Setting ulang kandungan CO (carbonmonoksida) pada Motor Injeksi Yamaha V-Ixion maupun Mio J biasanya diperlukan jika motor tersebut telah mengalami perubahan saluran buang misalkan saja mengganti knalpot dari yang standard ke knalpot racing.

Karena setelah mengganti knalpot, terjadi perubahan saluran buang yang lebih besar, jadi jika tidak di imbangi dengan masukan udara dan bensin yang disuplay ke ruang bakar, maka tentunya akan sangat mempengaruhi performa Motor.

Nah untuk Motor Injeksi seperti Yamaha V-Ixion dan Mio J, mengatur komposisi campuran bahan bakar bensin dengan udara dapat dilakukan dengan penyetelan CO (carbonmonoksida) dimana untuk setting CO pada Motor Injeksi ini diperlukan alat sensor yang bernama FI Diagnostic Tool.

FI Diagnostic Tool Yamaha


FI Diagnostic Tool merupakan alat untuk mensetting CO, penggunaannya cukup dengan menghubungkan ke konektor yang menyambung ke ECU (Electronic Contol Unit) dan Baterai. Selain memberikan info CO, Alat ini juga berfungsi untuk mengetahui putaran, suhu mesin, kode kerusakan, tegangan baterai, pengapian, kipas pendingin radiator dan mengetahui posisi TPS.

Setelah FI Diagnostic Tool tersambung, lanjutkan penyetelan dengan menghidupkan alat FI Diagnostic Tool dan memilih mode CO. CO disetel dalam kondisi mesin motor hidup.


Pencet tombol Up atau Down untuk atur CO

Dari pabrikan secara default CO disetel di angka nol (0). Karena ada perubahan knalpot, maka adjuster gas bakar perlu di setting antara range -30 s/d +30, jadi totalnya ada 60 tingkat penyetelan dimana tiap tingkat sekitar 0,005 cc bahan bakar bertambah atau berkurang. “bila angka dinaikkan (+) atau bertambah dari 0, maka campuran gas bakar kaya akan bensin, sebaliknya jika angka diturunkan (-) maka bensin lebih sedikit.

Ingat setting CO ini sangat berpengaruh terhadap performa mesin. Jika setting CO-nya tidak tepat maka motor malah bisa jadi tidak bertenaga. Nah, untuk mengetahui apakah setting CO sudah tepat ataupun belum, penambahan CO harus dilakukan secara step by step dan motor harus dijajal di trek lurus.

SUMBER

Mencoba Diagnostik Tool Yamaha

Sedikit Panduan praktis dari seorang rekan saya yg kebetulan Supervisor /Mekanik di salah satu BeRes Yamaha:

Setting CO rentangnya dari -30 s/d +30.
jadi totalnya ada 60 tingkat penyetelan dimana tiap tingkat sekitar 0,005 cc bahan bakar bertambah atau berkurang. “bila angka dinaikkan (+) atau bertambah dari 0, maka campuran gas bakar kaya akan bensin, sebaliknya jika angka diturunkan (-) maka bensin lebih sedikit.

Dari pabriknya, Soul GT setting CO-nya = 0.
Settingan tsb terlalu 'irit' (bahan bakar)..tanda settingan terlalu irit adalah warna busi menjadi putih...secara kasar..irit berarti motor lebih pelan.

Untuk Mesin standard, Setting CO +10 adalah terlalu 'boros' (bahan bakar).... tandanya, busi cenderung coklat atau hitam.
Secara kasar, semakin boros harusnya motor semakin kencang.

Namun sampai dengan settingan boros-pun, misalnya, CO +10, sebetulnya Soul GT tidak akan terlalu boros spt yg mungkin dikhawatirkan, karena di bagian knalpot Soul GT kita ada tertanam yg namanya "O2 Sensor"..umpama bila keadaan macet, maka O2 Sensor itu otomatis memberitahu ECU untuk 'mengirit'-kan pemakaian bahan bakar dengan (mungkin) menurunkan setelan CO untuk sementara waktu.

'Happy Medium' adalah pd settingan CO = +4, +5, atau +6. (busi keabu-abuan).
Tapi itu untuk Mesin standard, setiap perubahan yg mempengaruhi bisa menjadikan angka tsb berbeda.

Demikian yg saya dapatkan informasinya...