- Beranda
- Stories from the Heart
[Reborn] Diary Playboy Wanna Be by AngelInTheDark
...
TS
NeilClause
[Reborn] Diary Playboy Wanna Be by AngelInTheDark
Quote:
*UPDATE STATUS : Final chapter released. Thanks buat semuanya ya. Hope we could meet in another moment

----------------------------------------------------------------------------
Setelah berkelana di STFH, akhirnya gw tertarik ikutan bikin cerita juga.
Review singkat:
cerita ini kejadian nyata saat gw pertama kali tinggal di apartemen (well,, sekarang juga masih seh), tempat dimana gw mulai meng explor bakat terpendam gw. jadi playboy. tapi emang kayaknya gw gak begitu bakat jadi playboy karena kebanyakan maen hati ma cewe yang gw deketin. dan gw juga bukan playboy yang sukses (makanya judulnya diary playboy wanna be
). ceritanya lebih berkisar soal gw yang berusaha deketin cewe hanya untuk bersenang-senang tapi sekaligus menjaga agar my real girlfriend tetap merasa cowonya adalah satu2nya bagi dia.well.. gw tahu pasti banyak kaskuser (khususnya kaskurwati) yang pasti gak suka cerita gw. secara gw memainkan perasaan wanita. tapi sejujurnya gw gak berniat mempermainkan wanita kok. sebenarnya gw juga bukan tipe playboy sejati yang bisa memainkan perasaan wanita seenak udel gw. malahan kalau tau cerita cinta gw sebelumnya, gw yang lebih banyak dikecewakan oleh wanita (dicerita ini pun gw beberapa kali di bohongin oleh wanita).
tapi gw gak mau membenarkan kelakuan gw. karena sebenarnya gw pun tahu dengan sangat kalau gw tuh salah banget. thread ini gw buat sebagai salah satu kenangan gw juga buat mereview apa yang sudah gw lakukan selama ini. i've done a lot of bad things n i hope someday i could become a better man.
sisi positifnya, thread ini bisa jadi referensi juga buat agan2 sekalian, khususnya wanita yang sudah punya pasangan atau yang berniat menjalin hubungan. note my word ! cowo tuh pinter, licik, penuh perhitungan, rapih, untuk menyembunyikan kelakuan bejatnya. dan kami akan lebih pinter lagi kalau kalian para wanita tidak tahu bagaimana seharusnya mempertahankan pasangan kalian. bukan dengan kecurigaan, bukan dengan kecemburuan, bukan dengan menjadikan kami tong sampah kalian tapi dengan mempercayai kami (tentunya dengan tetap mengontrol ya
)Ok,, lets the story begin.. enjoy..
Spoiler for Index:
Diubah oleh NeilClause 03-12-2013 20:54
anasabila memberi reputasi
1
20.8K
58
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
NeilClause
#40
Part 26 : Beginning New End
Gw kebangun dengan sedikit pusing. Gak kerasa sudah ketiduran di sofa hampir 2 jam. Jam sudah menunjukkan waktu 15.30 WIB. Seharusnya sebentar lagi petugas dari Ray White datang. Kamar itu kini sudah kosong. Gak ada lagi sepeda lipat Doppelgangger, tumpukan baju kotor yang dilempar sembarangan, buku-buku kuliah yang berserakan, atau barang-barang yang tidak penting lainnya. Begitupun ruang tengah. Hanya tersisa sofa dan TV yang jadi fasilitas awal. DVD player plus sound system sudah dibawa oleh Bang Erwin. Dapur juga sudah bersih. Alat-alat makan dan masak sudah gw simpan di mobil. Sekali lagi sebatang rokok gw nyalakan. Pintu balkon dibuka dan seketika udara sore menerpa seakan membawa kenangan
Hubungan gw dengan Virly gagal. Kita putus kurang dari 1 bulan sebelum habisnya masa sewa apartemen ini. Pada akhirnya gw tidak bisa mengalahkan logika. Permasalahan Bali dan Om Rudi terus saja muncul ke permukaan. Salah gw memang, tapi setidaknya gw menuntut apa yang menjadi hak gw. Sebuah penjelasan. Toh akhirnya Virly memang menjelaskan kronologisnya dan gw pada titik tertentu bisa meneima alasan itu. Ketika jawaban Virly sudah memuaskan gw dengan jawabannya, dia pun minta putus. Saat itu gw setuju. Hubungan kami tidak akan bisa sampai akhir. Itu pasti
Pathetic. Karena merasa gw cukup kuat untuk menerima keputusan itu, maka gw dengan rela bersepakat untuk tetap menjadi teman. Ternyata gw memang menyedihkan. Hari-hari setelah putusnya hubungan, gw habiskan dengan meratap dan menyesali. Bahkan gw sempat mengemis ke Virly. Saat-saat itu adalah waktu yang sangat lama rasanya. Biasanya gw akan dengan mudah terlarut dalam pekerjaan tapi sayangnya gw sedang dalam masa menunggu untuk pindah ke pekerjaan baru. Maka satu bulan itu adalah penyiksaan yang sangat berat. Seakan-akan karma berbalik dan menunjukkan wujud dalam bentuk yang sekejam-kejamnya. Gw hancur. Harus diakui itu. Tidak ada lagi kepercayaan diri, keyakinan akan logika, kelicikan mengelabui wanita atau ketenangan menghadapi situasi. Semua hilang. Pada akhirnya gw kembali seperti sediakala. Percaya hanya pada diri sendiri.
Ketukan pintu membuyarkan lamunan. Petugas Ray White dateng. Setelah pengecekan kelayakan, gw pun menyerahkan kunci apartemen. Sebelum menutup pintu, semua kejadian satu tahun ini berkelebat panjang. Bang Erwin, Grace, Viona, Andien, Tania, Ian, wild night party, Dinda, malam minggu yang sendirian, masak fast food tidak sehat, berbotol botol chivas,martel, mix max dan heineken, serta tentunya Virly.
“Klek” pintu itu pun gw kunci untuk terakhir kalinya
“Terima kasih ya mas atas kerjasamanya” sapa petugas Ray White.
“Iya, sama-sama” jawab gw. Kami pun berjalan meninggalkan pintu menuju lift. Sesaat gw berhenti. Ada yang hilang dan tertinggal disana. Rasanya gw belum siap untuk semua ini. Setahun rasanya terlalu singkat.
“Kenapa mas? Ada yang ketinggalan?” tanya petugas itu.
Semua yang terjadi setahun ini adalah anugerah dan cobaan buat gw. Pertama kali membuka pintu apartemen ini gw datang dengan status anak baik-baik, jauh dari kehidupan malam, gak pernah nyentuh miras, punya hubungan yang percintaan yang penuh kasih sayang, dan pastinya bukan playboy. Kini ketika pintu itu ditutup gw hadir dengan sosok baru. Akrab dengan minuman keras dan dunia malam, ketidakpercayaaan akan cinta, kekecewaan yang mendalam dan pastinya, kemampuan sebagai playboy yang harus diakui kini sudah diatas rata-rata. Kecewa ? Tidak juga. Ini proses. Tanpa ini semua gw akan menyesali hidup. Sekali lagi, ini proses menjadi lebih dewasa.
“Gak. Gak ada yang ketinggalan. Semua udah dibawa” sahut gw. Dan akhirnya gw pun melangkah menuju medan pertarungan lainnya.
---------------------------------------
Huftt,, selesai sudah tulisan ini. Bener-bener melelahkan hanya sekedar menulis dua part terakhir. Rasanya kembali lagi ke saat-saat keterpurukan itu. Well, things goin right on the track, afterall. I made several adjustment with my life and my habit. Gak ada lagi bersantai di balkon apartemen sambil merokok dan menyesap Chivas atau menjaring korban-korban baru buat menemani tidur di apartemen. Semua sudah berganti jadi rutinitas seperti gw setahun yang lalu. Tidak ada lagi wanita-wanita yang harus gw kejar, alasan yang gw buat-buat, one night standatau kelakuan bejat lainnya yang berhubungan dengan wanita malam. But I do searching. Not to get them into my chest but only for chit chat. Not really ready for all of this shit called love.
Siapapun itu yang jadi pasangan hidup gw harus tahu semua yang sudah gw lakukan. Dan thread ini akan jadi saksi dan penghakiman buat gw. Apakah gw siap jatuh cinta lagi atau kembali menjadi playboy. Apakah gw masih harus tetap kehilangan makna cinta atau berhasil menemukan pasangan sejati. Who knows, just wait and see...
Hubungan gw dengan Virly gagal. Kita putus kurang dari 1 bulan sebelum habisnya masa sewa apartemen ini. Pada akhirnya gw tidak bisa mengalahkan logika. Permasalahan Bali dan Om Rudi terus saja muncul ke permukaan. Salah gw memang, tapi setidaknya gw menuntut apa yang menjadi hak gw. Sebuah penjelasan. Toh akhirnya Virly memang menjelaskan kronologisnya dan gw pada titik tertentu bisa meneima alasan itu. Ketika jawaban Virly sudah memuaskan gw dengan jawabannya, dia pun minta putus. Saat itu gw setuju. Hubungan kami tidak akan bisa sampai akhir. Itu pasti
Pathetic. Karena merasa gw cukup kuat untuk menerima keputusan itu, maka gw dengan rela bersepakat untuk tetap menjadi teman. Ternyata gw memang menyedihkan. Hari-hari setelah putusnya hubungan, gw habiskan dengan meratap dan menyesali. Bahkan gw sempat mengemis ke Virly. Saat-saat itu adalah waktu yang sangat lama rasanya. Biasanya gw akan dengan mudah terlarut dalam pekerjaan tapi sayangnya gw sedang dalam masa menunggu untuk pindah ke pekerjaan baru. Maka satu bulan itu adalah penyiksaan yang sangat berat. Seakan-akan karma berbalik dan menunjukkan wujud dalam bentuk yang sekejam-kejamnya. Gw hancur. Harus diakui itu. Tidak ada lagi kepercayaan diri, keyakinan akan logika, kelicikan mengelabui wanita atau ketenangan menghadapi situasi. Semua hilang. Pada akhirnya gw kembali seperti sediakala. Percaya hanya pada diri sendiri.
Ketukan pintu membuyarkan lamunan. Petugas Ray White dateng. Setelah pengecekan kelayakan, gw pun menyerahkan kunci apartemen. Sebelum menutup pintu, semua kejadian satu tahun ini berkelebat panjang. Bang Erwin, Grace, Viona, Andien, Tania, Ian, wild night party, Dinda, malam minggu yang sendirian, masak fast food tidak sehat, berbotol botol chivas,martel, mix max dan heineken, serta tentunya Virly.
“Klek” pintu itu pun gw kunci untuk terakhir kalinya
“Terima kasih ya mas atas kerjasamanya” sapa petugas Ray White.
“Iya, sama-sama” jawab gw. Kami pun berjalan meninggalkan pintu menuju lift. Sesaat gw berhenti. Ada yang hilang dan tertinggal disana. Rasanya gw belum siap untuk semua ini. Setahun rasanya terlalu singkat.
“Kenapa mas? Ada yang ketinggalan?” tanya petugas itu.
Semua yang terjadi setahun ini adalah anugerah dan cobaan buat gw. Pertama kali membuka pintu apartemen ini gw datang dengan status anak baik-baik, jauh dari kehidupan malam, gak pernah nyentuh miras, punya hubungan yang percintaan yang penuh kasih sayang, dan pastinya bukan playboy. Kini ketika pintu itu ditutup gw hadir dengan sosok baru. Akrab dengan minuman keras dan dunia malam, ketidakpercayaaan akan cinta, kekecewaan yang mendalam dan pastinya, kemampuan sebagai playboy yang harus diakui kini sudah diatas rata-rata. Kecewa ? Tidak juga. Ini proses. Tanpa ini semua gw akan menyesali hidup. Sekali lagi, ini proses menjadi lebih dewasa.
“Gak. Gak ada yang ketinggalan. Semua udah dibawa” sahut gw. Dan akhirnya gw pun melangkah menuju medan pertarungan lainnya.
---------------------------------------
Huftt,, selesai sudah tulisan ini. Bener-bener melelahkan hanya sekedar menulis dua part terakhir. Rasanya kembali lagi ke saat-saat keterpurukan itu. Well, things goin right on the track, afterall. I made several adjustment with my life and my habit. Gak ada lagi bersantai di balkon apartemen sambil merokok dan menyesap Chivas atau menjaring korban-korban baru buat menemani tidur di apartemen. Semua sudah berganti jadi rutinitas seperti gw setahun yang lalu. Tidak ada lagi wanita-wanita yang harus gw kejar, alasan yang gw buat-buat, one night standatau kelakuan bejat lainnya yang berhubungan dengan wanita malam. But I do searching. Not to get them into my chest but only for chit chat. Not really ready for all of this shit called love.
Siapapun itu yang jadi pasangan hidup gw harus tahu semua yang sudah gw lakukan. Dan thread ini akan jadi saksi dan penghakiman buat gw. Apakah gw siap jatuh cinta lagi atau kembali menjadi playboy. Apakah gw masih harus tetap kehilangan makna cinta atau berhasil menemukan pasangan sejati. Who knows, just wait and see...
Diubah oleh NeilClause 03-12-2013 18:38
0

