Pertanyaan mendasar tentang "Dimanakah Kita akan sibuk?"

Kita sering tidak menyadari bahwa tidak semua kesibukan adalah pekerjaan.
"Not all busyness is business."

Pekerjaan pada dasarnya adalah kesibukan yang menyejahterakan.
Untuk itu marilah kita memeriksa ulang ketepatan dan nilai dari kesibukan kita.

Kebetulan senggang waktu untuk bisa berguru pada Ayam
Bagaimanakah Ayam Bisa menyeberang Jalan ?

Eh bukan itu dink....

Tapi berikut ini coba membuat gambar secara abstrak karena berguru dengan ayam, maka mungkin tulisannya tdk jauh dari cakar ayam

Tentang Perkiraan FLOW Proses yg ada di Uinvest saat ini, dimana TOPs/AFPs ini yg mereplace fungsi dari LR.



Selanjutnya kita lihat nanti saja....(sesuai dengan cek list tanggal)
Sejenak menengok tentang Investasi....

Berikut saya coba untuk mengulas tentang proses mencreate sebuah Pasif Income dari Active Income.



Demikian sekedar, gambaran saja...

Bagaimana cara mengalokasikan Active Income (Hasil Kerja) ke Aset yg mengenerate Pasif Income ?

Dimana Gaya Hidup disesuaikan dengan Besaran dari Pasif Income.



Di situ Investasi dibagi menjadi 2, Real dan Financial......

Financial Di hitung berdasarkan Risk Rewards,
Dengan HIGH Risk, Modal Fixed, makin tinggi return makin sedikit modal yg dilalokasi.

Prinsip Investasi HIGH Risk adalah untuk LEVERAGE Modal, sehingga setiap kali PROFIT harus dipindahkan ke Instrument Tetap yg lebih aman.

Contohnya :
Saham, Options dan Forex ==> Deposito dan Obligasi ==> Pasif Income

Saham, Options dan Forex ini Modal FIXED, misal :10 jt, maka apabila minus menjadi 9 jt, harus dikembalikan ke 10 jt lewat Active Income, akan tetapi apabila profit mencapai 15 jt, maka 5 juta harus dipindahkan ke Deposito atau Obligasi (SR/ORI) sehingga pasif income makin besar.

Demikian untuk Investasi Kolektif, ini Resikonya memang sangat tinggi....
Model Patungan ini sudah umum dari dulu sebenarnya. Hanya untuk Uinvest ini agak unik modelnya.

Disini Modal juga haruslah Fixed, untuk kemudian return-nya, entah bulanan, triwulan atau per 6 bulan....juga harus dipindahkan, kalo contoh diatas ke Properti...seperti kos kos an, toko dll....

Saya juga ambil contoh, salah satunya bagi hasil cipaganti.
(sekedar contoh saja)

Disini Resiko di Manage dengan menswitch return setelah di LEVERAGE dan menghasilkan kelipatan modal ke Instrument yg lebih rendah resikonya.

Kemudian Investasi di Sektor Real, disini fokusnya ke arah : Jasa, Produksi (bisa makanan dan sebagainya), Waralaba, dan Distributor.

Lalu dilakukan Lindung Nilai, ini bisa masuk ke Sektor Perkebunan, atau Perkayuan untuk Lindung Nilai Bisnis Real secara Jangka Panjang. Misalnya Kayu yg bisa dipanen dalam 5 tahun dan masih sangat dibutuhkan oleh properti saat ini (berkelanjutan).

Apabila semua lancar, baik Bisnis Real dan Lindung Nilai tdk terpakai, maka alokasi panennya adalah ke Properti.

Nah, diatas ada pula istilahnya Investasi Financial, Saham disaat Krisis....

Kalo itu, berikut saya copas saja artikelnya... : Nama Strateginya adalah "Deviden Yield Hunting...."

ASII sebagai contoh, sekitar Tahun 2008 titik tertinggi pada saat itu dikisaran 30.250, dan dalam waktu 1 tahun karena Krisis, turun sd 6.600

Atau tinggal 21% persen saja.....
Kemudian naik lagi dengan Titik tertinggi di Tahun 2012, sekitar 83.000.

Itu sejarah harga sahamnya....
Copas....

http://galerisaham.com/2011/10/06/st...yield-hunting/

Tahukah anda, pada tahun 2011 ASII membagikan deviden total sebesar Rp. 1980 per lembar. Jika anda membeli saham ASII ketika krisis 2008 yang sempat berada di level 6600, maka pada tahun 2011 kemarin anda mendapatkan Deviden Yield sebesar 1980 / 6600 = 30.00%.

Angka ini akan terus meningkat seiring pertumbuhan bisnis ASII bukan? Sebagai pembanding pada tahun 2008 ASII membagikan deviden sebesar 870 berarti Deviden Yield ketika krisis saat itu adalah sebesar 870 / 6600 = 13.18%.

Pada tahun 2009 dengan deviden sebesar 1120 maka Deviden Yield-nya adalah 1120 / 6600 = 16.97%. Kembali pada tahun 90-an, JIKA anda memiliki horizon jangka panjang dan melihat ASII mampu terus tumbuh besar, ketika krisis 1998 anda dapat membeli ASII di harga 250-an!

Investor yang memiliki perhitungan cermat akan terus menyimpan saham unggulan ini dan terus menikmati devidennya.

Berapakah deviden yield di tahun 2011 yang ia dapatkan jika membeli ASII di saat krisis moneter asia ‘98? 1980 / 250 = 792%.

Artinya investasi sebesar 10.000.000 pada tahun 1998 akan memberikan pendapatan tahunan pada tahun 2011 sebesar 79.200.000.

Jika anda membeli saham untuk mencari Deviden, carilah saham yang memiliki track record sebagai berikut:

1. Rutin membagikan deviden
2. Memiliki pertumbuhan laba yang konsisten
3. Bisnis yang jelas
4. Tata Kelola Perusahaan yang baik


Dari Sumber di Internet, menjelaskan "Bagaimana Proses Ayam bisa menyeberang jalan ?"

Copas :

Guru TK :
Supaya sampai ke ujung jalan.

FBI:
Beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa.

Aristoteles:
Karena merupakan sifat alami dari ayam.

George W Bush:
Kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! Kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau melawan kami. Tidak ada pihak tengah di sini!

Darwin:
Ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan.

Einstein:
Apakah ayam itu menyeberang jalan atau jalan yang bergerak di bawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri.

Nelson Mandela:
Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyeberang jalan! Dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati!

Isaac Newton:
Semua ayam di bumi ini kan menyeberang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.

Roy Suryo:
Ini rekayasa, kalau saya teliti dari metadata ayam tersebut bahwa ayam itu telah mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga jadilah dalam tanda kutep ayam yang sempurna. Jadi bahwa ayam ini adalah rekayasa adalah bhenar bahwa 100% ini adalah rekayasa. (ribet ngomongnya sambil matanya jelalatan)

Sutiyoso:
Itu ayam pasti ingin naik busway.

Soeharto:
Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua! Kalo perlu ya dikebumiken saja.

Habibie:
Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi percepatan yang mengakibatkan sang ayam mengikuti rotasi dan berpindah ke seberang jalan.

Ariel:
Karena ingin menghapus jejakmu

Nia Dinata:
Pasti mau casting `30 Hari Mencari Ayam' ya?

Desi Ratnasari:
No comment!

Dhani Ahmad:
Asal ayam itu mau poligami, saya rasa gak ada masalah mau nyebrang kemana juga…

Chinta Laura:
Ayam nyebrang jhalaan..? Karena gak ada owject…biecheeck. …

Julia Perez:
Memangnya kenapa kalo ayam itu menyeberang jalan? Karena sang jantan ada di sana ! Daripada sang betina sendirian di seberang sini, yaaahhhh dia kesana laahh.…
Cape khan pake alat bantu terus?

Roy Marten:
Ayam itu khan hanya binatang biasa, pasti bisa khilaf…
(sambil sesenggukan) .

Butet Kartaredjasa:
Lha ya jelas untuk menghindari grebekan kamtib to?

Megawati:
Ayamnya pasti ayam wong cilik. Dia jalan kaki toh?

Harmoko:
Berdasarkan petunjuk presiden

Gus Dur :
`Kenapa ayam nyebrang jalan? Ngapain dipikirin? Gitu aja kok repot!'

Dan seterusnya dan seterusnya....
Inilah Persepsi tentang Ayam.....

Semoga Bermanfaat,

Tks

Regards

Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan.
Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap di balas dengan buah.