Kaskus

Story

drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
[Your] Smile Like An Angel's Smile


Quote:



PROLOGUE
Quote:
Quote:



晴海へemoticon-heart
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
#366
Awal Dari ... !!!
Gw melangkahkan kaki menuju taman yang ada dibelakang perpustakaan, taman yang sepi, sejuk dan biasanya angin sepoi-sepoi berhembus membawa ketenangan dan kesejukan. Yap… keramaian memang membuat gw senang, tapi kesendirian dapat membuat gw tenang. Bukan tanpa alasan gw membutuhkan ketenangan saat ini, masalah yang gw hadapi membuat gw benar-benar membutuhkan ketenangan.

hari ini tidak ada bedanya dengan hari-hari kemari. Hubungan gw dengan Mika semakin hari semakin baik, karena sekarang gw sudah mulai dapat menerima keberadaan Mika disisi gw dengan sepenuh hati. Tetapi, semakin gw menerima keberadaan Mika, gw semakin merasa bersalah kepadanya. Bukan tanpa alasan gw merasakan perasaan bersalah, yap… hubungan sandiwara gw dengan Mia membuat gw merasakan hal itu. Perasaan yang sulit untuk gw jelaskan.

Disatu sisi, gw sangat ingin melihat Mia merasakan apa yang biasa perempuan lain rasakan, yaitu perasaan suka, tertarik dan cinta kepada lawan jenis, tetapi di satu sisi gw sangat ingin memfokuskan perasaan gw pada satu perempuan saja. Walaupun Mika tidak keberatan dengan apa yang gw lakukan, tetapi perasaan dalam hati seseorang siapa yang tahu ? perasaan khawatir karena tidak ingin membuat Mika menangis dan kecewa, yang membuat gw semakin dilanda kebimbangan.

Selain itu, gw juga khawatir, jika nantinya gw terjebak ke dalam perasaan permainan yang gw buat dengan Mia. Cinta datang karena telah terbiasa, kata-kata itulah yang membuat gw semakin khawatir. Gw tidak dapat menyangkal, jika selama ini gw lebih banyak menghabiskan waktu bersama Mia di bandingkan dengan Mika. Huft… situsi seperti ini memang membuat gw sangat bimbang untuk mengambil keputusan yang tepat.

Sebuah suara, mungkin lebih tepatnya sebuah percakapan menghentikan langkah kaki gw, ketika gw sudah berada disamping perpustakaan. Etika untuk tidak ikut campur dalam masalah orang lain yang menahan gw untuk tidak melanjutkan langkah kaki gw menuju taman belakang perpustakaan, walaupun kenyataannya, jarak dari tempat gw menghentikan langkah kaki gw hingga taman tersebut hanya tinggal beberapa langkah lagi.

Terdengar dari suaranya, seperti ada dua orang yang sedang membicarakan hal yang serius. Terdengar dari nadanya, seperti ada seorang laki-laki dan seorang perempuan yang sedang berbicara. Terdengar dari percakapannya, seperti sedang membicarakan hal yang serius. Tetapi entah kenapa kaki gw enggan untuk melangkah jauh walaupun dalam hati, gw tidak tahu dan tidak ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, tampaknya percakapan mereka lebih menarik bagi gw untuk di dengar daripada pergi menjauh dan tidak memperdulikannya.

“ngapain sih kita disini ?” tanya seseorang, terdengar dari suaranya, tampaknya dia seorang perempuan

“aku perlu ngomong sama kamu, ini serius ! tentang kita” jawab seorang laki-laki menanggapi pertanyaan tadi

Gw tahu, gw sadar dan gw mengerti, jika percakapan ini akan menjadi percakapan yang serius dan pribadi bagi mereka berdua, dan gw ingin sekali segera beranjak pergi dari tempat ini, tetapi tampaknya rasa ingin tahu gw yang besar mengalahkan keinginan gw untuk beranjak pergi dari sini.

“kalo mau ngomong, ya… ngomong aja ! ngga usah maksa aku segala untuk kesini !” gerutu perempuan itu dengan nada meninggi

“kamu tuh berubah, asli berubah total sejak kita pertama jadian !” kata laki-laki itu menanggapi gerutu perempuan tersebut dengan nada merendah, seolah-olah dia tidak ingin terpancing emosi dengan gerutuan perempuan itu

“berubah apanya sih ! aku ngga ngerti maksud kamu !” perempuan itu kembali menggerutu

“ini maksud aku, dulu kamu ngga pernah marah-marah kaya gini” laki-laki tersebut masih menanggapi gerutuan perempuan itu dengan sabar “tapi sekarang, kamu selalu marah-marah”

“itu cuma perasaan kamu aja” jawab perempuan itu dengan nada sinis

“hmmm… aku udah ngga tau harus kaya gimana lagi ngadepin kamu” kata laki-laki tersebut dengan nada pasrah “aku udah ngelakuin yang kamu mau selama ini, tapi kamu masih aja seperti ini” lanjutnya “aku kangen sama kamu yang dulu” tidak ada balasan dari perempuan tersebut, nampaknya sang perempuan tidak dapat berkata-kata lagi medengar penyataan yang di ucapkan oleh sang laki-laki "aku ngerasa ada seseorang lain yang ada di hati kamu"

Mendengar perkatan laki-laki itu, gw hanya dapat menyandarkan tubuh gw ke dinding perpustakaan, karena, tanpa disadari atau tidak, kata-katanya benar-benar menusuk hati gw. Mungkin masalah yang terjadi pada mereka, tidak ada hubungannya dengan gw, tetapi apa yang terjadi pada mereka hampir mirip dengan apa yang gw rasakan.

Gw selalu percaya, Tuhan akan memberikan jalan keluar setiap masalah-masalah hambanya dengan cara-Nya sendiri, dan gw yakin, mungkin dengan mendengar perselisihan diantara mereka, gw dapat menemukan jalan keluar dari masalah gw, dan karena alasan itu gw memutuskan untuk mendengar semua yang akan terjadi pada mereka selanjutnya.

"kenapa kamu cuma diem aja ?" tanya laki-laki itu

"apa yang musti aku jawab ? dari tadi kamu cuma bisa mojokin aku !" bantah perempuan itu

Tampaknya mereka berdua tidak ada yang mau mengalah, semuanya tetap tegar dengan pendapatnya masing-masing, dan membuat perselisihan diantara mereka semakin panas. Satu pelajaran yang gw ambil dari perlisihan mereka, masalah yang terjadi didalam kehidupan semuanya sama, yang membuat endingnya berbeda adalah ego dari masing-masing individu untuk menyelesaikannya.

Saat ini gw masih menyandarkan tubuh gw ke dinding perpustakaan, sambil menatap langit, gw menarik nafas panjang, hanya sekedar untuk menenangkan pikiran. Gw mempertimbangkannya dalam benak gw, Mia adalah sahabat gw, dan gw merasa haru membantunya, Mika adalah pacar gw sekarang, dan dia berhak mendapatkan perhatian lebih dari gw

Setelah gw berfikir sejenak, akhirnya gw memutuskan untuk membeikan perhatian lebih kepada Mika, yap... Mika memang berhak mendapatkan perhatian lebih. Gw bukan ingin Mika mengerti gw, tapi gw sangat ingin Gw yang mengerti dirinya. Selama ini Mika sangat memberikan perhatian lebih kepada gw, sedangkan gw ?

Mia ? Yap... Mia sudah banyak berubah, sulit untuk menjelaskan perubahannya, tetapi setelah sekian lama kebersamaan gw dengannya, gw sangat hafal betul bagaimana perubahan yang terjadi pada dirinya. Hmmm... Tuhan selalu memberikan petunjuk dalam bentuk apapun, walaupun petunjuk itu datang dari perselisihan orang lain.

Baru saja gw berniat untuk melangkahkan kaki menjauh dari tempat perselisihan mereka, tetapi kejadian selanjutnya membuat gw terlibat panjang dalam perselisian mereka. Yap... kejadian yang tak terduga yang membuat gw berfikir, apakah ini anugrah atau musibah ? emoticon-Bingung (S)


晴海へemoticon-heart
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.