih.
Sumber: http://tmblr.co/ZjjrBy1DPAU2y
Quote:
Original Posted By thecomment►bener gan, emang mereka gitu
kadang sengajain ngga ada uang kecil alhasil mau ngga mau kita genepin bayarnya
pengalaman naik taksi gan
kadang sengajain ngga ada uang kecil alhasil mau ngga mau kita genepin bayarnya
pengalaman naik taksi gan
Quote:
Original Posted By nazgul1990►kalo ane mah kebalikannya gan, ane naik angkot kecil dr kp.rambutan sampe rumah ane harusnya 3500 ane bayarnya 2500, kebetulan itu recehan ane yg terakhir, sisanya yg biru sama yg merah 
pas si supir tau ane bayarnya kurang ane buru" ambil langkah seribu aja masuk gang rumah ane

pas si supir tau ane bayarnya kurang ane buru" ambil langkah seribu aja masuk gang rumah ane

Quote:
Original Posted By kujo336►Biasanya dimahalin kalau kita ngasih uang gede + dia ga punya kembalian yang pas
sering banget tuh ane, untungnya pake motor sekarang
sering banget tuh ane, untungnya pake motor sekarang

Quote:
Original Posted By CraZycHezZ►klo dikota ane, dulu tuh ada perbedaan harga antara penumpang biasa dan pelajar
dulu pas ane SMP klo naik bis mikrolet tarifnya seribu, tapi klo pake seragam sekolah cuma 700 perak
tp sekarang ga tau gan, udah ga pernah naik bis lagi, hehehe
dulu pas ane SMP klo naik bis mikrolet tarifnya seribu, tapi klo pake seragam sekolah cuma 700 perak
tp sekarang ga tau gan, udah ga pernah naik bis lagi, hehehe
Quote:
Original Posted By ayasido►Sering banget kalo pas ngak ada uang pas, pasti ngak dikasih kembalian langsung tapi ditulis di karcis kita dengan alasan ngak ada duit kecil
.. nah kadang kalo lupa nagih ma kondekturnya ngak jd dikembalikan.. 
.. nah kadang kalo lupa nagih ma kondekturnya ngak jd dikembalikan.. 
Quote:
Original Posted By Shine.dream►Biasanya supaya ga kliatan newbie.. Pasang muka sok cuek..n sedikit tampang dan aksesoris metal dipake
..
..

Quote:
Original Posted By iiizam►memang gitu gan. ane kadang suka kesel malah hampir ribut sama keneknya. tapi sekarang udah males naik angkutan umum lagi. mendingan naik kendaraan sendiri.
Quote:
Original Posted By dow_car►cos ane bayar 1/2 harga
bayar dibawah
mungkin sekarang ga berlaku coz kadang ane lihat ada pengecekan terutama rute yang agak jauh. tapi apa salahnya dicoba daripada dikit2 hilang 500 hilang 2000

triknya ente berdiri aja didekat jalur bus sesuai tujuan ente, kalo kernet nanya jurusan mana, jawab saja tapi kalo ditanya kenapa ga naik ente cuek aja, kernet pergi cari penumpang lain. kalo kernet balik ternyata bus ga full ente pasti dikasih 1/2 harga. tapi tanpa karcis
nanti kalo cek tiket bilang aja sudah. tapi kalo ternyata bus full ente pasti ditinggal
tenang aja yang lain masih banyak bus lain.
trik ini berlaku segala kelas bus yang ada rute tujuan ente tinggal ente lebih suka kelas apa.
mau tau trik naik kereta tiket 200rb bayar 20rb (kelas eksekutif bisnis) tanpa tiket lagi ? trik ini butuh level PeDe yang tinggi keberanian secukupnya dan relax bersambung...

memang hidup tidak ada yang gratis tapi kalo bisa bayar murah kenapa pilih yang mahal ?

bayar dibawah
mungkin sekarang ga berlaku coz kadang ane lihat ada pengecekan terutama rute yang agak jauh. tapi apa salahnya dicoba daripada dikit2 hilang 500 hilang 2000

triknya ente berdiri aja didekat jalur bus sesuai tujuan ente, kalo kernet nanya jurusan mana, jawab saja tapi kalo ditanya kenapa ga naik ente cuek aja, kernet pergi cari penumpang lain. kalo kernet balik ternyata bus ga full ente pasti dikasih 1/2 harga. tapi tanpa karcis
nanti kalo cek tiket bilang aja sudah. tapi kalo ternyata bus full ente pasti ditinggal
tenang aja yang lain masih banyak bus lain.trik ini berlaku segala kelas bus yang ada rute tujuan ente tinggal ente lebih suka kelas apa.
mau tau trik naik kereta tiket 200rb bayar 20rb (kelas eksekutif bisnis) tanpa tiket lagi ? trik ini butuh level PeDe yang tinggi keberanian secukupnya dan relax bersambung...

memang hidup tidak ada yang gratis tapi kalo bisa bayar murah kenapa pilih yang mahal ?

Quote:
Original Posted By Saya...A►ada Tips juga ane gan
1. kalo masih Pagi punya uang 100K 1 Lembar tunjukin uang itu dijamin gak ada kembalian dan akhirnya gak bayar
2. Kalo rombongan ma temen ya 5-10 orang pas turun lama-lama ngecek dompet waktu itu ane pernah temen ane pada bayar ane nyari-nyari duit di tas eh pas ane mau bayar tuh angkot udah ngibrit
1. kalo masih Pagi punya uang 100K 1 Lembar tunjukin uang itu dijamin gak ada kembalian dan akhirnya gak bayar
2. Kalo rombongan ma temen ya 5-10 orang pas turun lama-lama ngecek dompet waktu itu ane pernah temen ane pada bayar ane nyari-nyari duit di tas eh pas ane mau bayar tuh angkot udah ngibrit

Quote:
Original Posted By setyarinima►Ane pelajar gan, dari rumah - sekolah jaraknya 15 km pake angkot bayar 1500/2000. Tapi temen ane dari rumah - sekolah (kuranglebih 5 km) bayarnya pake uang 5000an kembaliannya 2000, jadi temen ane bayarnya 3000. Temen ane langsung trauma naek angkot
Ngakak + kasian juga gan.. Kejadiannya tadi siang gan
Ngakak + kasian juga gan.. Kejadiannya tadi siang gan
Quote:
Original Posted By unigryphonix►mang boneng gan, yg orang lama aj kadang di gituin,
ane pernah gitu gan, ane cuek aja bayar uang pas
ane pernah gitu gan, ane cuek aja bayar uang pas

Quote:
Original Posted By deadlyboyz►sama gan ane jg pernah gitu pernah ngalamin naik angkot
mngkin gara2 ane org cina x ya ato apa gitu
ane bayar 5k jaraknya dkt seharusnya 2k biasanya eee sopirnya gk ngasih kembalian malah main tancap gas aja
cape deh ampe ane kesel ane sumpahin tuh sopirnya ketabrak
mngkin gara2 ane org cina x ya ato apa gitu
ane bayar 5k jaraknya dkt seharusnya 2k biasanya eee sopirnya gk ngasih kembalian malah main tancap gas aja
cape deh ampe ane kesel ane sumpahin tuh sopirnya ketabrak

Quote:
Original Posted By delucidus►
ane juga pernah gan..tarif asli 1500 eh minta 3000 ane tinggal aja.. tu supir ngejer, ane langsung masuk ke mall kagak ngejer dia
ane juga pernah gan..tarif asli 1500 eh minta 3000 ane tinggal aja.. tu supir ngejer, ane langsung masuk ke mall kagak ngejer dia

Quote:
Original Posted By siswop01►Perlu ditegaskan mengapa tarif lebaran naik 2 kali lipat.
Pada saat menjelang lebaran, misal tarif bus dari kota A ke kota B (berjarak 600 km) yang semula 200rb naik menjadi 350rb. mengapa demikian? Pada saat menjelang lebaran bus dari kota A menuju kota B pastikan penuh. Betul tidak? nah saat tiba dikota B, bus akan kembali ke kota A. nah saat kembali apakah bus itu mengangkut penumpang penuh? Jawabannya TIDAK!!. Mengapa demikian? Namanya juga arus mudik, orang kota ingin kedesa. sedangkan orang desa jarang yang ke kota. bahkan saat bus tiba di kota B ingin kembali ke kota A saat menjelang lebaran hanya membawa penumpang yang sangat sedikit bahkan terkadang tidak ada. sedangkan jarang tempu dari kota A ke kota B sama dengan jarak kota B ke kota A. jika tarif ke kota B tidak dinaikan, maka si supir akan mengalami kerugian karna untuk menutupi biaya bahan bakar.
Pada saat menjelang lebaran, misal tarif bus dari kota A ke kota B (berjarak 600 km) yang semula 200rb naik menjadi 350rb. mengapa demikian? Pada saat menjelang lebaran bus dari kota A menuju kota B pastikan penuh. Betul tidak? nah saat tiba dikota B, bus akan kembali ke kota A. nah saat kembali apakah bus itu mengangkut penumpang penuh? Jawabannya TIDAK!!. Mengapa demikian? Namanya juga arus mudik, orang kota ingin kedesa. sedangkan orang desa jarang yang ke kota. bahkan saat bus tiba di kota B ingin kembali ke kota A saat menjelang lebaran hanya membawa penumpang yang sangat sedikit bahkan terkadang tidak ada. sedangkan jarang tempu dari kota A ke kota B sama dengan jarak kota B ke kota A. jika tarif ke kota B tidak dinaikan, maka si supir akan mengalami kerugian karna untuk menutupi biaya bahan bakar.
Quote:
Original Posted By rizkylallala►Wah, ane paling malesnya sama tarif angkot gan..
Awal-awal kenaikan, ada list tarif resminya.. nanti, lama kelamaan itu list ilang entah kemana, dan kalo ada pendatang langsung dinaekin semena-mena
Kalo tarif bus, biasanya skrg udah banyak PO yang nempelin tarifnya di dalem armadanya masing-masing... dan sekarang juga di terminal ada tarifnya kok seperti yang ane temuin di tirtonadi
Awal-awal kenaikan, ada list tarif resminya.. nanti, lama kelamaan itu list ilang entah kemana, dan kalo ada pendatang langsung dinaekin semena-mena

Kalo tarif bus, biasanya skrg udah banyak PO yang nempelin tarifnya di dalem armadanya masing-masing... dan sekarang juga di terminal ada tarifnya kok seperti yang ane temuin di tirtonadi
Quote:
Original Posted By harimau.manis►Nice gan 
Ane dulu pernah ya, pas SMP kelas 1
ane mau naik, abang angkotnya ga mau nyamperin ane
dan pas jamannya udah tarif angkot naek
ane jadi sering disamper
kesimpulan : - waktu tarif angkot naek, dulu 1000, sekarang 2000 (Pelajar)
- tarif umum dulu 2500, sekarang 3000
itu sih kesimpulan ane
sekarang 2000, abang angkotnya jadi serius nyari pelajar, karena dulu 1000 dia males nerima apalagi 1 orang

Ane dulu pernah ya, pas SMP kelas 1
ane mau naik, abang angkotnya ga mau nyamperin ane
dan pas jamannya udah tarif angkot naek
ane jadi sering disamper
kesimpulan : - waktu tarif angkot naek, dulu 1000, sekarang 2000 (Pelajar)
- tarif umum dulu 2500, sekarang 3000
itu sih kesimpulan ane

sekarang 2000, abang angkotnya jadi serius nyari pelajar, karena dulu 1000 dia males nerima apalagi 1 orang

Quote:
Original Posted By takiyaserizawa►Untung Ane g naek Angkot
,Tapi pernah juga kaya gitu pas lagi naek angkot saking takut ditagih lagi gw kasih aja uang lebih pas dikembaliin kurang 

Nice info gan

,Tapi pernah juga kaya gitu pas lagi naek angkot saking takut ditagih lagi gw kasih aja uang lebih pas dikembaliin kurang 

Nice info gan


Quote:
Original Posted By yonuja►Ane juga ada pengalaman gan. Waktu itu pulang ngantor agak malem. Ane turun angkot trs kasih duit 5rb ke supirnya (ongkosnya waktu itu masih 2rb kalo jarak dekat). Ane dikasih selembar duit kembalian ama si supir, abis gitu dia lgsg tancap gas. Setelah ane sekilas perhatiin tu duit kembalian, ane teriakin tu supir angkot spy brenti, tp dianya kaga peduli. Ane perhatiin lagi tuh duit kembalian, sambil senyum ane sakuin tu duit 20rb yg dikasih sama si supir angkot 

Quote:
Original Posted By fawwazfahmi►ane sering nih ngalamin 
ane kan biasa pulang sekolah naik angkot gan, dulu waktu kelas 10 (2011) tarif dari sekolah sampe tempat ane turun itu 2000, terus naik jadi 3000. Nah karna ane udah sering otomatis ane apal kan, termasuk apal sama supir angkotnya. Ada supir yg tau kalo tarif anak sekolah itu 3000, tapi ada juga yg supirnya tau kalo anak sekolah itu 3000 tapi tetep aja anak sekolah disuruh bayar 4000 dan ane apal siapa supirnya itu dan kalo ane naik angkotnya dia yaudah pasrah aja, udahnya ngetem mulu, kalo yg bawa angkotnya cepet sih ane gamasalah ngasih 4000 itung itung waktu istirahat ane dirumah jadi lebih banyak. lah itu yg ngetem mulu
pernah waktu itu ane udah siapin duit pas, jaket ane buka biar keliatan anak sekolah tapi malah tetep ditagih lagi
supir angkotnya mungkin mau beli bugatti buat nari angkot kali

ane kan biasa pulang sekolah naik angkot gan, dulu waktu kelas 10 (2011) tarif dari sekolah sampe tempat ane turun itu 2000, terus naik jadi 3000. Nah karna ane udah sering otomatis ane apal kan, termasuk apal sama supir angkotnya. Ada supir yg tau kalo tarif anak sekolah itu 3000, tapi ada juga yg supirnya tau kalo anak sekolah itu 3000 tapi tetep aja anak sekolah disuruh bayar 4000 dan ane apal siapa supirnya itu dan kalo ane naik angkotnya dia yaudah pasrah aja, udahnya ngetem mulu, kalo yg bawa angkotnya cepet sih ane gamasalah ngasih 4000 itung itung waktu istirahat ane dirumah jadi lebih banyak. lah itu yg ngetem mulu

pernah waktu itu ane udah siapin duit pas, jaket ane buka biar keliatan anak sekolah tapi malah tetep ditagih lagi

supir angkotnya mungkin mau beli bugatti buat nari angkot kali

Quote:
Original Posted By d124nte►Nice thread gan, iya utk jaga2 kudu bgt bawa uang pecahan kecil alias recehan gan, sering bgt uang kembalian dr kenet angkutan umum tidak sesuai dgn tarif yg sebenarnya, kalo' sesekali aja naek angkutan umum sih masih gpp rela2 aja hitung2 sedekah, tp kalo' yg menggunakan angkutan umum dalam rutinitas sehari-hari yaa mangkelin jg lama2.
Utk para pihak yg berwenang jg perlu sekali disidak angkutan2 umum yg tidak menerapkan tarif sesuai peraturan & ketentuan yg berlaku, biar kita2 sbg konsumen atau rakyat Indonesia jg merasa nyaman & akan lebih suka menggunakan angkutan umum nantinya. Harapannya sih angkutan2 umum di negeri kita ini bisa lebih profesional ke depannya.
Utk para pihak yg berwenang jg perlu sekali disidak angkutan2 umum yg tidak menerapkan tarif sesuai peraturan & ketentuan yg berlaku, biar kita2 sbg konsumen atau rakyat Indonesia jg merasa nyaman & akan lebih suka menggunakan angkutan umum nantinya. Harapannya sih angkutan2 umum di negeri kita ini bisa lebih profesional ke depannya.
Quote:
Original Posted By arozefirsto►untuk ukuran kota palembang, use motorcycle is more worth than use the bus
sejak jaman smp ane uda ngga minat lagi naek bis gan, soalnya itu bis yg di pake udah ngga layak pakai lagi, belum sopirnya ugal2an paling ngga punya sim , keneknya preman mana berani minta kembalian kalo dari dia nya ngga ngasih kembalian
di palembang ada trans musi, memang bis nya lebih baik dan pelayanan lumayan, tp belom lagi setaun jalan tarif naik terus mungkin subsidi dari daerah udah ngga jalan lagi makanya tiap setengah tahun naek tuh tarifnya
udah mending pake mobil, motor, atau gowes dah kalo tujuannya deket.
tempat kerja ane cuma 6km pulang pergi, isi pertamax plus full tank, sebulan ngga abis itu bensin gan.


sejak jaman smp ane uda ngga minat lagi naek bis gan, soalnya itu bis yg di pake udah ngga layak pakai lagi, belum sopirnya ugal2an paling ngga punya sim , keneknya preman mana berani minta kembalian kalo dari dia nya ngga ngasih kembalian
di palembang ada trans musi, memang bis nya lebih baik dan pelayanan lumayan, tp belom lagi setaun jalan tarif naik terus mungkin subsidi dari daerah udah ngga jalan lagi makanya tiap setengah tahun naek tuh tarifnya
udah mending pake mobil, motor, atau gowes dah kalo tujuannya deket.
tempat kerja ane cuma 6km pulang pergi, isi pertamax plus full tank, sebulan ngga abis itu bensin gan.


Quote:
Original Posted By badz.boy►jgn kan org baru yg bingung gk tw jln. ane aj yg srg nsik angkot/bus umum kdang msh aj di curangi kenek bus. ky kmrn ane plg dr rmh tmn. biasa byr 2rb. ane gk ad uang kecil/uang pas. ane pk uang 5rb. bkn di kmbliin mlh si supir tancap gas aka ngebut. ywd ane iklasin duit ane yg 3rb.
jd pnglaman klo mo naik angkot tukerin duit dl ke warung. bayar pk uang pas. klo gk rugi kita.
page one jg donk
jd pnglaman klo mo naik angkot tukerin duit dl ke warung. bayar pk uang pas. klo gk rugi kita.
page one jg donk

Quote:
Original Posted By kedelaibodoh►ane pernah rugi banyak banget gan naek bus, pernah tuh waktu di kalimantan ane naek bus dari banjarmasin ke samarinda, waktu di terminal banjarmasin tampang ane emang tampang bingung sih salahnya wkwk trus ada org yg kayaknya calo nawarin naik bus tanpa tiket seharga 200rb,katanya tiketnya dah abis tp masih ada kursi, ya udah ane tawar aja trs dpt 180rb.ane pikir harganya paling selisih dikit lah dari harga resmi gpp, eh pas udah di bus ane iseng nanya bapak2 sblah ane dapet tiket harga brpa,dan yg bikin shock bapak2 itu jawab harganya 135rb gan,ampe nunjukin tiketnya....langsung lemes dah ane rugi 45rb 

Quote:
Original Posted By 27ipdass►Ane pernah gan naik bis antar kota, tarifnya 25k tapi kadang" dikasih 20k juga mau. Suatu hari ane naik bis penumpang depan ane pada diminta 25k, ane beraniin ngasih 20k. Langsung diambil sama keneknya malah disusukin 5k, jadinya ane cuma diminta bayaran 15k.
Kalo kata temen" anesih, Tampang ane serem
Kalo kata temen" anesih, Tampang ane serem

Quote:
Original Posted By frozenark►pernah ngalamin kembalian gak di kasih tapi jarang...
biasanya cuma angkot dimahalin.. tapi untungnya waktu itu cuma 500 perak aja
memang benar sih ke daerah yg blum pernah di datangi, tp 500 perak gak jadi masalah buat saya
biasanya cuma angkot dimahalin.. tapi untungnya waktu itu cuma 500 perak aja
memang benar sih ke daerah yg blum pernah di datangi, tp 500 perak gak jadi masalah buat saya
Lanjut Post #20 Gans...

Diubah oleh rindtveclautz 02-05-2014 09:54
0
Kutip
Balas
