TS
KaskusR3
#R3 Peduli - Peduli Adit 'Bocah Penuh Luka' Korban Penganiayaan
Diubah oleh scoty_and 09-07-2014 19:27
0
71.2K
Kutip
479
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Riau Raya
938Thread•340Anggota
Tampilkan semua post
muthea
#8
Allahuakbar....
Alhamdulillah
terimakasih untuk rekan-rekan
R3 yang udah menjenguk adit.
Maaf tadi ga bisa ikut
Dengan Bismillah...
semoga,dgn dibukanya trit ini
Dapat membantu meringankan
kemalangan yang ditimpa
Oleh adik kita ini
Amin...
-------
UPDATE
Alhamdulillah
terimakasih untuk rekan-rekan
R3 yang udah menjenguk adit.
Maaf tadi ga bisa ikut

Dengan Bismillah...
semoga,dgn dibukanya trit ini
Dapat membantu meringankan
kemalangan yang ditimpa
Oleh adik kita ini
Amin...

-------
UPDATE
Quote:
[URL="http://tv.detik..com/readvideo/2013/12/23/190820/131223054/061009681/tangis-haru-warnai-pertemuan-adit-dan-ibu-kandung"]Tangis Haru Warnai Pertemuan Adit dan Ibu Kandung[/URL]
Pertemuan Adit dan ibu kandungnya di Kampar, Riau berlangsung haru. Trauma mendalam yang dialami Adit tidak menghapus kenangan bersama sang ibu, keduanya larut dalam tangis haru di bangsal rumah sakit.
[URL="http://tv.detik..com/readvideo/2013/12/23/190820/131223054/061009681/tangis-haru-warnai-pertemuan-adit-dan-ibu-kandung"]Sumber[/URL]
Pertemuan Adit dan ibu kandungnya di Kampar, Riau berlangsung haru. Trauma mendalam yang dialami Adit tidak menghapus kenangan bersama sang ibu, keduanya larut dalam tangis haru di bangsal rumah sakit.
[URL="http://tv.detik..com/readvideo/2013/12/23/190820/131223054/061009681/tangis-haru-warnai-pertemuan-adit-dan-ibu-kandung"]Sumber[/URL]
Quote:
RSUD Bangkinang Batasi Pengunjung Adit
Kampar - Pihak RSUD Bangkinang Kampar Riau kini memperketat pengunjung Adit. Hal itu dilakukan guna pemulihan traumatik Adit.
"Pengunjung Adit setiap hari semakin banyak, terlebih lagi sekarang liburan sekolah. Banyak warga yang datang. Kita menghargai warga yang berempati dengan Adit, namun demikian perlu diingat dia masa proses memperbaiki traumatiknya," kata Dirut RSUD Bangkinang, dr Wira Dharma kepada wartawan, Senin (23/12/2013).
Dia menjelaskan, kondisi fisik Adit terus mengalami perbaikan. Adit juga tidak lagi menggunakan infus.
"Saat ini hanya luka bagian bibir, kepala dan lengan yang masih diperlukan penyembuhan. Namun kondisi kesehatannya secara umum jauh lebih baik dari pertama Adit dirawat," kata dr Wira.
"Penyembuhan fisik berlangsung membaik. Begitu juga kondisi mentalnya. Adit tak lagi takut dengan tim medis yang datang. Walau demikian kita tetap memberikan pendampingan psikolog dan dokter anak," kata Wira.
Kehadiran warga untuk melihat kondisi Adit memang terus membludak. Kadang Adit tak punya waktu lagi untuk beristirahat. Apalagi kadang warga yang masuk berbondong-bondong tiada henti.
"Tanpa bermaksud menolak kedatangan warga, kami juga minta bantuan pengertian warga untuk tidak ramai-ramai melihat Adit. Kita sekarang mengatur hanya boleh dua orang untuk sekali menjenguk ke dalam ruangan," kata Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kampar, Khairul Azmi kepada detikcom.[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/175829/2449885/10/rsud-bangkinang-batasi-pengunjung-adit"]Sumber[/URL]
Kampar - Pihak RSUD Bangkinang Kampar Riau kini memperketat pengunjung Adit. Hal itu dilakukan guna pemulihan traumatik Adit.
"Pengunjung Adit setiap hari semakin banyak, terlebih lagi sekarang liburan sekolah. Banyak warga yang datang. Kita menghargai warga yang berempati dengan Adit, namun demikian perlu diingat dia masa proses memperbaiki traumatiknya," kata Dirut RSUD Bangkinang, dr Wira Dharma kepada wartawan, Senin (23/12/2013).
Dia menjelaskan, kondisi fisik Adit terus mengalami perbaikan. Adit juga tidak lagi menggunakan infus.
"Saat ini hanya luka bagian bibir, kepala dan lengan yang masih diperlukan penyembuhan. Namun kondisi kesehatannya secara umum jauh lebih baik dari pertama Adit dirawat," kata dr Wira.
"Penyembuhan fisik berlangsung membaik. Begitu juga kondisi mentalnya. Adit tak lagi takut dengan tim medis yang datang. Walau demikian kita tetap memberikan pendampingan psikolog dan dokter anak," kata Wira.
Kehadiran warga untuk melihat kondisi Adit memang terus membludak. Kadang Adit tak punya waktu lagi untuk beristirahat. Apalagi kadang warga yang masuk berbondong-bondong tiada henti.
"Tanpa bermaksud menolak kedatangan warga, kami juga minta bantuan pengertian warga untuk tidak ramai-ramai melihat Adit. Kita sekarang mengatur hanya boleh dua orang untuk sekali menjenguk ke dalam ruangan," kata Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kampar, Khairul Azmi kepada detikcom.[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/175829/2449885/10/rsud-bangkinang-batasi-pengunjung-adit"]Sumber[/URL]
Quote:
KPAI Minta Ibu Kandung Tak Buru-buru Membawa Adit
Jakarta - Devi Andriani (35), ibu kandung Adit, akhirnya bisa bertemu dengan anaknya di RSUD Bangkinang, Kampar, Riau. KPAI meminta agar Adit tak buru-buru dibawa oleh ibu kandungnya tersebut.
"Soal ibunya yang ingin bawa pulang Adit itu kita hargai. Namun menurut penilaian kami sebelum orangtuanya mengambil Adit itu perlu dilakukan penelitian apakah beliau layak dan apakah beliau ada kemungkinan melakukan hal yang sama atau tidak. Ini bukan berarti kita menghalangi, kita hanya ingin yang terbaik," kata Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait di kantornya Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2013).
Arist menyatakan terus berkoordinasi dengan lembaga perlindungan anak dan RSUD Kampar untuk memantau kondisi Adit. Menurutnya, saat ini kondisi Adit mulai membaik, namun kondisi psikologisnya masih mengalami trauma berat sehingga membutuhkan suasana mendukung untuk memperbaiki kesehatan dan kondisi psikologinya.
"Dia mengalami trauma berat dan belum siap menerima kunjungan dari orangtua kandungnya atau ibunya yang semalam berangkat dari Medan karena memang kondisinya belum kondusif," katanya.
Arist mendorong kepolisian terus melakukan penyidikan dan bisa menindak pelaku kekerasan terhadap Adit. "Kami mendukung polisi agar melakukan tindakan, karena tidak boleh ada perbedaan dalam kasus kekerasan pada anak meski itu dilakukan orangtua kandung atau orangtua tiri itu harus diporoses hukum," katanya.
Ibu kandung Adit, Devi, sudah bertemu dengan Adit yang jadi korban kekerasan ibu tirinya. Sayangnya, bocah polos itu cuek dan menolak disuapi. Dia tidak begitu respek atas kehadiran sang ibu. Adit selalu posisi menjauh.
Ketika makan siang, sebenarnya sang ibu ingin menyuapi buah hatinya. Namun Adit lebih memilih bersama Jali, relawan yang menjaganya di rumah sakit. Adit meminta Jali mendampinginya makan. Relawan ini pun seperti biasa menyuapi Adit di atas tempat tidurnya.
Devi mencoba mendampingi di atas tempat tidur Adit. Tapi bocah itu menolak dan meminta ibunya tidak naik ke tempat tidurnya. Sang ibu duduk di bawah menatap anaknya yang makan lahap didampingi relawan.[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/154141/2449690/10/kpai-minta-ibu-kandung-tak-buru-buru-membawa-adit"]Sumber[/URL]
Jakarta - Devi Andriani (35), ibu kandung Adit, akhirnya bisa bertemu dengan anaknya di RSUD Bangkinang, Kampar, Riau. KPAI meminta agar Adit tak buru-buru dibawa oleh ibu kandungnya tersebut.
"Soal ibunya yang ingin bawa pulang Adit itu kita hargai. Namun menurut penilaian kami sebelum orangtuanya mengambil Adit itu perlu dilakukan penelitian apakah beliau layak dan apakah beliau ada kemungkinan melakukan hal yang sama atau tidak. Ini bukan berarti kita menghalangi, kita hanya ingin yang terbaik," kata Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait di kantornya Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2013).
Arist menyatakan terus berkoordinasi dengan lembaga perlindungan anak dan RSUD Kampar untuk memantau kondisi Adit. Menurutnya, saat ini kondisi Adit mulai membaik, namun kondisi psikologisnya masih mengalami trauma berat sehingga membutuhkan suasana mendukung untuk memperbaiki kesehatan dan kondisi psikologinya.
"Dia mengalami trauma berat dan belum siap menerima kunjungan dari orangtua kandungnya atau ibunya yang semalam berangkat dari Medan karena memang kondisinya belum kondusif," katanya.
Arist mendorong kepolisian terus melakukan penyidikan dan bisa menindak pelaku kekerasan terhadap Adit. "Kami mendukung polisi agar melakukan tindakan, karena tidak boleh ada perbedaan dalam kasus kekerasan pada anak meski itu dilakukan orangtua kandung atau orangtua tiri itu harus diporoses hukum," katanya.
Ibu kandung Adit, Devi, sudah bertemu dengan Adit yang jadi korban kekerasan ibu tirinya. Sayangnya, bocah polos itu cuek dan menolak disuapi. Dia tidak begitu respek atas kehadiran sang ibu. Adit selalu posisi menjauh.
Ketika makan siang, sebenarnya sang ibu ingin menyuapi buah hatinya. Namun Adit lebih memilih bersama Jali, relawan yang menjaganya di rumah sakit. Adit meminta Jali mendampinginya makan. Relawan ini pun seperti biasa menyuapi Adit di atas tempat tidurnya.
Devi mencoba mendampingi di atas tempat tidur Adit. Tapi bocah itu menolak dan meminta ibunya tidak naik ke tempat tidurnya. Sang ibu duduk di bawah menatap anaknya yang makan lahap didampingi relawan.[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/154141/2449690/10/kpai-minta-ibu-kandung-tak-buru-buru-membawa-adit"]Sumber[/URL]
Quote:
Ketika Adit Menjauh dari Ibu Kandungnya dan Menolak Disuapi
Kampar - Devi Andriani (35) jauh datang dari Medan untuk melihat buah hatinya Adit yang jadi korban kekerasan ibu tirinya. Sayangnya, bocah polos itu cuek dan menolak disuapi.
Begitulah tingkah Adit ketika dijenguk Devi di RSUD Bangkinang, Kampar, Riau, Senin (23/12/2013). Ia tidak begitu respek atas kehadiran sang ibu. Adit selalu posisi menjauh.
Ketika makan siang, sebenarnya sang ibu ingin menyuapi buah hatinya. Namun Adit lebih memilih bersama Jali, relawan yang menjaganya di rumah sakit.
Adit meminta Jali mendampinginya makan. Relawan ini pun seperti biasa menyuapi Adit di atas tempat tidurnya.
Devi mencoba mendampingi di atas tempat tidur Adit. Tapi bocah itu menolak dan meminta ibunya tidak naik ke tempat tidurnya. Sang ibu duduk di bawah menatap anaknya yang makan lahap didampingi relawan.[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/142750/2449569/10/ketika-adit-menjauh-dari-ibu-kandungnya-dan-menolak-disuapi"]Sumber[/URL[/QUOTE]
[QUOTE][B]Ini yang Terjadi Saat Adit Bertemu Kakak dan Ibu Kandungnya[/B]
Pekanbaru - Devi Andriani (35), ibu kandung Adit, akhirnya tiba di Kampar Riau. Ia langsung menuju rumah sakit tempat Adit dirawat. Bagaimana suasana pertemuan mereka?
Devi tiba di RSUD Bangkinang, Kampar, Senin (23/12/2013) sekitar pukul 09.00 WIB. Devi datang bersama Andre, kakak kandung Adit. Diajak juga 2 anak dari suami keduanya.
Saat mereka bertemu, Adit langsung mengenal ibu kandungnya. Kepada Devi, ia memanggil "Mamak." Devi langsung memeluk buah hatinya itu. Derai air mata mewarnai pertemuan mereka.
Adit juga mengenali Andre. Sambil tersenyum manis, ia memanggil kakak kandungnya. "Abang Andre," panggilnya. Andre memeluk adiknya dan menangis.
Namun demikian, usai dipeluk Devi, Adit menjauh. Ia tak mau berdekatan dengan ibu kandungnya itu. Berbeda dengan bibinya ketika datang, Adit selalu ingin dalam pelukannya.
Adit tampak cuek dengan ibu kandungnya yang berusaha ingin terus dekat dengannya.[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/133438/2449484/10/ini-yang-terjadi-saat-adit-bertemu-kakak-dan-ibu-kandungnya"]Sumber[/URL]
Kampar - Devi Andriani (35) jauh datang dari Medan untuk melihat buah hatinya Adit yang jadi korban kekerasan ibu tirinya. Sayangnya, bocah polos itu cuek dan menolak disuapi.
Begitulah tingkah Adit ketika dijenguk Devi di RSUD Bangkinang, Kampar, Riau, Senin (23/12/2013). Ia tidak begitu respek atas kehadiran sang ibu. Adit selalu posisi menjauh.
Ketika makan siang, sebenarnya sang ibu ingin menyuapi buah hatinya. Namun Adit lebih memilih bersama Jali, relawan yang menjaganya di rumah sakit.
Adit meminta Jali mendampinginya makan. Relawan ini pun seperti biasa menyuapi Adit di atas tempat tidurnya.
Devi mencoba mendampingi di atas tempat tidur Adit. Tapi bocah itu menolak dan meminta ibunya tidak naik ke tempat tidurnya. Sang ibu duduk di bawah menatap anaknya yang makan lahap didampingi relawan.[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/142750/2449569/10/ketika-adit-menjauh-dari-ibu-kandungnya-dan-menolak-disuapi"]Sumber[/URL[/QUOTE]
[QUOTE][B]Ini yang Terjadi Saat Adit Bertemu Kakak dan Ibu Kandungnya[/B]
Pekanbaru - Devi Andriani (35), ibu kandung Adit, akhirnya tiba di Kampar Riau. Ia langsung menuju rumah sakit tempat Adit dirawat. Bagaimana suasana pertemuan mereka?
Devi tiba di RSUD Bangkinang, Kampar, Senin (23/12/2013) sekitar pukul 09.00 WIB. Devi datang bersama Andre, kakak kandung Adit. Diajak juga 2 anak dari suami keduanya.
Saat mereka bertemu, Adit langsung mengenal ibu kandungnya. Kepada Devi, ia memanggil "Mamak." Devi langsung memeluk buah hatinya itu. Derai air mata mewarnai pertemuan mereka.
Adit juga mengenali Andre. Sambil tersenyum manis, ia memanggil kakak kandungnya. "Abang Andre," panggilnya. Andre memeluk adiknya dan menangis.
Namun demikian, usai dipeluk Devi, Adit menjauh. Ia tak mau berdekatan dengan ibu kandungnya itu. Berbeda dengan bibinya ketika datang, Adit selalu ingin dalam pelukannya.
Adit tampak cuek dengan ibu kandungnya yang berusaha ingin terus dekat dengannya.[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/133438/2449484/10/ini-yang-terjadi-saat-adit-bertemu-kakak-dan-ibu-kandungnya"]Sumber[/URL]
Quote:
Ibu Tiri Adit Tak Konsisten Sebut Gelar Sarjana yang Disandangnya
Pekanbaru - Ervina alias Vina (36) ibu tiri Adit ini sempat mengaku kepada penyidik di Mapolres Kampar, Riau meraih gelar sarjana SE. Tapi di Medan, dia mengaku raih gelar SH.
Berbagai ocehan Vina bisa jadi ada bohongnya. Misalkan, awalnya di hadapan wartawan bersumpah atas nama Tuhan tak pernah memukul kepala Adit. Setelah di periksa polisi, dia mengaku memukul kepala anak tirinya pakai gagang sapu dari batang kayu.
Di hadapan penyidik juga, Vina anehnya mengaku peraih sarjana ekonomi (SE) dari Universitas Trisakti tamatan 1999.
Tapi benarkah Vina ini peraih gelar SE? "Lho, sama kami dulu waktu mau menikah dengan adik ipar saya, mengaku kalau dia gelar sarjana SH. Kok sampai Riau lain lagi gelar sarjananya," kata Ilham (42) yang merupakan kakak ipar Surya Atmaja Ginting (35) kepada detikcom, Minggu (22/12/2013).
Menurut Ilham, warga di sekitar Jl Deli Tua di Medan tempat tinggal sebelumnya, mengetahui jika Vina selama ini mengaku meraih gelar SH.
"Boleh ditanya sama tetangganya di Medan, selama ini Vina itu mengaku sarjana hukum. Kami sendiripun sejak awal kenal tak percaya kalau dia sarjana," kata Ilham.
"Tapi kami juga pernah tanya dimana dia dulu kuliahnya. Masak orang kuliahan kayak gitu," kata Ilham.
"Itu si Vina memang mulutnya pandai bicara. Tapi apa yang dia bicarakan banyak menipunya," kata Ilham.
Dalam beberapa kali kesempatan detikcom mewawancarinya, Vina juga menyebut meraih gelar SE dari Trisakti. Vina anehnya juga tak pernah merasa menyesal atas perbuatannya yang telah menganiaya Adit. Tak sedikitpun raut wajahnya menunjukan penyesalannya atas apa yang telah dia perbuat.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/021809/2449011/10/ibu-tiri-adit-tak-konsisten-sebut-gelar-sarjana-yang-disandangnya"]Sumber[/URL]
Pekanbaru - Ervina alias Vina (36) ibu tiri Adit ini sempat mengaku kepada penyidik di Mapolres Kampar, Riau meraih gelar sarjana SE. Tapi di Medan, dia mengaku raih gelar SH.
Berbagai ocehan Vina bisa jadi ada bohongnya. Misalkan, awalnya di hadapan wartawan bersumpah atas nama Tuhan tak pernah memukul kepala Adit. Setelah di periksa polisi, dia mengaku memukul kepala anak tirinya pakai gagang sapu dari batang kayu.
Di hadapan penyidik juga, Vina anehnya mengaku peraih sarjana ekonomi (SE) dari Universitas Trisakti tamatan 1999.
Tapi benarkah Vina ini peraih gelar SE? "Lho, sama kami dulu waktu mau menikah dengan adik ipar saya, mengaku kalau dia gelar sarjana SH. Kok sampai Riau lain lagi gelar sarjananya," kata Ilham (42) yang merupakan kakak ipar Surya Atmaja Ginting (35) kepada detikcom, Minggu (22/12/2013).
Menurut Ilham, warga di sekitar Jl Deli Tua di Medan tempat tinggal sebelumnya, mengetahui jika Vina selama ini mengaku meraih gelar SH.
"Boleh ditanya sama tetangganya di Medan, selama ini Vina itu mengaku sarjana hukum. Kami sendiripun sejak awal kenal tak percaya kalau dia sarjana," kata Ilham.
"Tapi kami juga pernah tanya dimana dia dulu kuliahnya. Masak orang kuliahan kayak gitu," kata Ilham.
"Itu si Vina memang mulutnya pandai bicara. Tapi apa yang dia bicarakan banyak menipunya," kata Ilham.
Dalam beberapa kali kesempatan detikcom mewawancarinya, Vina juga menyebut meraih gelar SE dari Trisakti. Vina anehnya juga tak pernah merasa menyesal atas perbuatannya yang telah menganiaya Adit. Tak sedikitpun raut wajahnya menunjukan penyesalannya atas apa yang telah dia perbuat.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/021809/2449011/10/ibu-tiri-adit-tak-konsisten-sebut-gelar-sarjana-yang-disandangnya"]Sumber[/URL]
Quote:
Sebelum Kerja di Kebun Sawit, Ayah Adit Jadi Penarik Bentor di Medan
Pekanbaru - Surya Atmaja sebelum bekerja di perkebunan sawit di Riau, dulunya bekerja sebagai penarik becak motor alias bentor di Medan. Surya kini ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan anaknya sendiri.
Itulah riwayat sekelumit Surya Atmaja (35) ayah kandung Adit. Sejak lajang, Surya dari kalangan keluargaan kebanyakan ini hanya bekerja sebagai penarik becak. Hidupnya serba kekurangan, juga salah satu faktor perceraian dengan istri pertamanya Devi yang tak lain ibu kandung Adit.
Baru hitungan 7 bulan terakhir, dia pindah ke Riau bekerja di perusahaan perkebunan sawit milik PT Surya Dumai Grup. Bukan Surya yang mencari kerja di Riau, namun pekerjaan itu dia dapatkan dari istri keduanya Ervina.
"Setahu kami yang mencarikan kerja diperkebunan itu istrinya. Karena sudah dapat kerjaan di sana, makanya dia pindah," kata Ilham (42) kakak ipar Surya dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (22/12/2013).
"Yang jelas bukan Surya yang mencari kerjaan itu, tapi memang istrinya. Kita juga tidak tahu bagaimana jalan ceritanya sehingga bisa diterima di perusahaan perkebunan itu," kata Ilham.
"Kami waktu itu berharap, dengan pekerjaan yang baru ekonominya bisa lebih baik lagi. Dan Vina bisa lebih baik lagi dalam menjaga Adit. Kami tak menyangka, ternyata Vina lebih kejam lagi terhadap Adit setelah jauh dari keluarga di Medan," kata Ilham.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/012859/2449007/10/sebelum-kerja-di-kebun-sawit-ayah-adit-jadi-penarik-bentor-di-medan"]Sumber[/URL]
Pekanbaru - Surya Atmaja sebelum bekerja di perkebunan sawit di Riau, dulunya bekerja sebagai penarik becak motor alias bentor di Medan. Surya kini ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan anaknya sendiri.
Itulah riwayat sekelumit Surya Atmaja (35) ayah kandung Adit. Sejak lajang, Surya dari kalangan keluargaan kebanyakan ini hanya bekerja sebagai penarik becak. Hidupnya serba kekurangan, juga salah satu faktor perceraian dengan istri pertamanya Devi yang tak lain ibu kandung Adit.
Baru hitungan 7 bulan terakhir, dia pindah ke Riau bekerja di perusahaan perkebunan sawit milik PT Surya Dumai Grup. Bukan Surya yang mencari kerja di Riau, namun pekerjaan itu dia dapatkan dari istri keduanya Ervina.
"Setahu kami yang mencarikan kerja diperkebunan itu istrinya. Karena sudah dapat kerjaan di sana, makanya dia pindah," kata Ilham (42) kakak ipar Surya dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (22/12/2013).
"Yang jelas bukan Surya yang mencari kerjaan itu, tapi memang istrinya. Kita juga tidak tahu bagaimana jalan ceritanya sehingga bisa diterima di perusahaan perkebunan itu," kata Ilham.
"Kami waktu itu berharap, dengan pekerjaan yang baru ekonominya bisa lebih baik lagi. Dan Vina bisa lebih baik lagi dalam menjaga Adit. Kami tak menyangka, ternyata Vina lebih kejam lagi terhadap Adit setelah jauh dari keluarga di Medan," kata Ilham.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/23/012859/2449007/10/sebelum-kerja-di-kebun-sawit-ayah-adit-jadi-penarik-bentor-di-medan"]Sumber[/URL]
Quote:
Paman Berharap Adit Mengenali Devi Ibu Kandungnya
Pekanbaru - Ibu kandung Adit, Devi Andriani (35), dari Medan menuju Kampar Riau untuk bertemu anaknya. Uwak atau paman berharap semoga Adit mengenal ibunya. Kenapa?
"Tadi ibu kandung Adit pamitan sama kami untuk menemuinya di Kampar. Dia meminjam uang ke sana kemari. Ada keterbatasan ekonomi," kata Ilham, paman Adit dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (22/12/2013).
Ilham mendoakan agar nantinya saat Adit mengenali Devi sebagai ibu kandung. Sebab sejak usia 6 bulan hingga 5 tahun, Adit hidup dengannya sebelum diajak ayahnya pindah ke Riau.
Ilham menyebutkan Devi jarang menjenguk Adit. Namun anak pertama mereka bernama Andre atau kakak kandung Adit mengenal ibu kandungnya. Itu karena Andre dulu pernah hidup bersama ibu kandungnya sebelum Andre juga kini diasuh warga.
"Coba nanti lihat sendiri saja apa respons Adit kalau ketemu ibu kandungnya. Sebab, mereka selama di Medan juga jarang sekali bertemu," kata Ilham.
"Andai masalah ini semuanya sudah selesai, kami mengharapkan kiranya nanti Adit bisa menentukan hidup dengan siapa. Kalau kami ditanya, ya tentunya kami ingin Adit bersama kami. Karena kami sudah lama mengasuhnya," kata Ilham.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/22/184659/2448949/10/paman-berharap-adit-mengenali-devi-ibu-kandungnya"]Sumber[/URL]
Pekanbaru - Ibu kandung Adit, Devi Andriani (35), dari Medan menuju Kampar Riau untuk bertemu anaknya. Uwak atau paman berharap semoga Adit mengenal ibunya. Kenapa?
"Tadi ibu kandung Adit pamitan sama kami untuk menemuinya di Kampar. Dia meminjam uang ke sana kemari. Ada keterbatasan ekonomi," kata Ilham, paman Adit dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (22/12/2013).
Ilham mendoakan agar nantinya saat Adit mengenali Devi sebagai ibu kandung. Sebab sejak usia 6 bulan hingga 5 tahun, Adit hidup dengannya sebelum diajak ayahnya pindah ke Riau.
Ilham menyebutkan Devi jarang menjenguk Adit. Namun anak pertama mereka bernama Andre atau kakak kandung Adit mengenal ibu kandungnya. Itu karena Andre dulu pernah hidup bersama ibu kandungnya sebelum Andre juga kini diasuh warga.
"Coba nanti lihat sendiri saja apa respons Adit kalau ketemu ibu kandungnya. Sebab, mereka selama di Medan juga jarang sekali bertemu," kata Ilham.
"Andai masalah ini semuanya sudah selesai, kami mengharapkan kiranya nanti Adit bisa menentukan hidup dengan siapa. Kalau kami ditanya, ya tentunya kami ingin Adit bersama kami. Karena kami sudah lama mengasuhnya," kata Ilham.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/22/184659/2448949/10/paman-berharap-adit-mengenali-devi-ibu-kandungnya"]Sumber[/URL]
Quote:
Mengaku Gadis Saat Menikah, Ervina Dikabarkan Berstatus Janda
Pekanbaru - Keborokan Ervina (36) sedikit demi sedikit terus terkuak. Vina, panggilan akrab Ervina, dulunya mengaku gadis saat menikah. Belakangan diketahui ia berstatus janda beranak satu.
Hal itu diungkapkan Ilham (42), kakak ipar Surya Atmaja Ginting atau ayah kandung Adit kepada detikcom, Minggu (22/12/2013) dalam perbincangan via telelpon.
Ilham membeberkan, pada Januari 2012 lalu, dialah yang mendampingi Surya dan Vina untuk menikah. Kepada keluarga suaminya, Vina mengaku mengenal Surya lewat jaringan sosial FB.
"Waktu itu kami tanyakan apa sebenarnya statusnya. Dia mengatakan di depan penghulu bahwa dia masih gadis. Sehingga akta nikahnya pun dibuat status gadis," kata Ilham.
Namun seiring waktu, Ilham yang berprofesi sebagai sopir truk angkut pasir ini mendapat kabar bahwa Vina berstatus janda.
"Yang ngasi tahu kami, ada warga yang satu jemaat gereja sama Vina. Dia tahu bahwa Vina itu dulu sudah menikah di gereja," kata Ilham.
Informasi itu lantas ditelusuri pihak keluarga Ilham. Dan dari berbagai informasi lainnya, anak Vina itu kini diasuh warga di salah satu kota di Sumut.
"Jadi dia itu memang pandai bersilat lidah. Vina ini sudah menipu adik ipar saya dengan menyebut status gadis. Namun selama ini informasi itu terus kami rahasiakan. Dan sampai sekarang ayah kandung Adit itu tidak mengetahui hal itu. Sekarang sudahlah, kita blak blakan sajalah," kata Ilham.
"Vina memang selalu mengaku dari Jakarta. Padahal sebelum menikah dengan adik ipar saya itu, ia sudah lama tinggal di Medan dan malah sudah punya suami," kata Ilham.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/22/182500/2448943/10/mengaku-gadis-saat-menikah-ervina-dikabarkan-berstatus-janda"]Sumber[/URL]
Pekanbaru - Keborokan Ervina (36) sedikit demi sedikit terus terkuak. Vina, panggilan akrab Ervina, dulunya mengaku gadis saat menikah. Belakangan diketahui ia berstatus janda beranak satu.
Hal itu diungkapkan Ilham (42), kakak ipar Surya Atmaja Ginting atau ayah kandung Adit kepada detikcom, Minggu (22/12/2013) dalam perbincangan via telelpon.
Ilham membeberkan, pada Januari 2012 lalu, dialah yang mendampingi Surya dan Vina untuk menikah. Kepada keluarga suaminya, Vina mengaku mengenal Surya lewat jaringan sosial FB.
"Waktu itu kami tanyakan apa sebenarnya statusnya. Dia mengatakan di depan penghulu bahwa dia masih gadis. Sehingga akta nikahnya pun dibuat status gadis," kata Ilham.
Namun seiring waktu, Ilham yang berprofesi sebagai sopir truk angkut pasir ini mendapat kabar bahwa Vina berstatus janda.
"Yang ngasi tahu kami, ada warga yang satu jemaat gereja sama Vina. Dia tahu bahwa Vina itu dulu sudah menikah di gereja," kata Ilham.
Informasi itu lantas ditelusuri pihak keluarga Ilham. Dan dari berbagai informasi lainnya, anak Vina itu kini diasuh warga di salah satu kota di Sumut.
"Jadi dia itu memang pandai bersilat lidah. Vina ini sudah menipu adik ipar saya dengan menyebut status gadis. Namun selama ini informasi itu terus kami rahasiakan. Dan sampai sekarang ayah kandung Adit itu tidak mengetahui hal itu. Sekarang sudahlah, kita blak blakan sajalah," kata Ilham.
"Vina memang selalu mengaku dari Jakarta. Padahal sebelum menikah dengan adik ipar saya itu, ia sudah lama tinggal di Medan dan malah sudah punya suami," kata Ilham.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/22/182500/2448943/10/mengaku-gadis-saat-menikah-ervina-dikabarkan-berstatus-janda"]Sumber[/URL]
Diubah oleh muthea 24-12-2013 14:26
0
Kutip
Balas