- Beranda
- The Lounge
[Share & Discuss] Tips-Tips Belajar Ampuh - 100% Works!
...
TS
MoodyMoodPecker
[Share & Discuss] Tips-Tips Belajar Ampuh - 100% Works!
SHARE & DISCUSS
TIPS-TIPS BELAJAR AMPUH
TIPS-TIPS BELAJAR AMPUH
Index:
6 Tips Belajar Oke Sebelum Ujian | page 1, post 1
Agar Pelajaran Menempel Lebih Kuat di Kepala | page 1, post 3
Share 1 tulisan dulu ya, nanti kalau ada tips-tips lainnya akan di-share lagi. Dari agan-agan lainnya silakan share pengalaman/tips belajarnya juga.
Spoiler for 6 Tips Belajar Oke Sebelum Ujian:
6 Tips Belajar Oke Sebelum Ujian
Tips ini saya jamin ampuh karena sudah saya praktikkan sendiri. Silakan simak 6 tips oke di bawah ini.
1. Jangan belajar di saat tubuh sedang lelah
Hari ini ujian tiga mata kuliah? Sore harinya masih harus mengajar les? Itu yang terjadi pada saya hari Rabu kemarin. Curhat banget… hehehe… Saat pulang, bisa dijamin tubuh sudah dalam keadaan yang sangat lelah. Dalam keadaan lelah seperti itu, tidak disarankan untuk belajar! Mengapa? Karena dalam kondisi yang lelah, aktivitas neuron dan persediaan oksigen untuk otak sudah melemah. Daripada memaksakan diri untuk belajar, lebih baik gunakan waktu yang tersisa untuk beristirahat. Segarkan tubuh dengan memandikan diri dan nikmati makan malam yang lezat. Setelah itu, santaikan tubuh dengan aktivitas-aktivitas ringan seperti duduk-duduk, menonton televisi sebentar, bermain video games, dan lain-lain. Jika memang besok tidak ada ujian, lebih baik gunakan sisa waktu di hari itu untuk tidur. Jika besok masih ada ujian, coba atur… apakah besok pagi hari masih sempat untuk belajar (biasanya ada ujian yang dilaksanakan pada siang atau sore hari). Keadaan tubuh yang lelah sudah sangat tidak mendukung untuk belajar. Alih-laih mendapatkan manfaat, tubuh kita hanya akan menjadi lebih lelah dan tidak ada ilmu yang akan masuk ke otak kita.
2. Siapkan waktu yang lebih dari cukup untuk belajar
Jangan menyediakan waktu yang cukup, tetapi lebih dari cukup! Waktu yang bagi kita cukup itu sebenarnya hanya anggapan kita saja. Kita hanya menduga waktu 1 jam sudah cukup untuk memelajari mata kuliah X, padahal waktu 1 jam tersebut sebenarnya hanya cukup untuk membaca materi mata kuliah X. Karena waktu yang “cukup” tersebut, kita hanya sempat dan menjadi “cukup” untuk membaca materi mata kuliah X saja, tidak memahami kembali dan mengelaborasi materi-materi tersebut. Sediakan waktu yang lebih dari cukup untuk belajar, agar anda memiliki kesempatan untuk memahami materi dan mengelaborasikan informasi-informasi yang sudah anda dapatkan. Selain itu, menyediakan waktu yang lebih cukup juga mendukung tips-tips lain yang akan saya sampaikan pada poin selanjutnya…
3. Pelajari materi yang lebih mudah dahulu
Ini tips yang klise, tapi nyatanya jarang dilakukan oleh mahasiswa. Karena lebih khawatir dengan materi yang lebih sulit, kita malah memelajari hal yang lebih sulit terlebih dahulu. Hasilnya? Kita hanya menghabiskan waktu di materi sulit itu dan nyaris tidak menyisakan waktu untuk memelajari materi yang lebih mudah. Bukannya nilai menjadi bagus, nilai kita malah menjadi pas-pasan karena materi-materi yang sebenarnya mudah tidak bisa kita kerjakan saat ujian nanti. Selain itu, memulai belajar dengan materi yang lebih mudah sebenarnya berhubungan dengan motivasi kita. Jika kita langsung memulai dengan materi yang lebih sulit, otomatis semangat kita akan mudah drop dan semakin galau karena menyadari betapa sulitnya materi ujian besok. Lebih baik mulai dari materi yang lebih mudah, karena akan membuat kita berpikir, “Oh ternyata gini ya, oh gini. Ternyata gak susah-susah amat ya.” Pelajari materi yang lebih mudah dahulu, hemat waktu, hemat motivasi
.
4. Tidurlah setelah belajar
Nah ini sebenarnya jurus rahasia saya. Inilah trik yang saya gunakan sehingga bisa mendapatkan nilai 91 pada UTS psikologi faal (numpang sombong dikit… :P). Tidurlah setelah belajar! Kenapa? Karena pada saat kita tidur, otak kita sebenarnya sedang melakukan konsolidasi. Konsolidasi adalah pemindahan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Beberapa informasi yang kita dapatkan saat belajar mungkin hanya nyangkut di ingatan jangka pendek. Agar informasi tersebut bisa bertengger di ingatan jangka panjang kita agar dapat diakses untuk ujian besok, tidurlah setelah belajar, karena informasi tersebut akan dipindahkan ke ingatan jangka panjang oleh otak kita. Saya sendiri, jika waktu memungkinkan, akan melakukan tidur siang setelah belajar di rumah. Selain itu manfaatkan waktu di malam hari untuk belajar, karena setelah itu kita bisa langsung tidur dan bangun keesokan harinya dengan segar dan siap!
5. Cukup tidur
Mirip seperti tips ketiga. Jika kita tidak menyediakan waktu istirahat yang cukup untuk otak kita, informasi-informasi dari ingatan jangka pendek tidak akan terpindahkan secara baik ke ingatan jangka panjang. Materi-materi yang kita pelajari akan hilang begitu saja jika tidur kita tidak cukup. Selain itu, tidak memiliki waktu tidur yang cukup hanya membuat kita terbangun dalam keadaan tidak segar dan terkadang ditemani efek samping sakit kepala. Jadi, jika anda harus ujian besok pagi dan saat ini waktu sudah menunjukkan waktu pukul 00.00 PM, lebih baik anda segera tidur. Materi ujian belum habis dipelajari? Atur waktu agar bisa bangun subuh dan lanjutkan belajar anda. Jangan belajar pada saat lelah. Berapa waktu yang cukup untuk tidur? Relatif. Kuantitas tidak menentukan kualitas. Asal tidur anda nyenyak, 4 jam pun sebenarnya cukup. Tetapi saya sendiri menyediakan waktu tidur sekitar 5-7 jam per hari agar saya tidak merasa lemas keesokan harinya.
6. Ulangi materi, sekalipun sudah merasa bisa
Jika anda sudah memelajari bab 1 dan sekarang anda sedang belajar bab 2, ulangi kembali bab 1 saat anda sudah selesai memelajari bab 2. Mengapa? Karena mungkin saja materi di bab 1 masih nyangkut di ingatan jangka pendek dan tertimpa oleh materi-materi bab 2 yang anda pelajari belakangan. Agar materi di bab 1 tersebut tidak hilang tertimpa oleh bab 2 dan bisa masuk ke ingatan jangka panjang, ulangi materi tersebut. Sekalipun tadi anda sudah merasa bisa. Tidak perlu menghabiskan waktu dengan membaca ulang bab 1 atau merangkum ulang bab 1, cukup anda ulangi saja dalam hati anda informasi-informasi yang sudah anda dapatkan dari bab 1 tadi. Dengan mengulang, informasi pada ingatan jangka pendek dapat berpindah ke ingatan jangka panjang. Lakukan juga kepada bab 2 saat anda sudah menyelesaikan bab 3, kepada bab 3 saat anda sudah menyelesaikan bab 4, dan seterusnya. Di akhir sesi belajar, coba buat rangkuman (dalam hati saja, tidak perlu ditulis, buang-buang waktu :P) singkat mengenai hasil belajar anda tadi.
Nah berikut sudah saya sampaikan 6 tips yang oke untuk belajar. Jangan percaya begitu saja dengan kata-kata saya, praktikkanlah tips-tips di atas dan buktikan, bahwa proses belajar anda ternyata menjadi lebih baik! Tips ini tidak mutlak dan mungkin saja anda memiliki tips yang jauh lebih oke yang dapat anda bagikan kepada rekan-rekan anda. Selamat belajar dan selamat mendapatkan nilai yang memuaskan!
saus: http://garvingoei.wordpress.com/2012...sebelum-ujian/
Tips ini saya jamin ampuh karena sudah saya praktikkan sendiri. Silakan simak 6 tips oke di bawah ini.
1. Jangan belajar di saat tubuh sedang lelah
Hari ini ujian tiga mata kuliah? Sore harinya masih harus mengajar les? Itu yang terjadi pada saya hari Rabu kemarin. Curhat banget… hehehe… Saat pulang, bisa dijamin tubuh sudah dalam keadaan yang sangat lelah. Dalam keadaan lelah seperti itu, tidak disarankan untuk belajar! Mengapa? Karena dalam kondisi yang lelah, aktivitas neuron dan persediaan oksigen untuk otak sudah melemah. Daripada memaksakan diri untuk belajar, lebih baik gunakan waktu yang tersisa untuk beristirahat. Segarkan tubuh dengan memandikan diri dan nikmati makan malam yang lezat. Setelah itu, santaikan tubuh dengan aktivitas-aktivitas ringan seperti duduk-duduk, menonton televisi sebentar, bermain video games, dan lain-lain. Jika memang besok tidak ada ujian, lebih baik gunakan sisa waktu di hari itu untuk tidur. Jika besok masih ada ujian, coba atur… apakah besok pagi hari masih sempat untuk belajar (biasanya ada ujian yang dilaksanakan pada siang atau sore hari). Keadaan tubuh yang lelah sudah sangat tidak mendukung untuk belajar. Alih-laih mendapatkan manfaat, tubuh kita hanya akan menjadi lebih lelah dan tidak ada ilmu yang akan masuk ke otak kita.
2. Siapkan waktu yang lebih dari cukup untuk belajar
Jangan menyediakan waktu yang cukup, tetapi lebih dari cukup! Waktu yang bagi kita cukup itu sebenarnya hanya anggapan kita saja. Kita hanya menduga waktu 1 jam sudah cukup untuk memelajari mata kuliah X, padahal waktu 1 jam tersebut sebenarnya hanya cukup untuk membaca materi mata kuliah X. Karena waktu yang “cukup” tersebut, kita hanya sempat dan menjadi “cukup” untuk membaca materi mata kuliah X saja, tidak memahami kembali dan mengelaborasi materi-materi tersebut. Sediakan waktu yang lebih dari cukup untuk belajar, agar anda memiliki kesempatan untuk memahami materi dan mengelaborasikan informasi-informasi yang sudah anda dapatkan. Selain itu, menyediakan waktu yang lebih cukup juga mendukung tips-tips lain yang akan saya sampaikan pada poin selanjutnya…
3. Pelajari materi yang lebih mudah dahulu
Ini tips yang klise, tapi nyatanya jarang dilakukan oleh mahasiswa. Karena lebih khawatir dengan materi yang lebih sulit, kita malah memelajari hal yang lebih sulit terlebih dahulu. Hasilnya? Kita hanya menghabiskan waktu di materi sulit itu dan nyaris tidak menyisakan waktu untuk memelajari materi yang lebih mudah. Bukannya nilai menjadi bagus, nilai kita malah menjadi pas-pasan karena materi-materi yang sebenarnya mudah tidak bisa kita kerjakan saat ujian nanti. Selain itu, memulai belajar dengan materi yang lebih mudah sebenarnya berhubungan dengan motivasi kita. Jika kita langsung memulai dengan materi yang lebih sulit, otomatis semangat kita akan mudah drop dan semakin galau karena menyadari betapa sulitnya materi ujian besok. Lebih baik mulai dari materi yang lebih mudah, karena akan membuat kita berpikir, “Oh ternyata gini ya, oh gini. Ternyata gak susah-susah amat ya.” Pelajari materi yang lebih mudah dahulu, hemat waktu, hemat motivasi
.4. Tidurlah setelah belajar
Nah ini sebenarnya jurus rahasia saya. Inilah trik yang saya gunakan sehingga bisa mendapatkan nilai 91 pada UTS psikologi faal (numpang sombong dikit… :P). Tidurlah setelah belajar! Kenapa? Karena pada saat kita tidur, otak kita sebenarnya sedang melakukan konsolidasi. Konsolidasi adalah pemindahan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Beberapa informasi yang kita dapatkan saat belajar mungkin hanya nyangkut di ingatan jangka pendek. Agar informasi tersebut bisa bertengger di ingatan jangka panjang kita agar dapat diakses untuk ujian besok, tidurlah setelah belajar, karena informasi tersebut akan dipindahkan ke ingatan jangka panjang oleh otak kita. Saya sendiri, jika waktu memungkinkan, akan melakukan tidur siang setelah belajar di rumah. Selain itu manfaatkan waktu di malam hari untuk belajar, karena setelah itu kita bisa langsung tidur dan bangun keesokan harinya dengan segar dan siap!
5. Cukup tidur
Mirip seperti tips ketiga. Jika kita tidak menyediakan waktu istirahat yang cukup untuk otak kita, informasi-informasi dari ingatan jangka pendek tidak akan terpindahkan secara baik ke ingatan jangka panjang. Materi-materi yang kita pelajari akan hilang begitu saja jika tidur kita tidak cukup. Selain itu, tidak memiliki waktu tidur yang cukup hanya membuat kita terbangun dalam keadaan tidak segar dan terkadang ditemani efek samping sakit kepala. Jadi, jika anda harus ujian besok pagi dan saat ini waktu sudah menunjukkan waktu pukul 00.00 PM, lebih baik anda segera tidur. Materi ujian belum habis dipelajari? Atur waktu agar bisa bangun subuh dan lanjutkan belajar anda. Jangan belajar pada saat lelah. Berapa waktu yang cukup untuk tidur? Relatif. Kuantitas tidak menentukan kualitas. Asal tidur anda nyenyak, 4 jam pun sebenarnya cukup. Tetapi saya sendiri menyediakan waktu tidur sekitar 5-7 jam per hari agar saya tidak merasa lemas keesokan harinya.
6. Ulangi materi, sekalipun sudah merasa bisa
Jika anda sudah memelajari bab 1 dan sekarang anda sedang belajar bab 2, ulangi kembali bab 1 saat anda sudah selesai memelajari bab 2. Mengapa? Karena mungkin saja materi di bab 1 masih nyangkut di ingatan jangka pendek dan tertimpa oleh materi-materi bab 2 yang anda pelajari belakangan. Agar materi di bab 1 tersebut tidak hilang tertimpa oleh bab 2 dan bisa masuk ke ingatan jangka panjang, ulangi materi tersebut. Sekalipun tadi anda sudah merasa bisa. Tidak perlu menghabiskan waktu dengan membaca ulang bab 1 atau merangkum ulang bab 1, cukup anda ulangi saja dalam hati anda informasi-informasi yang sudah anda dapatkan dari bab 1 tadi. Dengan mengulang, informasi pada ingatan jangka pendek dapat berpindah ke ingatan jangka panjang. Lakukan juga kepada bab 2 saat anda sudah menyelesaikan bab 3, kepada bab 3 saat anda sudah menyelesaikan bab 4, dan seterusnya. Di akhir sesi belajar, coba buat rangkuman (dalam hati saja, tidak perlu ditulis, buang-buang waktu :P) singkat mengenai hasil belajar anda tadi.
Nah berikut sudah saya sampaikan 6 tips yang oke untuk belajar. Jangan percaya begitu saja dengan kata-kata saya, praktikkanlah tips-tips di atas dan buktikan, bahwa proses belajar anda ternyata menjadi lebih baik! Tips ini tidak mutlak dan mungkin saja anda memiliki tips yang jauh lebih oke yang dapat anda bagikan kepada rekan-rekan anda. Selamat belajar dan selamat mendapatkan nilai yang memuaskan!

saus: http://garvingoei.wordpress.com/2012...sebelum-ujian/
Diubah oleh MoodyMoodPecker 03-02-2014 20:21
0
1.5K
Kutip
12
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
MoodyMoodPecker
#2
Spoiler for Agar Pelajaran Lebih Menempel di Kepala:
Pernah ngerasa bete waktu ujian karena kamu ingat secara garis besar soal yang ditanyakan, tapi tidak ingat detail yang diminta soal? Misalnya, lupa nama latin dari salah satu Mollusca paling terkenal, gurita (Octopus vulgaris)? Atau nama kota di mana Cut Nyak Dien diasingkan (Sumedang)? Nah, ini artinya long-term memory kamu untuk informasi-informasi itu kurang kuat, sehingga agak susah bagi otak untuk memanggil kembali data-data yang dibutuhkan.
Di artikel ini, Ruang Psikologi mau mengajak kamu mengenali sedikit cara kerja otak kamu dalam menyimpan memori, agar kamu bisa menyimpan informasi dan memanggil kembali informasi tersebut dengan lebih baik. Ceritanya nih, ya, Ruang Psikologi mau ngasih kamu buku manual dari super-computer yang ada di dalam tengkorak kamu. Artikel ini dibuat berdasarkan bab 6 dari buku Educational Psychology: Developing Learners (5th edition) yang ditulis oleh Jeanne Ellis Ormrod.
Dalam model yang disederhanakan, proses perekaman ingatan di kepala kamu terjadi dalam tiga tahap. Pertama, info yang ada di luar tubuh kamu dirasakan oleh indra kamu, misalnya, pelajaran yang diterangkan guru dilihat oleh mata dan didengarkan oleh telinga. Kedua, jika kamu memerhatikan informasi itu, maka info masuk ke short-term memory alias ingatan jangka pendek. Kalau ingatan ini diproses lagi secara mendalam, maka infonya disimpan secara lebih permanen di long-term memory.
Data yang lebih sering diulang-ulang akan lebih kuat bercokol di kepala kamu dan akan lebih mudah kamu panggil jika dibutuhkan.
Sekarang kita lihat sifat-sifat dari long-term memory dan proses pembentukannya agar kamu bisa mendapat tips mengingat yang bermanfaat. Ada peneliti psikologi yang bilang data di long-term memory akan berada di dalam otak selamanya dan ada peneliti yang bilang sedikit demi sedikit data tersebut akan hilang. Tapi kedua kubu peneliti ini setuju kalau data yang lebih sering diulang-ulang akan lebih kuat bercokol di kepala kamu dan akan lebih mudah kamu panggil jika dibutuhkan. Jika jutaan informasi yang ada di kepala kamu kita gambarkan sebagai buku-buku di atas rak, tentu kamu akan lebih hafal isi dari buku yang lebih sering kamu ambil dari rak dan kamu baca berulang-ulang (contoh nyata: penulis bisa menyebutkan secara pasti apa yang akan terjadi selanjutnya dari beberapa kasus di komik Detektif Conan, hehe..). Nah, tips #1 adalah kamu harus sering-sering mempelajari materi-materi sekolah yang sudah lewat.
Sifat berikutnya dari long-term memory adalah interconnectedness alias keterkaitan. Maksudnya, ingatan yang paling banyak berhubungan dengan ingatan lain akan lebih kuat tertanam di otak. Bayangkan sebuah supermarket dengan lorongnya yang berbentuk seperti sarang laba-laba. Di bagian tengah dari cabang-cabang tersebut diletakkan rak berisi coklat. Kalau orang mau mengambil sabun, mereka harus melewati coklat tersebut. Kalau mau ke bagian daging, cara tercepat adalah dengan melewati rak si coklat. Tentu banyak sekali pelanggan yang melewatinya dan akhirnya melihat atau bahkan membeli produk coklat itu.
Memori pun seperti itu, jika makin banyak jalan untuk mengaksesnya, maka kamu akan lebih mudah dalam memanggil ingatan itu. Contoh yang paling umum adalah cara untuk menghafal tabel periodik dalam pelajaran kimia. Kalau kamu mencoba mengingat kolom pertama satu demi satu, H Li Na K Rb Cs Fr, tentu akan sangat sulit. Strategi yang biasa dipakai adalah membuatnya menjadi kalimat sepert Haji LiNa kimpoi Rubi Cs Frustrasi. Kata “Haji”, “kimpoi”, nama “LiNa” dan “Rubi” itu lebih umum dalam hidup kita daripada huruf-huruf H Li Na dst., sehingga lebih mudah diingat. Jadi, tips #2 adalah kaitkan sebanyak mungkin pelajaran dengan kehidupan di sekitar kamu. Misalnya, konsep-konsep sosiologi seperti “norma” dengan pengalaman saat kamu pakai baju yang berbeda sendiri di suatu pesta dan akhirnya jadi dilihat oleh semua orang.
Nah, kita sudahi dulu pembahasannya sampai di sifat-sifat long-term memory. Di artikel berikutnya, kita akan mencoba menguatkan long-term memory-mu dengan mempelajari cara yang benar dalam memproses sebuah informasi.
Sumber: http://ruangpsikologi.com/agar-pelaj...#ixzz2sGT7VwpA
Copyright RuangPsikologi.com 2014
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Follow us: @ruangpsikologi on Twitter | ruangpsikologi on Facebook
Di artikel ini, Ruang Psikologi mau mengajak kamu mengenali sedikit cara kerja otak kamu dalam menyimpan memori, agar kamu bisa menyimpan informasi dan memanggil kembali informasi tersebut dengan lebih baik. Ceritanya nih, ya, Ruang Psikologi mau ngasih kamu buku manual dari super-computer yang ada di dalam tengkorak kamu. Artikel ini dibuat berdasarkan bab 6 dari buku Educational Psychology: Developing Learners (5th edition) yang ditulis oleh Jeanne Ellis Ormrod.
Dalam model yang disederhanakan, proses perekaman ingatan di kepala kamu terjadi dalam tiga tahap. Pertama, info yang ada di luar tubuh kamu dirasakan oleh indra kamu, misalnya, pelajaran yang diterangkan guru dilihat oleh mata dan didengarkan oleh telinga. Kedua, jika kamu memerhatikan informasi itu, maka info masuk ke short-term memory alias ingatan jangka pendek. Kalau ingatan ini diproses lagi secara mendalam, maka infonya disimpan secara lebih permanen di long-term memory.
Data yang lebih sering diulang-ulang akan lebih kuat bercokol di kepala kamu dan akan lebih mudah kamu panggil jika dibutuhkan.
Sekarang kita lihat sifat-sifat dari long-term memory dan proses pembentukannya agar kamu bisa mendapat tips mengingat yang bermanfaat. Ada peneliti psikologi yang bilang data di long-term memory akan berada di dalam otak selamanya dan ada peneliti yang bilang sedikit demi sedikit data tersebut akan hilang. Tapi kedua kubu peneliti ini setuju kalau data yang lebih sering diulang-ulang akan lebih kuat bercokol di kepala kamu dan akan lebih mudah kamu panggil jika dibutuhkan. Jika jutaan informasi yang ada di kepala kamu kita gambarkan sebagai buku-buku di atas rak, tentu kamu akan lebih hafal isi dari buku yang lebih sering kamu ambil dari rak dan kamu baca berulang-ulang (contoh nyata: penulis bisa menyebutkan secara pasti apa yang akan terjadi selanjutnya dari beberapa kasus di komik Detektif Conan, hehe..). Nah, tips #1 adalah kamu harus sering-sering mempelajari materi-materi sekolah yang sudah lewat.
Sifat berikutnya dari long-term memory adalah interconnectedness alias keterkaitan. Maksudnya, ingatan yang paling banyak berhubungan dengan ingatan lain akan lebih kuat tertanam di otak. Bayangkan sebuah supermarket dengan lorongnya yang berbentuk seperti sarang laba-laba. Di bagian tengah dari cabang-cabang tersebut diletakkan rak berisi coklat. Kalau orang mau mengambil sabun, mereka harus melewati coklat tersebut. Kalau mau ke bagian daging, cara tercepat adalah dengan melewati rak si coklat. Tentu banyak sekali pelanggan yang melewatinya dan akhirnya melihat atau bahkan membeli produk coklat itu.
Memori pun seperti itu, jika makin banyak jalan untuk mengaksesnya, maka kamu akan lebih mudah dalam memanggil ingatan itu. Contoh yang paling umum adalah cara untuk menghafal tabel periodik dalam pelajaran kimia. Kalau kamu mencoba mengingat kolom pertama satu demi satu, H Li Na K Rb Cs Fr, tentu akan sangat sulit. Strategi yang biasa dipakai adalah membuatnya menjadi kalimat sepert Haji LiNa kimpoi Rubi Cs Frustrasi. Kata “Haji”, “kimpoi”, nama “LiNa” dan “Rubi” itu lebih umum dalam hidup kita daripada huruf-huruf H Li Na dst., sehingga lebih mudah diingat. Jadi, tips #2 adalah kaitkan sebanyak mungkin pelajaran dengan kehidupan di sekitar kamu. Misalnya, konsep-konsep sosiologi seperti “norma” dengan pengalaman saat kamu pakai baju yang berbeda sendiri di suatu pesta dan akhirnya jadi dilihat oleh semua orang.
Nah, kita sudahi dulu pembahasannya sampai di sifat-sifat long-term memory. Di artikel berikutnya, kita akan mencoba menguatkan long-term memory-mu dengan mempelajari cara yang benar dalam memproses sebuah informasi.
Sumber: http://ruangpsikologi.com/agar-pelaj...#ixzz2sGT7VwpA
Copyright RuangPsikologi.com 2014
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Follow us: @ruangpsikologi on Twitter | ruangpsikologi on Facebook
Diubah oleh MoodyMoodPecker 03-02-2014 20:18
0
Kutip
Balas