Perubahan (perubahan) itu... : DUA
Quote:
Selly
Hari ini Hadi bisa bertemu denganku,setelah seminggu Ia tidak memiliki waktu luang untuku,Hadi bilang,dia terlalu sibuk karena menjadi panitia event "Seribu novel " yang digagasnya.
Hadi masih dalam baju merahnya dan selempang kartu panitia melekat di lehernya,walaupun acara hari ini sudah selesai dan dilanjutkan besok,hadi masih mengerjakan LPJ yang ditugaskanya untuk keesokan hari.
Aku duduk di teras,melihat ke arah Hadi yang masih mengerjakan Laporan pertanggung jawaban acaranya.
Pacaran dengan Hadi seperti berteman dengan seorang geek di bidang pelajaran . Sebenarnya ia memiliki banyak teman,tetapi sikapnya yang cenderung serius dan tak acuh kepada sekitar membuatnya menjauh dari lingkungan teman temanya.
Gaya pacaranku juga berbeda dengan kedua sahabatku,hanny dan Alfa.
mereka berpacaran seakan ingin mempertunjukan kemesraanya,keduanya sering tertangkap basah saat sedang berduaan di bawah tangga dan saling memeluk satu sama lain, Hanny yang senang mencium dahi Alfa ketika Alfa akan sparring dengan kelas lain,dan Alfa yang sering mengecup tangan Hanny dan membukakan pintu mobil untuknya layaknya seorang putri,namun bukan berarti aku bisa seperti mereka.
Sementara Hadi,dia orangnya terlalu serius,bahkan memegang tanganku pun jarang..
ya kalian tahu,hal yang paling romantis darinya hanya membukakan pintu,membawa barangku,dan berbicara tentang masa depanku denganya..
memang dulu,bagiku itu manis,dan sekarang..? aku bosan ,aku jenuh.
" Selly."
"apa..."
" aku bikin coklat dulu ya.. disini dingin.."
aku mendongak ke arahnya,dan mengangguk kecil
"yaudah aku tunggu,bikinin aku juga ya.."
5 menit kemudian , datanglah hadi dengan dua cangkir coklat hangat,memberikan secangkir untukku dan ia melanjutkan pekerjaanya.
sedangkan aku,menikmati secangkir hangat coklat buatan hadi,yang masih panas mengebul ditengah dinginya cuaca sore ini.
setelah beberapa menit kemudian,dia menutup buku kas keuanganya dan menatapku yang sedang meniup kecil kearah cangkir coklat yang sedari tadi masih panas.
"Kemarin kamu ngegosip apa sama Rahma..?" ucap hadi tiba tiba
Walau pertanyaan itu terdengar wajar,aku cukup sensitif untuk menangkap nada bertanya-tanya dari kalimat barusan,bukan curiga,tapi sepertinya Rahma sudah membongkar isi curhatan kemarin.
"hmm.. iya , kenapa di..? bukanya kamu tahu kalau aku suka curhat sama dia..? "
Hadi mengangguk " Kemarin bicarain tentang apa sel.."
aku menatapnya sesaat,dan kembali menyeruput coklat hangat pemberianya. tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
entah terbawa angin apa,Hadi tiba tiba meraih kepalaku dan menaruhnya di pundaknya,sambil mengelus halus rambutku dia berkata, " aku coba sebisaku buat nyenengin kamu sel.."
aku terhenyak,lalu menatap mata hadi,aku melihat setitik kekhawatiran di raut wajahnya,kekhawatiran akan kehilangan sesuatu yang berharga darinya.
lalu ia kembali menegakan kepalaku,menyenderkanya pada dinding,ia beranjak ke dapur membawa dua cangkir bekas cokelat,sebelum beranjak berdiri,dia membisikan sesuatu,pelan tapi jelas.
" Aku sayang kamu... "
dan ia beranjak pergi..