Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

freakkingAvatar border
TS
freakking
U Know That I Love U, D [Ditulis berdasarkan kisah nyata]
Baiklah kawan, sebelum cerita ini saya mulai, saya peringatkan ada beberapa hal yang harus saudara prhatikan dalam membaca cerita ini;

point 1, cerita ini berdasarkan kisah nyata, tokoh dalam cerita ini masih hidup semua, jadi saya mohon apabila ada yang mengenal tokoh-tokoh dalam cerita saya, mohon jangan beritahukan bahwa saya memasukkan mereka dalam cerita saya. ini bukan berarti saya membuat cerita ilegal, tapi saya cuman tidak suka kalau mereka nanti minta hak penalti dari saya.

point 2, saya bukan orang yang romantis, jadi saya harap tidak ada nanti yang protes atau mengatai saya dengan sebutan tidak romantis

point 3, saya mengaku bahwa betul saya ini berotak mesum, seperti kebanyakan laki-laki lainnya, tapi saya tegaskan disini, ini cerita bukan stensilan, jadi tidak ada itu adegan-adegan panas dalam cerita ini.

point 4, kalau saya dalam cerita ini membuat saudara tersinggung dengan kata-kata saya, maka saya dengan ini memohon maaf terlebih dahulu.

Baiklah, saya akan mulai cerita ini dengan sedikit perkenalan diri dari saya sendiri.

Nama saya Arham, cukuplah dipanggil Arham walaupun nama saya bukan hanya sekedar Arham, tapi Said Muhibi Arham, hanya saja, saudara tidak perlulah tahu sedetail itu, jadi cukuplah saya dipanggil Arham.

Latar belakang keluarga, ayah saya adalah seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil, pensiunan dini pula. dan seperti juga ejakulasi dini atau pernikahan dini, maka pensiun dini pun sama halnya, nikmat di awal menyesal dibelakang.

ibu saya, jelas beliau adalah emak-emak, dan beliau perempuan, maka tidak usah dijelaskan bahwa beliau itu cerewet bukan buatan, komentar sana komentar sini, lebih minat berburu barang murah dari pada bergosip, tapi tidak ketinggalan ikut bergunjing kalau tidak ada uang untuk berburu barang murah

saya empat bersaudara, saudara-saudara saya cukuplah disebut dengan kakak, adik cowo dan adik cewe.

kami adalah keluarga yang cukup harmonis dan tidak berkekurangan saat kami masih di kampung halaman, Ayah dengan gajinya sebagai Pegawai Negeri, tidak banyak namun selalu senantiasa cukup, penghasilan ibu pun tidak jelek, karena beliau adalah penjahit yang sudah kondang namanya. Penjahit lain, kalau ketemu pelanggan itu yang punya selera baju aneh-aneh, pasti menyebut nama Ibu, tidak lain tidak bukan.

Namun semua berubah ketika kami berpindah ke Bogor, pidah pun karena masalah sepele, kakak saya diterima masuk perguruan tinggi di Bogor, dia mau ambil itu kesempatan dengan syarat ibu harus ikut temani dia di sana, ayah tentu saja tidak mau ditinggal ibu, jadi ayah juga mau ikut.

Di Bogor, kami hidup dengan mengandalkan mobil angkutan kota yang dibeli Ayah dari hasil pinjaman kredit lunak nan mencekik dari bank, bayarnya? tentu saja potong itu uang pensiun tiap bulan. ibu tetap mencoba buka usaha jahitannya, namun sayang perempuam bogor lebih suka membeli baju yang ada di mall, ada mereknya, ada diskonnya, didalam mall ada ac pula. daripada harus menjahit baju, sudah beli kain untuk bahan, tambah beli poring, kancing, resleting, sudah itu harus bayar penjahitnya pula, aih repot betul itu, sungguh.

Mengandalkan angkutan kota itulah kami sekeluarga mencoba hidup dan bertahan di Bogor. Hanya saja sungguh, manusia itu kalau tidak dikasih cobaan sama Tuhan nampaknya hidupnya belum cukup dikatakan sebagai hidup. Berulang kali kami harus ditipu oleh supir sewaan yang menyewa mobil kami, ayah bukan orang yang tegas, beliau lebih memilih pasrah dari pada harus berdebat dengan supir. Maka senanglah hidup kami ditipu terus dan selalu.

bikin indeks dulu ya...
Spoiler for indeks nih ceritanya di cerita saya:

Diubah oleh freakking 24-05-2014 03:28
zeuskraetos
emineminna
khodzimzz
khodzimzz dan 11 lainnya memberi reputasi
12
161.9K
712
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
freakkingAvatar border
TS
freakking
#378
Story Eighty Five – Tante

Setelah berpamitan kepada Hunt dan mengutarakan rasa penyesalan saya yang sedalam-dalamnya sebab saya sudah tidak dapat lagi bekerja bersama dia, saya pun mempersiapkan diri untuk menghadapi kegiatan magang.

“baik-baik disana ya nak” petuah Umi saat saya hendak berangkat kala itu

“iya mi” saya meng-iya-kan sambil mencium tangan Umi, tangan itu, tangan yang akan saya hormati dari dulu sampai nanti, tangan yang tidak akan saya biarkan lelah, saat saya sudah mampu nanti, tangan yang belum sempat saya balas cintanya, tangan yang belum pernah saya bahagiakan, namun saya berjanji, nanti namun tentu, akan saya balas dan akan saya berikan bahagia dikedua tangan itu, akan saya genggamkan bahagia itu, hingga saya tidak bernafas lagi.

Saya, Fajar dan Dion berangkat menggunakan bus. Sepanjang jalan, yang dibahas oleh Fajar dan Dion adalah; cewe.

Dasar mesum betul.

Malam itu, seusai terbengong-bengong seharian di kantor karena kami baru masuk pada hari itu, jadi belum ada yang bisa kami kerjakan dan belum ada yang mau memberikan pekerjaan pada kami, maka yang dapat kami lakukan hanyalah bengong dan berdoa.

Seperti selalu, bila malam telah bergulir, bila matahari telah berpaling, saya mengambil handphone dan mulai mencari nama, nama satu cinta di handphone saya,

Dial…

Menunggu dalam debaran, cinta sungguhpun ia telah lama bersemayam, namun keindahannya memang tak akan pernah luntur tak akan pernah surut, selalu akan indah, pasti nan konstan.

“halo” terdengar satu suara, suara wanita, namun bukan suara Ve

Segera saya tutup telpon tersebut, lalu memeriksa nomer yang saya tuju, ternyata betul itu nomer Ve, berarti bukan salah saya menekan nomer, tidak juga salah pendengaran saya, memang tadi bukan Ve yang mengangkat telpon.

Dial kembali…

“halo” masih suara yang sama dengan suara pertama yang mengangkat telpon lagi

“halo, maaf ibu, Ve ada?” nampaknya ini pembantu Ve yang mengangkat

“ada, ini siapa ya?” Tanya suara diseberang telpon tersebut

“saya Arham, bu, temannya Ve”

“oh, Arham, kebetulan kalau begitu, ini ibunya Ve” ternyata bukan pembantu, kawan

“eh, selamat malam tante, tante maaf, Ve ada tante?” saya sudah merasa tidak enak saja ini perasaan

“ada, sedang belajar. Kebetulan tante mau ngomong sama anak, tapi tante cari nomer nak Arham ga tertera dikontak, rupanya namanya tertulis Honey, pantesan ga ketemu”

Ah, madu mendengarnya

“ada apa ya tante kalau boleh tau?”

Madu itu agak pahit

“begini nak Arham. Ve kan sekarang sudah kelas dua, sebentar lagi dia mau ujian naik kelas tiga, sedang perlu konsentrasi yang betul-betul terfokus,” menggantung sejenak kalimat itu “jadi tante mau minta tolong sama nak Arham”

“minta tolong apa tante?” saya bingung dan tidak paham

“tante minta Ve jangan diganggu dulu, ini hapenya saja tante yang pegang selama dia ujian, biar dia ga kehilangan konsentrasi”

“maksudnya gimana tante?” saya bingung berpangkat

“iya, nak Arham tolong pengertiannya ya, Ve jangan diajak main dulu, jangan diganggu dulu kalau malam, soalnya cuman malam dia bisa belajar, jadi tolong ya nak Arham”

Telpon ditutup secara sepihak oleh Tante. Menggalaukan saya saja
Langsung saya buka Friendster, membuka akun Ve, melihat last activitynya, sudah seminggu terakhir dia tidak mengaktifkan akunnya, namun saya tidak menyerah, saya kirimkan satu pesan pribadi

“cinta, aku mau bicara”

Saya kirimkan beserta kegamangan hati saya, terlampir disertai tembusan.
khodzimzz
khodzimzz memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.