- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#272
4.6. Boy Begins 5
Gue kasih tahu ya sob, bahwasanya aku itu ganteng tingkat dewa pas SMA. Sudah bagai buah stroberi yang sedang mateng-matengnya. Cewek-cewek pasti pada klepek-klepek kalau lihat gue. Masalahnya adalah gue baru sadar sekarang, bukan dulu. Tragis ya?
Dulu aku itu pemalu tapi gak malu-maluin, kikuk, gak gaul juga sih sepertinya. Well, setidaknya sifat itu menyelamatkanku dari jurang jahat keplayboyan sehingga situasisasi hatiku ini stabil dan tak menjadi bahan makian banyak wanita.
Oke kita kembali ke cerita. Sore itu adalah hari kedua MOS ceria di SMA. Aku masih melamun kembali di pinggir lapangan sambil melihat lembar tanda tangan yang tergantung di leher, masih kurang satu lagi sama seperti kemarin. Aku melihat betapa anak-anak seangkatanku berjuang kesana kemari. Ada si Ito yang lagi guling-guling ditengah lapangan, ada si Wiro yang nyemplung ke kolam nyari kodok kimpoi, ada si Nani yang merayu kakak kelasnya, ada pula si Ongki yang pidato kemerdekaan di atas balkon.
Aku membetulkan letak topi jeramiku sambil membenahi bawang Bombay yang dikalungkan di leher.
“Oke, last fight. Tonight we dine in hell!!” seruku dalam hati.
Aku mulai melakukan scanning disekitar lapangan, mencari-cari senior yang mukanya gak galak. Ya lu tau kan gimana rasanya, hukumannya aja gak enak apalagi kalau yang menghukum wajahnya galak plus jelek. Makin eneg aja rasanya ini hati.
Akhirnya terpilihlah satu kakak senior yang lagi berdiri di bawah pohon beringin macem jin penunggu. Wajahnya tampak teduh dan santai, benar-benar memikat para junior yang haus akan ramah tamahnya seorang senior. Orangnya tinggi, putih, cakep lagi. Dan dia cowok. Dan gue bukan maho, gue ingetin ya, bukan maho gue.
Gue buru-buru nemuin dia untuk minta tanda tangan. Bukan karena gue naksir, tapi karena waktu sudah semakin sempit.
Matih.
Cewek itu emang cakep kayak Yoona dan gue ganteng kayak Brad Pitt. Tapi masalah bukan itu.
Gue tahu gue ini idaman pria, eh salah.. idaman wanita. Gue tahu gue tampan dan saking tampannya dia pasti lemes klepek-klepek kalau gue tembak. Bahkan tanpa perlu meminta, hanya dengan mengibaskan rambutku saja dia pasti sudah terpesona dan memohon-mohon jadi pacarku.
Tapi masalahnya bukan itu.
Masalahnya adalah.. Aku belum pernah sama sekali nembak cewek. Masalahnya adalah gue gak tahu bagaimana caranya nembak cewek.
Matih..
Dulu aku itu pemalu tapi gak malu-maluin, kikuk, gak gaul juga sih sepertinya. Well, setidaknya sifat itu menyelamatkanku dari jurang jahat keplayboyan sehingga situasisasi hatiku ini stabil dan tak menjadi bahan makian banyak wanita.
Oke kita kembali ke cerita. Sore itu adalah hari kedua MOS ceria di SMA. Aku masih melamun kembali di pinggir lapangan sambil melihat lembar tanda tangan yang tergantung di leher, masih kurang satu lagi sama seperti kemarin. Aku melihat betapa anak-anak seangkatanku berjuang kesana kemari. Ada si Ito yang lagi guling-guling ditengah lapangan, ada si Wiro yang nyemplung ke kolam nyari kodok kimpoi, ada si Nani yang merayu kakak kelasnya, ada pula si Ongki yang pidato kemerdekaan di atas balkon.
Aku membetulkan letak topi jeramiku sambil membenahi bawang Bombay yang dikalungkan di leher.
“Oke, last fight. Tonight we dine in hell!!” seruku dalam hati.
Aku mulai melakukan scanning disekitar lapangan, mencari-cari senior yang mukanya gak galak. Ya lu tau kan gimana rasanya, hukumannya aja gak enak apalagi kalau yang menghukum wajahnya galak plus jelek. Makin eneg aja rasanya ini hati.
Akhirnya terpilihlah satu kakak senior yang lagi berdiri di bawah pohon beringin macem jin penunggu. Wajahnya tampak teduh dan santai, benar-benar memikat para junior yang haus akan ramah tamahnya seorang senior. Orangnya tinggi, putih, cakep lagi. Dan dia cowok. Dan gue bukan maho, gue ingetin ya, bukan maho gue.
Gue buru-buru nemuin dia untuk minta tanda tangan. Bukan karena gue naksir, tapi karena waktu sudah semakin sempit.
Quote:
Matih.
Cewek itu emang cakep kayak Yoona dan gue ganteng kayak Brad Pitt. Tapi masalah bukan itu.
Gue tahu gue ini idaman pria, eh salah.. idaman wanita. Gue tahu gue tampan dan saking tampannya dia pasti lemes klepek-klepek kalau gue tembak. Bahkan tanpa perlu meminta, hanya dengan mengibaskan rambutku saja dia pasti sudah terpesona dan memohon-mohon jadi pacarku.
Tapi masalahnya bukan itu.
Masalahnya adalah.. Aku belum pernah sama sekali nembak cewek. Masalahnya adalah gue gak tahu bagaimana caranya nembak cewek.
Matih..
0
