Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
[JKT48 Inside] Gadis Cantik dan Lelaki Pemalu (美しい少女と男はシャイ)
Tokoh dalam cerita

  • Melody Nurramdhani Laksani atau Melody adalah seorang siswi kelas XI-IPS1 SMA. Cantik, baik, cerdas, dan perhatian.
  • Abdul Qayyum Ahmad atau Qayyum adalah teman sekelas Melody di kelas XI-IPS1 SMA. Tampan, cerdas, rendah hati, baik, dan pemalu. Ia mulai terpikat dengan Melody semenjak mereka bertemu dan berjatuhan di dalam bis sekolah dan Melody sendiri adalah teman sekelasnya. Ia merupakan tipe cowok Melody.
  • Rezky Wiranti Dhike atau Dhike adalah teman sekelas Melody. Ia juga menyukai Qayyum.
  • Aki Takajo atau Akicha adalah guru Bahasa Jepang di SMA-nya Melody.
  • Pak Hardi adalah guru kelas XI-IPS1 SMA.
  • Nabilah Ratna Ayu Azalia atau Nabilah adalah adik Qayyum.
  • Rica Leyona atau Rica adalah kakak Qayyum.
  • Frieska Anastasia Laksani atau Frieska adalah adik Melody.

Sinopsis

Suatu hari, seorang gadis terbangun dari tempat tidurnya. Namanya Melody. Kini ia duduk di bangku kelas XI-IPS1 SMA di salah satu SMA swasta di Jakarta, Indonesia. Di sekolah, ia dikenal sebagai murid yang cerdas.
Melody menatap hari dengan penuh semangat. Lalu Melody berangkat ke sekolah setelah bis sekolahnya tiba. Setelah bis sekolah berhenti di parkir sekolah, Melody bergegas keluar dari bis menuju sekolah. Tapi langkahnya terhalang karena ditabrak seseorang dan Melody terjatuh. Setelah itu, Melody menengok ke arah belakang dan menatap wajah seorang lelaki yang sempat mengucapkan kata maaf kepada Melody. Lelaki itu tampan dan memakai kacamata. Dia adalah Qayyum, teman sekelas Melody di kelas XI-IPS1 yang telah mengenal Melody cukup lama. Melody mulai terpikat dengan Qayyum semenjak ia terjatuh di dalam bis sekolah. Qayyum juga terpikat dengan Melody karena Melody cantik.

Usaha Melody untuk merebut hati Qayyum tidak mudah karena Dhike, teman sekelas Melody dan Qayyum di kelas XI-IPS1 juga menyukai Qayyum. Dhike menyukai Qayyum karena Qayyum tampan dan cerdas. Di sekolah, Qayyum dikenal sebagai cowok yang disukai banyak cewek karena memiliki wajah yang tampan. Di sisi lain, Qayyum juga dikenal sebagai murid pemalu karena ia sering didekati oleh banyak cewek di sekolah termasuk Melody dan Dhike. Meskipun Qayyum pemalu, Qayyum selalu bersikap ramah di hadapan murid perempuannya.

Melody sangat menyukai Qayyum karena ketampanannya. Qayyum beruntung karena Qayyum punya cewek cantik yang sangat menyukainya seperti Melody. Dengan rasa percaya diri, Qayyum mulai berani untuk mengungkapkan rasa sayang kepada Melody.

Quote:
Diubah oleh dragonroar 08-05-2014 02:45
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
6.6K
37
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
#5
Part 5
Suatu hari di Sabtu sore, Qayyum duduk di ruang tamu sambil menunggu Melody datang ke rumahnya. Di hari itu, Qayyum memakai kemeja lengan panjang kotak-kotak berwarna hitam dan celana panjang jins warna biru. Di ruang tamu, Qayyum tidak sendirian. Ia ditemani oleh kedua saudara perempuannya; Rica dan Nabilah dan kedua orangtua Qayyum. Kedua saudara perempuan dan kedua orangtua Qayyum itu juga menunggu Melody datang ke rumah.
“Teng tong,” suara bel berbunyi di rumah Qayyum. Dengan segera, Qayyum membukakan pintu rumahnya. Ternyata, yang datang ke rumah Qayyum adalah Melody yang tidak lain adalah teman Qayyum. Melody datang memakai kaus putih lengan pendek dan celana panjang jins warna biru. Selain itu, Melody juga membawa sebuah tas tangan berwarna putih dan sebuah kantong plastik berisi berwarna ungu.
“Assalamualaikum,” Melody menyapa Qayyum dengan salam.
“Waalaikumsalam. Silahkan masuk,” Qayyum menjawab salam dari Melody sambil mempersilahkan Melody masuk ke dalam rumah Qayyum. Setelah itu, Melody menyalami Qayyum, kedua orangtua Qayyum, dan kedua saudara perempuan Qayyum. Kedua orangtua Qayyum menghormati kedatangan Melody. Selain itu, Melody juga telah mengenal kedua orangtua Qayyum dan kedua saudara perempuan Qayyum saat pesta ulang tahun Qayyum pada bulan Juni lalu.
“Melody. Mama ingat. Mama pernah ketemu kamu waktu acara ulang tahun Qayyum. Mama tahu bahwa kamu adalah teman sekolah Qayyum,” Ibunda Qayyum menceritakan sesuatu tentang Melody. Kemudian Melody bersama keluarga Qayyum duduk bersama di ruang tamu.
“Qayyum, ini hadiah untukmu,” kata Melody sambil menyerahkan sebuah kantong plastik berisi berwarna ungu.
“Terima kasih,” balas Qayyum setelah menerima sebuah kantong plastik berisi berwarna ungu.
“Melody, kamu mau minum apa? Teh? Atau sirup?” Ibunda Qayyum menawarkan minuman untuk Melody.
“Aku sirup,” jawab Melody.
“Qayyum mau apa?” Ibunda Qayyum menawarkan minuman untuk Qayyum.
“Aku juga sirup,” jawab Qayyum. Kemudian Ibunda Qayyum pergi meninggalkan ruang tamu untuk sementara.
“Silahkan diminum,” kata Ibunda Qayyum sambil menaruh nampan yang berisi dua gelas sirup di meja tamu.
“Mama tinggal dulu ya. Kalau kamu mau pulang, kamu bisa bilang mama,” Ibunda Qayyum akan meninggalkan ruang tamu.
“Papa tinggal dulu ya,” Ayah Qayyum juga akan meninggalkan ruang tamu. Di ruang tamu hanya tersisa Qayyum, Melody, Rica, dan Nabilah.
“Kamu terlihat segar dan manis ketika kamu memakai baju putih,” Qayyum memuji Melody.
“Terima kasih,” Melody berterima kasih kepada Qayyum sambil tersenyum lebar di bibirnya. Sementara Rica dan Nabilah memperhatikan Qayyum dan Melody.
“Melody. Mengapa kamu bawa hadiah ini untuk aku?” Qayyum bertanya kepada Melody.
“Aku bawa hadiah untuk kamu karena aku memang sayang padamu. Dan kamu juga sayang padaku,” jawab Melody.
“Jadi Bang Qayyum sayang sama Kak Melody?” tanya Nabilah.
“Iya,” jawab Qayyum.
“Melody. Perasaanku hari ini seperti hari ulang tahun aku karena kamu memberi hadiah untuk aku,” Qayyum menyatakan perasaannya kepada Melody.
“Benar juga apa yang kamu katakan. Perasaanku hari ini seperti hari ulang tahun kamu karena aku datang ke rumahmu sambil membawa kado untuk kamu,” Melody menyatakan perasaannya kepada Qayyum.
“Qayyum. Kamu kelihatan keren sekali kalau kamu pakai kacamata dipadu dengan balutan kemeja lengan panjang kotak-kotak dan celana jins,” Melody memuji penampilan Qayyum.
“Terima kasih,” balas Qayyum sambil tersenyum.
“Melody. Semester kemarin kamu dapat nilai berapa?” kali ini Rica yang bertanya kepada Melody.
“Semester kemarin, aku dapat ranking 5,” jawab Melody.
“Kamu termasuk siswi terpintar di sekolahmu tidak?” Rica bertanya lagi kepada Melody.
“Iya, aku termasuk siswi terpintar di sekolahku,” jawab Melody.
“Qayyum, aku mau shalat Ashar. Tapi shalatnya di mana?” Melody bertanya kepada Qayyum karena Melody ingin shalat Ashar.
“Bagaimana kita shalat Ashar dulu. Habis itu kumpul-kumpul lagi. Bagaimana?” Qayyum menemukan ide.
“Ini ide yang bagus. Lebih baik kita shalat dulu. Shalat itu penting,” jawab Nabilah.
“Aku shalat di kamarku sendiri. Nabilah shalat di kamarnya sendiri. Sementara Melody shalat di kamarnya Kak Rica sama Kak Rica,” perintah Qayyum. Kemudian Melody, Rica, dan Nabilah mengikuti perintah dari Qayyum. Sebelum shalat, Qayyum menyimpan hadiah dari Melody di kamarnya. Beberapa saat kemudian. Qayyum, Melody, Rica, dan Nabilah kembali berkumpul di ruang tamu.
“Melody. Kak Rica. Nabilah. Kita main di halaman rumah aku saja,” bujuk Qayyum.
“Boleh,” Melody setuju. Kemudian Qayyum, Melody, Rica, dan Nabilah pergi ke halaman rumah Qayyum. Di halaman rumah. Qayyum, Melody, Rica, dan Nabilah duduk di kursi yang terletak di rumput halaman rumah.
“Qayyum. Apa kabar hari ini?” Melody bertanya kepada Qayyum.
“Baik Alhamdulillah,” jawab Qayyum.
“Melody. Hari ini kamu sehat tidak?” Qayyum bertanya kepada Melody.
“Sehat Alhamdulillah,” jawab Melody.
“Di sekolah tadi, kamu bisa ekskul menulis tidak?” Melody bertanya kepada Qayyum.
“Bisa. Aku selalu bersemangat setiap aku mengikuti ekskul menulis. Bagiku, menulis adalah bagian dari hidupku,” jawab Qayyum.
“Di sekolah tadi, kamu bisa ekskul musik tidak?” Qayyum bertanya kepada Melody.
“Bisa,” jawab Melody.
“Kak Melody ekskul musik di sekolah kakak?” Nabilah bertanya kepada Melody.
“Iya,” jawab Melody.
“Aduh. Aduh,” Qayyum menahan rasa sakit di jari tangannya.
“Qayyum. Kamu kenapa?” Melody bertanya kepada Qayyum.
“Jari telunjuk tangan kanan aku berdarah. Aku tidak sengaja mengorek jari telunjuk tangan kanan aku yang terkelupas dengan jempol tangan kananku,” jawab Qayyum.
“Tenang saja. Aku bawa obat merah dan plester,” kata Melody. Kemudian Melody mengeluarkan obat merah dan plester dari tas milik Melody. Kemudian Melody mengobati luka Qayyum di jari telunjuk tangan kanannya dan ditutupi dengan plester.
“Terima kasih Melody,” Qayyum berterima kasih kepada Melody.
“Baru kali ini kakak lihat Melody begitu perhatian dengan Qayyum,” kata Rica setelah melihat Melody mengobati luka Qayyum.
“Sama-sama kak,” balas Melody.
“Melody. Makanan kesukaanmu apa?” Qayyum bertanya kepada Melody.
“Pizza, seafood, dan masakan Padang. Qayyum suka makan apa?” Melody menjawab kemudian bertanya kepada Qayyum.
“Aku juga suka makan pizza. Selain itu, aku juga suka makan spaghetti dan masakan Italia lainnya,” jawab Qayyum.
“Qayyum. Aku mau pulang dulu. Sebelum pulang, aku mau bilang mama kamu dulu,” Melody akan pulang dari rumah Qayyum.
“Baiklah,” balas Qayyum. Kemudian Melody, Qayyum, Rica, dan Nabilah meninggalkan halaman rumah Qayyum.Setelah itu, Melody menemui kedua orangtua Qayyum di ruang keluarga.
“Mama. Papa. Melody pulang dulu,” Melody pamit kepada kedua orangtua Qayyum.
“Sama-sama,” balas Ibunda Qayyum. Kemudian Melody pulang.
~~~
Pada malam hari. Qayyum membuka kotak hadiah yang diberikan oleh Melody di kamarnya. Di dalam kotak yang dibuka Qayyum terdapat sebuah buku novel remaja untuk Qayyum. Selain itu, terdapat pula selembar surat dari Melody.
Qayyum.
Aku beli novel ini untuk kamu karena kamu suka membaca dan rajin menulis. Kamu harus baca novel ini karena novel ini sangat bagus untuk dibaca.
Melody.
“Melody. Kamu baik sekali. Sampai-sampai kamu membeli sebuah novel untukku. Aku tidak bisa berkata apa-apa selain kamu baik,” kata Qayyum dalam hati.
~~~
Suatu hari di sekolah pada jam istirahat pertama. Melody menghampiri Qayyum yang sedang duduk di bangku kelasnya.
“Hai Melo,” sapa Qayyum.
“Qayyum,” balas Melody.
“Kamu suka dengan novel yang aku beli?” tanya Melody.
“Suka dong. Tapi aku baru baca di awal cerita,” jawab Qayyum.
“Qayyum. Aku bawa makanan untuk kamu,” kata Melody sambil menaruh kotak makanan milik Melody di meja Qayyum. Lalu Qayyum membuka kotak makanan milik Melody. Dan kotak makanan milik Melody berisi nasi goreng sosis.
“Wow. Aku suka nasi goreng pakai sosis,” kata Qayyum setelah membuka kotak makanan Melody.
“Silahkan dimakan,” kata Melody singkat. Kemudian Qayyum memakan nasi goreng sosis dari Melody. Sementara itu, Dhike yang ada di ruang kelas XI-IPS1 melihat Qayyum sedang berada di dekat Melody. Tetapi Dhike tetap tenang dan tidak risau jika Qayyum sedang berada di dekat Melody. Lalu Dhike menghampiri Qayyum dan Melody.
“Qayyum. Melody,” Dhike memanggil Qayyum dan Melody.
“Dhike. Apa kabar?” Melody menjawab panggilan dari Dhike kemudian bertanya.
“Baik,” jawab Dhike. Sementara Qayyum masih menyantap nasi goreng sosis dari Melody.
“Dhike. Maaf lama. Tadi aku lagi makan nasi goreng sosis,” Qayyum berkata kepada Dhike.
“Tidak apa-apa. Justru aku memperhatikan kamu makan,” Dhike berkata kepada Qayyum.
“Kamu tidak kesal kalau aku lagi dekat dengan Melody?” Qayyum bertanya kepada Dhike.
“Tidak,” jawab Dhike.
“Melody. Dhike. Kita akan melanjutkan pembicaraan kita di lapangan,” Qayyum akan melanjutkan pembicaraan dengan Melody dan Dhike di lapangan sekolah.
“Dhike, aku mohon kamu harus mendukung hubungan aku dan Melody ketika aku jadian dengan Melody nanti. Hanya kamu orang yang paling dekat dengan aku dan Melody,” Qayyum memohon kepada Dhike saat memulai pembicaraan di lapangan sekolah. Di lapangan sekolah juga ada Melody yang menemani Qayyum dan Dhike.
“Iya. Aku terima permohonan darimu. Setiap saat, aku akan selalu mendukung hubungan kamu dengan Melody,” Dhike menerima permohonan dari Qayyum.
“Aku setuju dengan ucapan Dhike. Dhike, kamu harus mendukung hubungan aku dengan Qayyum karena kamulah orang yang paling dekat dengan aku dan Qayyum,” Melody setuju dengan ucapan Dhike dan Melody juga berkata kepada Dhike. Dhike hanya mengangguk.

Bersambung...
Diubah oleh dragonroar 14-01-2014 17:03
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.