Ajang balap mobil Formula One (F1) mulai digelar di tahun 1950. Pada era ini, balapan diikuti 18 tim (21 peserta). Namun, karena biaya yang tidak sedikit yang diperlukan untuk olah raga ini, banyak tim yang keluar dari persaingan. Ferrari menjadi satu-satunya tim yang berkompetisi sejak 1950.

Saat pertama kali digelar, pebalap yang menang di F1 hanya mendapat delapan poin, selain itu hanya lima pebalap terdepan yang diberi nilai. Teknologi yang berkembang di era ini adalah mesin diletakkan di bagian belakang mobil. Selain itu, juga penggunaan rem cakram dan mesin nonturbo yang menghasilkan 100 tenaga kuda/1.000 cc. Alfa Romeomenjadi kendaraan yang sukses pada awal era 1950-an.

Penggunaan helm, sabuk pengaman, pakaian tahan api, dan kacamata khusus menjadi persyaratan yang mulai diwajibkan bagi pebalap F1 di era ini. Perubahan dalam teknologi juga mulai muncul pada era ini, salah satunya adalah pergantian gerak roda belakang. Perubahan tersebut memberikan keuntungan, mengingat pada era sebelumnya mobil masih sulit dikendalikan di trek meskipun dilengkapi supercharger. Pada akhir era 1960-an mobil F1 sudah bisa menghasilkan 360 tenaga kuda.

Jack Barbhamadalah pebalap sukses pada masanya. Bukan hanya karena prestasinya yang mencatatkan 14 kali kemenangan dan 31 kali naik podium dari 128 balapan yang dia ikuti. Namun, karena ia juga seorang pebalap yang mendesain mobilnya sendiri. Ia menjadi produsen mobil balap yang merupakan juga konstruktor balap mobil F1 asal Inggris, Brabham.

Era ini diwarnai desain-desain mobil yang radikal. Mulai dari mesin turbo, sayap belakang dan samping, bahkan mobil dengan menggunakan enam roda seperti Tyrell-Ford P-34. Era 1970-an menjadi awal revolusi teknologi balap. Namun, kemudian pemakaian lebih dari empat roda pun dilarang.

Pengembangan-pengembangan terus gencar dilakukan dari tahun ke tahun mulai dari model sayap, sistem aerodinamika, kapasitas mesin, hingga kinerja sistem transmisi. Meskipun, belum secanggih era 2013 ini.

Ferrarimemelopori pemakaian sayap (wing) di mobil 312. Hal ini merupakan perubahan signifikan karena sebelumnya seluruh mobil F1 berbentuk seperti cerutu.

Standar-standar keselamatan pebalap, tim, dan fasilitas sirkuit balap mulai diatur oleh Federation Internationale de l'Automobile (FIA). Inovasi ground effect pada masa itu sedang tren karena membuat mobil-mobil memiliki kecepatan menikung yang sangat cepat. Namun, teknologi ini kemudian dilarang mulai 1980-an karena banyak nyawa yang melayang karena kecepatan mobil yang terlalu tinggi.

Nama besar Jackie Stewart berkibar pada masa itu. Dia memenangi 27 kali balapan dan naik podium 43 kali dari 100 kali balapan yang diikutinya di F1. Jackie memegang gelar Juara Dunia F1 sebanyak 3 kali masing-masing pada 1969, 1971, dan 1973. Ia dan pebalap lainnya Niki Lauda berhasil membuat F1 makin digemari penduduk dunia dan membuat sponsor berlomba berpromosi di ajang itu.

Pada era 1980-an ini, para pebalap sudah mulai diwajibkan mempunyai superlicense(SIM khusus bagi pebalap F1). Superlicense menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki pebalap untuk bisa berlaga di F1. Superlicense hanya bisa didapat oleh pebalap yang memiliki izin membalap di kompetisi "Kelas A" serta harus menjadi juara pada kategori di bawah F1, seperti F3 atau GP2. Pebalap Champ Car World Series atau Indy Racing League, juga bisa memiliki superlicense jika mampu finis di posisi enam besar pada musim sebelumnya.

Mobil F1 dengan bodi menggunakan serat karbon mulai muncul di era ini. Salah satu pelopornya adalah McLaren MP4/1. Adapun teknologi lainnya adalah double chassis, persneling semiotomatis, bukaan katup pneumatik, dan suspensi aktif. Selain itu, penggunaan turbo membuat tenaga mesin pada masa ini mencapai 1.500 tenaga kuda.

Alain Prost menjadi sosok pebalap yang berjaya di era ini. Memulai debutnya di F1 pada 1980, ia berhasil finis di posisi ke-6 pada balapan pertamanya. Prost yang dikenal dengan persaingan kontroversialnya dengan Ayrton Senna memenangi 51 kali balapan dan naik podium 106 kali dari 202 kali balapan. Prost merupakan pemegang 4 kali Juara Dunia F1 yaitu pada tahun 1985, 1986, 1989, dan tahun 1993.

Pada era ini dimulai kemajuan teknologi sehingga biaya kompetisi F1 juga meningkat. Bahkan, memasuki era ini, bisa disebut kekuatan uang sangat menentukan keberhasilan pebalap dan timnya. Pengembangan aerodinamis maupun mesin dilakukan agar bisa tampil lebih cepat 0,1 detik di lintasan. dan ini mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Alat bantu elektronik juga mulai diperkenalkan, mulai dari power steering, traction control, dan gearboxsemiotomatis. Tyrell 0-19 membawa perubahan dalam bentuk mobil F1 saat ini dengan rancangan sayap hidung yang berundak dan bentuk bodi yang lebih aerodinamis.

Pada era ini, terjadi peristiwa tak terlupakan yakni meninggalnya Ayrton Senna akibat kecelakaan fatal di Sirkuit Imola, San Marino pada 1994. Ia mengalami pendarahan hebat di kepala akibat benturan dan meninggal dua jam setelah kecelakaan terjadi. Pihak otoritas Italia menyimpulkan kecelakaan disebabkan kurangnya pengaman di sirkuit tersebut. Sejak kecelakaan itu, F1 banyak mengalami perubahan karena banyaknya regulasi baru yang mengatur tentang keselamatan pebalap.

Memasuki masa F1 modern di abad ke-21 ini, badan administrasi F1 mulai membuat sejumlah merek dagang termasuk logo dan situs web resmi www.formula1.com. Pada masa ini juga menjadi era berakhirnya mesin 10 silinder yang digunakan selama lebih dari dua dekade. Mesin baru bersilinder 8 diperkenalkan pada awal musim kompetisi 2006.

Dari segi keamanan pebalap pun lebih diperketat. Mereka harus menggunakan pengaman kepala dan leher atau HANS (Head and Neck Support).

Pada awal era F1 modern menjadi masa kejayaan Ferrariterutama pada 2000-2004. Saat itu diperkuat oleh pebalap asal Jerman, Michael Schumacher. Masa penantian Ferrari selama 21 tahun untuk meraih gelar juara dunia pebalap akhirnya terbayar. Schumacher menjadi penalap paling sukses di dunia motorsport dengan memegang total 31 rekor F1, di antaranya Juara Dunia F1 terbanyak (7 kali), Juara Dunia F1 berturut-turut terbanyak (5 kali), jumlah kemenangan terbanyak (91 kali), jumlah putaran tercepat terbanyak (76 kali], hingga pole position terbanyak (68 kali).

Perkembangan teknologi di mobil F1 semakin kompleks. Tidak hanya mesin mobil, tetapi juga perangkat elektroniknya. Setir mobil F1 zaman sekarang ini sudah sangat canggih dan dipenuhi tombol-tombol beragam fungsi termasuk mengatur persneling. Teknologi untuk kenyamanan helm yang digunakan pebalap juga lebih rumit dan mendetail.

Aerodinamika mendapat banyak perhatian, tetapi yang utama juga penggunaan komponen-komponen elektronik yang semakin berperan vital. Rencananya, mulai musim 2014 F1 akan kembali menggunakan mesin turbo dengan spesifikasi V6 1.600 cc.

Sebastian Vettelmenjadi simbol baru F1 di era ini dengan meraih 4 kemenangan. Ia juga dijuluki sebagai "Baby Schumi" karena gaya balapannya yang mirip dengan Michael Schumacher.