Kaskus

Story

drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
[Your] Smile Like An Angel's Smile


Quote:



PROLOGUE
Quote:
Quote:



晴海へemoticon-heart
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
#362
Selesai
Sekitar pukul dua belas lebih lima puluh menit, acara kegiatan perlombaan ini pun resmi berakhir dengan ditandai selesainya upacara penutupan. Semuanya terliahat senang dan lega setelah menyelasaikan kegiatan ini, tapi tidak termasuk gw. Yap... masih ada satu hal yang mengganjal dalan pikiran gw, apalagi selain ulah Mia yang membuat kesalah pahaman ini menjadi runyam

Satu-persatu anggota tim dari sekolah lain pergi meninggalkan sekolah tempat kegiatan ini berlangsung, termasuk tim gw. Untunglah, mobil yang kami sewa untuk menjadi transportasi pulang pergi tidak terlambat menjemput anggota tim gw tidak seperti tadi saat berangkat, sehingga tanpa banyak membuang waktu lagi mereka segera pulang.

“Mi... ! lo mau ikut kita atau ikut Radit ?” tanya Agung

“makasih Gung...! tapi gw mau bareng Radit aja, ada yang mau kita selesaiin” kata Mia menolak secara halus tawaran Agung

“hmmm... tau deh yang mau honeymoon” goda Agung menanggapi perkataan Mia “ya udah kalo gitu... kita balik duluan ya ! Dit... jangan lupa ke apotek dulu, beli obat pusing, siapa tau lo butuh” lajutnya

“sembarangan lo ngomong” gerutu Mia

“tenang bro... gw udah ada stok satu di dompet, jadi ngga perlu ke apotek lagi” kata gw menanggapi candaan Agung

“ha... ha... ha... strees lo... !” kata Agung, lalu pergi meninggalkan kami berdua

Setelah Agung dan anggota tim gw yang lain pergi, gw segera berjalan menuju tempat dimana motor gw di parkir. Kali ini pun sama seperti tadi, tidak ada percakapan antara gw dan Mia, kami berdua hanya diam membisu dalam keheningan dan yang terdengar hanya suara langkah kaki kami berdua yang melangkah secara cepat.

Hal yang sama pun terjadi saat kami berada di tempat parkiran motor, gw hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun dan pandangan mata gw mencari keberadaan Mika, sedangkan Mia hanya diam sambil sesekali mencuri pandangan ke arah gw.

Nampaknya, kebisuan antara kami berdua cukup membuat Mia merasa jenuh, kali ini gw benar-benar tidak menganggap keberadaan Mia yang sedari tadi berdiri dibelakang gw. Mungkin atas dasar itulah Mia pergi meninggalkan gw yang masih fokus mengarahkan pandangan gw mencari keberadaan Mika.

Sejak berakhirnya kegiatan perlombaan, satu persatu siswa disini pergi meninggalkan sekolah, pandangan gw terus memburu keberadaan Mia, tetapi, tetap saja gw belum menemukan keberadaannya diantara orang-orang yang berlalu-lalang di depan gw. Rasa khawatirpun sempat muncul dan menghatui gw, apakah penantian gw ini adalah penantian yang sia-sia karena Mika memang sudah meninggalkan sekolah sedari tadi tanpa gw sadari ?

Waktu terasa sangat berjalan lama, penantian gw seperti hanya harapan kosong, karena semakin lama gw menanti tanda-tanda kehadiran Mika, semakin besar rasa khawatiran gw dan semakin kecil harapan untuk bertemu Mika. Dan disaat semua terasa seperti tidak ada harapan lagi, akhirnya sosok yang gw harapkan sedari tadi terlihat.

Entah datang dari mana, gw sudah melihat Mika tengah berjalan bersama teman-teman bandnya. Huft... akhirnya rasa khawatir yang menghantui gw hilang semua ketika melihatnya. Tetapi, tampaknya masalah ini akan berjalan lebih sulit dari apa yang gw bayangkan. Roman wajah Mika dan teman-temanya yang terlihat sangat tidak bersahabat dan ditambah dengan keberadaan Mia yang akan menjadi saksi kuat bagi gw, entah dimana keberadaannya sekarang.

“Mika...” sapa gw sambil sedikit berteriak untuk menarik perhatiannya

Walaupun gw sedikit berteriak dan sedikit berlari ke arahnya, tetapi Mika sama sekali tidak perduli dengan keberadaan gw. Dia dan teman-temannya tampak terus berjalan, dan bahkan mempercepat langkah kakinya.

Dengan apa yang dilakukan Mika dan teman-temannya membuat gw mengambil tindakan lebih, gw menggenggam dan menarik tangan Mika agar dia tidak melanjutkan langkahnya menjauhi gw. Mungkin yang gw lakukan terlihat kasar untuk sebagian orang, tetapi apa daya, gw sudah kehabisan akal untuk menahan langkah Mika agar mendengarkan penjelasan gw.

“Mik... tunggu sebentar, aku mau ngomong sama kamu” kata gw dengan nada memohon dan tidak melepaskan genggaman tangan gw

“apa yang mau di jelasin Dit ! semuanya udah keliatan jelas” jawab Eva yang seakan-akan menjadi perpanjangan lidah Mika

“ini semua ngga seperti apa yang kamu liat, dia bukan siapa-siapa aku, kita cuma temenan aja” jelas gw

“ah... alasan...! ngga mungkin temen ampe segitunya, lagian kalo misalnya temen ngga mungkin juga sedeket itu, dan semuanya dilakuin didepan Mika lagi, apa udah bosen lo sama Mika ?” lagi-lagi Eva yang mengatakan statmen yang harusnya Mika katakan

Arrrggghhh... emosi yang gw rasakan saat ini semakin marah, Mika yang seharusnya menjawab bukan Eva, kenapa harus diwakilkan ? apakah Mika terlalu marah dengan gw sehingga dia enggan untuk menjawab semua pertanyaan gw ?

Berkali-kali gw menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, tetapi berkali-kali pula bukan Mika yang menanggapi semua pernyataan gw. Semua yang terjadi kini membuat gw frustasi dengan apa yang gw hadapi, entah cara apa lagi yang harus gw lakukan agar Mika mau mempercayai dengan apa yang gw katakan.

“halo... Mika ya ?” sapa Mia yang tiba-tiba saja muncul dari belakang gw “gw Mia, radit sering cerita tentang lo” lanjutnya sambil mengulurkan tangannya, bermaksud mengajak Mika bersalaman, dan untungnya Mika menanggapi baik permintaan.

“lo dari mana aja ? ngilang gitu aja !” gerutu gw dengan berbisik ke telinga Mia

“abis makan, gw laper, dari tadi dikacangin orang terus” kata Mia, balas menggerutu

“oh... Mia... Radit juga sering cerita tentang kamu” kata Mika menanggapi perkataan Mia, dan anehnya, Roman wajah Mika jauh berbeda dari sebelumnya saat berbicara dengan gw, kini Mika terlihat ceria kembali seperti biasa

“ni anak bego cerita apa aja tentang gw ?” tanya Mia sambil menoyor kepala gw

“apa-apaan lo ? ngga ada angin ngga ada ujan maen noyor pala orang aja” gerutu gw

“udah diam aja lo”

“lo ye... dari tadi ngeselin banget jadi orang, Mika marah juga gara-gara lo !”

“sayang... udah... ngga usah marah terus, lagian aku udah maafin kamu kok, aku percara kok ama penjelasan kamu” kata Mika yang berusaha mendamaikan Mia dan gw

“tuh... benerkan... ada gw, semua masalah beres”

“apa hubungannya ? lo sama sekali ngga ngebantu”

“sa... yang...” kata Mika sambil mencubit pinggang gw “udah ngga udah marah lagi”

“iya... iya... udah sayang... sakit...”

Huft... untunglah, semua masalah ini berakhir dengan apa yang menjadi harapan gw, Mika percaya dengan semua penjelasan gw dan bersedia memaafkan kebodohan gw.


晴海へemoticon-heart
Diubah oleh drxrecca 08-11-2013 21:08
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.