Kaskus

Story

drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
[Your] Smile Like An Angel's Smile
[Your] Smile Like An Angel's Smile


Quote:



PROLOGUE
Quote:
Quote:



晴海へemoticon-heart
Diubah oleh drxrecca 26-10-2013 02:27
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
40.9K
448
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
drxreccaAvatar border
TS
drxrecca
#343
Dewi Penolong
Tepat pukul tujuh pagi, semua anggota tim telah datang dan berkumpul diruang sekretariat, kami semua mempersiapkan diri dan mempersiapkan kembali peralatan sebelum berangkat. Tidak lupa kami semua membagi tim yang akan ikut berlomba dalam kategori yang sudah ditentukan.

Huft... menjadi ketua tim memanglah tidak mudah, banyak hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan sebelum mengambil kepuusan. Untunglah, Mia mengambil peran aktif dalam semua hal yang menjadi pertimbangan gw.

Limabelas menit telah berlalu, dan kami semua masih di sekolah, kami terhambat masalah transportasi. Yap... mobil yang kami sewa untuk menuju tempat perlombaan belum kunjung tiba, membuat gw dan anggota tim yang lain kebingungan, sebab, jika kami tidak melakukan pendaftaran ulang pada pukul setengah deapan di tempat perlombaan, maka tim kami dianggap mengundurkan diri - di diskualifikasi -.

"Dit ? lo bawa motor kan ?" tanya Mia di selah-selah kebingungan yang melanda kami semua

"emang kenapa ?" tanya gw

"kita pergi aja duluan !"
kata Mia memberikan sulusi, walaupun terlihat cemas, tetapi Mia tetap berusaha untuk tenang "kita berdua aja yang daftar ulang dulu tanpa tim, ya... kita coba aja dulu, ngga ada salahnyakan nyoba dulu, dari pada pasrah"

"wah... ide bagus tuh" riuh ramai anggota tim lain mengomentari solusi yang diberikan Mia

"Mia... lo emang selalu jadi dewi penolong gw" puji gw dalam hati, sambil mengembangkan senyum di wajah gw

Usulan yang sederhana memang, ide yang mudah untuk dipikirkan setiap orang, tetapi jika keadaannya sedang tertekan, akan sulit untuk berfikir. Satu hal lain yang gw suka dari Mia, Dia selalu dapat tetap tenang dalam kondisi apapun, sehingga Mia dapat selalu gw andalkan dalam setiap masalah yang gw alami.

Gw dan Mia segera pergi meninggalkan sekolah menuju sekolah lain tempat perlombaan akan di laksanakan. Tidak dapat gw pungkiri, rasa khawatir terus-menerus melanda gw selama dalam perjalanan, tetapi, semua rasa khawatir gw berubah menjadi kesal ketika Mia kembali berulah.

Entah dengan alasan apa, secara tiba-tiba Mia mengetuk bagian belakan helm yang gw pakai, memang tidak terasa sakit, tetapi yang dilakukannya sangat mengganggu gw. Huft... itulah Mia dengan segala tingkah lakunya yang menyebalkan.

“apa-apaan sih lo !” gerutu gw “ganggu tau !”


“emang gw ngapain ?” jawab Mia dengan nada innocentnya, salah satu ciri khasnya jika sedang mengerjai orang

“belaga gila lo !” gerutu gw “dari tadi ngapain lo getok helm gw ?”

“ha… ha… ha…”

“heah… dia malah ketawa !” gerutu gw “bukannya mikir !”

“ha... ha... ha... jadi ceritanya lo marah nih ?” tanya Mia, dan menurut gw itu adalah pertanyaan yang bodoh “tapi bagus deh lo marah, setidaknya kan sekarang lo ngga panik lagi” lanjutnya dan membuat gw semakin tidak mengerti dengan apa jalan pikirannya “gw tau kita lagi ada masalah besar, tapi lo ngga boleh panik, kalo lo panik yang ada lo ngga bisa berfikir secara tenang” kata Mia menjelaskan semuanya.

“lo bener Mi… thanks ya Mi…” bisik gw

“apaan ? lo tadi ngomong apa ?” tanya Mia yang tampaknya secara samar-samar mendengar yang gw katakan tadi

“hmmm…. Rahasia ah, lagian gw males ngomongnya”

“kasih tau ngga ?” ancam Mia sambil mencubit pinggang gw

“Mia… Mia… rese banget lo ! gw lagi nyetir motor nih, kalo jatoh gimana !” gerutu gw

“kasih tau ngga ?” Mia kembali mengancam gw sambil mengambil ancang-ancang untuk mencubit pinggang gw kembali.

“iya.. iya… gw kasih tau, tadi gw ngomong, dasar sarap bisanya ngeles mulu” kilah gw

“apa lo bilang !” gerutu Mia sambil memukul punggung gw

Canda dan tawa, itulah yang terjadi antara gw dan Mia selama perjalanan, tidak ada rasa khawatir yang sedari tadi gw rasakan, tidak ada perasaan panik yang sedari tadi menghantui gw. Yap... itulah Mia dengan segala sifat, kelakuan dan tingkahnya yang ane namum memiliki banyak makna.

Tepat puul setengah delapan kurang lima menit, gw dan Mika tiba ditempat perlombaan, harap-harap cemas kembali melanda pikiran gw. Rasa khawatir akan tidak di ijinkannya pendaftaran ulang tanpa adanya anggota yang akan bertanding menjadi alasan yang kuat mengapa perasaan itu muncul kembali.

Gw dan Mia berusaha untuk tetap tenang menghadapi situasi ini dan berusaha dengan sebaik mungkin untuk memberikan penjelasan kepada pihak panitia. Tetapi, karena rasa khawatir dan panik, membuat kami secara tidak sadar melakukan tindakan konyol yang mengundang gelak tawa panitia pendaftaran.

"tenang aja mas, mba yang penting udah daftar ulang, ngga masalah kalo ngga bareng sama anggota tim" kata salah satu panitia menjelaskan kepada gw dan Mia yang begitu gelagapan menyiapkan persyaratan pendaftaran ulang.

Gw dan Mia hanya tersenyum malu menanggapi pernyatan dari salah satu panitia. Kepanikan yang kami berdua tunjukkan memang membuat kami terlihat bodoh di depan banyak orang.

晴海へemoticon-heart
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.