Jakarta - Tidak hanya pelanggar lalu lintas yang akan dikenakan hukuman kerja sosial, Pemprov DKI juga akan mengenakan hukuman tersebut kepada pelajar yang melakukan tindakan pidana ringan. Di antaranya yang mencorat-coret dinding atau fasilitas umum lainnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama mengatakan, penerapan hukuman sosial itu harus dibahas bersama dengan pengadilan negeri dan jaksa terlebih dahulu. Sebab, dalam peraturan undang-undang di Indonesia, tidak ada aturan mengenai hukuman kerja sosial.

“Ini kita mau bicarakan sama jaksa, pengadilan negeri dan polisi. Soalnya dalam undang-undang kita nggak ada, hanya ada pidana kurungan,” katanya di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (23/9).

Menurut Ahok, daripada penjara penuh dengan para pelanggar tindak pidana ringan (tipiring). Lebih baik, para pelanggar tersebut diberikan sanksi hukuman dalam bentuk kerja sosial. Lama atau beratnya hukuman disesuaikan dengan sanksi tipiring yang telah ada.

“Nah orang di penjara ini kan juga kasihan. Makanya kita lagi plot juga anak-anak pelajar yang coret-coret dinding itu ditangkap saja dan harus kerja sosial. Bisa bersihkan kali dan sampah, serta kerja sosial lainnya,” ujarnya.

Lagipula, lanjut Ahok, bila pelanggar tipiring dimasukkan ke dalam penjaran, dikhawatirkan akan mendapat pengaruh yang buruk di dalam penjara. “Nanti orang baik-baik dimasukin penjara, keluarnya jadi jahat lagi,” tutupnya.

http://m.beritasatu.com/aktualitas/1...ja-sosial.html

ko ahok ane setuju hukuman kalau penjara malah jd lihai