"sekedar bertanya pada alam, kenapa kehidupan diciptakan."
"maksud lu kik?"
"sekarang gini, apa tujuan lu hidup Put."
"tujuan gw hidup? mungkin gw cuman pingin bahagia."
"terus apa yang lu dapet dari kebahagiaan?"
"maksud lu kik?"
"apa yang kurang dari hidup lu sekarang?"
"masak lu masih tanyak, bukannya lu udah tau seluk beluk tentang gw?"
"trus, sampai batasan mana lu bakal bahagia?"
"..."
"gak tau kan? itu yang manusia cari dari alam. meng-eksploitasi alam seenak udelnya, tanpa peduli dampaknya."
"maksudnya kik?"
"semakin lu berusaha meng-eksploitasi apa arti bahagia, lu gabakal ngerti apa bahagia, dan lu lupa apa dampak dari pencarian lu Put."
"..."

selembar demi selembar kertas dia kembali menodainya dengan tinta. happiness? hahaha. palsu, hanya ungkapan dimana kita tak akan pernah mengerti bagaimana mencapainya. itulah kelemahan akal manusia. dia tak akan berhenti mencari yang lebih dan lebih untuk dirinya. apa salah gw egois? pada dasarnya setiap manusia itu egois, tapi entah mengapa tak ada yang pernah berani mengakuinya. disini gw lebih berani timbang mereka yang menyandiwarakan kehidupan.

sampe saat ini gw bener bener tidak pernah mengikuti apa yang diinginkan oleh Putri. yap, gw belum ngasih jawaban ke Putri tentang apa yang bakal terjadi dalam hubungan ini. gw terlalu malas buat status yang mengganggu kehidupan gw. gw juga gak boleh gegabah. masih banyak kesempatan yang bisa gw dapetin dari kehidupan gw. dan gw yakin, seperti Putri yang selalu berharap lebih terhadap kebahagiaan. gw juga berharap lebih dengan seseorang yang bakal ngebahagiain gw dimasa depan.

langit sore 1 july.

awan awan berangsur berubah menjadi kuning. suasana dimana orang orang mulai berangan dengar secangkir kopi dan rokok surya ditangannya. memandang kelangit itu, dengan awan yang tipis dan tersenyum, meledek keberadaan gw yang termenung dibawahnya. siang ini gw kenak bacot dari bonyok gw gara gara absensi gw yang kembali semrawut. gw gak banyak bicara, beresin barang barang gw dan berniat meninggalkan rumah. gw terlalu malas berdebat dengan orang orang kolot dan konyol yang mempersiapkan anaknya hanya sebagai pegawai, pesuruh, yang harus mematuhi orang lain.

"kik, lu pernah punya mimpi?"
"...."
"kebahagiaan, yap, memang kita sebagai manusia ga bakal pernah mencapai titik itu. kita akan terus berusaha mencari lebih dan lebih."
"yap, itulah ego manusia La. yang ga bakal pernah bersyukur dengan apa yang dia minta."
"tapi kik, gw selalu bersyukur dengan hidup gw."
"iya gw ngerti, tapi apa lu bener bener bahagia sekarang? enggak kan? zonk!"
"iya, gw emang belum pernah ngerasain bahagia. tapi paling enggak gw akan terus bermimpi buat ngedapetinnya."
"buat apa lu berusa untuk apa yang belum tentu ada ujungnya?"
"untuk menjadi lebih baik."
"..."
"seandainya kik, gw emang gabisa membahagiakan diri gw sendiri, paling enggak gw akan terus berusaha, hingga tuhan sadar, dan tuhan akan bangga ke gw, kalo dia memiliki pengikut seperti gw. tuhan akan bahagia, gw bisa ngelawan apa pun kesedihan yang menghadang gw."
"terus? bukannya tuhan lu yang ngasih lu cobaan Put? tuhan lu kan yang ngehianatin lu? kenapa lu tetep percaya sama tuhan Put?"
"..."
"Put, lu sadar gak dengan takdir? takdir itu curang. takdir memberikan kehidupan orang berbeda beda, dengan strata yang berbeda pula. lu liat, banyak orang bisa hidup cukup di luar sana. seneng seneng, jaminan buat masa depan dan segalanya. bisa meraih mimpi sebagai seorang seniman. sedangkan ...."
"sedangkan gw? iya gw emang hidup dalam sengsara, serba masalah dan serba susah, terus kenape?"
"takdir itu diciptakan oleh tuhan. jadi cap sebagai tuhan maha adil itu zonk! gada. tuhan menciptakan aturan aturan konyol."
"..."
"itulah kenapa gw lebih percaya ke alam daripada bullshit, yang menjanjikan surga!"
"kik, sorry, semua itu ada jawabannya, ntah sekarang, entah nanti, ato bisa juga dulu. gw sendiri gak yakin pasti."
"..."
"tapi gw yakin, tuhan pasti akan menjawab apa yang lu tanyakan padanya. cobalah lu tanya dulu, dan cari tau. jangan keburu menghakimi tuhan."

alasan, orang orang beriman selalu tau bagaiman caranya beralasan. tanpa logika, hanya mengandalkan angan. itulah kenapa gw sampe sekarang belum pernah percaya dengan keberadaan agama. entah, bagaimana dengan tuhan. sesuatu hal yang bahkan belum pernah gw ketaui bagaimana perwujudannya.

sekali lagi emosi mengambing hitamkan tuhan sebagai alasan. entah mengapa, tapi gw bener bener ngerasa lucu. entah gw ini iri dengan keberadaan kakak gw, ato gw ngerasa tujuan gw lebih dari yang diinginkan bonyok gw. seperti boneka yang dipermainkan oleh bonyok gw. gw bener bener ngerasa ini cuman bahan lawakan. permainan sandiwara dari takdir.

entah, tetapi tiba tiba gw liat tangan Putri memegang lehernya. memainkan tali kalung dan menariknya keluar. terlihat salib, yang kemudian dia genggam erat ditangannya. dia mulai memejamkan mata. entah apa yang dia lakukan. gw pun beranjak dari kursi goyang menuju ruang tv. sekali lagi, dikontrakan itu gw menengguk anggur merah bercampur relaxa. sekali lagi gw lari dari kenyataan, bahwa gw anak dari kedua bonyok gw.

gw memandang sisi sisi botol yang berisikan warna ungu kemerah merahan. dengan logo khas cap orang tua. bangsaaat!! bajinggaaaan!! kenapa gw dilahirin. gw rasa manusia itu ada cuman buat diperbudak dengan alam, diperbudak dengan rantai permainan yang disebut kehidupan. manusia itu lahir hanya untuk kawiin, bikin anak, trus mati. sebuah siklus keabadian. disanalah teori sumber tak terbatas, yang bahkan akan terus berkembang. trus tujuan gw belajar? tujuan gw buat menyia nyiakan kehidupan untuk hal yang gw benci apa? gada.

bodooh!! tolool!! idioot!!

senja pun akan segera meninggalkan gw untuk berganti dengan malam. gw sama sekali belum bisa mengartikan apa arti gw lahir. seperti ayam potongkah? yang lahir hanya untuk dipotong manusia? hidup hanya untuk dibunuh. mati hanya untuk menjadi makanan seorang manusia.

hewan diberikan insting, pohon diberikan umur, dan manusia diberikan akal. semua makhluk hidup didunia ini gw rasa cuman punya satu tujuan. kawiin dan mati. trus, apa bedanya? kenapa manusia menganggap derajat mereka paling tinggi, hanya berdasarkan akal? gw liat burung burung bebas terbang sesuka hati. pohon pohon menikmati angin angin yang berhembus dan menunggu hujan. sedangkan manusia? musti mengerjakan hal yang bahkan tidak dia sukai.

gw berpindah dan tiduran diatas kasur Putri. melihat kearah balkon. memandang langit yang mulai menghitam. membayangkan setiap prolog yang telah gw pikirkan seharian ini. betapa sia sianya kehidupan ini diciptakan. betapa borosnya tuhan menciptakan alam semesta hanya untuk menyaksikan sandiwara yang dia ciptakan. sebuah skenario takdir yang dia ciptakan telah sukses ngebuat gw terjebak dalam ambisi kosong dalam otak gw.

manusia,
hanya seonggok sampah. bahkan hewan hewan gw rasa lebih memiliki hati. para karnivora membunuh untuk mengatasi rasa laparnya. para herbivora membunuh untuk melindungi apa yang dianggapnya penting. omnivora, pun memiliki alasan untuk membunuh makhluk lain. sedangkan manusia. hanya manusia yang bisa membunuh tanpa adanya alasan alasan untuk apa dia membunuh. virus bagi dunia. virus yang akan terus berkembang untuk menghancurkan dunia.

jelang bulan yang mulai bersinar, dihiasi bintang bintang yang menemaninya. Putri masuk kekamar. dia mulai merebahkan tubuhnya disamping gw. dia memandang gw tajam. sia sia, tatapannya tak akan menjawab rasa bingung gw. dengan yakin dia menggenggam tangan gw. dalam alkohol gw dipermainkan rasa bimbang.

"kik, gw yakin, lu bakal nemuin apa arti hidup lu. gw janji bakal bantuin nyarik kik."

dalam genggaman tanganya, mata gw perlahan terlelap.
dalam senyumnya, perlahan hati gw merasa nyaman.
dalam janjinya, perlahan gw merasakan kenyamanan.

" entah,
karena tuhan aku diciptakan,
atau karena aku tuhan diciptakan. "