- Beranda
- Stories from the Heart
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"
...
TS
javiee
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"

Spoiler for RULES:
INTRO
Perkenalkan, nama gw Raden Fajar Putro Mangkudiningrat Laksana...Bohong deng, kepanjangan...sebut aja gw Fajar. Tinggi 175 cm berat 58kg. bisa disebut kurus karena tinggi dan berat badan gw ga proposional.
. Gw ROCKER...!! Pastinya Rocker Kelaparan.Gw terlahir dari keluarga biasa saja yang serba "Cukup". dalam arti "cukup" buat beli rumah gedongan, "cukup" buat beli mobil Mewah sekelas Mercy. (ini jelas jelas bohong). yang pasti gw bersyukur dilahirkan dari keluarga ini.
Gw Anak pertama dari 3 bersaudara. Adik adik gw semuanya perempuan. Gw keturunan Janda alias Jawa Sunda. Bokap asli dari Jepara bumi Kartini. Tempatnya para pengrajin kayu yang terkenal di Nusantara bahkan diakui oleh Dunia. Tapi bokap gw bukan pengusaha mebel seperti kebanyakan orang Jepara. Nyokap gw asli Sumedang Kota yang terkenal dengan TAHU nya. Tapi wajahnya sama sekali nggak mirip tahu ya. Sunda tulen nan cantik jelita. Beliau bidadari gw nomer "1" di dunia ini.
Spoiler for INDEKS:
Spoiler for INDEKSII:
Diubah oleh javiee 06-04-2015 23:49
manusia.baperan dan 4 lainnya memberi reputasi
3
728.7K
2.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
javiee
#71
PART 11
Sesampainya di tempat tujuan, gw segera mencari parkiran motor yang nyaman untuk jupii kesayangan gw. Setelah si Jupii duduk manis di parkiran, kita lanjut berjalan menyusuri pinggir stadion kebanggaan Club sepakbola Kota Bogor yakni PSB Bogor. Tapi stadion ini terlihat kurang terawat. Mungkin karena Clubnya juga yang tak kunjung masuk ke divisi utama Liga Indonesia. Kalah jauh dibandingkan dengan PERSIKABO Saudara sekotanya, apalagi sama PERSIB, PERSIJA, atau PERSIPURA. Kalau dibandingkan dengan Manchester United? Entahlah....
"Jar sini napa..jalannya jauhan gitu".. ucapnya.
"Eh iyaa..." gw bergegas jalan disampingnya.
"Rambut kamu acak acakan gitu sih"...
"Biarin aja emang begini. susah diatur..." jawab gw.
"Rapihin lah...jore!"
Kemudian gw merapihkan rambut gw secara asal asalan. Gw bingung model rambut gw ini seperti apa. Gw sama sekali tidak mengerti style rambut. Yang gw ingat saat itu rambut gw Gondrong ga jelas gitu. Mungkin mirip Leonardo Di Caprio. Pastinya Leonardo Di Caprio KW -70! (dibaca Jjjjuuuh puluh)
Kemudian diia berhenti berjalan dihadapan gw.
"Kamu ga pernah sisiran ya. Ini harusnya dikedepanin gini" Dia menunjuk poni gw yang ga jelas.
"Begini ya?" Ucap gw sambil menunjukan rambut gw yang sudah gw rapihin sendiri.
"Belakangnya jangan jabrik gitu , meuni ngewa" Dia menunjuk bagian belakang.
"Ya ampun Nii ntar ketiup angin juga berantakan lagi..." ucap gw.
"Iya tapi kan kalo begini kelitannya lebih rapih.." ujarnya.
"Hehee....iya iya neng geuliss." ucap gw.
"Yaudah yuuk..." ajaknya.
Kita berdua pun melanjutkan jalan menyusuri stadion. Gw tengok kanan kiri banyak para pedagang makanan. Mulai dari bubur ayam, ketoprak, bakso, mie ayam dan masih banyak lagi. Lalu perut gw pun mulai menabuhkan genderang perang anti 'Anti Busung Lapar'.
"Nii, mau makan apa nih?" tanya gw.
"Enaknya apa ya jar?" dia balik bertanya.
"Gw mah terserah lu Nii, gw makan apa aja doyan kok" canda gw.
"Hahaha, makan pasir juga doyan?" ledeknya.
"Yaa nggak lah Nii, ngaco Luu..."
"Yaudah, kita jadi kambing aja yuuk" ajakan yang aneh sumfah...
"Haah?? Kambing?? Aduhh Nii...kapan sih lu bisa serius dikit." gw menggerutu.
Setelah berjalan menyusuri stadion, kita pun berhenti di salah satu kedai gado gado. Ternyata ini yang dia maksud jadi kambing. Benar sekali kalau gado gado itu 70% bahannya dari sayuran hijau. Tapi, bukan berarti kalau kita makan sayuran disamakan dengan kambing. Kadang gw suka ketawa sendiri menghadapi segala keanehannya. Kemudian kita pun segera mencari tempat duduk.
"Nahh...disini nih kita jadi kambing..." ucapnya.
"Hahhaha.....Ada ada aja Lu"
"Emm...kamu mau pesen apa?" tanya dia.
"Samain aja Nii...."
"Aku mau karedok. Kamu suka?"
"Suka kok...yaudah boleh" jawab gw.
"Kamu pedes ga?"
"Jangan pedes pedes. sedang aja."
"Kamu mau pake nasi apa Lontong?" tanya dia lagi.
"Ya ampun Nii...yang jualan sebenernya siapa si?"
"hahaha....Abisnya aku kan ga tau kamu sukanya apa..."
"Terserah lah Nii pake apa aja. asal jangan terlalu pedes"
Dia pun beranjak dan segera memesan 2 porsi karedok. Gw liat dia sepertinya akrab dengan Ibu pedagang itu. Ada obrolan ringan diantara mereka berdua. Bukan maksud gw untuk 'nguping' tetapi obrolan mereka terdengar oleh telinga gw.
"Eta teh saha neng? Baturan atawa kabogoh? (Temen apa pacar)" tanya si ibu itu ke Niar sambil menunjuk ke arah gw.
"Hehehe...." dia tertawa kecil.
"Budakna mah sih 'Kasep'...ayeuna mah geus boga kabogoh euy si Neng... (Anaknya sih 'ganteng'...Sekarang mah udah punya pacar nih si neng)" ucap si Ibu itu.
"Sanes Buu, teu bobogohan abdi mah (Bukan Buu, ga pacaran saya mah..)". jawab Niar.
"Ahh...maneh mah sok malu malu ka Ibu"...
"Hehehe"...Niar hanya tersenyum.
Gw sedikit kaget dibilang 'kasep' sama si Ibu. Sepertinya ada gangguan dengan matanya. Entah rabun jauh entah katarak. Yang pasti gw ga merasa diri gw 'kasep'. Ringsek iya.. hahaha.
Sambil menunggu pesanan datang, gw pun membakar sebatang rokok. Niar datang menghampiri gw. Karena gw sedang merokok dan takut mengganggu kenyamanan dia, gw sedikit menjauh darinya.
"Fajaar...ngerokok mulu" ocehnya.
"Baru juga 1 Nii..."
"Huuh...parah ge."
"......"
"Sering kesini ya Nii?" tanya gw.
"Iya langganan aku...kalo pulang sekolah kelaperan aku makan disini." jawabnya.
"Pantesan akrab bgt sama si Ibu."
"Yaa gitu deh..."
"Aku pinjem Hape kamu yaa yaa...." Pinta dia.
"Mau ngapain?"
"Maen game...hehe boleh ya yaa..."
"Biasa aja kalii Nii mintanya ga usah di imut2in gitu mukanya"
"Hehhe...emang kenapa??"
"Aneeeehhhhhh...." jawab gw.
"Bodoooo!!" ucapnya.
Seperti biasa, dia sangat serius kalo udah ketemu game. Lagi lagi dia main tetris. Apa serunya sih? cuma numpuk numpukin balok gitu doang. Gw juga ga tau kenapa itu game bisa ada di HP gw. Tak lama makanan pun datang, gw matikan rokok, dan gw duduk di sebelahnya.
"Makan dulu Nii ntar lanjut lagi" ajak gw.
"Tanggung...bentar." jawabnya.
"Yaudah gw makan duluan...."
"Yeeah....dapet highscore lagi doong" tuturnya.
Gw hanya senyum mendengar ucapannya. Betapa bangganya dia memecehkan rekor yang sebelumnya dia dapat. Setelah itu dia mengambil makanannya, terus dikasih kambing!! (ngaco! ya dimakanlah!)
"Cobain punya aku deh..."
"Sama aja kali Nii..." ucap gw.
"Nihh cobain...AAaaaa'...." dia nyuapin gw.
Setelah gw cicip, gw kelojotan. Rasanya seperti makan cabe rawit. Pedas sekali.!!
"Nii, haaahh....pedes banget..!"
"Enak kan??" tanya dia...
"Iya enak buat yang lagi susah BAB !!"
"Haha...ini masih dikit cabenya ga terlalu pedes"
"Lidah lu mati rasa kali Nii...." oceh gw.
"Enaak aja" ucapnya.
"Ambilin air gw dong di tas Lu." pinta gw.
"haha..kepedesan ya? Nihh...." memberikan air.
"Iya lah...ga kira2 Lu Nii..." ucap gw.
"Emang kamu ga suka pedes ya?" tanya dia.
"Suka sih, cuma ga sampe segitunya. Ga takut sakit perut Nii?"
"Udah kebal Jar. Keluarga aku semuanya doyan pedes. Dulu waktu di Sukabumi aku pernah ngalahin sepupu aku ngadu makan rujak."
"Sepupu aku sampe kelojotan kaya kamu gini...pas udahan, bolak balik ke kamar mandi terus....hahaha" Lanjutnya.
"Terus lu juga bolak balik kamar mandi?" tanya gw.
"Iya....tapi cuma beberapa kali sihh..hehe" jawabnya polos.
"Yee sama aja..dasar!"
"Beda atuhh...dia mah sering, aku cuma sekali dua kali."
"Sama aja lah pokonya" ucap gw sambil nyengir.
"Beda Laah..."
"Sama!" ujar gw ga mau kalah.
"Ngeseliiin.."
"Bodoooo!!"
"Huuuhhh....ga rame ah" Dia memasang wajah cemberut dan bete.
"Iyaa deh iyaa Jagoan"
"Eh kamu ngomong apa tadii??" tanya dia.
"........." gw hanya tersenyum tidak menjawabnya.
Setelah makan di kedai gado gado Bu Fatimah, Kita pun berjalan keliling stadion sambil mengobrol. Tentu saja membicarakan hal yang sama sekali ga penting. Dia lebih banyak mendominasi pembicaraan kita saat itu. Mulai dari bercerita tentang teman teman dia di sekolah, bercerita pengalamannya saat masih magang atau PKL, sampai membicarakan kambing. Gw nggak habis fikir, kenapa harus ngomongin kambing? Akhirnya gw yang ga ngerti dengan topik pembicaraan yang dia buat hanya bisa menjawab "Oh", "Masa sih", "Yang bener?", "Ciyus?", "Miapah?", "Enelan??"..... (Istilah ciyus miapah belum ada saat itu)
Siang itu gw sedikit lebih tau sisi lain kehidupan dia. Setelah puas berkeliling stadion, Niar pun mengajak gw makan es krim durian di daerah taman Ade Irma Suryani. Atau lebih dikenal dengan sebutan Taman Topi. Kita pun langsung melesat menggunakan motor kesayangan gw dengan kecepatan sedang menuju tempat itu. Pelan tapi pasti akhirnya kita pun sampai dan kedai eskrim durian lah yang kita tuju. Setelah mendapatkan eskrim, kami pun memutuskan mencari tempat duduk untuk menikmati eskrim ini.
"Cemooong..." teriak dia.
"Haah? siapa Nii?" tanya gw heran.
"Ituu pipi kamu...hahahaha"
Gw heran..ada apa di pipi gw? Lalu dia mengambil sebuah cermin dari saku kecil tasnya.
"Tuh liaat...hahaha" dia ngakak.
Gw bercermin...ternyata gw makan eskrim belepotan sampai pipi. Pantes aja dia nyebut gw cemong. Gw liat dia mengambil tisyu. dan....
"kaya anak kecil aja makan eskrim belepotan gitu..hhaha...sini..."
"Eeeh ngapain?"
Dia membersihkan pipi gw yang belepotan dengan tisyu. Gw bengong...Perasaan gw jadi nggak karuan saat itu.
"Makasih...hehe" ucap gw.
"Makannya santai atuh..eskrim itu dinikmati. Bukan gitu cara makan eskrim..payah"
"Gw jarang makan es Nii..."
"Aku juga. Cuma ini doang eskrim yang aku suka. hehe" tuturnya.
"Sama dong"
"iih nyama nyamain aja..." ujarnya.
"Tapi emang enak Nii eskrimnya."
"Iya yang enak cuma ada disini Jar...di tempat lain sih banyak, cuma ga enak. Duriannya ga asli" tuturnya.
"Ga asli gimana? Durian KW gitu?" tanya gw.
"Iya pake perasa durian gitu deh aku juga ga tau apa namanya." jawab dia.
"Ooohhh gitu."
Setelah puas melumati eskrim, gw mengajaknya untuk pindah mencari tempat yang lebih nyaman dan teduh. Mata gw tertuju pada sebuah kursi tembok yang bergambar Marsupilami sedang bergelantungan. Anak TK pasti seneng sama gambarnya yang aneh itu.
"Nii..pindah di kursi situ yuk. Orangnya dah pergi tuh. disitu enak adem.." ajak gw.
Dia hanya mengangguk tanda setuju. Kemudian kita pun bahu membahu menghancurkan kursi itu. (Ngaco! ya duduklah)
"Jaar..."
"Iyaa." sahut gw.
"Pinjem hapenyaaaa...." pinta dia.
"Ya ampuun... pasti mau maen game ya? Ga ada bosennya apa?" ujar gw.
"Hehe..." dia tersenyum.
Lagi lagi main game. Game yang sama, game yang itu itu juga. Iya, Tetris. Entah kenapa dia seneng banget maen game itu. Wajahnya sangat serius. Sesekali dia menggerutu pelan karena balok yang dia susun ga sinkron. Oh Tuhaaaan...Ciptaan-Mu yang cantik ini, dia autis sama game Tetris. hahaha....
Gw ambil sebatang rokok dari saku gw, lalu gw membakarnya. Kali ini dia ga berkomentar gw merokok. Mungkin saking seriusnya dia jadi penyusun balok.
"Suka banget ya maen game itu Nii...." tanya gw.
"Hehe....iya Jar."
"Mendingan maen Explode Arena. Kaya bomberman gitu" ucap gw.
"Entar duluu...yah gimana nih..yah salah..yahhh...game over!!"
"Kamu sih...!!" dia menggerutu.
"Haha payah game over lagi" ledek gw.
"Abisnya kamu ngapain malah ngajak ngomong."
"Lu aja yang rempong baru diajak ngomong aja dah panik" tutur gw.
"Hehe...aku kan panikan orangnya."
"Hahaha....Niii haus ga? Gw beli air dulu ya..."
"Aku mau Teh Kot*k ya Jar." pintanya.
"Siapp tuan putri."
Gw pun bergegas ke arah pedagang minuman di seberang tempat duduk gw dan Niar. Gw membeli sebotol air mineral, dan Teh Kot*k pesanan seorang gadis yang sedang duduk melamun disana.
"Eh jangan ngelamun. Ntar kesambet..." ucap gw mengagetkan lamunannya.
"Apaan sih kamuu!"
"Nih pesanan sudah datang.." gw memberikan minuman itu.
"Makasiih Fajar jelek..." ucapnya.
"Sama sama Neng geulis" balas gw.
Dia menjawabnya dengan senyuman manis. Gw merasa seperti orang yang sedang memadu kasih dengan sang pujaan hati. Atau bisa disingkat pacaran. Tapi nyatanya status gw dan dia masih sebagai 'teman'. Seperti lagunya Duo Ratu yang saat itu menjadi Hits. "Teman Tapi Mesra".
"Jar sini napa..jalannya jauhan gitu".. ucapnya.
"Eh iyaa..." gw bergegas jalan disampingnya.
"Rambut kamu acak acakan gitu sih"...
"Biarin aja emang begini. susah diatur..." jawab gw.
"Rapihin lah...jore!"
Kemudian gw merapihkan rambut gw secara asal asalan. Gw bingung model rambut gw ini seperti apa. Gw sama sekali tidak mengerti style rambut. Yang gw ingat saat itu rambut gw Gondrong ga jelas gitu. Mungkin mirip Leonardo Di Caprio. Pastinya Leonardo Di Caprio KW -70! (dibaca Jjjjuuuh puluh)
Kemudian diia berhenti berjalan dihadapan gw.
"Kamu ga pernah sisiran ya. Ini harusnya dikedepanin gini" Dia menunjuk poni gw yang ga jelas.
"Begini ya?" Ucap gw sambil menunjukan rambut gw yang sudah gw rapihin sendiri.
"Belakangnya jangan jabrik gitu , meuni ngewa" Dia menunjuk bagian belakang.
"Ya ampun Nii ntar ketiup angin juga berantakan lagi..." ucap gw.
"Iya tapi kan kalo begini kelitannya lebih rapih.." ujarnya.
"Hehee....iya iya neng geuliss." ucap gw.
"Yaudah yuuk..." ajaknya.
Kita berdua pun melanjutkan jalan menyusuri stadion. Gw tengok kanan kiri banyak para pedagang makanan. Mulai dari bubur ayam, ketoprak, bakso, mie ayam dan masih banyak lagi. Lalu perut gw pun mulai menabuhkan genderang perang anti 'Anti Busung Lapar'.
"Nii, mau makan apa nih?" tanya gw.
"Enaknya apa ya jar?" dia balik bertanya.
"Gw mah terserah lu Nii, gw makan apa aja doyan kok" canda gw.
"Hahaha, makan pasir juga doyan?" ledeknya.
"Yaa nggak lah Nii, ngaco Luu..."
"Yaudah, kita jadi kambing aja yuuk" ajakan yang aneh sumfah...
"Haah?? Kambing?? Aduhh Nii...kapan sih lu bisa serius dikit." gw menggerutu.
Setelah berjalan menyusuri stadion, kita pun berhenti di salah satu kedai gado gado. Ternyata ini yang dia maksud jadi kambing. Benar sekali kalau gado gado itu 70% bahannya dari sayuran hijau. Tapi, bukan berarti kalau kita makan sayuran disamakan dengan kambing. Kadang gw suka ketawa sendiri menghadapi segala keanehannya. Kemudian kita pun segera mencari tempat duduk.
"Nahh...disini nih kita jadi kambing..." ucapnya.
"Hahhaha.....Ada ada aja Lu"
"Emm...kamu mau pesen apa?" tanya dia.
"Samain aja Nii...."
"Aku mau karedok. Kamu suka?"
"Suka kok...yaudah boleh" jawab gw.
"Kamu pedes ga?"
"Jangan pedes pedes. sedang aja."
"Kamu mau pake nasi apa Lontong?" tanya dia lagi.
"Ya ampun Nii...yang jualan sebenernya siapa si?"
"hahaha....Abisnya aku kan ga tau kamu sukanya apa..."
"Terserah lah Nii pake apa aja. asal jangan terlalu pedes"
Dia pun beranjak dan segera memesan 2 porsi karedok. Gw liat dia sepertinya akrab dengan Ibu pedagang itu. Ada obrolan ringan diantara mereka berdua. Bukan maksud gw untuk 'nguping' tetapi obrolan mereka terdengar oleh telinga gw.
"Eta teh saha neng? Baturan atawa kabogoh? (Temen apa pacar)" tanya si ibu itu ke Niar sambil menunjuk ke arah gw.
"Hehehe...." dia tertawa kecil.
"Budakna mah sih 'Kasep'...ayeuna mah geus boga kabogoh euy si Neng... (Anaknya sih 'ganteng'...Sekarang mah udah punya pacar nih si neng)" ucap si Ibu itu.
"Sanes Buu, teu bobogohan abdi mah (Bukan Buu, ga pacaran saya mah..)". jawab Niar.
"Ahh...maneh mah sok malu malu ka Ibu"...
"Hehehe"...Niar hanya tersenyum.
Gw sedikit kaget dibilang 'kasep' sama si Ibu. Sepertinya ada gangguan dengan matanya. Entah rabun jauh entah katarak. Yang pasti gw ga merasa diri gw 'kasep'. Ringsek iya.. hahaha.
Sambil menunggu pesanan datang, gw pun membakar sebatang rokok. Niar datang menghampiri gw. Karena gw sedang merokok dan takut mengganggu kenyamanan dia, gw sedikit menjauh darinya.
"Fajaar...ngerokok mulu" ocehnya.
"Baru juga 1 Nii..."
"Huuh...parah ge."
"......"
"Sering kesini ya Nii?" tanya gw.
"Iya langganan aku...kalo pulang sekolah kelaperan aku makan disini." jawabnya.
"Pantesan akrab bgt sama si Ibu."
"Yaa gitu deh..."
"Aku pinjem Hape kamu yaa yaa...." Pinta dia.
"Mau ngapain?"
"Maen game...hehe boleh ya yaa..."
"Biasa aja kalii Nii mintanya ga usah di imut2in gitu mukanya"
"Hehhe...emang kenapa??"
"Aneeeehhhhhh...." jawab gw.
"Bodoooo!!" ucapnya.
Seperti biasa, dia sangat serius kalo udah ketemu game. Lagi lagi dia main tetris. Apa serunya sih? cuma numpuk numpukin balok gitu doang. Gw juga ga tau kenapa itu game bisa ada di HP gw. Tak lama makanan pun datang, gw matikan rokok, dan gw duduk di sebelahnya.
"Makan dulu Nii ntar lanjut lagi" ajak gw.
"Tanggung...bentar." jawabnya.
"Yaudah gw makan duluan...."
"Yeeah....dapet highscore lagi doong" tuturnya.
Gw hanya senyum mendengar ucapannya. Betapa bangganya dia memecehkan rekor yang sebelumnya dia dapat. Setelah itu dia mengambil makanannya, terus dikasih kambing!! (ngaco! ya dimakanlah!)
"Cobain punya aku deh..."
"Sama aja kali Nii..." ucap gw.
"Nihh cobain...AAaaaa'...." dia nyuapin gw.
Setelah gw cicip, gw kelojotan. Rasanya seperti makan cabe rawit. Pedas sekali.!!
"Nii, haaahh....pedes banget..!"
"Enak kan??" tanya dia...
"Iya enak buat yang lagi susah BAB !!"
"Haha...ini masih dikit cabenya ga terlalu pedes"
"Lidah lu mati rasa kali Nii...." oceh gw.
"Enaak aja" ucapnya.
"Ambilin air gw dong di tas Lu." pinta gw.
"haha..kepedesan ya? Nihh...." memberikan air.
"Iya lah...ga kira2 Lu Nii..." ucap gw.
"Emang kamu ga suka pedes ya?" tanya dia.
"Suka sih, cuma ga sampe segitunya. Ga takut sakit perut Nii?"
"Udah kebal Jar. Keluarga aku semuanya doyan pedes. Dulu waktu di Sukabumi aku pernah ngalahin sepupu aku ngadu makan rujak."
"Sepupu aku sampe kelojotan kaya kamu gini...pas udahan, bolak balik ke kamar mandi terus....hahaha" Lanjutnya.
"Terus lu juga bolak balik kamar mandi?" tanya gw.
"Iya....tapi cuma beberapa kali sihh..hehe" jawabnya polos.
"Yee sama aja..dasar!"
"Beda atuhh...dia mah sering, aku cuma sekali dua kali."
"Sama aja lah pokonya" ucap gw sambil nyengir.
"Beda Laah..."
"Sama!" ujar gw ga mau kalah.
"Ngeseliiin.."
"Bodoooo!!"
"Huuuhhh....ga rame ah" Dia memasang wajah cemberut dan bete.
"Iyaa deh iyaa Jagoan"
"Eh kamu ngomong apa tadii??" tanya dia.
"........." gw hanya tersenyum tidak menjawabnya.
Setelah makan di kedai gado gado Bu Fatimah, Kita pun berjalan keliling stadion sambil mengobrol. Tentu saja membicarakan hal yang sama sekali ga penting. Dia lebih banyak mendominasi pembicaraan kita saat itu. Mulai dari bercerita tentang teman teman dia di sekolah, bercerita pengalamannya saat masih magang atau PKL, sampai membicarakan kambing. Gw nggak habis fikir, kenapa harus ngomongin kambing? Akhirnya gw yang ga ngerti dengan topik pembicaraan yang dia buat hanya bisa menjawab "Oh", "Masa sih", "Yang bener?", "Ciyus?", "Miapah?", "Enelan??"..... (Istilah ciyus miapah belum ada saat itu)
Siang itu gw sedikit lebih tau sisi lain kehidupan dia. Setelah puas berkeliling stadion, Niar pun mengajak gw makan es krim durian di daerah taman Ade Irma Suryani. Atau lebih dikenal dengan sebutan Taman Topi. Kita pun langsung melesat menggunakan motor kesayangan gw dengan kecepatan sedang menuju tempat itu. Pelan tapi pasti akhirnya kita pun sampai dan kedai eskrim durian lah yang kita tuju. Setelah mendapatkan eskrim, kami pun memutuskan mencari tempat duduk untuk menikmati eskrim ini.
"Cemooong..." teriak dia.
"Haah? siapa Nii?" tanya gw heran.
"Ituu pipi kamu...hahahaha"
Gw heran..ada apa di pipi gw? Lalu dia mengambil sebuah cermin dari saku kecil tasnya.
"Tuh liaat...hahaha" dia ngakak.
Gw bercermin...ternyata gw makan eskrim belepotan sampai pipi. Pantes aja dia nyebut gw cemong. Gw liat dia mengambil tisyu. dan....
"kaya anak kecil aja makan eskrim belepotan gitu..hhaha...sini..."
"Eeeh ngapain?"
Dia membersihkan pipi gw yang belepotan dengan tisyu. Gw bengong...Perasaan gw jadi nggak karuan saat itu.
"Makasih...hehe" ucap gw.
"Makannya santai atuh..eskrim itu dinikmati. Bukan gitu cara makan eskrim..payah"
"Gw jarang makan es Nii..."
"Aku juga. Cuma ini doang eskrim yang aku suka. hehe" tuturnya.
"Sama dong"
"iih nyama nyamain aja..." ujarnya.
"Tapi emang enak Nii eskrimnya."
"Iya yang enak cuma ada disini Jar...di tempat lain sih banyak, cuma ga enak. Duriannya ga asli" tuturnya.
"Ga asli gimana? Durian KW gitu?" tanya gw.
"Iya pake perasa durian gitu deh aku juga ga tau apa namanya." jawab dia.
"Ooohhh gitu."
Setelah puas melumati eskrim, gw mengajaknya untuk pindah mencari tempat yang lebih nyaman dan teduh. Mata gw tertuju pada sebuah kursi tembok yang bergambar Marsupilami sedang bergelantungan. Anak TK pasti seneng sama gambarnya yang aneh itu.
"Nii..pindah di kursi situ yuk. Orangnya dah pergi tuh. disitu enak adem.." ajak gw.
Dia hanya mengangguk tanda setuju. Kemudian kita pun bahu membahu menghancurkan kursi itu. (Ngaco! ya duduklah)
"Jaar..."
"Iyaa." sahut gw.
"Pinjem hapenyaaaa...." pinta dia.
"Ya ampuun... pasti mau maen game ya? Ga ada bosennya apa?" ujar gw.
"Hehe..." dia tersenyum.
Lagi lagi main game. Game yang sama, game yang itu itu juga. Iya, Tetris. Entah kenapa dia seneng banget maen game itu. Wajahnya sangat serius. Sesekali dia menggerutu pelan karena balok yang dia susun ga sinkron. Oh Tuhaaaan...Ciptaan-Mu yang cantik ini, dia autis sama game Tetris. hahaha....
Gw ambil sebatang rokok dari saku gw, lalu gw membakarnya. Kali ini dia ga berkomentar gw merokok. Mungkin saking seriusnya dia jadi penyusun balok.
"Suka banget ya maen game itu Nii...." tanya gw.
"Hehe....iya Jar."
"Mendingan maen Explode Arena. Kaya bomberman gitu" ucap gw.
"Entar duluu...yah gimana nih..yah salah..yahhh...game over!!"
"Kamu sih...!!" dia menggerutu.
"Haha payah game over lagi" ledek gw.
"Abisnya kamu ngapain malah ngajak ngomong."
"Lu aja yang rempong baru diajak ngomong aja dah panik" tutur gw.
"Hehe...aku kan panikan orangnya."
"Hahaha....Niii haus ga? Gw beli air dulu ya..."
"Aku mau Teh Kot*k ya Jar." pintanya.
"Siapp tuan putri."
Gw pun bergegas ke arah pedagang minuman di seberang tempat duduk gw dan Niar. Gw membeli sebotol air mineral, dan Teh Kot*k pesanan seorang gadis yang sedang duduk melamun disana.
"Eh jangan ngelamun. Ntar kesambet..." ucap gw mengagetkan lamunannya.
"Apaan sih kamuu!"
"Nih pesanan sudah datang.." gw memberikan minuman itu.
"Makasiih Fajar jelek..." ucapnya.
"Sama sama Neng geulis" balas gw.
Dia menjawabnya dengan senyuman manis. Gw merasa seperti orang yang sedang memadu kasih dengan sang pujaan hati. Atau bisa disingkat pacaran. Tapi nyatanya status gw dan dia masih sebagai 'teman'. Seperti lagunya Duo Ratu yang saat itu menjadi Hits. "Teman Tapi Mesra".
efti108 dan manusia.baperan memberi reputasi
2