Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

barnakAvatar border
TS
barnak
TULISAN HITAM
Cerita ini adalah sebagian kecil dari kisah perjalanan hidup dari sahabat ane hingga ia menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit karena sebuah penyakit komplikasi mematikan yang ia derita cukup lama. Sebelum ia meninggal, ia menulis kegiatan sehari-harinya di buku diary miliknya.

Buku diary ini sedikit lebih tebal dari buku biasa, diary ini pun sangat lusuh dan berantakan karena hasil dari corat-coret dan gambar-gambar aneh didalamnya. Adapun bekas terbakar disekita ujung kertasnya. Walaupun begitu, diary ini tetap memiliki magnet untuk mengajak kita untuk membacanya.

Tokoh utama di cerita ini bernama Fredo, seorang anak muda yang kalem dan memiliki jiwa seni yang sangat luarbiasa, mulai dari cara ia menggambar dan bagaiman ia menuliskan sesuatu.

Fredo menceritakan setiap kegiatan di diarinya yang akan ane tulis ini, disana kalian akan lihat bagaimana gambaran seorang Fredo yang berkutat oleh berbagai macam masalah, mulai dari pertemanan, lingkungan, cinta, masa lalu, dendam, kematian hingga penyakit mematikan yang dideritanya.

Buku ini memang tidak ada judulnya, jadi ane rasa ane yang bakal kasih judul buat cerita ini di kaskus. Tapi sebelumnya ane minta maaf, isi ceritanya mengandung kata-kata kasar jadi tolong tidak terlalu diambil pusing. Ini ceritanya.

Quote:


Quote:



Spoiler for Indeks:


Quote:
Takdir kehidupan
To someone who live in peace
Pertigaan. Secuil harapan sebuah roman picisan.
Pion-pion serdadu. Dunia Saga. Intro: 1
Tentang Fredo Saat Masih Sekolah
Happy Fuckin Birthday Fredo
Gandaria
Lita Last Words
Happy Birthday Book
Cinta
Thursday The Thirteen, Smells Like Dirty Junkie
Tanpa Nama
Anak Mata Tangga, Sebuah Labirin Tangguh

Final Words:
25 April 2010 | Goodbye
Sayonara

Gambar:
Picture
Picture front cover dan back cover


Soundtrack
Spoiler for The used - Buried my self alive:



Whatever you do, whatever you feel right, just do whatever you want to do. I'm just your fuckin friend not your God or your parent's. That's what we called it " street love". Enjoy your life lads. --Fredo


Polling
Poll ini sudah ditutup. - 22 suara
Siapa itu Arlita Karla Amelyntias?
Tyas
41%
Lita
59%
Diubah oleh barnak 30-08-2016 19:41
elenasan30
elenasan30 memberi reputasi
1
98.9K
678
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
barnakAvatar border
TS
barnak
#569
Spoiler for Tulisan Fredo terakhir kali :


25 April 2010

Tiupan angin pagi membuatku stabil. Di atas kursi kayu aku menanti, sebuah sapaan lembut dari dirimu manis.

Wajah sebuah rembulan yang jauh disana, yang terang benderang tertutup awan biru dan mengepal. Aku merasa berada disana. Berjalan diatas awan-awan megah, bagai sebuah kerajaan, terlebih lagi jika aku bersamanya.

Seisi cangkir teh pekat hangat telah menunjuk masa keringnya, aku tetap tersenyum melihat ke arah ruangan. Yang sayu dipercikan cahaya lembab, dingin dan berembun dia yang tertidur pulas. Manusia cantik tengah merasakan dunia mimpi yang sangat indah.

Hari ini aku merasakan sesuatu yang beda, entah kenapa aku dihantam sebuah rasa. Rasa yang membuat aku terdiam, tersenyum, haru dan senang. Dimana sahabat-sahabat setia yang selalu menganggap aku ada di dunia. Mereka. Seperti saudara. Datang dengan rayuan-rayuan hangat penambah semangat, mengatakan agar aku terus bertahan. Sehat walafiat. Walaupun itu percuma.

Lita. Dengan senyuman nya membuatku sulit berkutik. Tatapan tajam yang seolah membawaku kedalam jiwanya, disini aku kembali menghafalnya. Kamu.. Ciuman itu sangat berarti bagiku. Bibir yang kering setelah sekian lama tertahan oleh kerasnya waktu telah kamu ambil. Menjadikan nya milikmu. Setelah denting rasa kantuk sekujur tubuh memanggilmu, kamu mengucapkan selamat malam padaku. Sulit dipercaya, sungguh di luar akal ku, kamu menyayangiku.

Aku pun sayang kamu, Lita. Apa pun yang aku rasa selama ini tidaklah salah, aku menyukaimu. Mencintaimu. Setelah sekian lama kamu tetap setia berada disampingku. Menegurku selalu untuk lekas tidur, menemanimu di atas empuknya kasur itu, aku hanya bisa menjawab "iya". HAHA. Itu sangat menyebalkan.

Maaf sayang, mata ini sulit untuk tertutup. Aku ingin menikmatinya sekali lagi. Beberapa jam lagi. Sambil menikmati hawa dingin yang mungkin tidak akan aku rasakan lagi. Jika aku memiliki kekuatan untuk menghentikan waktu, mungkin inilah saat yang tepat untuk melakukan itu. Disini.

Tidak ada lagi puisi untukmu sayang. Tidak ada lagi kata-kata indah, cukup sudah semua ucapan manis untukmu cinta. Biarlah itu tetap tersimpan di sini, dihati ini, yang tertidur lelap di dasar jiwaku, lalu aku coba ukir namamu disana dengan tinta-tinta hitam yang biasa aku pakai, agar kata-kata "asam-manis" kehidupan menjagamu disana. Selamanya.

Tetaplah hidup sebagai wanita terindah, jangan meredup, walau listrik padam disekitar rumahmu. Tetaplah bangkit walau tubuhmu terkujur kaku, aku menunggu mu. Melihatmu besar, menaksirmu jelas, aku tidak akan berubah, tetap seperti Fredo yang kamu kenal. Sampai waktu berhenti berputar, kamu yang akan melihatku tertidur pulas.

Mungkin umur ku tidak lama lagi, tapi aku tetap mencoba menikmati. Aku takut. Aku sangat benci keadaan ini, tapi tidak ada yang mendengar teriakan permintaan tolong ku, kamu pun tau itu bukan? Lebih baik aku tetap tersenyum, karena aku masih berada disini, bersama kamu.

Tiap detik aku merasa khawatir, merasa sendiri, sepi.. Dan pasti merasa sangat tidak adil. Ketika jarum-jarum itu mengambil setengah dari nyawaku, aku menjerit. Ketakutan menggapai ubun-ubun, aku menangis di atas dunia, berharap Dia mendengar. Mengapa? Tapi sudahlah, itu sudah sangat lalu. Tapi tubuh ini tidak mengenal masa-masa dulu, akar dosa yang aku lakukan itu suatu waktu pasti akan bertindak. Itulah yang aku takuti. Aku memanggilnya, Fatality. Terlupakan tetapi sulit dihentikan, takdir kehidupan.

Sedikit demi sedikit penyakit ku dapat aku lupakan ketika bersama kamu, bagaimana rasa sakit di sekitar ulu hati membuatku menangis. Ketika, sakit di dalam tempurung otaku yang kambuh di malam hari, sering membuatku merasa sedih. Saat mulutku mengeluarkan darah segar, membuatku sangat pusing. Alat kedokteran mencoba hadirkan kehidupan baru untuk ku, tapi aku tau dari mata mereka yang berkata semua itu adalah kebohongan. Berhari-hari menikmati makanan hambar tak bergizi. Asupan air jadah yang aku nikmati seminggu, sebulan, itu menyiksaku sangat. Tetapi, aku tetap mencoba untuk selalu berdiri. Lalu tersenyum. Melangkah menuju masa depan yang aku kira tidaklah habis.

Setiap kali aku kepalkan jari jemari ku di pagi hari aku berdoa agar aku selalu sehat. Kuat dan semangat. Tuhan mendengar itu semua. Walau dosa telah mengalir sebagai darah, Dia tetap menjagaku. Tersenyum padaku setiap hari. Hingga pada saat aku teringat ocehan dan celotehan dari dokter spesialis yang sering membuatku sedih, aku berusaha tetap semangat menjalani hari.

Dan kamu, dengan sangat sabar menuntun aku. Menasehati ku dengan nada lembutmu. Walau beberapa kali aku mengecewakanmu, membuatmu menangis atas kelakuanku. Maaf sayang, aku tidak bermaksud menyakiti hati mu.

Saat aku melihatmu tertunduk menangis dibawah sinar lampu senja, waktu itu aku sangat sedih. Ketika kamu melihat aku menggandeng Vira, aku tau betapa sakitnya hati kamu. Apalagi saat kamu nge-gep aku ketika memeluk Reyna persis dimuka jalan. Aku benar-benar merasa sangat berdosa, aku memang salah. Tapi, kamu tidak pernah menyerah. Terus dan terus setia. Hingga pada saatnya, aku berhenti untuk berlari dari kenyataan. Aku sadar, aku memang mencintaimu sangat. Sangat, sangat, sangat sayang. Melebihi cintaku terhadap Tyas di dunia sana.

Detik ini, aku berhenti mengucapkan janji. Janji-janji omong kosong yang sering aku ucapkan padamu. Sekali ini saja ijinkan aku untuk tetap berdiri bersama mu, mengatas namakan cinta yang kita pegang, diatas sebuah kertas yang aku tulis selamanya, aku benar-benar ingin bersama mu hingga pada waktunya.

Di tepian kertas yang sudah menipis ini, aku bersabda padamu. Lita. Kamulah wanita yang paling hebat sepanjang waktu. Walaupun aku sering bertindak acuh padamu, kamu tetap menegur ku. Walau aku selalu membiarkanmu, kamu tetap ingin bersama ku. Entah ada apa didalam pikiranmu, aku tidak mengerti. Tapi cuma ini yang bisa aku berikan padamu. Tulisan ini. Bacalah semua, maka kamu akan mengerti.

Kertas demi kertas yang aku salin ini sangat berarti untuk ku. Ketiga buku yang telah bersahabat dengan ku sekian lamanya. Buku setebal ini telah menjadi sahabat paling aku sayang. Tiap helai kertasnya adalah isi dari jiwaku, kamu pun tau itu sayang. Disetiap kertas yang aku tulis, banyak tertera nama mu. Kamu sudah seperti ratu di kerajaan ku. Di dunia sagaku. Kamulah, Lady Anakin itu.

Kirimlah salam untuk semua, mungkin inilah akhir dari cerita. Buku ini sudah habis masanya. Dan waktu ku pun sudah sedikit mendekat, aku tau itu sebelum berangkat. Aku takut. Tetaplah bersamaku ya Lit. Aku tidak memaksa, hanya meminta. Jika suatu saat nanti kamu mendapat seorang lelaki yang lebih baik dari ku, silahkan saja. Aku tidak masalah. Karena cinta akan selalu abadi selamanya. Kata-kata itu yang selalu aku ingat, dari kamu.

Hampir sudah 5 atau 6 tahun lamanya kita bersama, dengan liku menukik tajam setiap kisahnya, aku bersyukur bisa mengenal kamu. Bisa menikmati dunia yang indah ini. Jagalah dirimu sayang. Sampai ketika dunia kita bersatu, kita akan bertemu lagi.

Di teras ini aku tersenyum. Memandang langit pagi yang sudah memucat dan menerang. Bunyi suara ayam berkokok sudah terdengar. Layu sendu para bidadari pagi siap menyambut, aku hendak kembali tertidur. Sebelum itu aku ingin mencoba membalikan waktu. Ketika beberapa tahun lalu, sudah sangat lalu. Buku-buku yang lama aku simpan, aku jaga dan aku sayang, adalah pemberian dari kamu. Makasih buat hadiahnya. Walaupun aku tau kamu akan marah dimana nama-nama yang aku tulis bukan lagi tentang kamu.

Kamu adalah inspirasiku setiap hari. Aku tau tulisan kamu lebih gila ketimbang tulisan ini, aku ga bermaksud untuk menyaingi kamu loh Ty. HAHA. Tenang, sebentar lagi aku nyusul kamu kok. Kasih sambutan hangat ya nanti !! HAHA.

Inilah aku, seorang manusia lemah. Ayam jantan yang segera mewariskan mahkota terhadap kroni-kroninya, layak sebuah kerajaan yang kehilangan tahtanya. Aku tidak memiliki mahkota ataupun kerajaan, aku hanya memiliki semangat, semangat hidup yang luarbiasa.

Bacalah. Di setiap tulisan hitam yang aku pajang disetiap lembarnya, goresan-goresan asal yang aku buat secara spontan, adalah tanda aku tetap ingin hidup normal. Bisa hidup lebih panjang, seperti teman dan saudara-saudaraku di luar sana. Yang tidak memikirkan apa itu masa depan, mereka berpesta setiap malam, berkencan, dan menikmati hidup tanpa ada rasa khawatir. Sedangkan aku berbeda.. Tapi tetap saja.. Bagi ku itu sempurna.

Suatu saat nanti buku ini akan telanjang, dibaca oleh mata-mata yang tidak aku ketahui. Mungkin teman, sahabat, musuh ataupun mereka yang polos tak mengerti. Di hujung hari itu aku akan tersenyum, melihat buku warisan ini dikenal banyak orang. Bukan soal bukunya saja, tetapi bagaimana meresapi setiap goresan yang aku sayat, setiap bahasa yang aku ukir didalamnya. One day at the time.

Sebelum hari ini ditutup dengan air mata, aku torehkan sedikit kata untuk mereka. Kalian yang hanya sebuah cerita dan aku layaknya sang empunya. Marilah sedikit kita rentangkan tangan untuk sedikit berkaca, bahwa hidup ini sangatlah berharga. Untuk kalian, untuk teman, sahabat, serta keluarga. Tutuplah matamu setelah berdoa, hargai Dia yang mencintai kalian semua.

"Dunia tidak butuh Tuhan tetapi kita membutuhkan Nya"


Spoiler for PS:




Spoiler for For Lita dari gua:


-Fredo
Diubah oleh barnak 07-05-2017 06:55
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.