Kaskus

Story

drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
[Your] Smile Like An Angel's Smile


Quote:



PROLOGUE
Quote:
Quote:



晴海へemoticon-heart
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
#413
Dilema
Tidak ada yang berubah setelah sekitar lebih dari satu minggu berselang setelah dimana gw menghabiskan malam minggu bersama dengan Risa. Mika masih sama seperti Mika yang sebelumnya, senyum ramahnya, perhatiannya, keluguannya, yap... semua hal itulah yang membuat gw jatuh cinta kepadanya.

Situasi masih dapat dibilang kondusif, karena Mia masih belum mengetahui hubungan gw dengan Risa saat ini. Dapat dikatakan gw dan Risa bermain ‘bersih’ untuk hubungan kami. Selama kegiatan belajar mengajar maupun jam istirahat di sekolah, gw dan Risa dapat menjaga jarak, walaupun kami secara tidak sengaja bertatap muka, kami berdua hanya saling berbalas senyum seperti biasa, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari semua pihak termasuk Mia dan Yudi tentunya, jika kami terlibat ‘hubungan’ yang lebih jauh dari sekedar teman.

Hanya saja hubungan gw dan Risa memberikan sedikit dampak negatif atas hubungan gw dengan Mia. Yap... kini gw sedikit menjaga jarak dengan Mia, hal ini terpaksa gw lakukan untuk menjaga perasaan Risa agar dia merasa tidak di khianati oleh gw.

Terdengar ironis memang, karena di satu sisi gw ingin menjaga perasaan Risa agar dia merasa tidak di khianati oleh gw, dan pada waktu yang bersamaan gw tetap menjaga kominmen yang telah gw bangun dengan Mika. Tetapi, di sisi lain gw telah mencampurkan racun kepada perasaan dua orang yang sangat gw cintai saat ini.

Hmmm... itulah perjalan hidup, disaat gw harus memilih salah satu diantara mereka, tetapi yang gw lakukan adalah mengambil semua pilihan dengan menanam sebuah bom besar yang suatu saat akan meledak dan menimbulkan luka yang teramat dalam di dalam kehidupan gw.

“Dit... lo dah putus ama Mia ya ?” tanya Dimas teman satu kelas gw yang tiba-tiba datang menjelang bel istirahat berbunyi

Entah karena perubahan gw cukup sangat signifikan atau memang karena orang-orang di sekitar gw yang sangat sensitif, sehingga sikap gw yang menjaga jarak dengan Mia menimbulkan pertanyaan dalam benak mereka.

“memangnya kenapa ?” tanya gw sambil mengernyitkan alis

“ngga apa-apa sih, cuma gw liat akhir-akhir ini lo jaga jarak sama Mia”

“ah... itu sih perasaan lo aja, lagian ngapain sih bikin gosip yang ngga jelas gini”

“siapa bilang aja cuma gw aja, gosip ini udah beredar tau, dan bukan gw yang bikin gosip ini” kata Dimas dengan nada sedikit kesal “satu hal lagi yang musti lo tau, cowo-cowo yang lain udah pada siapin amunisi buat deketin Mia, jadi lo musti waspada”

“hadeh... kurang kerjaan aja tuh cowo, lagian mau pake amunisi apa aja ngga akan bisa ngeluluhin Mia”

“gw sih cuma ngingetin aja Dit, sekuat-kuatnya batu, dia pasti bisa ancur kalo kena air setiap hari” kata Dimas lalu membalikkan badannya “tuh... pujaan hati lo dateng” lanjutnya lalu pergi meninggalkan gw

Apa yang tadi Dimas katakan bukan gw anggap sebagai angin lalu, tetapi benar-benar menjadi bahan beban pikiran gw saat ini. Apa benar sikap menjaga jarak gw dengan Mia terlalu jauh ?

“Dit... gw pengen ngomong ama lo” pinta Mia sambil berjalan mendekati gw lalu duduk disamping gw “lo kenapa sih ?”

“memangnya kenapa ?”

“lo berubah banget ! emang gw punya salah ama lo ?”

“lo ngga punya salah ke gw Mi, lagian gw ngga ngerasa berubah kok, itu sih perasaan lo aja Mi !”

“hmmm... gw minta maaf kalo kata-kata gw tempo hari buat lo ngga nyaman”

“kata-kata yang mana ?”

“cuma lo, cowo yang bisa buat gw nyaman”

“hadeh... ngga ngefek kali Mi, gw sih ngga ada masalah kalo lo ngomong kaya gitu”

“terus kenapa lo jadi jaga jarak ama gw”

“oh... jadi itu masalahnya !” kata gw sambil tersenyum, berusaha agar gw sedapat mungkin tidak menyinggung perasaan Mia dengan apa yang nanti akan gw ucapkan “lo masih ingetkan kejadian waktu di sekolah Mika ?” tanya gw, dan Mia hanya menganggukan kepala, sebagai jawaban bahwa dia masih mengingatnya dengan jelas “setelah gw pikir-pikir, memang kedekatan kita udah diluar batas kewajaran, jadi wajar aja kalo Mika sempet cemburu sama kita” lanjut gw dan terlihat Mia mendengarkan penjelasan gw dengan serius tanpa ada rasa kecewa “karena itulah gw memutuskan buat jaga perasaan Mika, tapi bukan berarti benci ama lo, gw masih anggap lo sebagai sahabat gw yang paling baik, jadi gw mohon pengertiannya dari lo Mi !”

Mia lalu tersenyum lebar setelah mendengar apa yang gw katakan, sekali lagi, tidak terlihat rasa kecewa yang dipancarkan dari roman wajahnya “Dit ! lo emang cowo sejati, lo berani ngomong kaya gini, dan gw sangat menghargai itu” katanya sambil tersenyum “Dit ! lo tuh cowo yang paling baik yang pernah gw kenal, seandainya kita ketemu lebih cepat, mungkin keadaannya ngga akan seperti ini”

“maksud lo Mi ?”

“udahlah ngga usah dipikirin, satu pesen gw buat lo ! jangan pernah lo kecewain Mika, gw tau persis perasaan Mika ke lo !” kata Mia “kalo sampe lo nyakitin Mika, gw ngga akan pernah maafin lo” ancamnya lalu pergi meninggalkan gw
Diubah oleh drxrecca 24-12-2013 13:46
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.