- Beranda
- Stories from the Heart
[Your] Smile Like An Angel's Smile
...
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
drxrecca
#399
Saturday Night
“Risa ? kok ada disini ?” tanya gw terkejut melihat keberadaan seseorang yang tidak pernah gw duga sebelumnya.
“harusnya aku yang tanya kaya gitu ke kamu” kata Risa dengan senyumannya yang khas
“kalo gw sih cuma iseng, bt gw malem minggu sendirian dirumah” jawab gw “lo sendiri ? ngapain disini ? bukannya rumah lo di...”
“aku sekarang kos Dit” kata Risa memotong pertanyaan gw “abis cape kalo musti pulang pergi, mending ngekos aja”
“ooo... trus sekarang lagi belanja bulanan nih ceritanya ?” tanya gw sambil mengarahkan pandangan gw kearah keranjang belanjaan Risa “banyak banget”
“iya Dit... maklumlah, anak kos, cewe lagi, jadi wajar kalo kebutuhannya banyak” jawabnya sambil kembali tersenyum
Hmmm... sudah lama sejak terakhir kali gw dapat melihat kembali senyuman Risa yang khas. Sejak Risa pacaran dengan Yudi dan gw yang memutuskan menyibukkan diri gw sendiri, gw belum pernah melihat kembali senyuman tulus yang dia berikan kepada gw.
“kamu sendiri lagi belanja apa ?” tanya Risa
“iseng aja” jawab gw sambil menunjukkan barang-barang belanjaan gw “itung-itung nemenin malem minggu gw” lanjut gw
“emang Mia kemana ? kok kamu malem mingguannya sendiri ?” tanya Risa menyelidik
“loh ? kok nyambung ke Mia ? emangnya gw ada hubungan apa ama dia ?”
“bukannya kalian pacaran ya ?”
“ceritanya panjang Ris” kilah gw untuk mengalihkan topik pembicaraan
“ya udah cerita aja di kosan aku yuk ?” ajak Risa, dan tanpa berfikir panjang gw menjawabnya dengan anggukan kepala
Waktu menunjukkan hampir pukul sembilan malam, ketika gw dan Risa selesai membeli semua kebutuhan kami masing-masing. Tidak banyak yang gw beli, hanya dua bungkus rokok marlboro light, tiga kaleng soft drink, dua batang coklat dan beberapa camilan lainnya.
Tidak banyak yang kami bicarakan selama berbelanja sampai menuju meja kasir, setelah menyelesaikan urusan kami masing-masing, kami berdua segera menuju tempat diman gw memarkirkan motor gw.
“laper ngga Ris ?”
“ngga sih, emangnya kenapa ?”
“temenin gw yuk ? ada ketupat tahu yang enak disana, deket taman kota” pinta gw
“hmmm… boleh deh”
Tanpa banyak bertanya lagi, gw segera memacu motor menuju tempat yang gw maksud. Mungkin karena suasana malam minggu yang begitu banyak pasangan yang sedang menghabiskan malam di sepanjang jalan dan udara malam yang dingin serta langit malam yang dihiasi bintang, membuat kami berdua menikmati setiap detik dalam kebersamaan kami. Risa pun mempererat pelukannya kepada gw.
Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit bagi gw untuk sampai ketempat tujuan, bukan karena jauh, tetapi karena ada acara pergelaran musik yang menjadikan taman kota setiap malam minggu dipenuhi oleh banyak sekali orang. Kami berdua segera mangambil tempat yang dekat dengan pintu keluar, karena dari sana kami dapat langsung melihat taman kota.
Sambil menunggu pesanan kami datang, kami berdua menghabiskan waktu dengan bercanda gurau serta membicarakan topik yang ringan. Sekitar lima belas menit pesanan kami datang, dua porsi ketupat tahu dan dua gelas the hangat, menu makanan yang ringan namun dapat menghangatkan kebersamaan kami berdua.
“kamu sering kesini ya ?” tanya Risa di sela-sela makan kami
“hmmm… ngga juga sih kalo lagi pengen aja”
“oh ya… kita makan berdua gini ngga ada yang marah nih ?”
“santai aja, orang tua gw bebas kok, ngga masalah gw pulang malem”
“ish…” gerutu Risa sambil mencubit pinggang gw “bukan itu masudnya ?”
“emang apa ?” tanya gw dengan tampang innocent
“maksudnya….”
“aku belum punya pacar kok ! lagian kalo aku udah punya, ngga mungkin juga malam minggu kaya gini sendirian, pasti udah barengan ama cewe”
Hmmm… satu lagi kebodohan yang gw buat, kebodohan yang dapat menjadi permasalahan yang lebih besar. Mungkin kesendirian gw dan di tambah dengan keindahan malam ini, menjadi pembenaran atas kebodohan yang gw lakukan. Memang tidak ada salahnya bermain api, tetapi yang gw lakukan bukan hanya bermain api, tetapi sudah menyiramkan bensin keseluruh tubuh.
“Dit... kamu maukan temenin aku malam ini ?” pinta Risa sambil tersipu malu
“maksud kamu ?”
“kita ngobrol-ngobrol aja di kosan aku”
“emangnya boleh ada cowo disana ampe malem ?” tanya gw yang agak khawatir
“ya... selama ngga masuk kamar ngga apa-apa”
“trus kita dimana ?”
“di teras kosan lah... tempatnya enak kok, bisa liat pemandangan langit malam”
“hmmm... boleh deh, lagian malem ini gw lagi ngga ngapa-ngapain” kata gw kenjawab permintaan Risa tanpa memikirkan akibat dari perbuatan gw
Risa hanya tersenyum karena permintaannya dapat dipenuhi oleh gw, sedangkan gw sendiri masih terlena dengan kebodohan yang gw buat. Saat itu tidak terlintas sedikitpun tentang perempuan yang selama ini menemani gw, perempuan yang selalu memberikan motifasi saat gw jatuh, perempuan yang selalu membuat gw tersenyum saat bersamanya, perempuan yang selalu membuat gw nyaman. Yap... hari ini bayang-bayang Mika dalam pikiran gw terganti oleh sosok perempuan yang ada dihadapan gw.
“harusnya aku yang tanya kaya gitu ke kamu” kata Risa dengan senyumannya yang khas
“kalo gw sih cuma iseng, bt gw malem minggu sendirian dirumah” jawab gw “lo sendiri ? ngapain disini ? bukannya rumah lo di...”
“aku sekarang kos Dit” kata Risa memotong pertanyaan gw “abis cape kalo musti pulang pergi, mending ngekos aja”
“ooo... trus sekarang lagi belanja bulanan nih ceritanya ?” tanya gw sambil mengarahkan pandangan gw kearah keranjang belanjaan Risa “banyak banget”
“iya Dit... maklumlah, anak kos, cewe lagi, jadi wajar kalo kebutuhannya banyak” jawabnya sambil kembali tersenyum
Hmmm... sudah lama sejak terakhir kali gw dapat melihat kembali senyuman Risa yang khas. Sejak Risa pacaran dengan Yudi dan gw yang memutuskan menyibukkan diri gw sendiri, gw belum pernah melihat kembali senyuman tulus yang dia berikan kepada gw.
“kamu sendiri lagi belanja apa ?” tanya Risa
“iseng aja” jawab gw sambil menunjukkan barang-barang belanjaan gw “itung-itung nemenin malem minggu gw” lanjut gw
“emang Mia kemana ? kok kamu malem mingguannya sendiri ?” tanya Risa menyelidik
“loh ? kok nyambung ke Mia ? emangnya gw ada hubungan apa ama dia ?”
“bukannya kalian pacaran ya ?”
“ceritanya panjang Ris” kilah gw untuk mengalihkan topik pembicaraan
“ya udah cerita aja di kosan aku yuk ?” ajak Risa, dan tanpa berfikir panjang gw menjawabnya dengan anggukan kepala
Waktu menunjukkan hampir pukul sembilan malam, ketika gw dan Risa selesai membeli semua kebutuhan kami masing-masing. Tidak banyak yang gw beli, hanya dua bungkus rokok marlboro light, tiga kaleng soft drink, dua batang coklat dan beberapa camilan lainnya.
Tidak banyak yang kami bicarakan selama berbelanja sampai menuju meja kasir, setelah menyelesaikan urusan kami masing-masing, kami berdua segera menuju tempat diman gw memarkirkan motor gw.
“laper ngga Ris ?”
“ngga sih, emangnya kenapa ?”
“temenin gw yuk ? ada ketupat tahu yang enak disana, deket taman kota” pinta gw
“hmmm… boleh deh”
Tanpa banyak bertanya lagi, gw segera memacu motor menuju tempat yang gw maksud. Mungkin karena suasana malam minggu yang begitu banyak pasangan yang sedang menghabiskan malam di sepanjang jalan dan udara malam yang dingin serta langit malam yang dihiasi bintang, membuat kami berdua menikmati setiap detik dalam kebersamaan kami. Risa pun mempererat pelukannya kepada gw.
Hanya membutuhkan waktu sepuluh menit bagi gw untuk sampai ketempat tujuan, bukan karena jauh, tetapi karena ada acara pergelaran musik yang menjadikan taman kota setiap malam minggu dipenuhi oleh banyak sekali orang. Kami berdua segera mangambil tempat yang dekat dengan pintu keluar, karena dari sana kami dapat langsung melihat taman kota.
Sambil menunggu pesanan kami datang, kami berdua menghabiskan waktu dengan bercanda gurau serta membicarakan topik yang ringan. Sekitar lima belas menit pesanan kami datang, dua porsi ketupat tahu dan dua gelas the hangat, menu makanan yang ringan namun dapat menghangatkan kebersamaan kami berdua.
“kamu sering kesini ya ?” tanya Risa di sela-sela makan kami
“hmmm… ngga juga sih kalo lagi pengen aja”
“oh ya… kita makan berdua gini ngga ada yang marah nih ?”
“santai aja, orang tua gw bebas kok, ngga masalah gw pulang malem”
“ish…” gerutu Risa sambil mencubit pinggang gw “bukan itu masudnya ?”
“emang apa ?” tanya gw dengan tampang innocent
“maksudnya….”
“aku belum punya pacar kok ! lagian kalo aku udah punya, ngga mungkin juga malam minggu kaya gini sendirian, pasti udah barengan ama cewe”
Hmmm… satu lagi kebodohan yang gw buat, kebodohan yang dapat menjadi permasalahan yang lebih besar. Mungkin kesendirian gw dan di tambah dengan keindahan malam ini, menjadi pembenaran atas kebodohan yang gw lakukan. Memang tidak ada salahnya bermain api, tetapi yang gw lakukan bukan hanya bermain api, tetapi sudah menyiramkan bensin keseluruh tubuh.
“Dit... kamu maukan temenin aku malam ini ?” pinta Risa sambil tersipu malu
“maksud kamu ?”
“kita ngobrol-ngobrol aja di kosan aku”
“emangnya boleh ada cowo disana ampe malem ?” tanya gw yang agak khawatir
“ya... selama ngga masuk kamar ngga apa-apa”
“trus kita dimana ?”
“di teras kosan lah... tempatnya enak kok, bisa liat pemandangan langit malam”
“hmmm... boleh deh, lagian malem ini gw lagi ngga ngapa-ngapain” kata gw kenjawab permintaan Risa tanpa memikirkan akibat dari perbuatan gw
Risa hanya tersenyum karena permintaannya dapat dipenuhi oleh gw, sedangkan gw sendiri masih terlena dengan kebodohan yang gw buat. Saat itu tidak terlintas sedikitpun tentang perempuan yang selama ini menemani gw, perempuan yang selalu memberikan motifasi saat gw jatuh, perempuan yang selalu membuat gw tersenyum saat bersamanya, perempuan yang selalu membuat gw nyaman. Yap... hari ini bayang-bayang Mika dalam pikiran gw terganti oleh sosok perempuan yang ada dihadapan gw.
0
![[Your] Smile Like An Angel's Smile](https://s.kaskus.id/images/2013/09/13/2214161_20130913022028.jpg)

you're my spring angel



