Kaskus

News

ary68890Avatar border
TS
ary68890
Kasus Dokter Ayu dan Apa Itu Defensive Medicine
Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:

semoga era defensive medicine yang memakan banyak biaya itu ga sampai terjadi. saat ini saja kita sudah kepayahan membiayai bidang kesehatan.

semoga dokter dan pasien bisa saling menghargai.
maju terus bidang hukum dan kesehatan Indonesia emoticon-I Love Indonesia (S)


sumber:

[url]http://news.detik..com/read/2013/11/27/183729/2425644/10/jika-pk-ditolak-dokter-ancam-bertindak-defensive-medicine[/url]

http://kesehatan.kompasiana.com/medi...yu-610990.html


kaskuser yang pernah ngalamin defensive medicine
Spoiler for yang pernah:



kaskuser yang udah ngerti apa itu defensive medicine emoticon-Jempol
Spoiler for yang udah ngerti:


kaskuser yang udah ngerti kasus dokter ayu emoticon-Jempol
Spoiler for yang udah ngerti:


lanjut ke posting #95

penting dibaca dulu sebelum posting :

Spoiler for yang perlu diperhatikan:


penting dibaca sebelum anda membaca berita
http://www.kaskus.co.id/thread/5290c...olong-objektif

penting dibaca sebelum anda maki-maki
anda memaki, dokter menjawab

agan ini punya solusi yg lebih baik daripada defensive medicine emoticon-2 Jempol
http://www.kaskus.co.id/show_post/52...b000081/1363/-
Polling
0 suara
Apakah anda setuju dengan defensive medicine ?
Diubah oleh ary68890 29-11-2013 19:37
0
108K
1.9K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.2KThread56.6KAnggota
Tampilkan semua post
joyboyxAvatar border
joyboyx
#1362
Quote:


Ane demen deh ama ente gan. Memang hal paling utama ketika kita bicara tentang dokter-pasien adalah tentang "rasa "percaya".
Kenapa ane bilang hal itu paling utama? bukan obat2 paten, bukan pemeriksaan penunjang diagnostik super canggih?
Karena dengan adanya rasa percaya "pasien ke dokter" dan "dokter ke pasien", akan timbul efek domino seperti ini:

1. Pasien tersugesti dan merasa yakin bahwa dokter akan berusaha yang terbaik buat dirinya sehingga dalam diri pasien juga timbul semangat juang dan optimisme melawan penyakitnya sendiri

2. Dengan adanya oprimisme tersebut, niscaya energi positif pasien secara tak langsung membantu dirinya memproduksi berbagai imunitas dan antibodi yang (berasama dengan terapi dokter) membantu melawan penyakitnya

3. Sudah diteliti bahwa sugesti positif berperan besar dalam kesembuhan. agan2 yang berobat dan YAKIN dengan dokter anda pasti pernah mengalaminya, baru berkeluh kesah saja ke dokternya, baru diperiksa bahkan belum dikasih obat, agan2 ngerasa beban/penyakit agan sebagian hilang atau terangkat. Well..itu akibat diri agan sendiri yang telah membantu agan untuk bersiap perang dengan penyakit yang agan derita. Say thankx to yourself emoticon-Big Grin

4. Dokter sendiri akan dipermudah membantu agan2 dengan optimisme agan, karena itu berarti cenderung agan2 sekalian untuk patuh terhadap saran dokter. terutama masalah konsumsi obat, jadwal kontrol, dll.
Banyak sekali penyakt yang malah jadi buruk gara2 tingkat kepatuhan pasien yang buruk. Contoh pemakaian antibiotik. Tahukah agan kalau antibiotik wajib diminum sampai habis? bahkan saat sekali-dua agan meminumnya badan terasa sehat?
Hal ini agar ketika agan butuh antibiotik kembali, efektifitas antibiotik tersebut tidak berkurang. Karena bila agan hanya minum sekali-dua,itu tidak menyembuhkan malah menambah resistensi kuman.


Balik ke tema thread,
ane sebagai dokter secara langsung merasakan dampak kasus ini. Ane juga sekarang sedikit-banyak menerapkan defensive medicine. Mengapa?
bukan karena ane mau menyusahkan pasien, tapi ane "agak" sedikit takut bahwa niat baik ane ke pasien malah ditanggapi secara tidak semestinya.
Bahkan ane mulai menyadari bahwa apa yang menurut ane terbaik untuk pasien, belum tentu sama baiknya seperti yang pasien dan keluarga pikirkan.
Maka mulai sekarang, bila ada kasus2 di gawat darurat (kebetulan ane juga jaga IGD), biasanya ane langsung order ke tenaga medis di IGD untuk tindakan (infus, jahit, resusitasi), sekarang ane memilih untuk cari keluarganya, penjelasan panjang lebar, lalu penandatanganan surat persetujuan tindakan.
Salahkah ane? Gak juga. Dalam etik kami,pasien gawat sebenarnya bisa menunda inform consent dan layak mendapat penanganan terlebih dahulu.
Tapi apa pendapat para pengacara dan praktisi hukum kita? Ternyata itu adalah ilegal! mereka berpendapat wajib memberi tahu keluarga resiko tindakan terlebih dahulu, wajib tandatangan ini-itu dulu, walau pasien di depan mata sudah megap2.
Apa mau dikata..kalau ane menurut etik, pidana membayangi. Tentu ane gak mau karena uang 10-20rb (per-pasien di tempat ane), ane malah bisa dituntut 1-2Miliyar. Ngeriiiiiii gan .... emoticon-Takut

capek baca komen panjang lebar ane? emoticon-Ngakak


Ane gak mau bullshit tanpa solusi, menurut ane ada beberapa solusi buat mengatasi krisis kepercayaan dokter pasien sekarang.

Pemerintah musti membuat undang2 dan SOP tindakan medis yang jelas, karena:

1. beda center kesehatan bisa beda SOP, ini bisa merancukan penilaian bila terjadi kasus

2. hukum pidana di bidang kedokteran menurut ane gak sama dengan hukum pidana tindak kejahatan kriminalitas. ada saat2 yang menurut etik kami, keselamatan pasien nomor satu dibanding harus memeriksa lab,menjelaskan panjang lebar, dan menunggu administrasi rumah sakit. hal ini tentu merugikan pasien dengan adanya defensive medicine

3. perlu dijelaskan bahwa, masalah administrasi dirumah sakit bukan di tangan dokter. bahwa bahkan pemilik rumah sakit saja bisa bukan dokter, yang mengatur dan mengurusi administrasi biasanya awam dan bukan dokter jadi terkadang, maslah biaya di RS yang sering diributkan, dokter sama sekali tidak tahu. tidak jarang kami tidak dibayar per-pasien dan bahkan kalau dibayar bisa saja dirapel hingga setahun (terjadi di RS t4 ane bekerja skrg)

4. perlu ada peradilan resmi yang khusus diadakan untuk dokter dan tenaga medis, terkait point 2 dimana hukum kedokteran kadang bersilangan dengan hukum pidana-perdata yang biasa dipakai. Melihat ke profesi sebelah, polisi dan TNI,
bukankah jika mereka mengalami masalah terkait etik atau pidana, mereka memiliki pengadilan militer mereka sendiri dengan alasan denda/hukum mereka berbeda dengan masyarakat awam? begitu juga dengan dokter, ada beberapa point dimana undang2 kedokteran benar2 tidak bisa/sulit bersentuhan dengan hukum biasa.
Maka sebaiknya pemerintah bisa membentuk peradilan medis yang setingkat dengan peradilan militer, agar masyarakat juga tahu bahwa kami tidak kebal hukum.


Akhir kata, ada beberpa kata yang saya ingin agan2 semua cermati, semoga bisa menjadi bahan pemikiran kelak..

"tidak ditolong BISA mati, ditolong BISA TIDAK mati. tetapi jika ditolong dan mati, penjara membayangi"
Salahkah?

"Dokter TIDAK kebal hukum. Silahkan hukum bila benar2 salah dan mal praktik. Tapi layakkah kami dihukum bila gagal saat berusaha?"

"Sekarang dokter dihukum karena tidak bisa menyelamatkan nyawa pasien, bukan tidak mungkin kedepannya dokter dihukum karena tidak bisa menghidupkan pasien kembali".

sekian dari saya, salam untuk para Sejawat. Jayalah Indonesia ku!! emoticon-I Love Indonesia (S)

Jayalah KasKus! emoticon-I Love Kaskus (S)

wassalam....


Quote:



agan ini dah ngerasain efek buruk dari defensive medicine. gak enak kan? rugi di pASIEN juga toh?

tapi gan, apa yang menurut dokter benar belum tentu bagi apsien, keluarga, dan pengacara2nya.

kalau menurut etik kami, pasien emergensi, gawat darurat, yang masuk megap2, inform consent dan tanda tangan bisa di nomer sekian kan. penanganan dan life saving dulu, daripada keburu pasien mati.
tapi ntar kalo mati...keluarga pasien gak terima karna gak ada di tempat, trus bawa2 pengacara n polisi, kami lagi yang salah karna melakukan tinakan tanpa persetujuan keluarga.

maka kami mau gak mau ya sekarang kalau ada tindakan, segawat apapun, nunggu keluarga pasien tanda tangan dulu lah.
siapa coba yang mau niatnya nolong, eh malah di bui.
itulah yang kemarin kami perjuangkan gan. kalau kasusnya dokter nolong pasien-pasien gak selamat-dokter dibui, maaf2 aja nih.
kita juga punya keluarga gan, gak kan mau masuk penjara walau untuk nolong orang. agan pasti ngertilah.

yang jelas pikir aja gan, sekolah capek2 5 tahun, pas koas dah kayak debu dibawah keset, kadang lebih rendah posisinya dibanding cleaning servis. tidur cuma las kardus bekas kardus infus dengan jarak kurang dari semeter dari darah/muntahan pasien (sering pas jaga IGD). itu semua kami jalanin cuma buat pasien menderita n matiin pasien?? gak logis banget gan =_=

semoga agan2 bisa memaklumi penjelasan ane yah.

hidup kaskus dah emoticon-I Love Kaskus (S)


Diubah oleh joyboyx 30-11-2013 18:14
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.