terunikAvatar border
TS
terunik
SBY: Periode Upah Murah Sudah Lewat


PernyataanPresiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia soal upah buruh, Senin lalu, sangat terang dan jelas. "Saya katakan masa upah buruh murah sudah selesai, " kata Yudhoyono.

Presiden juga mengingatkan jajarannya dan para pengusaha agar tak lagi menjual upah murah sebagai salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia untuk menarik investasi dari luar negeri. "Sudah tidak masanya lagi menjadikan upah murah sebagai daya tarik investasi."

Pernyataan Presiden patut diapresiasi, meski tindaklanjutnya harus dibuktikan ke depan.

Di banyak negara, termasuk negara tetangga Malaysia, dimana kalangan pengusahanya telah memiliki kesadaran yang tinggi bahwa hak-hak dasar pekerja merupakan bagian tak terpisahkan dari hak asasi manusia, bahwa setiap orang, siapa saja, berhak mendapat kehidupan yang layak, upah murah memang sudah lama ditinggalkan.

Di sana butuh bukan sekedar alat produksi yang jika habis usia produktifnya dicampakkan begitu saja dengan pesangon seadanya. Sebaliknya, buruh diposisikan sebagai aset penting dan bagian integral sebuah perusahaan. Yang jika tanpa kehadiran mereka, roda perusahaan akan berjalan pincang.

Mereka diberi pendidikan dan pelatihan secara berkala, agar kompetensi mereka terus meningkat. Buruh juga diberikan kebebasan mendirikan serikat. Dalam setiap merumuskan kebijakan, aturan-aturan, dan visi perusahaan, perwakilan buruh selalu disertakan. Suara mereka didengarkan dan diakomodir. Lebih dari itu, mereka diganjar upah yang layak. Sehingga saat bekerja menjalankan tanggungjawabnya terhadap perusahaan, buruh bisa fokus. Mereka tak lagi berpikir besok keluarga bisa makan atau tidak. Muaranya, produktivitas perusahaan meningkat.

Di sisi lain, di negara-negara yang masih mempertahankan upah murah, benih-benih pergolakan terus tumbuh membersar. Di Vietnam, misalnya, negara yang sering dipuji-puji pengusaha Indonesia karena berhasil menerapkan politik upah murah hingga hari ini, suara-suara ketidakpuasan kian nyaring terdengar.

"Kenapa pekerja di industri sepatu, garmen, dan konstruksi menjadi kurus setelah tiga atau empat tahun bekerja? Karena mereka bekerja terlalu keras tanpa memperoleh asupan gizi yang layak karena upah minimum tidak memadai untuk pemenuhan nutrisi paling minimal," kata Dang Quang Dieu, perwakilan serikat pekerja Vietnam dikutip www.thanhniennews.com

Karena itu, jika Vietnam dijadikan cermin oleh pengusaha Indonesia untuk menerapkan standar pengupahan, jelas kita sudah berkiblat ke arah yang sesat. Sebab, periode menerapkan upah murah sudah lama lewat. ***

Sumber

Kalau teori sih bapak presiden kita emang jagonya, tapi gimana realisasinya? emoticon-Matabelo
0
2.3K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
ahok.btpAvatar border
ahok.btp
#2
punya kontribusi apa beye bisa statement gt ?
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.