Kaskus

Story

javieeAvatar border
TS
javiee
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"


Spoiler for RULES:


BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"


INTRO

Perkenalkan, nama gw Raden Fajar Putro Mangkudiningrat Laksana...Bohong deng, kepanjangan...sebut aja gw Fajar. Tinggi 175 cm berat 58kg. bisa disebut kurus karena tinggi dan berat badan gw ga proposional. emoticon-Frown. Gw ROCKER...!! Pastinya Rocker Kelaparan.
Gw terlahir dari keluarga biasa saja yang serba "Cukup". dalam arti "cukup" buat beli rumah gedongan, "cukup" buat beli mobil Mewah sekelas Mercy. (ini jelas jelas bohong). yang pasti gw bersyukur dilahirkan dari keluarga ini.

Gw Anak pertama dari 3 bersaudara. Adik adik gw semuanya perempuan. Gw keturunan Janda alias Jawa Sunda. Bokap asli dari Jepara bumi Kartini. Tempatnya para pengrajin kayu yang terkenal di Nusantara bahkan diakui oleh Dunia. Tapi bokap gw bukan pengusaha mebel seperti kebanyakan orang Jepara. Nyokap gw asli Sumedang Kota yang terkenal dengan TAHU nya. Tapi wajahnya sama sekali nggak mirip tahu ya. Sunda tulen nan cantik jelita. Beliau bidadari gw nomer "1" di dunia ini.

Spoiler for INDEKS:


Spoiler for INDEKSII:
Diubah oleh javiee 06-04-2015 23:49
anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
manusia.baperanAvatar border
manusia.baperan dan 4 lainnya memberi reputasi
3
728.7K
2.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
javieeAvatar border
TS
javiee
#19
PART 6
Entah sejak kapan hujan telah mengguyur membasahi setiap sudut kota. bisa terlihat jelas dari balkon tempat kami berdiri sebuah pemandangan yang cantik. Hamparan gunung salak yang terlihat begitu indah nan menakjubkan. Dihiasi dengan tetesan air hujan dan lampu kendaraan yang lalu lalang di bawah sana. Gw pun cuma bisa diam takjub melihat sebuah pesona yang Tuhan berikan untuk kota yang indah ini. Sejuk sekali berada disini, angin yang berhembus pelan menambah kesejukan yang begitu terasa menyegarkan jiwa dan raga. Niar, yang ada disamping gw saat itu hanya diam sambil melihat memandang jauh ke arah Puncak gunung salak. Gw terus memperhatikan dia, sosok wanita yang baru gw kenal siang tadi. Sungguh Indah ciptaanmu Tuhan...Selain hamparan pemandangan ini, Engkau pun telah menciptakan makhluk cantik ini...

"Keren ya Nii"

"Tapi hujan Jar" sahutnya.

"Kerenan hujan kali Nii.."

"haha...."

Dia hanya tertawa kecil sambil terus memandang jauh kesana. Entahlah apa yang sedang dia perhatikan.

"Eh Nii, lu kenapa tempo hari itu manggil gw 'tronton'?" tanya gw ditengah lamunan dia.

"Ga tau Jar reflek aja..haha" jawabnya.

"Lah kenapa bisa gitu?"

"Iya abisnya lu dah kaya tronton aja maen tabrak ga pake mata apa" ujarnya.

"Mungkin supirnya ngantuk jadi asal nabrak haha" Canda gw.

"Hahaha..." dia pun tertawa.

Semakin lama hujan pun semakin deras. Daripada nanti kita basah, terus sakit, gw pun ajak dia buat mundur beberapa langkah ke belakang untuk menghindari curahan air hujan yang sedikit demi sedikit membasahi tubuh kami berdua.

"Nii mundur dikit sini. Ujannya makin deres" ajak gw.

Tapi dia tak bergeming dari tempatnya. Dia masih terus menatap jauh ke arah sana. Akhirnya gw beranikan diri menarik tangannya supaya dia berada di tempat yang lebih aman dari curahan air hujan.

"Nii, ntar lu sakit. udah disini aja. dari sini juga keliatan tuh..." ucap gw.

"Hee... iya iya" jawabnya.

"Lu ngeliatin apa sih sebenernya?" tanya gw.

"Banyak tuh ada gunung, ada pohon, ada anak kecil yang pada main hujan" jawabnya.

"Ee nggak jelas lu Nii....dasar"

"Kalo loncat ke bawah situ enak kali ya Jar?" dia mengeluarkan pertanyaan aneh.

"Mati Nii..." jawab gw.

"Kan pake parasut jar"

"aduh Nii, aneh aneh aja lu..."

"Gw duduk disitu ya..pegel diri terus" lanjut gw.

Dia hanya mengangguk pelan. Gw segera mencari tempat duduk dan dengan sukses bokong gw mendarat di kursi. Kaki gw udah bener bener pegel dari radi. Seharian ini gw banyak berdiri, tadi ada praktek di bengkel, muter muter cari charger, ditambah muter muter ga jelas sama si neng geulis Niar, dan akhirnya kaki ini bisa selonjoran juga.

Lalu gw rogoh tas mengambil sebatang rokok, tapi entah kenapa gw cuma puter puter dan liatin itu rokok. Oke, gw ga punya korek!! Gw tengok kanan kiri akhirnya gw liat mas-mas sedang membakar rokok. Gw segera menghampirinya untuk sekedar pinjam korek. Lalu gw balik ke tempat duduk semula. Gw perhatikan Niar celingak celunguk kanan dan kiri yang mungkin mencari keberadaan gw. Setelah dia melihat gw, dia pun bergegas kearah gw dan duduk di hadapan gw.

"Heh ngerokok mulu" sapa dia.

"Dingiin Nii" ucap gw.

"Apa enaknya sih ngerokok?" tanya dia.

"Ga tau, udah jadi candu mungkin" jawab gw.

"Iya awalnya sih lu coba coba jadi kecanduan lah" ujarnya.

"Haha...nggak juga"

"Terus? Biar diliat keren gitu?"

"Nggak Nii, gw cuma iseng aja" jawab gw.

Ditengah tengah pembicaraan kita, tiba tiba HP gw berdering ada panggilan masuk. Nyokap gw telfon.

"Assalamualaikum, Jar kamu masih dimana? udah jam segini kok belum pulang?" Ucap beliau dari seberang sana dengan nada yang agak tinggi.

"Waalaikumsalam, iya ni masih huja deres Maa. Bentar lagi kalo dah berhenti hujannya langsung pulang." jawab gw dengan sedikit alasan.

"Loh disini udah ga hujan kok...yaudah cepetan pulang. Assalamualaikum."

"Iya iya Maa Waalaikumsalam."

Gw liat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 5 sore. Tidak terasa sang waktu berlalu begitu cepat. Hari pun berganti menjadi senja. Pantes saja bidadari gw yang satu ini telfon. Hari ini gw pulang telat banget ga seperti biasanya. Segera gw ajak Niar untuk pulang.

"Pulang yu Nii....nyokap gw dah telfon." ajak gw.

"Cieeeh anak mami dicariin hahha" meledek gw.

"Yee itu tandanya beliau khawatir sama anaknya yang ganteng ini..." ujar gw.

"Ganteng diliat dari gunung salak ya jar? hahaha" lagi lagi meledek gw.

"Terusss aja teruss...."
"Emang lu ga dicariin sama ortu apa?" gw balik bertanya.

"Nggak lah gw kan dah ijin tadi mau balik sore" jawabnya.

"Ohh...yaudah nyok pulang" ajak gw.

Setelah gw keluar dari mall, ternyata hujan sudah berhenti. Segera kita naik angkot yang kebetulan lagi ngetem. Di perjalanan dia hanya diam saja tidak bicara apa apa. Mungkin karna angkot ini penuh kita jadi rada canggung untuk bicara. Gw pun memilih diam juga sambil menikmati udara sore yang sejuk ini dibalik jendela angkot.

Tidak terasa Niar sudah hampir sampai. Sedangkan gw masih harus 2 kali lagi naek angkot yang berbeda. Perjalanan gw belum ada setengahnya untuk sampai di rumah.

"Kiri baaang...." ucapnya yang agak sedikit keras.

"Jar gw duluan ya..kapan kapan jalan lagi" dia pun pamit dan segera bergegas keluar dari dalam angkot. Tak lupa senyum manis itu dilemparkan ke gw.

"Iya Nii, hati hati." jawab gw balas tersenyum.

Setelah dia turun membayar ongkos, angkot pun segera berjalan perlahan meninggalkan dia. Tiba tiba dari luar dia sedikit teriak ke arah gw yang bisa gw dengar dengan jelas.

"Jaaarrr Nomer HP lu berapaaa??" teriaknya

"Besooook Niii di warung Yaaaaaaaa...." gw balas teriakannya dia dari jendela angkot.






Selalu ada cerita istimewa dibalik "Hujan"....emoticon-raining
Darpox
efti108
efti108 dan Darpox memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.