- Beranda
- Stories from the Heart
I will marry you, but not you [based on true story]
...
TS
benedicta33
I will marry you, but not you [based on true story]
Halo Agan-agan, dan Sista-sita.
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)
Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Spoiler for Indeks:
Spoiler for New Life:
Spoiler for Why?:
Spoiler for Next Life:
Spoiler for Pergulatan Batin:
Spoiler for Panggilanku dan panggilanmu:
Spoiler for Masa Kelam:
Spoiler for Just you and me:
Diubah oleh benedicta33 12-06-2014 21:14
JabLai cOY dan anasabila memberi reputasi
2
158.6K
998
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
benedicta33
#438
Part 50
Ya, sekali lagi, aku memang takut dengan kegelapan. Tidur pun aku ga mau lampu di matiin
(tagihan listrik suka membengkak karena ulah ane). Aku mencoba melihat di sekeliling aku, dan tiba-tiba aku melihat sebuah cahaya. Ya cahaya! Ulangi lagi, CAHAYA! Entah, sumbernya darimana, tapi jika aku memperjelas pandanganku, aku melihat patung Bunda Maria yang ada disebelah kanan dekat altar, menyala! Ah, lebih tepatnya BERCAHAYA!. Aku terkaget-kaget, mau nanya orang yang di sebelahku, tapi aku ga enak. Akhirnya aku hanya bisa pasrah aja dan menganggap itu cuma halusinasi.
Akhirnya lampu menyala dan ibadah kembali berjalan dengan lancar. Aku berusaha melupakan kejadian tadi, tetapi kejadian itu terus menerus hadir dalam ingatanku. Sungguh, hari ini aku mendapatkan pengalaman yang aneh dan asing bagiku. Pada siapakah aku harus bertanya???
Satu setengah jam kemudian, ibadah pun selesai, dan selanjutnya para umat dipersilahkan untuk makan malam. Sejujurnya dari awal aku tidak punya kenalan selama acara berlangsung. Kemana-mana sendiri, makan sendiri, istirahat sendiri, pokoknya gak ada teman deh. Sampai akhirnya aku berkenalan dengan Freddy, cowok freak yang ternyata baru aku sadari dia indigo.
Jarak anatara kapel dengan ruang makan cukup jauh juga, pokoknya serba jauh dan sangat menguras tenaga, tetapi karena aku baru berkenalan dengan Freddy, rasa jauh dan lelah hilang begitu saja karena yaaa Freddy orang yang sangat asyik diajak bicara. Ya, bisa dibilang dalam waktu sebentar saja, aku sudah akrab dengan Freddy, aku menceritakan pengalaman pertamaku di Lembah Karmel ini. Dan ketika sudah sampai di ruang makan, aku teringat kejadian tadi.
Aku cuma mengangguk dan mencerna apa yang dijelaskan oleh Freddy, dan aku melanjutkan makanku, dan aku lupakan sesaat tentang patung itu.
*Bersambung*
Ya, sekali lagi, aku memang takut dengan kegelapan. Tidur pun aku ga mau lampu di matiin
(tagihan listrik suka membengkak karena ulah ane). Aku mencoba melihat di sekeliling aku, dan tiba-tiba aku melihat sebuah cahaya. Ya cahaya! Ulangi lagi, CAHAYA! Entah, sumbernya darimana, tapi jika aku memperjelas pandanganku, aku melihat patung Bunda Maria yang ada disebelah kanan dekat altar, menyala! Ah, lebih tepatnya BERCAHAYA!. Aku terkaget-kaget, mau nanya orang yang di sebelahku, tapi aku ga enak. Akhirnya aku hanya bisa pasrah aja dan menganggap itu cuma halusinasi.Akhirnya lampu menyala dan ibadah kembali berjalan dengan lancar. Aku berusaha melupakan kejadian tadi, tetapi kejadian itu terus menerus hadir dalam ingatanku
. Sungguh, hari ini aku mendapatkan pengalaman yang aneh dan asing bagiku. Pada siapakah aku harus bertanya??? Satu setengah jam kemudian, ibadah pun selesai, dan selanjutnya para umat dipersilahkan untuk makan malam. Sejujurnya dari awal aku tidak punya kenalan selama acara berlangsung. Kemana-mana sendiri, makan sendiri, istirahat sendiri, pokoknya gak ada teman deh. Sampai akhirnya aku berkenalan dengan Freddy, cowok freak yang ternyata baru aku sadari dia indigo.
Jarak anatara kapel dengan ruang makan cukup jauh juga, pokoknya serba jauh dan sangat menguras tenaga, tetapi karena aku baru berkenalan dengan Freddy, rasa jauh dan lelah hilang begitu saja karena yaaa Freddy orang yang sangat asyik diajak bicara. Ya, bisa dibilang dalam waktu sebentar saja, aku sudah akrab dengan Freddy, aku menceritakan pengalaman pertamaku di Lembah Karmel ini. Dan ketika sudah sampai di ruang makan, aku teringat kejadian tadi.
Quote:
(B) : Fred, aku bingung sama kejadian yang baru aja terjadi.
Freddy (F) : Kejadian apa Ta?
(B) :Ummm tadi tuh umat, biarawan dan biarawati serta pastor itu, ngomong bahasa apa Fred??
(F) : Ooh itu, itu namanya bahasa Roh, Ta.
(B) : Lah, kok bisa? aku ga ngerti Fred.
(F) : (NB : disini aku tidak bermaksud mengkatolisasi umat beraga lain, just share my story) Bahasa Roh, ya bahasa yang tidak kita mengerti, dan ini cuma ada di Katolik Karismatik (begitukan juga Kristen Karismatik).
(B) : *makin bingung* ya sudah Fred, ga usah dibahas, aku makin bingung
. Oya ada lagi nih, aku merasa aneh dengan biarawan dan biarawati disini??
(F) : Karena mereka cantik gitu??
(B) : Bukan Fred!!! Tapi aku melihat di pinggir tubuh biarawan dan biarawati itu ada sejenis garis transparan, kayak selubung gitu, Fred.
(F) : Oh, itu aura, Ta. Warna apa yang kamu lihat?
(B) : Transparan Fred..
(F) : Kamu tau kenapa mereka bisa menghasilkan warna aura seperti itu? karena setiap aat mereka berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan. Mengapa mereka cantik dan tampan?Karena mereka mengkomsumsi sayur-sayuran. Mereka vegetarian, Ta. Dan kalo di hubungkan dengan rahasia Ilahi, mereka yang cantik dan tampan terpilih oleh Tuhan untuk melayani saudara-saudarinya.
Freddy (F) : Kejadian apa Ta?
(B) :Ummm tadi tuh umat, biarawan dan biarawati serta pastor itu, ngomong bahasa apa Fred??
(F) : Ooh itu, itu namanya bahasa Roh, Ta.
(B) : Lah, kok bisa? aku ga ngerti Fred.
(F) : (NB : disini aku tidak bermaksud mengkatolisasi umat beraga lain, just share my story) Bahasa Roh, ya bahasa yang tidak kita mengerti, dan ini cuma ada di Katolik Karismatik (begitukan juga Kristen Karismatik).
(B) : *makin bingung* ya sudah Fred, ga usah dibahas, aku makin bingung
. Oya ada lagi nih, aku merasa aneh dengan biarawan dan biarawati disini??(F) : Karena mereka cantik gitu??
(B) : Bukan Fred!!! Tapi aku melihat di pinggir tubuh biarawan dan biarawati itu ada sejenis garis transparan, kayak selubung gitu, Fred.
(F) : Oh, itu aura, Ta. Warna apa yang kamu lihat?
(B) : Transparan Fred..
(F) : Kamu tau kenapa mereka bisa menghasilkan warna aura seperti itu? karena setiap aat mereka berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan. Mengapa mereka cantik dan tampan?Karena mereka mengkomsumsi sayur-sayuran. Mereka vegetarian, Ta. Dan kalo di hubungkan dengan rahasia Ilahi, mereka yang cantik dan tampan terpilih oleh Tuhan untuk melayani saudara-saudarinya.
Aku cuma mengangguk dan mencerna apa yang dijelaskan oleh Freddy, dan aku melanjutkan makanku, dan aku lupakan sesaat tentang patung itu.
*Bersambung*
0