- Beranda
- Stories from the Heart
I will marry you, but not you [based on true story]
...
TS
benedicta33
I will marry you, but not you [based on true story]
Halo Agan-agan, dan Sista-sita.
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)
Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih

Spoiler for Indeks:
Spoiler for New Life:
Spoiler for Why?:
Spoiler for Next Life:
Spoiler for Pergulatan Batin:
Spoiler for Panggilanku dan panggilanmu:
Spoiler for Masa Kelam:
Spoiler for Just you and me:
Diubah oleh benedicta33 12-06-2014 21:14
JabLai cOY dan anasabila memberi reputasi
2
158.6K
998
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
benedicta33
#494
Part 52
Hidup ini bagaikan misteri. Kita gak tau kedepannya jadi apa, kita gak tau detik berikutnya akan ada apa, itu semua misteri. Bahkan pikiran manusia pun sering berubah, dalam hitungan detik, pikiran A bisa menjadi pikiran B bahkan Z.
Begitu juga yang dialami oleh diriku. Aku tidak mengerti dengan perasaan dan pikiranku sendiri. Rasanya tidak sinkron satu sama lain. Pikiranku mengatakan "Jangan dekati Tuhan", tapi hatiku rindu untuk menyapaNya, ingin sekali bicara berdua denganNya. Ya, kembali lagi, bahwa pikiran lebih menang daripada perasaan bahkan hati kecilku sendiri.
Aku berjalan menelusuri Lembah Karmel, sambil merasakan pergulatan bathin yang berkecambuk didalam diriku. Mengapa aku seperti ini? Dan aku teringat akan seseorang yang hadir dalam 'mimpi'ku tempo hari. Siapakah dia? Mengapa dia tiba-tiba datang dan tersenyum padaku sambil mengulurkan tangannya? Apakah aku pernah kenal dengan pria itu??
Aku bertanya tanya dalam hatiku. Kadang aku jengkel dengan diriku, kenapa harus memikirkan sesuatu yang ga ada jalan keluarnya?? Membebani diriku banget! Huh
Aku menemukan tempat yang nyaman dan tenang, dekat dengan kapel tempatku berdoa. Aku duduk diantara bebatuan dan aku bisa langsung melihat patung Bunda Maria. Aku hanya menatap tajam patung itu, dan tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh bahuku. Aku terkaget dan menoleh kebelakang secara refleks. Ternyata seorang biarawati muda yang ingin ikut berdoa juga.
Jadi, pria yang selama ini aku pikirin itu adalah??!?
*Bersambung*
Hidup ini bagaikan misteri. Kita gak tau kedepannya jadi apa, kita gak tau detik berikutnya akan ada apa, itu semua misteri. Bahkan pikiran manusia pun sering berubah, dalam hitungan detik, pikiran A bisa menjadi pikiran B bahkan Z.
Begitu juga yang dialami oleh diriku. Aku tidak mengerti dengan perasaan dan pikiranku sendiri. Rasanya tidak sinkron satu sama lain. Pikiranku mengatakan "Jangan dekati Tuhan", tapi hatiku rindu untuk menyapaNya, ingin sekali bicara berdua denganNya. Ya, kembali lagi, bahwa pikiran lebih menang daripada perasaan bahkan hati kecilku sendiri.
Aku berjalan menelusuri Lembah Karmel, sambil merasakan pergulatan bathin yang berkecambuk didalam diriku. Mengapa aku seperti ini? Dan aku teringat akan seseorang yang hadir dalam 'mimpi'ku tempo hari. Siapakah dia? Mengapa dia tiba-tiba datang dan tersenyum padaku sambil mengulurkan tangannya? Apakah aku pernah kenal dengan pria itu??
Aku bertanya tanya dalam hatiku. Kadang aku jengkel dengan diriku, kenapa harus memikirkan sesuatu yang ga ada jalan keluarnya?? Membebani diriku banget! Huh

Aku menemukan tempat yang nyaman dan tenang, dekat dengan kapel tempatku berdoa. Aku duduk diantara bebatuan dan aku bisa langsung melihat patung Bunda Maria. Aku hanya menatap tajam patung itu, dan tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh bahuku. Aku terkaget dan menoleh kebelakang secara refleks. Ternyata seorang biarawati muda yang ingin ikut berdoa juga.
Quote:
Jadi, pria yang selama ini aku pikirin itu adalah??!?
*Bersambung*
0