- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#313
4.15. The Beginning of All Sins 3
“Booooyyy..!!” terdengar teriakan seorang perempuan.
Gue yang sedang berlari langsung ngerem mendadak, ckiiiiit begitu bunyi sepatu sneakerku yang beradu dengan air hujan. Di depan sebuah gereja beberapa anak sekolah sedang berteduh karena hujan. Aku memicingkan mata, melihat-lihat darimana asal suara tersebut. Sepertinya kagak ada yang kenal dan jelek-jelek semua.
Angin bertiup kencang, air hujan berjatuhan dari arah samping. Tubuh-tubuh anak-anak semakin merapat. Gue dan Nisa yang berada di belakang si cewek gendut makin gelagepan kagak bisa nafas. Suara petir tiba-tiba menyambar, krompyaaang!! Eh bukan, Jedeeerrr!!! Nisa spontan menutupi kedua telinganya.
Suasana menjadi hening, yang ada hanyalah suara hujan ditemani asap rokok yang beterbangan. Aku mengintip dari balik gedenya badan si cewek gendut. Ternyata seorang anak laki-laki SMA sedang asyik sms-an sambil merokok. Gue jadi inget kalau kemarin minta dibelikan hp sama Babe dan jawaban ditolak mentah-mentah. Babe bilang aku belum butuh.
Elu mungkin mikir kalau gue hidup dijaman purba, tapi begitulah negeri kita di tahun 2005, anak SMA masih diajarkan bagaimana caranya menggunakan Microsoft Words. Hal yang amat sangat boring tapi menakjubkan kala itu.
Gue memandang ke atas langit. Awan benar-benar seperti ember yang sedang menumpahkan airnya. Hujan begitu deras dan langit begitu gelap. Lagi-lagi aku teringat setahun yang lalu, rasanya hampir sama seperti ketika aku dan Hanum berteduh dari derasnya hujan. Tiba-tiba sebuah bayangan berbentuk kotak menutupi pandanganku.
Kusimpan dengan segera disket itu ke dalam tas seakan-akan baru saja mendapatkan harta karun yang tak ternilai harganya. Entah kenapa hatiku berbunga-bunga tanpa sengaja. Seperti ada yang tumbuh berkembang dari dalam hati yang sedang meranggas. Sebuah perasaan, yang sekarang gue sebut ke-GeeR-an. Damn!
“Ya anak-anak buatlah… bla bla bla.. kemudian klik gambar disket untuk menyimpan.. bla bla bla..” suara guru TIK menjelaskan pelajaran.
Aku lebih memilih asyik sendiri dengan komputer sekolah. Kala itu komputer adalah barang langka dimana kehadiran kita di lab komputer tak boleh disia-siakan adanya. Gue sibuk melihat-lihat wallpaper, kemudian klik sana sini karena penasaran. Seperti ada sebuah rahasia besar tersimpan dalam alat yang bernama komputer ini. Tiba-tiba aku ingat disket pinjaman dari Nisa. Kebetulan baru saja Pak Guru menjelaskan bagaimana membuat paragraph di Ms.Words dan menyimpannya. Maka kubuka program Ms.Words dan buru-buru kuambil disket tersebut.
Aku bersiap untuk mengetik ketika tiba-tiba rasa penasaran menggelitik di dalam hati. Entah kenapa rasanya ingin melihat terlebih dahulu isi disket si Nisa. Siapa tahu disitu ada foto si cantik. Jangan mikir ngeres dulu, gue gak nyari foto seksi. Gue cuma pengen lihat foto cewek yang gue suka. Yah, walaupun mungkin kalau ketemu foto seksinya gue juga mau.
Maka langsung kubuka folder floppy drive tersebut dan coba kau tebak apa isinya? Cuma ada 2 file disitu. 1 file tugas, dan satu lagi adalah sesuatu yang tiba-tiba seperti menyentil hatiku.
Kau tahu itu apa? File tersebut bertuliskan SURAT CINTA.
Ya.. S-U-R-A-T C-I-N-T-A.
Gue yang sedang berlari langsung ngerem mendadak, ckiiiiit begitu bunyi sepatu sneakerku yang beradu dengan air hujan. Di depan sebuah gereja beberapa anak sekolah sedang berteduh karena hujan. Aku memicingkan mata, melihat-lihat darimana asal suara tersebut. Sepertinya kagak ada yang kenal dan jelek-jelek semua.
Quote:
Angin bertiup kencang, air hujan berjatuhan dari arah samping. Tubuh-tubuh anak-anak semakin merapat. Gue dan Nisa yang berada di belakang si cewek gendut makin gelagepan kagak bisa nafas. Suara petir tiba-tiba menyambar, krompyaaang!! Eh bukan, Jedeeerrr!!! Nisa spontan menutupi kedua telinganya.
Quote:
Suasana menjadi hening, yang ada hanyalah suara hujan ditemani asap rokok yang beterbangan. Aku mengintip dari balik gedenya badan si cewek gendut. Ternyata seorang anak laki-laki SMA sedang asyik sms-an sambil merokok. Gue jadi inget kalau kemarin minta dibelikan hp sama Babe dan jawaban ditolak mentah-mentah. Babe bilang aku belum butuh.
Quote:
Elu mungkin mikir kalau gue hidup dijaman purba, tapi begitulah negeri kita di tahun 2005, anak SMA masih diajarkan bagaimana caranya menggunakan Microsoft Words. Hal yang amat sangat boring tapi menakjubkan kala itu.
Quote:
Gue memandang ke atas langit. Awan benar-benar seperti ember yang sedang menumpahkan airnya. Hujan begitu deras dan langit begitu gelap. Lagi-lagi aku teringat setahun yang lalu, rasanya hampir sama seperti ketika aku dan Hanum berteduh dari derasnya hujan. Tiba-tiba sebuah bayangan berbentuk kotak menutupi pandanganku.
Quote:
Kusimpan dengan segera disket itu ke dalam tas seakan-akan baru saja mendapatkan harta karun yang tak ternilai harganya. Entah kenapa hatiku berbunga-bunga tanpa sengaja. Seperti ada yang tumbuh berkembang dari dalam hati yang sedang meranggas. Sebuah perasaan, yang sekarang gue sebut ke-GeeR-an. Damn!
*********
“Ya anak-anak buatlah… bla bla bla.. kemudian klik gambar disket untuk menyimpan.. bla bla bla..” suara guru TIK menjelaskan pelajaran.
Aku lebih memilih asyik sendiri dengan komputer sekolah. Kala itu komputer adalah barang langka dimana kehadiran kita di lab komputer tak boleh disia-siakan adanya. Gue sibuk melihat-lihat wallpaper, kemudian klik sana sini karena penasaran. Seperti ada sebuah rahasia besar tersimpan dalam alat yang bernama komputer ini. Tiba-tiba aku ingat disket pinjaman dari Nisa. Kebetulan baru saja Pak Guru menjelaskan bagaimana membuat paragraph di Ms.Words dan menyimpannya. Maka kubuka program Ms.Words dan buru-buru kuambil disket tersebut.
Aku bersiap untuk mengetik ketika tiba-tiba rasa penasaran menggelitik di dalam hati. Entah kenapa rasanya ingin melihat terlebih dahulu isi disket si Nisa. Siapa tahu disitu ada foto si cantik. Jangan mikir ngeres dulu, gue gak nyari foto seksi. Gue cuma pengen lihat foto cewek yang gue suka. Yah, walaupun mungkin kalau ketemu foto seksinya gue juga mau.
Maka langsung kubuka folder floppy drive tersebut dan coba kau tebak apa isinya? Cuma ada 2 file disitu. 1 file tugas, dan satu lagi adalah sesuatu yang tiba-tiba seperti menyentil hatiku.
Kau tahu itu apa? File tersebut bertuliskan SURAT CINTA.
Ya.. S-U-R-A-T C-I-N-T-A.
Diubah oleh azelfaith 25-11-2013 20:55
0
