Kaskus

Story

drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
[Your] Smile Like An Angel's Smile


Quote:



PROLOGUE
Quote:
Quote:



晴海へemoticon-heart
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
#431
Bandung... Here We Come
Jam menunjukkan pukul setengah delapan pagi, ketika gw terbangun dari tidur, gw segera bangkit dari tempat tidur, lalu duduk dipinggir tempat tidur, bermaksud mengumpulkan nyawa dan kesadaran sebelum gw keluar dari kamar. lima menit gw rasa cukup untuk membuat gw sadar sepenuhnya.

“selamat pagi...” sapa Risa ketika melihat gw menuruni tangga “gimana tidurnya ? nyenyak ngga”

“yah... lumayan enak” kata gw menjawab sapaan Risa

“kamu berantakan banget sih ! cuci muka dulu sana, baru nanti kita sarapan” pintanya, yang melihat keadaan gw setelah bangun tidur

“udah... ntar aja mandinya, yang meting makan dulu”

“ih... jorok...” gerutu Risa “mandi dulu sana, ntar baru sarapan, itu anduknya udah disiapin”

Karena tidak ingin berdebat dengan Risa di pagi hari, gw segera menuruti apa yang Risa minta. Tidak lama waktu yang gw butuhkan untuk mandi pagi, karena selain rasa tidak nyaman menggunakan kamar mandi yang asing, gw juga sangat belum terbiasa jika harus mandi terlebih dahulu.

“udah mandi Dit ?” tanya Anna yang melihat gw baru keluar dari kamar mandi

“udah... biasanya sih makan dulu baru mandi, tapi nyonya besar malah nyuruh mandi dulu” gerutu gw

“IH... JOROK...” teriak Risa yang tanpa gw sadari tiba-tiba saja muncul

“siapa yang jorok ?”

“ya kamulah...” gerutu Risa

“ya ngga lah... kalo makan dulu baru mandi bisa buat rasa makanan lebih enak” kilah gw, sedangkan Risa hanya mengernyitkan alis mungkin sebagai ekspresi aneh dan asing mendengar perkataan yang gw ucapkan, gw dan Anna yang melihat ekspresi yang ditunjukan oleh Risa hanya dapat tertawa.

“ketawa mulu, ke meja makan sana, buat sarapan pagi” gerutu Risa

Tanpa ada keinginan untuk memperpanjang debat lagi, gw segera melangkahkan kaki menuju meja makan. Setibanya disana, gw segera duduk di salah satu kursi yang ada disana. Tampak hanya terlihat peralatan makan diatas meja makan, tetapi belum ada tanda-tanda kehadiran makanan yang dimaksudkan Risa.

Tanpa harus menunggu lama, akhirnya sosok yang gw tunggu sedari tadi tiba. Bukan Risa, bukan juga Anna, melainkan makanan yang mereka bawa.

“enak ngga makanannya ?” tanya Anna di sela-sela makan

“enak... emang siapa yang masak ?” tanya gw dan Anna hanya menjawab dengan ekspresi wajahnya yang menunjuk Risa “ini kamu yang masak ?” tanya gw ke Risa “kok bisa sih ?”

“ya bisa dong, namanya juga cewe ya harus bisa masak” jawab Risa dengan nada penuh kebanggaan “emangnya Anna, masak aer aja gosong” sindir Risa dan gw hanya hanya tertawa mendengarnya

“oh ya... kok ni rumah sepi ya ? emang pada kemana ?”

“bokap nyokap gw lagi ada urusan keluar kota”

“ooohhh... ngomong-ngomong lo ngga sekolah Na”

“hari ini gw ngga ada jam kuliah, nah lo berdua kenapa juga kesini ? inikan bukan hari libur ?” Pertanyaan Anna yang satu ini membuat gw salah tingkah, antara ingin menjawab jujur atau bohong

“hmmm... gurunya ada rapat, jadi libur”

“hus... kalo disini jangan bohong, tenang aja Anna bisa dipercaya kok” kata Risa yang mencoba menyakinkan gw “kita berdua bolos, abisnya Radit maksa aku buat kesini”

“hah... siapa juga yang maksa !” gerutu gw “kamu kan yang pengen ke Bandung, jadi kenapa juga ngga aku kabulin walau dadakan” kata gw membela diri dan Risa hanya mengembungkan pipinya saja

“ha... ha... ha...” Anna hanya tertawa sebagai reaksi atas tingkah yang gw dan Risa tunjukkan “kalian berdua lucu ya, cocok, kenapa ngga jadian aja”

Kata-kata yanng keluar dari mulut Anna membuat kami berdua tersipu malu, entah apa yang Risa pikirkan atas apa yang Anna katakan, tetapi di dalam benak gw, gw hanya merasa tidak nyaman dengan perkataan Anna.

“oh ya... ngomong-ngomong, ternyata lo romantis juga ya Dit ?” tanya Anna memecah keheningan sesaat setelah dia mengatakan hal yang gw rasa tidak perlu dia katakan

“romantis gimana maksud lo ?”

“gimana ya...? lo bela-belain ngabulin permintaan Risa walaupun kedengerannya aneh” kata Anna “gw jadi pengen punya cowo kaya lo” goda Anna dan Risa hanya bereaksi dengan mencubit lengan Anna

Setelah itu banyak hal yang kami bicarakan, dari hal kecil hingga tentang masa kecil Risa yang Anna ceritakan. Gelak tawa keluar dari mulut gw dan anna ketika Anna bercerita tentang masa kecil Risa, sedangkan Risa hanya tampak tersipu malu dan terkadang menggerutu dengan apa yang Anna ceritakan.

Dari pembicaraan kami bertiga, gw mengetahui jika Anna adalah sepupuh yang paling dekat dengan Risa, jadi wajar saja jika mereka berdua terlihat akrab semenjak kami berdua baru saja tiba kemarin malam. Dari cerita itu pula gw mengetahui tentang rencana Risa setelah lulus dari sekolah nanti. Risa berencana untuk berkuliah di Bandung dan seperti yang gw duga sebelumnya, Anna tampak menbujuk gw untuk berkuliah di Bandung.

Entahlah, melanjutkan kuliah di Bandung memang tampak menarik bagi gw, tetapi gw punya alasan tersendiri untuk menolak ajakkan dan bujukkan dari Anna untuk berkuliah di Bandung. Alasan yang paling berat untuk melanjutkan kuliah disini adalah Orang Tua gw. Yap... sudah hampir dua tahun gw berpisah dengan Orang Tua gw, membuat gw enggan berpisah lagi dengan mereka dan itulah alasan yang gw katakan untuk menolak secara halus ajakkan dari Anna. Selain itu, hal yang paling berat lainnya dan tidak gw ceritakan kepada mereka adalah Indah melanjutkan kuliah di Bandung.

Sekitar pukul setengah dua belas siang, gw dan Risa memutuskan untuk pamit pulang. Sebenarnya bukan benar-benar akan langsung pulang kerumah, melainkan kami berdua ingin menikmati suasana Bandung yang sedari awal itulah yang menjadikan alasan bagi gw dan Risa untuk nekat pergi ke Bandung.

Cukup banyak temnpat yang kami kunjungi dalam kebersamaan singkat kami berdua, entahlah apa nama tempat yang kami kunjungi, karena gw tidak pernah hafal dengan nama tempat. Kami berdua sangat menikmati dengan tempat yang kami kunjungi, kami berdua sangat menyadari tentang situasi hubungan kami, sehingga kami berdua benar-benar memanfaatkan kebersamaan kami.

Hmmm... Risa... mungkin engkau bukanlah satu-satunya perempuan yang ada dalam hati ku saat ini, tetapi engkau telah menggoleskan banyak tinta emas yang membuat hati gw semakin berwarna dengan keberadaanmu disisiku.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.