Serasa tersambar petir disiang bolong waktu gw mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut sofi
Entah tau dari mana dia akan hal itu
Apakah putri yang sengaja memberitahunya ?
Ah , tapi sepertinya hal itu tak mungkin

Kemudian gw lihat air mata mulai membahasahi pipinya
Sungguh pemandangan yang sebenarnya sangat tidak ingin gw saksikan
Lalu tanpa sempat gw menjawab pertanyaannya sofi berlari masuk ke dalam rumahnya
Tanpa pikir panjang gw lalu memarkirkan motor di halaman rumahnya dan kemudian mengejar sofi ke dalam

Gw mendapati sofi sedang duduk didepan tangga yang letaknya tidak begitu terlihat dari luar
Sehingga jika nanti terjadi hal-hal yang 'tidak terduga' pun orang lain tidak bisa melihatnya
Selain itu juga keadaan rumahnya sedang sepi
Mungkin adiknya sedang bermain , pembantunya juga tak terlihat
Gw menghampiri sofi

"Duduknya di kursi jangan disitu dingin " , kata gw menyuruhnya

Sambil menutupi wajahnya dengan tangan ia kemudian berdiri dan menuruti apa yang gw perintahkan
Gw lalu duduk disebelahnya
Tak ada sepatah katapun yang gw ucapkan ,sengaja gw membiarkannya menangis dulu

Gw duduk bersandar sambil menutup mata
Dalam diam pikiran gw menerawang jauh kedepan

Apa yang akan terjadi selanjutnya ?
Apa sofi akan marah ?
Apa hubungan gw dengan sofi akan berakhir saat ini ?

Pertanyaan itu terus saja terngiang-ngiang di kepala gw
Jujur gw tidak siap jika harus kehilangan sofi
Meskipun gw merasa jenuh dengan hubungan gw dengan sofi namun tak dapat gw pungkiri bahwa sebenarnya gw menyayanginya

"Taufik " , panggilnya membuyarkan lamunan gw
Sepertinya ia sudah berhenti menangis

"Iya " , sahut gw


"Kamu kenapa ngajak putri nonton ? "

Kembali pertanyaan itu terucap lagi dari mulutnya
Meskipun kelihatan tegar namun gw tau bahwa sesungguhnya saat itu ia sedang menahan agar air matanya tidak keluar


"Nonton apaan ? " , jawab gw mencoba mengelak


"Ngajak nonton putri " , lanjut dia lagi


"Siapa yang ngajak nonton " , kembali kata gw berbohong


"Udah ga usah bohong ,aku ga bakal marah kok "


Sebenarnya gw ragu untuk mengakuinya
Atau mungkin gw takut, takut kalau sofi akan marah lebih tepatnya
Namun karna sofi berkata seperti itu akhirnya gw memilih untuk jujur

"Iya , aku emang ngajak nonton
Kamu tau dari siapa ? "


"Tadi temen aku pinjem hp dia
Dia liat ada sms dari kamu
terus dikasih ke aku
tadinya aku piikir itu bukan kamu
tapi pas aku liat nomornya ternyata nomor kamu
aku tanyain sama putri katanya kamu ngajakin dia nonton "


Ternyata itu sebabnya sofi bisa mengetahui hal ini
Ada sedikit rasa kesal kenapa putri begitu cerobohnya tidak menghapus pesan yang gw kirim padanya sehingga malah jadi seperti ini
Namun percuma saja gw merasa kesal , toh semua itu sudah terjadi


"Oh gitu
Maaf ya " , kata gw mencoba meminta maaf

Namun hal yang sangat-sangat diluar dugaaan gw terjadi . . .