Agar tidak bosan dengan MD Journey to Atlantica yang saat ini sedang menceritakan Hollywood City, saya selingi dengan intermezzo ya

Pretoria City adalah kota besar di negara berkembang Kingdom of Pretoria.
Seperti khas kota besar di negara berkembang, masih banyak area slum dan kumuh di kota ini, berjejal dengan keramaian komersial dan aktivitas warga.


Seperti lazim terlihat di kota-kota di Indonesia, di Pretoria pun banyak warga miskin yang tinggal di bantaran sungai. Tampak di foto, salah satu sudut kota Pretoria City dengan aneka slum di tepi sungai yang menjadi salah satu potensi penyebab banjir. Pemerintah mewacanakan penggusuran warga di bantaran sungai dan melakukan normalisasi, namun seperti lazimnya, wacana tersebut belum terlaksana. Kemacetan juga menjadi PR besar Pemkot Pretoria seperti antrian di flyover yang makin parah di jam sibuk.


Kereta api menjadi salah satu tulang punggung angkutan masal di Pretoria. Saat ini kereta yang digunakan masih menggunakan kereta diesel, belum Kereta Listrik. Di foto tampak jalur kereta api yang menghubungkan kawasan utama Pretoria City dengan pulau seberang.


Geliat perekonomian di Pretoria City sangat ramai, salah satu sentra ekonomi ada di kawasan Chinatown yang bersebelahan dengan Little Tokyo. Tampak DongHe Night Market yang tidak hanya ramai di malam hari, namun juga di siang hari. Di seberangnya ada Shinjuku Street, area besar seluas 2 ha dengan ribuan pedagang ala Bugis Village di Singapore.


Dinamika kota besar tidak dapat dilepaskan dengan area "xxx" atau yang lazim disebut redlight district. Di Pretoria juga ada 1 jalan yang terkenal karena banyak terdapat dance bar, adult show, etc. Kalau malam kawasan ini ramai karena tidak hanya dikunjungi oleh lelaki hidung belang, namun juga wisatawan yang hanya ingin tahu dan mengintip aktivitas disini. Mungkin juga mereka ingin melihat live show yang mendatangkan Thai Dancer


Pretoria tidak hanya melulu soal slum, sungai dan redlight. Kota ini juga mempunyai kawasan CBD yang cukup maju dengan banyak gedung2 bertingkat, baik office, hotel, bank, dan apartment. Tampak jalan Equity Boulevard sebagai kawasan financial district utama di kota ini.


Prime area CBD berada di bundaran Alexander yang terletak di pusat kota Pretoria. Disini terdapat Pretoria Ultimate Superblock, yaitu 1 blok yang mengintegrasikan Premium Office Tower, Hotel Bintang 4, Cinema, Restaurant, High Class Apartment dan Mall. Banyak eksekutif kelas atas di Pretoria bekerja dan tinggal di superblock ini.


Sebagai landmark di kota ini terdapat lapangan luas Pretoria Square. Di hari libur kawasan ini ramai dengan penduduk kota yang menghabiskan waktu bersantai menikmati aneka jajanan dari penjual makanan keliling. Sementara di hari-hari nasional seperti Independence Day, upacara resmi diadakan disini.


Foto terakhir adalah istana raja, kediaman resmi yang terletak tidak jauh dari Pretoria Square. Disekelilingnya terdapat parit keamanan. Fasilitasnya? Penjagaan 24 jam penuh terutama di gerbang depan, landasan helipad, pusat komunikasi, taman besar, fountain, lapangan tenis, Mini Golf Course, hingga Large swimming pool di halaman belakang. Di sekililing kediaman dipenuhi aneka pohon yang rindang termasuk pohon sakura pemberian Dubes Jepang.


Sekian intermezzo nya semoga menarik untuk dibaca