TS
dans213
[ORIFICT] THE LAST EXORCIST
permisi semuanya, ane mau numpang bikin cerita ya 
kebetulan ide nih cerita muncul pas ane lagi boker
mohon koreksinya kalau ada kata2 yang salah

sama kalo bisa kasih
ya, ga ngasih cendol juga gapapa 
asal ada koment atau
itu udah bikin ane semangat 
Prologue
chapter 1 (Lost Hope and New Hope)
chapter 2 ( 7 year )
chapter 3 ( Liana )
Chapter 4 (GOD)
Chapter 5 (Another Exorcist and The Way of Life Kira)
Chapter 6 (Eden)
Chapter 7 (Riku)
HERE WE GO...
Tahun 2020 sebuah kota tengah terbakar oleh api berwarna biru, dengan sangat cepat api-api itu membakar semuanya dan menjadikan semuanya menjadi debu. Seorang berjubah hitam, orang yang menghancurkan segalanya mencari jika masih ada yang hidup, dan dia melihat bayi yang sedang tidur di sebuah keranjang. Dia mendekatinya dan hendak membakarnya, namun dia tidak berhasil. Dia pun akhirnya pergi meninggalkan anak itu.
10 tahun berlalu, dunia tengah dihujani dengan kata-kata perdamaian, dan akhirnya semua berhasil, seluruh dunia menjadikan diri mereka menjadi satu negara yaitu utopia dengan dihapuskannya seluruh agama dan kitab-kitab suci yang ada.
Seorang anak kecil sedang duduk di tepian sungai, tidak memperdulikan apapun.
"Hei apa yang kamu lakukan disini?" Tanya seorang gadis kecil.
"Hmmm? Aku sedang bersantai.."
Jawab pria kecil itu.
"Memang kamu ga melihat acara tentang utopia?"
"Engga, itu ga menarik"
"Kenapa? Bukannya kamu bilang suka tentang kedamaian.."
".... ... ..."
"Hello??"
"Aku ga tau.."
Duar!! Duar!! Duar!!! Bunyi petasan, kembang api yang menandakan terbentuknya utopia.
"Hei, Rena.. Apa kamu masih tetap percaya akan Tuhan?"
"Tentu, walau aku tahu dunia melarang itu sekalipun. Aku tetap percaya."
"Hmmm begitu ya"
Esoknya malam hari, laki-laki kecil itu pulang dari tempat biasa dia bersantai, namun dia hanya melihat api biru yang membakar segalanya, dan hanya tersisa Rena di sana sedang menangis di hadapan orang berjubah hitam.
"Kira!!" Teriak Rena pada anak kecil itu.. Dan suara itu menghilang begitu juga dengan sosok Rena di hadapan Kira.
Kira hanya terdiam, tak bisa bergerak. Dia takut, dan dia sedih juga marah.
"A..ap...apa ya..yang ka..u per..buat.." Ucap Kira.
"Ini adalah keputusan utopia, mereka yang percaya tuhan akan dibakar, namun kau tak percaya maka kau akan hidup."
Sosok orang berjubah hitam itu menghilang, dan membuat luka di hati Kira, orang berjubah hitam itu membunuh tempat yang Kira sebut rumah.

kebetulan ide nih cerita muncul pas ane lagi boker

mohon koreksinya kalau ada kata2 yang salah


sama kalo bisa kasih
ya, ga ngasih cendol juga gapapa 
asal ada koment atau
itu udah bikin ane semangat 
Quote:
Prologue
chapter 1 (Lost Hope and New Hope)
chapter 2 ( 7 year )
chapter 3 ( Liana )
Chapter 4 (GOD)
Chapter 5 (Another Exorcist and The Way of Life Kira)
Chapter 6 (Eden)
Chapter 7 (Riku)
HERE WE GO...
Spoiler for Prologue:
Tahun 2020 sebuah kota tengah terbakar oleh api berwarna biru, dengan sangat cepat api-api itu membakar semuanya dan menjadikan semuanya menjadi debu. Seorang berjubah hitam, orang yang menghancurkan segalanya mencari jika masih ada yang hidup, dan dia melihat bayi yang sedang tidur di sebuah keranjang. Dia mendekatinya dan hendak membakarnya, namun dia tidak berhasil. Dia pun akhirnya pergi meninggalkan anak itu.
10 tahun berlalu, dunia tengah dihujani dengan kata-kata perdamaian, dan akhirnya semua berhasil, seluruh dunia menjadikan diri mereka menjadi satu negara yaitu utopia dengan dihapuskannya seluruh agama dan kitab-kitab suci yang ada.
Seorang anak kecil sedang duduk di tepian sungai, tidak memperdulikan apapun.
"Hei apa yang kamu lakukan disini?" Tanya seorang gadis kecil.
"Hmmm? Aku sedang bersantai.."
Jawab pria kecil itu.
"Memang kamu ga melihat acara tentang utopia?"
"Engga, itu ga menarik"
"Kenapa? Bukannya kamu bilang suka tentang kedamaian.."
".... ... ..."
"Hello??"
"Aku ga tau.."
Duar!! Duar!! Duar!!! Bunyi petasan, kembang api yang menandakan terbentuknya utopia.
"Hei, Rena.. Apa kamu masih tetap percaya akan Tuhan?"
"Tentu, walau aku tahu dunia melarang itu sekalipun. Aku tetap percaya."
"Hmmm begitu ya"
Esoknya malam hari, laki-laki kecil itu pulang dari tempat biasa dia bersantai, namun dia hanya melihat api biru yang membakar segalanya, dan hanya tersisa Rena di sana sedang menangis di hadapan orang berjubah hitam.
"Kira!!" Teriak Rena pada anak kecil itu.. Dan suara itu menghilang begitu juga dengan sosok Rena di hadapan Kira.
Kira hanya terdiam, tak bisa bergerak. Dia takut, dan dia sedih juga marah.
"A..ap...apa ya..yang ka..u per..buat.." Ucap Kira.
"Ini adalah keputusan utopia, mereka yang percaya tuhan akan dibakar, namun kau tak percaya maka kau akan hidup."
Sosok orang berjubah hitam itu menghilang, dan membuat luka di hati Kira, orang berjubah hitam itu membunuh tempat yang Kira sebut rumah.
Diubah oleh dans213 12-02-2014 20:30
0
2K
Kutip
12
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•347Anggota
Tampilkan semua post
TS
dans213
#6
Chapter 3 "Liana"
Quote:
“Jadi kau akan pergi sekarang?” ucap Lucio pada seseorang berjubah hitam dari belakang.
“Ya”
“Hmm, setidaknya kau bisa menunggu hingga matahari terbit kan?”
“Tidak, aku sudah bilang hanya 7 tahun aku akan disini”
“Terserah kau saja, tapi setidaknya berpamitanlah dengan oracle”
“HMMP.. Orang mati sudah lah mati, aku tidak akan berpamitan dengan siapapun”
“Haah.. dasar bocah keras kepala.”
“Sampai jumpa”
“Tunggu.. Kuingatkan padamu, sebaiknya kau percaya pada Dia, karena hanya Dia yang memberkatimu”
“Jangan bodoh, aku tidak pernah percaya apa yang dikatakan nenek itu 7 tahun yang lalu, aku akan bertarung dengan caraku.”
“Jika kau menerimanya kau akan menjadi seorang exorcist”
“…….” “Selamat tinggal Lucio”
“Hati-hatilah Kira” ucap Lucio dalam hati.
7 tahun telah berlalu, Kira sudah memutuskan untuk memburu orang yang menjadi semangat dalam hidup dia, yaitu orang yang selalu dia sebut api biru.
Tepat setelah Kira pergi, tempat yang dia tinggalkan langsung dibakar habis oleh api biru.
“Dimana dia?” ucap pria berjubah hitam pada Lucio.
“Dia sudah pergi.”
“Kemana?”
“Tentu saja mencarimu…”
“Mencariku?”
“Ya..aa”
“Lucio, satu dari exorcist yang hilang. Menurut peraturan Utopia kau harus dimusnahkan.”
“Apa yang kau harapkan? Kau sudah memotong kedua tanganku.”
“Namun kau tetap harus mati”
“Cih, dengar.. Kau akan mati di tangan dia, SA….”
Sebelum Lucio melanjutkan kata-katanya pria berjubah hitam itu memotong kepala Lucio dengan pedang yang di genggam.
“Jangan pernah kau sebut nama itu di hadapanku!”
Dia pun pergi meninggalkan tempat itu. Di tempat lain, Kira sampai di tempat dia dibesarkan dulu, yang dia lihat sekarang adalah kehidupan baru yang tidak ada kepercayaan, tidak ada agama satu pun. Orang-orang berjalan dan saling menyapa, namun entah mengapa disatu sisi Kira merasakan ketakutan yang besar di antara orang-orang itu. Dia pun lalu pergi ke tempat yang sering dia kunjungi sewaktu kecil, namun tidak ada yang berubah. Dia pun berbaring menatap sungai di taman itu. Dan tanpa sadar Kira tertidur.
“Kira.”
“Kira…too..long.”
“Kiraaa… tolong”
“RENA!” Teriak Kira saat terbangun dari mimpinya.
Mimpi itu membuat Kira semakin kesal. Kira semakin ingin membunuh sang api biru. Namun Kira tahu dia tidak akan bisa pergi dari kota itu tanpa sebuah kartu atau lencana yang menandakan dia bagian dari Utopia. Kira pun terus berjalan dan berjalan namun tidak menemukan cara untuk pergi dari kota itu. Dia pun tiba di depan stasiun kereta. Dia melihat seseorang menunjukkan sebuah lencana pada orang yang menjaga pintu masuk, dan orang itu bisa masuk ke dalam.
“Lencana..”
“Apa yang kau lihat?” Ucap seorang wanita di depan muka Kira.
“!!!! Siapa kau?!”
“Hahaha, tenanglah, aku ini orang baik, aku mau mendaftar menjadi prajurit Utopia.”
“Prajurit?”
“Ya.. Prajurit..”
“Tapi bukannya dunia sudah damai?”
“Jangan bodoh, di dunia ini banyak juga penentang utopia dan mereka prajurit bertugas memusnahkan mereka.”
“Memusnahkan?”
“Yaa.. termasuk mereka yang percaya pada agama”
“…..” Mendengar itu Kira sangat lah geram, namun dia berusaha agar tidak marah.
“Kenapa kau diam”
“Tidak, lalu bagaimana jika aku ingin menjadi prajurit?”
“Hmm, kau ingin juga? Kalau begitu ikut denganku. Aku juga baru mau mendaftar. Oh ya namaku Liana, panggil saja Lia..”
“Ayo pergi.”
“Hei!! Kau juga harus perkenalkan namamu!”
“Namaku?”
“Ya, namamu”
“Namaku Kira”
“Hmmh, ayo pergi” wanita itu tersenyum lebar dan menarik tangan Kira menuju tempat pendaftaran prajurit.
Kira pun mengikuti wanita itu menuju tempat pendaftaran dan Kira sama sekali tidak memikirkan apa yang akan terjadi nanti, yang dia inginkan adalah bagaimana cara agar dia bisa pergi mencari sang api biru.
“Ya”
“Hmm, setidaknya kau bisa menunggu hingga matahari terbit kan?”
“Tidak, aku sudah bilang hanya 7 tahun aku akan disini”
“Terserah kau saja, tapi setidaknya berpamitanlah dengan oracle”
“HMMP.. Orang mati sudah lah mati, aku tidak akan berpamitan dengan siapapun”
“Haah.. dasar bocah keras kepala.”
“Sampai jumpa”
“Tunggu.. Kuingatkan padamu, sebaiknya kau percaya pada Dia, karena hanya Dia yang memberkatimu”
“Jangan bodoh, aku tidak pernah percaya apa yang dikatakan nenek itu 7 tahun yang lalu, aku akan bertarung dengan caraku.”
“Jika kau menerimanya kau akan menjadi seorang exorcist”
“…….” “Selamat tinggal Lucio”
“Hati-hatilah Kira” ucap Lucio dalam hati.
7 tahun telah berlalu, Kira sudah memutuskan untuk memburu orang yang menjadi semangat dalam hidup dia, yaitu orang yang selalu dia sebut api biru.
Tepat setelah Kira pergi, tempat yang dia tinggalkan langsung dibakar habis oleh api biru.
“Dimana dia?” ucap pria berjubah hitam pada Lucio.
“Dia sudah pergi.”
“Kemana?”
“Tentu saja mencarimu…”
“Mencariku?”
“Ya..aa”
“Lucio, satu dari exorcist yang hilang. Menurut peraturan Utopia kau harus dimusnahkan.”
“Apa yang kau harapkan? Kau sudah memotong kedua tanganku.”
“Namun kau tetap harus mati”
“Cih, dengar.. Kau akan mati di tangan dia, SA….”
Sebelum Lucio melanjutkan kata-katanya pria berjubah hitam itu memotong kepala Lucio dengan pedang yang di genggam.
“Jangan pernah kau sebut nama itu di hadapanku!”
Dia pun pergi meninggalkan tempat itu. Di tempat lain, Kira sampai di tempat dia dibesarkan dulu, yang dia lihat sekarang adalah kehidupan baru yang tidak ada kepercayaan, tidak ada agama satu pun. Orang-orang berjalan dan saling menyapa, namun entah mengapa disatu sisi Kira merasakan ketakutan yang besar di antara orang-orang itu. Dia pun lalu pergi ke tempat yang sering dia kunjungi sewaktu kecil, namun tidak ada yang berubah. Dia pun berbaring menatap sungai di taman itu. Dan tanpa sadar Kira tertidur.
“Kira.”
“Kira…too..long.”
“Kiraaa… tolong”
“RENA!” Teriak Kira saat terbangun dari mimpinya.
Mimpi itu membuat Kira semakin kesal. Kira semakin ingin membunuh sang api biru. Namun Kira tahu dia tidak akan bisa pergi dari kota itu tanpa sebuah kartu atau lencana yang menandakan dia bagian dari Utopia. Kira pun terus berjalan dan berjalan namun tidak menemukan cara untuk pergi dari kota itu. Dia pun tiba di depan stasiun kereta. Dia melihat seseorang menunjukkan sebuah lencana pada orang yang menjaga pintu masuk, dan orang itu bisa masuk ke dalam.
“Lencana..”
“Apa yang kau lihat?” Ucap seorang wanita di depan muka Kira.
“!!!! Siapa kau?!”
“Hahaha, tenanglah, aku ini orang baik, aku mau mendaftar menjadi prajurit Utopia.”
“Prajurit?”
“Ya.. Prajurit..”
“Tapi bukannya dunia sudah damai?”
“Jangan bodoh, di dunia ini banyak juga penentang utopia dan mereka prajurit bertugas memusnahkan mereka.”
“Memusnahkan?”
“Yaa.. termasuk mereka yang percaya pada agama”
“…..” Mendengar itu Kira sangat lah geram, namun dia berusaha agar tidak marah.
“Kenapa kau diam”
“Tidak, lalu bagaimana jika aku ingin menjadi prajurit?”
“Hmm, kau ingin juga? Kalau begitu ikut denganku. Aku juga baru mau mendaftar. Oh ya namaku Liana, panggil saja Lia..”
“Ayo pergi.”
“Hei!! Kau juga harus perkenalkan namamu!”
“Namaku?”
“Ya, namamu”
“Namaku Kira”
“Hmmh, ayo pergi” wanita itu tersenyum lebar dan menarik tangan Kira menuju tempat pendaftaran prajurit.
Kira pun mengikuti wanita itu menuju tempat pendaftaran dan Kira sama sekali tidak memikirkan apa yang akan terjadi nanti, yang dia inginkan adalah bagaimana cara agar dia bisa pergi mencari sang api biru.
Diubah oleh dans213 31-01-2014 20:27
0
Kutip
Balas