osanonymAvatar border
TS
osanonym
[Insipirasi Anak SMA] Perjuangan untuk 4 PTN
[Insipirasi Anak SMA] Perjuangan untuk 4 PTN




Cerita ini dibuat dengan tujuan semata-mata memotivasi seluruh siswa-siswi SMA di seluruh Indonesia, khususnya untuk kelas 3 SMA yang dalam beberapa bulan kedepan akan menghadapi berbagai macam tes masuk perguruan tinggi.
Seluruh cerita ini berdasarkan kenyataan dan dapat terjadi seutuhnya dengan izin Allah swt
Semoga cerita ini berguna bagi kita semua
Dan dapat menjelaskan bahwa
“If we keep trying for the impossible one, then God will make it possible for us”



Kondisi Awal
Saya AY. Kini saya seorang lulusan Universitas Indonesia yang bekerja disebuah perusahaan multinasional. Melalui cerita ini saya akan menjelaskan pengalaman diri bagaimana saya, (yang pada masa SMA merupakan siswa yang tidak berprestasi, tidak diperhitungkan, selalu di-underestimate) berusaha keras untuk memasuki perguruan tinggi negeri, hingga diterima di 4 perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Saya dulu bersekolah di salah satu SMA favorit di Jakarta. Jurusan IPA saya pilih hanya untuk menyenangkan dan menuruti keinginan orang tua. Ibaratnya saya tidak ingin kualat dan membangkang. Dan jadilah saya selama kelas 2 SMA menjadi bulan-bulanan pelajaran IPA yang sangat susah (dalam pandangan saya). Dari kelas 2 sampai 3 SMA, saya selalu mengikuti ujian remedial di semua mata pelajaran IPA (matematika, fisika, biologi, kimia). Kondisi tersebut diperburuk dengan memang kekuatan saya bukan berada pada bidang eksak atau hitungan, namun kepada bidang social dan ekonomi.

Dan jadilah saya seorang siswa yang menempati rangking 30an di kelas. Sangat sering diremehkan dalam pelajaran, tidak dianggap dalam diskusi pelajaran, pandangan akademis yang buruk di mata guru, dan berbagai pandangan tidak mengenakkan lainnnya. Berbagai cara sudah saya lakukan untuk menaikkan nilai akademis, mulai dari les di lembaga pendidikan sampai mengundang guru untuk privat, dan lagi-lagi hasilnya nihil. Nilai saya tetap merah.

Hingga akhirnya saya memasuki kelas 3 SMA, dimana setiap teman-teman membicarakan impiannya untuk masuk ke berbagai perguruan tinggi negeri bergengsi. Pada saat mereka bertanya ke perguruan tinggi mana saya akan masuk, saya hanya bingung dan diam. Bukan karena malu dengan nilai merah saya di bidang IPA, namun tidak adanya ketertarikan di bidang IPA tersebut, atau bisa disebut No Passion. Saya terus memikirkan hal tersebut, bidang apa yang saya akan tertarik dan sesuai dengan kemampuan otak. Berminggu-minggu saya mencari tahu hingga dapat lah sebuah jawaban : memang saya tidak dilahirkan untuk bidang IPA, then economic and business will be my passion.


Banting Setir (Perjuangan Dimulai)

Semenjak pemikiran itu muncul, saya mulai banting setir, saya mulai mencari-cari berbagai buku di bidang ekonomi dan bisnis, membaca biografi orang yang pernah sukses di bidang tersebut, dan seluk-beluknya. Dan pada saat membaca, saya merasakan mendapat pencerahan dan otak saya mulai berimajinasi akan masa depan yang sangat cerah dan terbuka. Dan memang benar, saat satu pintu tertutup; pintu lainnya akan terbuka luas. Saat itulah saya memberanikan diri untuk pindah jurusan ke IPS.

Namun SMA saya tidak memperbolehkan perpindahan jurusan saat kelas 3, dan apaboleh buat saya harus tetap berada di IPA sementara mengejar IPS untuk berbagai tes perguruan tinggi di Indonesia. Strategi dan kerja keras dimulai

Saya mulai melakukan pemetaan tes-tes yang akan diselenggarakan 1 tahun kedepan, mulai dari:
1. SIMAK-UI,
2. UM-UGM,
3. UM-UNDIP, hingga
4. SNMPTN.
Saya menargetkan untuk masuk di jurusan ekonomi. Ya, hanya jurusan ekonomi, tidak ada jurusan yang lain bahkan IPA. “Kerja Rodi” selama satu tahun pun dimulai, saya mengambil tambahan di bimbingan belajar untuk Jurusan IPS.

Berikut adalah jadwal “kerja rodi” yang saya terapkan:
Senin – Jumat
Jam 7 pagi - 2 siang : saya duduk di belakang kelas dan diam-diam membaca buku Ekonomi, Geografi, Sejarah, sementara guru menerangkan pelajaran IPA.
Jam 4 sore – 8 malam : saya langsung beranjak ke bimbingan belajar untuk mendapatkan tambahan pelajaran IPS.
Jam 9 malam – 11 malam : saya pulang kerumah dan me-review seluruh pelajaran IPS hingga jam 11 malam.
Jam 2 pagi – 4 pagi : Tak lupa saya rutinkan untuk solat Tahajud jam 2 pagi yang dilanjutkan dengan belajar lalu mulai sekolah.

Sabtu – Minggu
Jam 9 Pagi – 1 siang : saya mengambil BTA di jurusan IPS juga

Terus pola hidup selama satu tahun saya lanjutkan seperti itu, mengingat kemampuan otak saya yang memang tidak pintar. Kelelahan pun kadang menghantui.

Demotivasi, lelah, malas, dan berbagai sikap negative kadang datang. Namun saya terus usahakan dan lawan, karena saya sudah tetapkan harga mati, jika tidak masuk PTN jurusan Ekonomi, saya tidak akan kuliah. Namun tuhan tidak pernah tidur, perlahan-lahan saya melihat hasil kerja keras saya, mulai dari nilai simulasi seleksi masuk PTN yang berada di peringkat atas untuk regional nasional, dan juga mulai mudahnya saya untuk menangkap materi-materi tersebut. Kadang saya berpikir bagaimana jika saya tidak lulus UN, karena UN tersebut berisi pelajaran IPA – sedangkan saya tidak pernah menyentuhnya sama sekali. Namun, itulah resiko yang saya hadapi.

Pada semester dua, seluruh hasil kerja keras tersebut terlihat. Alhamdulillah, saya menerima PMDK dari Universitas Negeri Solo untuk jurusan Agribisnis, sebuah jurusan IPA. Namun saya tidak lengah, saya tetap lanjutkan pola “kerja rodi” tersebut hingga mendapatkan impian saya. Total saya telah mengikuti 2 buah tes, SIMAK UI dan UM Undip. Alhamdulillah, tuhan yang maha adil dan maha mengetahui telah menunjukkan kuasanya.

“Telor Pecah”
Pada pagi hari setelah seluruh tes saya ikuti, saya menjalankan solat Tahajud dan Subuh, dilanjutkan dengan tidur. Ya, tidak ada lagi belajar, karena otak saya sudah terlalu lelah dan 1 bulan lagi UN, saya harus mengejar pelajar IPA yang sangat ketinggalan. Pada hari minggu pagi yang indah tersebut, teman saya mengucapkan selamat karena telah mendapat Jurusan Ilmu Administrasi Fiskal di Universitas Indonesia. Saya hanya tersenyum dan tidak terlalu percaya, karena belum sempat melihat secara langsung. Masih bobok dengan nyenyaknya hhe. Pada jam 7 pagi, saya langsung cek Koran Kompas dan Alhamdulillah, saya mendapatkan jurusan Ilmu Administrasi Fiskal di Universitas Indonesia. Sujud syukur saya haturkan kepada Tuhan YME dan ucapan terimakasih kepada keluarga.
Selang 1 minggu kemudian, saya mendapatkan pengumuman langsung dari sekolah, bahwa saya juga diterima di Jurusan Manajemen di Universitas Diponegoro. Senyum bahagia terpancar, dan hati saya luluh, tuhan sangatlah adil.

Dengan bantuan Tuhan, Alhamdulillah sebelum UN diselenggarakan saya diterima di 3 perguruan tinggi negeri :
1. Universitas Indonesia – Ilmu Administrasi Fiskal
2. Universitas Diponegoro – Manejemen FE
3. Universitas Negeri Solo (UNS) – Agribisnis
4. Salah satu sekolah kejuruan, namun saya lupa namanya hhehe

Sejak saat itu, satu hal yang terus membekas dalam benak saya : Apapun kondisi kita saat ini (miskin, bodoh, terdesak, susah, sempit, dansebagainya), dengan impian besar dan dibarengi kerja yang keras, semua hal pasti mungkin. Tuhan maha adil, melihat usaha kita dan sebagainya.

“Kerja Rodi” Berlanjut

Kerja rodi yang telah saya lakukan dalam 1 tahun terakhir ternyata telah menjadi kebiasaan hidup. Di universitas yang salah pilih (Universitas Indonesia), saya teruskan hal tersebut. Dan memang, perjuangan tidak akan pernah berhenti karena di universitas ini persaingan malah menjadi ketat. Bukanlah persaingan untuk mendapatkan nilai terbaik atau IPK tertinggi, namun persaingan untuk menjadi manusia yang berprestasi dan membawa nama baik kampus, fakultas, dan keluarga.
Alhamdulillah, dari awal perkuliahan hingga kelulusan, saya telah mencetak beberapa kunjungan ke berbagai Negara :
1. Korea
2. Singapore
3. Vietnam
Melalui berbagai program beasiswa. Dan juga mendapatkan berbagai prestasi di bidang music.

Inti Cerita

Kepada seluruh siswa/siswi yang akan berada pada kelas 3 SMA dan dalam perjuangan untuk mendapatkan kursi di Perguruan Tinggi Negeri, tetaplah bermimpi besar. Tetaplah berusaha besar. Apapun kondisi kalian, lingkungan kalian, tetap besarkan mimpi-mimpi gila kalian. Jangan biarkan orang lain bilang bahwa kalian tidak bisa, tidak bahkan diri anda sendir. Jika kalian punya mimpi, kejarlah dengan perjuangan sekeras apapun. Dan bawalah Tuhan sebagai pemilik anda.
“If we keep trying for the impossible one, then God will make it possible for us”


Sukses ya adik-adik, Indonesia butuh kalian ☺

Best Regards



AY
0
2.4K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Tampilkan semua post
osanonymAvatar border
TS
osanonym
#1
reserved ya agan2 :)
reserved ya agan2 emoticon-Smilie
Diubah oleh osanonym 01-12-2013 05:54
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.