- Beranda
- Stories from the Heart
[Your] Smile Like An Angel's Smile
...
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
drxrecca
#392
Lonely Day
Seperti hari sabtu sore sebelumnya, gw dan teman-teman gw yang lain sudah berkumpul di bengkel, dan seperti biasa, jika laki-laki berkumpul, pasti akan membicarakan hal-hal yang tabu untuk diceritakan kembali, membicarakan hal-hal yang sangat tidak penting untuk dibicarakan, serta mentertawakan hal-hal yang sebenarnya tidak lucu. Tetapi, keceriaan gw akan hilang jika hal yang kami bicarakan masuk keranah kegiatan malam minggu beserta pacar dalam satu paket.
Yap... backstreet kembali menjadi kambing hitam dalam kenelangsaan cerita kehidupan malam minggu gw. Tidak ada rasa bangga pada diri gw ketika teman-teman gw yang lain bercerita dengan semangat yang membara tentang hubungannya dengan pacarnya, tidak ada perasaan senang yang gw rasakan ketika malam minggu menjelang. Kadang sempat terlintas dalam pikiran kecil gw untuk mengakhiri hubungan gw dengan Mika, tetapi komitmen dan janji yang gw dan Mika buat seakan-akan menjadi tiang pondasi yang kuat bagi gw untuk mengurungkan niat gw untuk mengakhiri hubungan ini.
Kadang gw sendiri bingung dengan apa yang gw rasakan saat ini, apakah cinta yang gw rasakan kepada Mika cenderung memaksakan diri, atau hanya sekedar pelarian terhadap perasaan gw yang sebenarnya, entahlah, mungkin gw lebih menikmati dan memberikan kesempatan bagi waktu untuk menjawab setiap pertanyaan yang ada dalam pikiran terdalam gw.
“sssttt... ada bidadari lewat” kata Febri mengalihkan topik pembicaraan yang tidak penting yang sedari tadi kami bicarakan
Arghhh... ada perasaan geram dalam lubuk hati gw yang paling dalam ketika mendengar pujian terhadap Mika keluar dari mulut orang lain, ingin rasanya gw berteriak “jangan gangguin cewe gw” tapi apa daya, gw hanya dapat berteriak dalam hati ketika itu semua terjadi. Huft... terkadang gw merasa hubungan backstreet lebih menyiksa dari pada jomblo.
“hus... hati-hati lo kalo ngomong ! untung Acow lagi ngga ada disini, coba kalo ada ! lo udah digantung diplang bengkel” kata Wawan mencoba untuk memperingati Febri dengan nada bercanda
“jujur loh... gw heran ama Mika, kenapa sekarang-sekarang ini Mika sering banget lewat sini ?” tanya Febri
“mana gw tau, tanya sendiri sama orangnya !” jawab gw spontan dengan nada sinis
Andre yang menyadari emosi gw mencoba untuk menenangkan gw dengan mengusap-usap punggung gw. Yap... hanya Andre yang mengerti dan yang mengetahui tentang hubungan gw dengan Mika, dan hanya Andre yang senantiasa mengingatkan gw tentang semua ini jika sedang berkumpul dengan teman-teman yang lain.
Huft... satu hal lagi yang lebih memprihatinkan dari hubungan gw dengan Mika, dikala teman-teman gw yang lain dengan bebasnya mengumbar kemesraan dengan pacarnya di depan publik, dikala dengan bebasnya mereka menghabiskan waktu berdua dengan pasangannya masing-masing, gw dan Mika hanya dapat saling bertatapan dan saling membalas senyum.
"Mika... Mika... seandainya lo buka adenya Acow, mungkin sekarang lo udah jalan ama gw" kali ini Wawan berkomentar menanggapi gurauan Febri.
Selalu dan selalu gw mendengar kata-kata itu terucap dari mulut teman-teman gw, membuat gw merasakan sakit yang sangat mendalam, merasakan perasaan yang tidak berdaya atas penganiayaan teehadap perasaan gw dari kawan-kawan gw sendiri. Huft... itulah resiko hubungan backstreet yang harus gw jalani, lalui serta rasakan.
"Nyet...! gw punya temen cewe jomblo tuh, lo mau ngga gw kenalin ?" bujuk Febri setelah Mika berlalu dari hadapan kami semua.
"ngga perlu ! gw masih bisa nyari sendiri" kata gw menolak bujukkan Febri dengan nada sinis
"nyari sendiri ? ngga salah tuh lo ngomong ? ampe sekarang aja lo belum dapet cewe !" sindir Febri menyikapi jawaban gw atas pertanyaannya tadi
"udah kasian tuh anak ngga usah dipojokin mulu, emang udah bakatnya kali jadi jomblo akut" kata Wawan ikut serta memojokkan gw.
Gelak tawa seketika itu pecah setelah Febri dan Wawan melakukan duet dalam memojokkan gw. Dalam hati gw hanya dapat menggerutu atas apa yang mereka lakukan, jika saja hubungan gw dengan Mika tidak backstreet, mungkin kali ini mereka berdua yang akan gw pojokkan dan tertawa lepas mentertawakan mereka.
Tanpa terasa, kini waktu telah menujukkan pukul tujuh malam, dan tiba saatnya bagi kawan-kawan gw yang lain untuk menunaikan tugasnya masing-masing menghabiskan waktu malam minggunya meninggalkan gw sendiri di bengkel seperti malam minggu yang sudah-sudah.
Sebenarnya, gw diajak oleh Andre untuk ikut serta menemaninya menemui pacarnya, tetapi gw menolaknya. Cukup sudah bagi gw merasakan angkernya susana malam minggu saat gw menemani Andre kala itu, dan tidak ada keinginan untuk merasakan suasana horor malam minggu untuk kedua kalinya.
Akhirnya gw memutuskan untuk pergi ke taman kota, tempat gw dam Mika biasa bertemu. Tetapi kali ini kepergian gw kesana bukan untuk bertemu denan Mika, gw hanya ingin menghabiskan waltu di tempat itu.
Tanpa gw sadari sebelumnya, di taman kota, setiap malam minggu pasti akan ada acara musik yang di sponsori oleh radio lokal. Huft... kini rencana berubah total, yang tadinya berniat untuk menyendiri, tetapi kini mau tidak mau gw ikut menyaksikan acara tersebut.
Tanpa terasa, gw telah menghabiskan tiga puluh menit menikmati acara yang sedang berlangsung, sejujurnya gw merasa cukup terhibur dengan dengan acara ini, tetapi karena gw datang tanpa persiapan, gw memutuskan untuk berkunjung sebentar ke mini market untuk sekedar membeli minuman ringan, snack dan rokok tentunya.
Setibanya di mini market gw, gw segera melangkahkan kaki menuju tempat yang menyediakan kebutuhan gw saat ini. Tetapi, tanpa gw duga, sebuah sapaan manis nan lembut memecahkan konsentrasi gw, sebuah pertemuan yang mengubah kesendirian gw menjadi sebuah malam yang indah.
"hayo... lagi ngapain ?" sapa seorang perempuan
Gw yang cukup terkejut dengan keberadaannya hanya dapat terdiam membisu seribu bahasa. Entahlah bagaimana situasinya saat itu, pastinya gw tidak dapat membayangkan mimik wajah gw yang sangat terkejut dengan sebuah pertemuan yang sangat tidak terduga sebelumnya.
"ish... kebiasaan deh !" gerutunya saat mendapati gw yang masih terdiam tanpa suara "bengong kamu tuh masih belum ilang, nyabelin tau !" lanjutnya yang masih menggerutu menghadapi kebekuan gw.
Yap... backstreet kembali menjadi kambing hitam dalam kenelangsaan cerita kehidupan malam minggu gw. Tidak ada rasa bangga pada diri gw ketika teman-teman gw yang lain bercerita dengan semangat yang membara tentang hubungannya dengan pacarnya, tidak ada perasaan senang yang gw rasakan ketika malam minggu menjelang. Kadang sempat terlintas dalam pikiran kecil gw untuk mengakhiri hubungan gw dengan Mika, tetapi komitmen dan janji yang gw dan Mika buat seakan-akan menjadi tiang pondasi yang kuat bagi gw untuk mengurungkan niat gw untuk mengakhiri hubungan ini.
Kadang gw sendiri bingung dengan apa yang gw rasakan saat ini, apakah cinta yang gw rasakan kepada Mika cenderung memaksakan diri, atau hanya sekedar pelarian terhadap perasaan gw yang sebenarnya, entahlah, mungkin gw lebih menikmati dan memberikan kesempatan bagi waktu untuk menjawab setiap pertanyaan yang ada dalam pikiran terdalam gw.
“sssttt... ada bidadari lewat” kata Febri mengalihkan topik pembicaraan yang tidak penting yang sedari tadi kami bicarakan
Arghhh... ada perasaan geram dalam lubuk hati gw yang paling dalam ketika mendengar pujian terhadap Mika keluar dari mulut orang lain, ingin rasanya gw berteriak “jangan gangguin cewe gw” tapi apa daya, gw hanya dapat berteriak dalam hati ketika itu semua terjadi. Huft... terkadang gw merasa hubungan backstreet lebih menyiksa dari pada jomblo.
“hus... hati-hati lo kalo ngomong ! untung Acow lagi ngga ada disini, coba kalo ada ! lo udah digantung diplang bengkel” kata Wawan mencoba untuk memperingati Febri dengan nada bercanda
“jujur loh... gw heran ama Mika, kenapa sekarang-sekarang ini Mika sering banget lewat sini ?” tanya Febri
“mana gw tau, tanya sendiri sama orangnya !” jawab gw spontan dengan nada sinis
Andre yang menyadari emosi gw mencoba untuk menenangkan gw dengan mengusap-usap punggung gw. Yap... hanya Andre yang mengerti dan yang mengetahui tentang hubungan gw dengan Mika, dan hanya Andre yang senantiasa mengingatkan gw tentang semua ini jika sedang berkumpul dengan teman-teman yang lain.
Huft... satu hal lagi yang lebih memprihatinkan dari hubungan gw dengan Mika, dikala teman-teman gw yang lain dengan bebasnya mengumbar kemesraan dengan pacarnya di depan publik, dikala dengan bebasnya mereka menghabiskan waktu berdua dengan pasangannya masing-masing, gw dan Mika hanya dapat saling bertatapan dan saling membalas senyum.
"Mika... Mika... seandainya lo buka adenya Acow, mungkin sekarang lo udah jalan ama gw" kali ini Wawan berkomentar menanggapi gurauan Febri.
Selalu dan selalu gw mendengar kata-kata itu terucap dari mulut teman-teman gw, membuat gw merasakan sakit yang sangat mendalam, merasakan perasaan yang tidak berdaya atas penganiayaan teehadap perasaan gw dari kawan-kawan gw sendiri. Huft... itulah resiko hubungan backstreet yang harus gw jalani, lalui serta rasakan.
"Nyet...! gw punya temen cewe jomblo tuh, lo mau ngga gw kenalin ?" bujuk Febri setelah Mika berlalu dari hadapan kami semua.
"ngga perlu ! gw masih bisa nyari sendiri" kata gw menolak bujukkan Febri dengan nada sinis
"nyari sendiri ? ngga salah tuh lo ngomong ? ampe sekarang aja lo belum dapet cewe !" sindir Febri menyikapi jawaban gw atas pertanyaannya tadi
"udah kasian tuh anak ngga usah dipojokin mulu, emang udah bakatnya kali jadi jomblo akut" kata Wawan ikut serta memojokkan gw.
Gelak tawa seketika itu pecah setelah Febri dan Wawan melakukan duet dalam memojokkan gw. Dalam hati gw hanya dapat menggerutu atas apa yang mereka lakukan, jika saja hubungan gw dengan Mika tidak backstreet, mungkin kali ini mereka berdua yang akan gw pojokkan dan tertawa lepas mentertawakan mereka.
Tanpa terasa, kini waktu telah menujukkan pukul tujuh malam, dan tiba saatnya bagi kawan-kawan gw yang lain untuk menunaikan tugasnya masing-masing menghabiskan waktu malam minggunya meninggalkan gw sendiri di bengkel seperti malam minggu yang sudah-sudah.
Sebenarnya, gw diajak oleh Andre untuk ikut serta menemaninya menemui pacarnya, tetapi gw menolaknya. Cukup sudah bagi gw merasakan angkernya susana malam minggu saat gw menemani Andre kala itu, dan tidak ada keinginan untuk merasakan suasana horor malam minggu untuk kedua kalinya.
Akhirnya gw memutuskan untuk pergi ke taman kota, tempat gw dam Mika biasa bertemu. Tetapi kali ini kepergian gw kesana bukan untuk bertemu denan Mika, gw hanya ingin menghabiskan waltu di tempat itu.
Tanpa gw sadari sebelumnya, di taman kota, setiap malam minggu pasti akan ada acara musik yang di sponsori oleh radio lokal. Huft... kini rencana berubah total, yang tadinya berniat untuk menyendiri, tetapi kini mau tidak mau gw ikut menyaksikan acara tersebut.
Tanpa terasa, gw telah menghabiskan tiga puluh menit menikmati acara yang sedang berlangsung, sejujurnya gw merasa cukup terhibur dengan dengan acara ini, tetapi karena gw datang tanpa persiapan, gw memutuskan untuk berkunjung sebentar ke mini market untuk sekedar membeli minuman ringan, snack dan rokok tentunya.
Setibanya di mini market gw, gw segera melangkahkan kaki menuju tempat yang menyediakan kebutuhan gw saat ini. Tetapi, tanpa gw duga, sebuah sapaan manis nan lembut memecahkan konsentrasi gw, sebuah pertemuan yang mengubah kesendirian gw menjadi sebuah malam yang indah.
"hayo... lagi ngapain ?" sapa seorang perempuan
Gw yang cukup terkejut dengan keberadaannya hanya dapat terdiam membisu seribu bahasa. Entahlah bagaimana situasinya saat itu, pastinya gw tidak dapat membayangkan mimik wajah gw yang sangat terkejut dengan sebuah pertemuan yang sangat tidak terduga sebelumnya.
"ish... kebiasaan deh !" gerutunya saat mendapati gw yang masih terdiam tanpa suara "bengong kamu tuh masih belum ilang, nyabelin tau !" lanjutnya yang masih menggerutu menghadapi kebekuan gw.
0
![[Your] Smile Like An Angel's Smile](https://s.kaskus.id/images/2013/09/13/2214161_20130913022028.jpg)

you're my spring angel



