pertanyaan yang sangat menarik, gan...
setelah kita dapatkan gaya lintang, gaya normal dan momen gaya, maka...
langkah selanjutnya adalah mendesain elemen struktur berdasarkan ketiga gaya dalam tersebut.

misalkan contoh sederhananya sbb:

Gaya geser
untuk kasus elemen struktur yang mengalami gaya geser murni, agan pasti sudah tahu, kapasitas geser diberikan oleh persamaan:



Vu adalah gaya lintang ultimate yang diperoleh dari diagram gaya lintang. Sehingga dengan persamaan di atas, maka agan bisa mendesain ukuran tulangan sengkang beserta jaraknya sehingga elemen struktur itu mampu menahan gaya lintang maksimum selama masa layan struktur tersebut.

Gaya normal
dalam mendesain dimensi penampang supaya mampu menerima gaya aksial saja, haruslah dipenuhi,



sehingga agan bisa mendesain dimensi penampang yang diperlukan untuk dapat menerima gaya aksial. Untuk selanjutnya, desain akan lebih kompleks jika pembahasan sudah mengarah pada elemen yang mengalami aksial tekan atau aksial tarik, karena masing-masing memberikan perilaku mekanika yang berbeda.

Momen gaya

Untuk elemen struktur yang hanya menerima momen gaya saja, maka haruslah dipenuhi:



berbekal persamaan ini, maka agan (misalnya) bisa menentukan kebutuhan tulangan minimum supaya elemen struktur beton bertulang mampu menerima momen lentur.

tetapi kenyataan di lapangan, permasalahan tidak sesederhana itu. Kadang ada elemen struktur (seperti kolom) yang sekaligus menerima gaya aksial dan lentur, sehingga untuk kondisi ini haruslah memenuhi:



maka agan sekaligus bisa menentukan kebutuhan tulangan, jarak antar tulangan beserta dimensi dari penampang elemen struktur jika variabel gaya aksial Pu, gaya lintang Vu dan momen gaya Mu sudah diketahui dari diagram gaya-gaya dalam.

Yang ane berikan adalah konsep desain berdasarkan Load and Resistance Factor Design (LRFD) secara sangat sederhana. Untuk konsep Allowable Stress Design (ASD) atau Working Stress Design (WSD) pasti agan sudah sangat memahaminya.