- Beranda
- Stories from the Heart
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"
...
TS
javiee
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"

Spoiler for RULES:
INTRO
Perkenalkan, nama gw Raden Fajar Putro Mangkudiningrat Laksana...Bohong deng, kepanjangan...sebut aja gw Fajar. Tinggi 175 cm berat 58kg. bisa disebut kurus karena tinggi dan berat badan gw ga proposional.
. Gw ROCKER...!! Pastinya Rocker Kelaparan.Gw terlahir dari keluarga biasa saja yang serba "Cukup". dalam arti "cukup" buat beli rumah gedongan, "cukup" buat beli mobil Mewah sekelas Mercy. (ini jelas jelas bohong). yang pasti gw bersyukur dilahirkan dari keluarga ini.
Gw Anak pertama dari 3 bersaudara. Adik adik gw semuanya perempuan. Gw keturunan Janda alias Jawa Sunda. Bokap asli dari Jepara bumi Kartini. Tempatnya para pengrajin kayu yang terkenal di Nusantara bahkan diakui oleh Dunia. Tapi bokap gw bukan pengusaha mebel seperti kebanyakan orang Jepara. Nyokap gw asli Sumedang Kota yang terkenal dengan TAHU nya. Tapi wajahnya sama sekali nggak mirip tahu ya. Sunda tulen nan cantik jelita. Beliau bidadari gw nomer "1" di dunia ini.
Spoiler for INDEKS:
Spoiler for INDEKSII:
Diubah oleh javiee 06-04-2015 23:49
manusia.baperan dan 4 lainnya memberi reputasi
3
728.7K
2.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
javiee
#335
PART 28
"Kamu itu nggak kapok kapok ya? Sudah berkali kali diberi hukuman dan bermacam macam hukuman tapi kamu itu bener bener nggak mempan ya.." Ucap Pak Ali, guru BP di sekolah.
"Iya Pak maaf Pak...Jangan panggil orang tua saya lagi Pak...kemaren itu saya emang bener bener nggak enak badan, makannya pulang" ujar gw beralasan.
"Ya kalo nggak enak badan kan bisa izin ke guru piket!! Terus kenapa harus kabur segala manjat tembok di belakang? Sudah. Pokoknya saya buatin surat panggilan untuk orang tua kamu..." Ujar Pak Ali dengan tegas.
"Pak ampun Pak, jangan Pak. Saya nggak ngulang lagi deh saya janji!!" Ucap gw memasang wajah paling melas.
Oke gw ketahuan kalo kemarin gw kabur dari sekolah dengan cara memanjat tembok. Gw tidak menyangka ternyata ada salah satu guru yang melihat kegiatan gw kabur itu. Sehingga pagi ini gw disidang di ruang BP.
Terlihat pak Ali terdiam memikirkan sesuatu. Gw terus berharap saat itu agar guru BP yang menyeramkan ini berubah fikiran, dan menarik kembali ucapannya untuk memanggil orang tua gw. Apabila kali ini jadi orang tua gw dipanggil, maka ini panggilan untuk yang ketiga kalinya. Besar kemungkinan karir gw di sekolah ini akan segera tamat....
"Oke, kalau begitu kamu ikut saya..." Ucapnya dengan wajah tersenyum sinis.
"Waduh Pak mau kemana...??" Tanya gw bingung.
"Udah ikut saya aja nggak usah banyak nanya.!!"
Hati gw bertanya tanya, mau dibawa kemana ini gw? Mudah mudahan nggak di tusb*l sama dia...
OH TIDAK!!!
Gw pun mengikuti dia yang menuju keluar ruangan BP.
"Jongkok!!" Bentak dia.
"Hah?? Iya iya Pak..." Gw menurutinya dan berjalan jongkok sambil mengikuti dia.
Gw menjadi bahan tontonan para guru dan siswa yang berlalu lalang di sekitar lorong kelas. Ada beberapa hinaan yang keluar dari para cucunguk ketika melihat gw berjalan jongkok mengikuti seorang guru Berewokan itu. Ya, gw seperti anjing peliharaan yang mengemis meminta makan pada majikan.
Ironis, dan tragis...
Sampailah gw di tembok belakang sekolah tempat gw kabur. Dan gw disuruh memanjat kembali tembok itu. Ketika sudah berada di tengah tengah tembok, lalu gw disuruh berjongkok di atas tembok yang hanya 10 cm tebalnya.
Gw hanya bisa pasrah, dan menerima hukuman itu sampai jam istirahat tiba...
2 jam gw jongkok di atas tembok!!
"Kemaren kan udah gw bilang Jar jangan cabut!! Ngeyel si lu dikasih tau! Gimana rasanya?? hahaha...." Tanya Dedi selepas waktu istirahat.
"Mantap Ded, dengkul gw keram nih jongkok 2 jam!!" keluh gw.
"Terima nasib Jar. Haha...kantin yu ah!!" Ajak dia.
"Kagak dah...gw di kelas aja. Sakit semua kaki gw..." ucap gw.
"Oke lah...gw kantin dulu Jar."
Sungguh kaki ini terasa sakit sekali, untuk selonjoran saja terasa ngilu di dengkul ini. Bagaimana tidak, sebab kaki ini bertekuk posisi jongkok selama 2 jam, jelas saja semuanya terasa sakit.
Gw lebih memilih untuk istirahat di kelas sambil menikmati rasa pegal dan keram.
Akhirnya kaki gw yang setengah tak berdaya ini bisa selonjoran juga, kemudian gw bersandar pada dinding di pojokan kelas. Gw ambil jimbot dari dalam tas, lalu gw mengisi waktu istirahat ini dengan bermain game. Hingga nama itu muncul di benak gw secara tiba tiba.
'Bunga....'
Nama yang indah....Saat itu gw membayangkan kalau orangnya pasti jauh lebih indah. Ya, gw penasaran seperti apa rupanya dia. Secantik apakah dia. Terbesit di fikiran gw untuk mencoba menghubungi gadis itu lagi. Tapi gw bingung mau menyapanya dengan kata kata apa. Kalo salah kata, yang ada nanti malah dijutekin habis habisan lagi seperti kemarin. Lalu gw mencari nama dia di phonebook. Gw tidak menemukannya. Tidak ada nama 'Bunga' di list phonebook jimbot gw.. Ternyata gw lupa kalau nama dia itu masih tertulis 'teuing saha' dan belum sempat gw ganti.
"Siang Bunga...." isi sms gw.
Tak lama kemudian sms gw dibalas olehnya.
"Eh lu lagi...!!" balas dia singkat
Yah....Say hello yang gagal total menurut gw. Karena tanggapan dia tetap sama...
Super jutek!!
Kemudian gw pun membalas sms dia.
"Iya gw......" balas gw singkat.
"Ada apa?" Tanya dia.
"Nggak ada apa apa..." Lanjut balas gw.
"Bener kan lu itu emang nggak jelas...." Ujarnya.
"Iya....emang!! gw kan ghaib!! Lagi apa Bung...?"
Lama sms gw tak dibalas olehnya. Mungkin gw sedikit mengganggu dia yang sedang sibuk belajar di sekolahnya.
Ya sudahlah....
Bel telah berbunyi, pertanda waktu istirahat telah usai. Para cecunguk terlihat sudah kembali di tempat duduknya masing masing dan guru sudah siap untuk memberikan materi. Pelajaran segera dimulai kembali...
Gw mengantuk mendengarkan Pak guru Bahasa Indonesia ini yang kelemar kelemer dalam berbicara menjelaskan beberapa materi. Mata pelajaran yang membosankan dengan guru yang membosankan juga.
Tiba tiba jimbot gw yang ada di saku celana bergetar. Membuat geli paha ini hingga gw menggelinjang. Gw buka jimbot secara sembunyi sembunyi di kolong meja.
1 new message from Bunga....
"Oh, lu setan ya? Gw lagi istirahat."
Ternyata gw salah bicara, sebab gw mengatakan kalau gw ini ghaib. Hinaan 'setan' itu sudah tertulis jelas. Dan cukup pantas dilemparkan ke gw.
"Iya gw setan...dan gw bakalan gentayangin lu nanti malem!!." Balas gw.
"Setan berupa manusia apa manusia berupa setan? hihihi..." Balasnya.
"Terserah yang mana aja Bung...." Balas gw.
"Manusia berupa setan deh!" Ujarnya.
"Tega bener....serem dong gw..." Balas gw.
"Mana gw tau kan belum liat." balas dia.
"Mau ngeliat gw??"
"Ogah!" balas dia singkat.
"Kenapa?"
"Pasti menyeramkan..." Ujarnya...
"Nggak lah, gw kan setan ganteng"
"Mau ganteng kek, Tetep aja setan...!! Udah dulu ya, gw mau masuk." Balas dia.
"Sembarangan lu..haha. Oke Bung, selamat belajar."
Dia orangnya asik juga. Walau ucapannya agak sedikit frontal dalam urusan menghina gw. Rasa penasaran ini pun semakin menjadi jadi saat itu.
Lalu gw kembali fokus mendengarkan penjelasan dari pak guru. Tapi gw sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dia jelaskan. Sepertinya gw nggak nyambung sama guru yang satu ini. Hanya sepatah dua patah kata yang bisa gw mengerti karena lagi lagi gw mengantuk....
Tak terasa suara bel pun kembali berbunyi. Kali ini menandakan waktu pelajaran telah selesai. Dan satu persatu para cucunguk berhamburan meninggalkan kelas untuk pulang ke kandangnya masing masing. Gw pun tak mau ketinggalan, segera gw ke parkiran motor menaruh bom C4 berniat ingin menghancurkan sekolah. (Ngaco!!). Maksudnya mengambil seperangkat sepeda lengkap dengan mesinnya dibalut body berwarna merah.
"Nongkrong nggak Jar?" Tanya dedi sesaat gw mengeluarkan motor.
"Bebas Ded...." Jawab gw.
"Ga usah deh balik aja ..." Tiba tiba dia berubah fikiran.
"Diih...ngapa lu?" tanya gw.
"Ngantuk gw Jar...."
"Jiah...sama gw juga..."
Nongkrong pun dibatalkan...
Siang itu gw pulang sekolah bareng si Dedi. Dia memang sudah terbiasa 'nebeng' bareng gw disaat gw membawa motor. Tak jarang juga gw menebeng dengannya ketika dia yang membawa motor. Tapi gw hanya nebeng sampai gang rumahnya dia saja. Selanjutnya gw nyambung naik angkot karena rumah gw masih cukup jauh (sama aj bo'ong).
"Ke warung dulu Jar beli 'cocolok cungur'..." (maksudnya rokok).
"Warung mana?" tanya gw.
"Depan aja tuh di si Aa..."
"Ah...kagak dah. Di tempat laen aja..." Ujar gw.
"Yailah timbang beli rokok Jar..." gerutu Dedi.
"Bodo ah jangan disitu!!..di jalan juga banyak warung!!" gw balik menggerutu.
Ya...tak perlu dijelaskan lagi kalau gw sudah enggan untuk menginjakkan kaki disitu, sekalipun hanya membeli sebatang rokok. Akhirnya gw menepikan motor di warung lain pinggir jalan untuk membeli 'cocolok cungur'.
15 menit perjalanan, Dedi pun sudah sampai dan dia segera turun. Tak lupa dia sungkem mencium tangan gw sebagai tanda terima kasihnya karena sudah gw antarkan dengan selamat. Haha.
Gw lanjutkan sisa perjlanan pulang ini. Hingga gw tiba di depan SMAN xx dan reflek gw menghentikan laju motor. Entah mengapa seperti ada daya magnetik yang menarik gw. Secara otomatis gw menyebrang jalan menuju warung nasi tempat dimana gw nongkrong dengan si Baim tempo hari.
Kondisi warung siang itu terlihat sepi hanya ada beberapa orang saja yang sedang makan. Beberapa kegiatan sudah gw lakukan untuk membunuh waktu. Mulai dari makan, minum, main game, hingga selonjoran di kursi panjang itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 sore. Sudah cukup lama gw berada disini.
Ini sulit dimengerti, mengapa bisa bisanya gw berada disini selama itu.
Rasa penasaran pada gadis itu telah menjelma menjadi medan magnet lalu menarik gw untuk berada disini. Di sebuah warung depan sekolahnya.
Apakah gw menunggu dia?? Sepertinya iya...
gw ingin melihatnya...
Hanya melihatnya...
"Gw di depan sekolah lu nih..." Sent to Bunga.
"Ngapain?" balas dia bertanya.
"Nggak ngapa ngapain..." jawab gw.
"Kurang kerjaan ya?? Apa nggak ada kerjaan?" balas dia bertanya.
"Iya betul Bung. Dua duanya...."
"Tapi maaf, di rumah gw lagi nggak ada lowongan pembantu." Balas dia.
"Kalo tukang kebun? ada?" balas gw becanda.
"Nggak ada!!"
"Yah....kasian bener dah gw." balas gw.
"Hahaha...Lu tuh emang orang nggak jelas ya tiba tiba muncul gitu aja..." Balasnya.
Gw tidak membalas sms dari dia, karena gw melihat satu persatu murid laki laki dan perempuan keluar melewati gerbang sekolah. Segera gw beranjak dari tempat duduk gw dan lanjut berdiri di depan warung. Dua bola mata ini terus menerus berusaha mencari gadis itu. Sebongkah otak di kepala gw bertugas untuk menebak nebak 'dia yang mana?'. Menebak di antara banyaknya siswa yang berhamburan keluar dari sekolah.
Gw berfikir, bagaimana caranya gw bisa tahu dia itu yang mana?
Ide cemerlang pun muncul di kepala gw.............……………
Gw ambil jimbot gw, kemudian mencari kontak dia. Dan telefon pun terhubung. Tentunya gw memakai 'privat number'. (Licik!!)
"tuuuut....tuuuttt...."
kepala ini celingak celinguk ke kanan dan ke kiri mencari gadis yang dipastikan akan mengangkat telefon gw nantinya.
lalu mata gw tertuju pada satu gadis yang tengah merogoh isi tasnya.
"Pasti mau ngambil HP!" ucap gw dalam hati.
Namun perkiraan gw meleset. Ternyata sebotol air mineral yang diambil oleh gadis itu. Hadeuuhh salah orang!!
Gw belum menyerah..
gw mencoba sekali lagi. Kembali gw tengok kanan dan kiri mencari gadis yang mengangkat telefon gw ini.
Hingga ada salah satu gadis di seberang jalan terlihat merogoh tasnya...Benar saja yang dia ambil itu HP.
Belum sempat dia mengangkat telefon, segera gw akhiri menutup panggilan ini...Dan gw melihat gadis itu memasang raut wajah keheranan.
Kali ini percobaan gw berhasil....
Mungkin Itu Bunga...
Setelah kegiatan itu gw lakukan, gw bersiap siap untuk pulang. Gw mencoba 'misscall' dia sekali lagi ketika gw berada di atas motor. Dan benar gadis itu bereaksi, gadis yang sama tengah mengangkat telefon. Gw yakin 100 persen kalau itu Bunga. Hilang sudah rasa penasaran yang hinggap dalam diri gw setelah menemukannya..
Gw hanya ingin melihatnya, dan sekarang gw telah melihatnya.
Tak perlu dijelaskan lagi rupanya dia seperti apa.
Karena gw langsung menyukainya di pandangan pertama yang sembunyi sembunyi ini......
"Iya Pak maaf Pak...Jangan panggil orang tua saya lagi Pak...kemaren itu saya emang bener bener nggak enak badan, makannya pulang" ujar gw beralasan.
"Ya kalo nggak enak badan kan bisa izin ke guru piket!! Terus kenapa harus kabur segala manjat tembok di belakang? Sudah. Pokoknya saya buatin surat panggilan untuk orang tua kamu..." Ujar Pak Ali dengan tegas.
"Pak ampun Pak, jangan Pak. Saya nggak ngulang lagi deh saya janji!!" Ucap gw memasang wajah paling melas.
Oke gw ketahuan kalo kemarin gw kabur dari sekolah dengan cara memanjat tembok. Gw tidak menyangka ternyata ada salah satu guru yang melihat kegiatan gw kabur itu. Sehingga pagi ini gw disidang di ruang BP.
Terlihat pak Ali terdiam memikirkan sesuatu. Gw terus berharap saat itu agar guru BP yang menyeramkan ini berubah fikiran, dan menarik kembali ucapannya untuk memanggil orang tua gw. Apabila kali ini jadi orang tua gw dipanggil, maka ini panggilan untuk yang ketiga kalinya. Besar kemungkinan karir gw di sekolah ini akan segera tamat....
"Oke, kalau begitu kamu ikut saya..." Ucapnya dengan wajah tersenyum sinis.
"Waduh Pak mau kemana...??" Tanya gw bingung.
"Udah ikut saya aja nggak usah banyak nanya.!!"
Hati gw bertanya tanya, mau dibawa kemana ini gw? Mudah mudahan nggak di tusb*l sama dia...
OH TIDAK!!!
Gw pun mengikuti dia yang menuju keluar ruangan BP.
"Jongkok!!" Bentak dia.
"Hah?? Iya iya Pak..." Gw menurutinya dan berjalan jongkok sambil mengikuti dia.
Gw menjadi bahan tontonan para guru dan siswa yang berlalu lalang di sekitar lorong kelas. Ada beberapa hinaan yang keluar dari para cucunguk ketika melihat gw berjalan jongkok mengikuti seorang guru Berewokan itu. Ya, gw seperti anjing peliharaan yang mengemis meminta makan pada majikan.
Ironis, dan tragis...
Sampailah gw di tembok belakang sekolah tempat gw kabur. Dan gw disuruh memanjat kembali tembok itu. Ketika sudah berada di tengah tengah tembok, lalu gw disuruh berjongkok di atas tembok yang hanya 10 cm tebalnya.
Gw hanya bisa pasrah, dan menerima hukuman itu sampai jam istirahat tiba...
2 jam gw jongkok di atas tembok!!
"Kemaren kan udah gw bilang Jar jangan cabut!! Ngeyel si lu dikasih tau! Gimana rasanya?? hahaha...." Tanya Dedi selepas waktu istirahat.
"Mantap Ded, dengkul gw keram nih jongkok 2 jam!!" keluh gw.
"Terima nasib Jar. Haha...kantin yu ah!!" Ajak dia.
"Kagak dah...gw di kelas aja. Sakit semua kaki gw..." ucap gw.
"Oke lah...gw kantin dulu Jar."
Sungguh kaki ini terasa sakit sekali, untuk selonjoran saja terasa ngilu di dengkul ini. Bagaimana tidak, sebab kaki ini bertekuk posisi jongkok selama 2 jam, jelas saja semuanya terasa sakit.
Gw lebih memilih untuk istirahat di kelas sambil menikmati rasa pegal dan keram.
Akhirnya kaki gw yang setengah tak berdaya ini bisa selonjoran juga, kemudian gw bersandar pada dinding di pojokan kelas. Gw ambil jimbot dari dalam tas, lalu gw mengisi waktu istirahat ini dengan bermain game. Hingga nama itu muncul di benak gw secara tiba tiba.
'Bunga....'
Nama yang indah....Saat itu gw membayangkan kalau orangnya pasti jauh lebih indah. Ya, gw penasaran seperti apa rupanya dia. Secantik apakah dia. Terbesit di fikiran gw untuk mencoba menghubungi gadis itu lagi. Tapi gw bingung mau menyapanya dengan kata kata apa. Kalo salah kata, yang ada nanti malah dijutekin habis habisan lagi seperti kemarin. Lalu gw mencari nama dia di phonebook. Gw tidak menemukannya. Tidak ada nama 'Bunga' di list phonebook jimbot gw.. Ternyata gw lupa kalau nama dia itu masih tertulis 'teuing saha' dan belum sempat gw ganti.
"Siang Bunga...." isi sms gw.
Tak lama kemudian sms gw dibalas olehnya.
"Eh lu lagi...!!" balas dia singkat
Yah....Say hello yang gagal total menurut gw. Karena tanggapan dia tetap sama...
Super jutek!!
Kemudian gw pun membalas sms dia.
"Iya gw......" balas gw singkat.
"Ada apa?" Tanya dia.
"Nggak ada apa apa..." Lanjut balas gw.
"Bener kan lu itu emang nggak jelas...." Ujarnya.
"Iya....emang!! gw kan ghaib!! Lagi apa Bung...?"
Lama sms gw tak dibalas olehnya. Mungkin gw sedikit mengganggu dia yang sedang sibuk belajar di sekolahnya.
Ya sudahlah....
Bel telah berbunyi, pertanda waktu istirahat telah usai. Para cecunguk terlihat sudah kembali di tempat duduknya masing masing dan guru sudah siap untuk memberikan materi. Pelajaran segera dimulai kembali...
Gw mengantuk mendengarkan Pak guru Bahasa Indonesia ini yang kelemar kelemer dalam berbicara menjelaskan beberapa materi. Mata pelajaran yang membosankan dengan guru yang membosankan juga.
Tiba tiba jimbot gw yang ada di saku celana bergetar. Membuat geli paha ini hingga gw menggelinjang. Gw buka jimbot secara sembunyi sembunyi di kolong meja.
1 new message from Bunga....
"Oh, lu setan ya? Gw lagi istirahat."
Ternyata gw salah bicara, sebab gw mengatakan kalau gw ini ghaib. Hinaan 'setan' itu sudah tertulis jelas. Dan cukup pantas dilemparkan ke gw.
"Iya gw setan...dan gw bakalan gentayangin lu nanti malem!!." Balas gw.
"Setan berupa manusia apa manusia berupa setan? hihihi..." Balasnya.
"Terserah yang mana aja Bung...." Balas gw.
"Manusia berupa setan deh!" Ujarnya.
"Tega bener....serem dong gw..." Balas gw.
"Mana gw tau kan belum liat." balas dia.
"Mau ngeliat gw??"
"Ogah!" balas dia singkat.
"Kenapa?"
"Pasti menyeramkan..." Ujarnya...
"Nggak lah, gw kan setan ganteng"

"Mau ganteng kek, Tetep aja setan...!! Udah dulu ya, gw mau masuk." Balas dia.
"Sembarangan lu..haha. Oke Bung, selamat belajar."
Dia orangnya asik juga. Walau ucapannya agak sedikit frontal dalam urusan menghina gw. Rasa penasaran ini pun semakin menjadi jadi saat itu.
Lalu gw kembali fokus mendengarkan penjelasan dari pak guru. Tapi gw sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dia jelaskan. Sepertinya gw nggak nyambung sama guru yang satu ini. Hanya sepatah dua patah kata yang bisa gw mengerti karena lagi lagi gw mengantuk....
Tak terasa suara bel pun kembali berbunyi. Kali ini menandakan waktu pelajaran telah selesai. Dan satu persatu para cucunguk berhamburan meninggalkan kelas untuk pulang ke kandangnya masing masing. Gw pun tak mau ketinggalan, segera gw ke parkiran motor menaruh bom C4 berniat ingin menghancurkan sekolah. (Ngaco!!). Maksudnya mengambil seperangkat sepeda lengkap dengan mesinnya dibalut body berwarna merah.
"Nongkrong nggak Jar?" Tanya dedi sesaat gw mengeluarkan motor.
"Bebas Ded...." Jawab gw.
"Ga usah deh balik aja ..." Tiba tiba dia berubah fikiran.
"Diih...ngapa lu?" tanya gw.
"Ngantuk gw Jar...."
"Jiah...sama gw juga..."
Nongkrong pun dibatalkan...
Siang itu gw pulang sekolah bareng si Dedi. Dia memang sudah terbiasa 'nebeng' bareng gw disaat gw membawa motor. Tak jarang juga gw menebeng dengannya ketika dia yang membawa motor. Tapi gw hanya nebeng sampai gang rumahnya dia saja. Selanjutnya gw nyambung naik angkot karena rumah gw masih cukup jauh (sama aj bo'ong).
"Ke warung dulu Jar beli 'cocolok cungur'..." (maksudnya rokok).
"Warung mana?" tanya gw.
"Depan aja tuh di si Aa..."
"Ah...kagak dah. Di tempat laen aja..." Ujar gw.
"Yailah timbang beli rokok Jar..." gerutu Dedi.
"Bodo ah jangan disitu!!..di jalan juga banyak warung!!" gw balik menggerutu.
Ya...tak perlu dijelaskan lagi kalau gw sudah enggan untuk menginjakkan kaki disitu, sekalipun hanya membeli sebatang rokok. Akhirnya gw menepikan motor di warung lain pinggir jalan untuk membeli 'cocolok cungur'.
15 menit perjalanan, Dedi pun sudah sampai dan dia segera turun. Tak lupa dia sungkem mencium tangan gw sebagai tanda terima kasihnya karena sudah gw antarkan dengan selamat. Haha.
Gw lanjutkan sisa perjlanan pulang ini. Hingga gw tiba di depan SMAN xx dan reflek gw menghentikan laju motor. Entah mengapa seperti ada daya magnetik yang menarik gw. Secara otomatis gw menyebrang jalan menuju warung nasi tempat dimana gw nongkrong dengan si Baim tempo hari.
Kondisi warung siang itu terlihat sepi hanya ada beberapa orang saja yang sedang makan. Beberapa kegiatan sudah gw lakukan untuk membunuh waktu. Mulai dari makan, minum, main game, hingga selonjoran di kursi panjang itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 sore. Sudah cukup lama gw berada disini.
Ini sulit dimengerti, mengapa bisa bisanya gw berada disini selama itu.
Rasa penasaran pada gadis itu telah menjelma menjadi medan magnet lalu menarik gw untuk berada disini. Di sebuah warung depan sekolahnya.
Apakah gw menunggu dia?? Sepertinya iya...
gw ingin melihatnya...
Hanya melihatnya...
"Gw di depan sekolah lu nih..." Sent to Bunga.
"Ngapain?" balas dia bertanya.
"Nggak ngapa ngapain..." jawab gw.
"Kurang kerjaan ya?? Apa nggak ada kerjaan?" balas dia bertanya.
"Iya betul Bung. Dua duanya...."
"Tapi maaf, di rumah gw lagi nggak ada lowongan pembantu." Balas dia.
"Kalo tukang kebun? ada?" balas gw becanda.
"Nggak ada!!"
"Yah....kasian bener dah gw." balas gw.
"Hahaha...Lu tuh emang orang nggak jelas ya tiba tiba muncul gitu aja..." Balasnya.
Gw tidak membalas sms dari dia, karena gw melihat satu persatu murid laki laki dan perempuan keluar melewati gerbang sekolah. Segera gw beranjak dari tempat duduk gw dan lanjut berdiri di depan warung. Dua bola mata ini terus menerus berusaha mencari gadis itu. Sebongkah otak di kepala gw bertugas untuk menebak nebak 'dia yang mana?'. Menebak di antara banyaknya siswa yang berhamburan keluar dari sekolah.
Gw berfikir, bagaimana caranya gw bisa tahu dia itu yang mana?
Ide cemerlang pun muncul di kepala gw.............……………
Gw ambil jimbot gw, kemudian mencari kontak dia. Dan telefon pun terhubung. Tentunya gw memakai 'privat number'. (Licik!!)
"tuuuut....tuuuttt...."
kepala ini celingak celinguk ke kanan dan ke kiri mencari gadis yang dipastikan akan mengangkat telefon gw nantinya.
lalu mata gw tertuju pada satu gadis yang tengah merogoh isi tasnya.
"Pasti mau ngambil HP!" ucap gw dalam hati.
Namun perkiraan gw meleset. Ternyata sebotol air mineral yang diambil oleh gadis itu. Hadeuuhh salah orang!!
Gw belum menyerah..
gw mencoba sekali lagi. Kembali gw tengok kanan dan kiri mencari gadis yang mengangkat telefon gw ini.
Hingga ada salah satu gadis di seberang jalan terlihat merogoh tasnya...Benar saja yang dia ambil itu HP.
Belum sempat dia mengangkat telefon, segera gw akhiri menutup panggilan ini...Dan gw melihat gadis itu memasang raut wajah keheranan.
Kali ini percobaan gw berhasil....
Mungkin Itu Bunga...
Setelah kegiatan itu gw lakukan, gw bersiap siap untuk pulang. Gw mencoba 'misscall' dia sekali lagi ketika gw berada di atas motor. Dan benar gadis itu bereaksi, gadis yang sama tengah mengangkat telefon. Gw yakin 100 persen kalau itu Bunga. Hilang sudah rasa penasaran yang hinggap dalam diri gw setelah menemukannya..
Gw hanya ingin melihatnya, dan sekarang gw telah melihatnya.
Tak perlu dijelaskan lagi rupanya dia seperti apa.
Karena gw langsung menyukainya di pandangan pertama yang sembunyi sembunyi ini......
pondokbendaasri dan efti108 memberi reputasi
2