Malamnya gw kembali menanyakan hubungansofi dengan pacarnya
Tentu saja bukan sebagai diri gw



Malam itu disatu sisi gw sangat senang , namun disisi lain gw sangat bingung

Gw mencoba memejamkan mata namun pikiran gw seakan tak mengijinkan gw untuk terlelap

Ada hal yang mengganjal di pikiran gw

Soal hubungan sofi dan perasaannya pada gw mungkin salah satunya

Tapi ada hal lain yang begitu mengganjal yang membuat gw sangat bingung

"Anis "

Ya anis . . .
Entah apa yang harus gw lakukan terhadap hubungan gw dengannya

Jujur gw sangat ingin mengakhiri hubungan dengannya
Tapi gw takut akan menyakiti perasaannya

Gw tak bisa membohongi perasaan gw sendiri dengan terus menjalani hubungan denganya
Selain itu peluang gw untuk mendapatkan sofi yang sangat terbuka lebar dan gw tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut

Akhirnya malam itu gw habiskan dengan gelisah memikirkan apa yang akan gw lakukan selanjutnya


20 agustus

Hari itu dengan bimbang gw memasuki ruangan kelas
Terlihat anis memperhatikan gw dari tempat duduknya

Gw lalu menghampiri teman gw dan mengatakan padanya bahwa gw ingin bertukar tempat duduk dengannya

Sengaja gw mencari tempat duduk yang posisinya berjauhan dengan tempat duduk anis

Hari itu gw berniat untuk menghindarinya

Ketika istirahat saat dia hendak menyapa , gw pura-pura tak mendengarnya dan meninggalkannya
Begitu juga saat pulang sekolah
Ketika bel berbunyi gw langaung merapihkan barang-barang gw dan bergegas pulang ke rumah

Sengaja gw lakukan itu semua
Jujur saja saat itu gw sangat mengharapkan ia marah dan berharap hubungan kami berkahir

Sampai di rumah gw lalu merebahkan tubuh gw dikasur
Mencoba menenangkan pikiran gw agar bisa berpikir dengan jernih

Tak terasa matahari sudah hilang berganti bulan
Gw masih belum beranjak dari kasur
Akhirnya gw membuat satu keputusan
Gw menyadari bahwa yang gw lakukan pada anis adalah salah

Kemudian gw mengambil hp
Menuliskan beberapa kalimat
Menggenapkan tekad gw dan lalu mengirimkannya kepada seseorang