Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fesfesAvatar border
TS
fesfes
Apa Kabar LPI (Liga Primer Indonesia)
Stadion Mewah, Saksi Buruknya Wajah Sepak Bola


STADION Si Jalak Harupat, Kab. Bandung menjadi saksi buruknya pengelolaan manajemen persepakbolaan, khususnya yang dikelola PT Liga Primer Indonesia Sportindo (LPIS). Bagaimana tidak, pertandingan sekelas liga Divisi Utama antara Persikab versus Lampung FC, Rabu (4/9) dibatalkan gara-gara perangkat pertandingan, baik wasit maupun pengawas pertandingan (PP) tidak datang.

Kondisi ini jelas membuat masyarakat, khususnya penonton yang sudah datang ke stadion kebanggaan warga Kab. Bandung hanya tersenyum sinis. Bahkan mereka menilai pertandingan Divisi Utama IPL lebih buruk daripada liga tarkam.

Pantauan "GM" di lapangan, kedua tim sebenarnya sudah datang ke Stadion Si Jalak Harupat sebelum pertandingan dimulai. Bahkan mereka sempat melakukan pemanasan di lapangan.

Namun sampai pukul 15.30 WIB saat pertandingan sesuai jadwal harusnya dilakukan, tidak ada satu pun perangkat pertandingan yang hadir di lapangan.

Karena telanjur datang ke stadion, kedua tim akhirnya sepakat tetap melaksanakan pertandingan, meski menjadi pertandingan persahabatan. Untuk menggelar pertandingan persahabatan, wasit yang digunakan merupakan wasit asal Kab. Bandung.

Pelaksana teknis Persikab, Wawan Roeslan menuturkan, pihaknya sudah siap menggelar pertandingan. Selain panpel, pihak keamanan dari Polres Bandung pun sudah datang ke lapangan.

"Kita sudah siap menggelar pertandingan dan semuanya sudah diselesaikan, termasuk perizinan. Bahkan anggota kepolisian datang ke lapangan. Tapi perangkat pertandingannya yang tidak datang dan masalah perangkat pertandingan seperti PP atau wasit yang harus memimpin pertandingan, itu kewenangan operator LPIS," katanya.

Menurut Wawan, dirinya sempat menghubungi pihak LPIS terkait tidak datangnya perangkat pertandingan. Namun pihak operator, malah menyuruh dirinya mencari perangkat pertandingan.

"Ketika dihubungi, malah mereka yang menyuruh saya mencari perangkat pertandingan. Harusnya mereka yang nyari dan menugaskan siapa wasit atau PP yang ditugaskan untuk memimpin pertandingan ini. Jelas saya tidak sanggup," ujarnya.

Untuk pertandingan ke depan, lanjut Wawan, pihaknya akan mendatangi pihak LPIS dulu untuk memastikan apakah pertandingan bisa dilaksanakan atau tidak. Tujuannya agar kejadian ini tidak terulang karena bagaimanapun kedua tim pasti sudah mengeluarkan biaya cukup besar.

"Jangankan tim tamu, kita juga mengeluarkan biaya karena harus nyewa lapangan dan mengurus perizinan. Kalau LPIS tidak mampu melanjutkan kompetisi ini, hentikan saja," tegasnya.

"Daripada datang jauh-jauh tidak main, Lampung FC mengajak main persahabatan. Ya kita lakukan pertandingan persahabatan saja," katanya.

Dalam pertandingan persahabatan tersebut, Lampung FC berhasil menahan imbang Persikab 1-1. Gol Persikab diciptakan Ahmad Ismail lewat titik penalti pada menit 52. Sedangkan gol balasan Lampung FC dicetak Abu Bakar Bah menit 82.

Ajukan protes

Sementara CEO Lampung FC, Suhardi mengaku kecewa pada LPIS karena perangkat pertandingan tidak datang hingga pertandingan tidak dilaksanakan. Apalagi pihaknya sudah mengeluarkan biaya cukup besar untuk menghadapi laga tandang lawan PSIS Semarang dan Persikab.

"Kami sangat kecewa. Kami ini berangkat dari Lampung Rabu lalu karena menghadapi PSIS dulu. Ternyata di Semarang tidak ada persiapan. Sekarang di Kab. Bandung, kedua tim siap, perangkat pertandingan juga yang tidak siap. Padahal kami sudah mengeluarkan biaya cukup besar untuk menghadapi pertandingan tandang ini," ujarnya.

Dengan kejadian ini, lanjut Buyung --panggilan Suhardi-- pihaknya akan mengajukan protes ke pihak LPIS dan ditembuskan ke PSSI. "Kita akan protes. Bagaimana tidak, kita sudah mengikuti regulasi LPIS, tapi LPIS yang malah menciptakan situasi seperti ini," ujarnya.

Tidak bisa disalahkan

Salah seorang wasit LPIS asal Kab. Bandung, Jajang Sukandi menuturkan, perangkat pertandingan tidak bisa disalahkan dalam situasi seperti ini. Apalagi perangkat pertandingan di LPI sudah sepakat mogok menjalankan tugas, sebelum haknya dipenuhi LPIS.

"Kita sudah sepakat tidak akan menjalankan tugas kalau hak kita belum dipenuhi. Salah satunya gaji kita belum dibayar dari mulai musim kemarin," katanya.

Menurut Jajang, wajar jika perangkat pertandingan mogok bertugas, karena mereka juga butuh anggaran jika berangkat ke daerah untuk memimpin pertandingan.

"Untuk memimpin suatu pertandingan kita perlu ongkos dan lain-lain. Sekarang bayaran musim lalu sampai saat ini saja belum dibayarkan, mereka mau mengeluarkan uang dari mana," ujarnya.

Menurut Jajang, saat ini banyak perangkat pertandingan yang terlilit utang karena pinjam ke sana kemari untuk ungkos memimpin pertandingan. Mereka berani begitu karena pihak LPIS menjanjikan akan membayar tunggakan. "Tapi buktinya, sampai sekarang kita belum dibayar," tambahnya.

pertanyaannya :
1. kemanakah para pengurus LPI ???
2. kemanakah para pendukung yg mendukung diselenggarakannya LPI ???
3. kemanakah penggagas LPI ??? setelah gagal terpilih jadi ketum PSSI menghilang bak ditelan maho..eh bumi ??

sumber
Diubah oleh fesfes 07-09-2013 11:41
0
2.2K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Tampilkan semua post
fajarrullohAvatar border
fajarrulloh 
#12
liga kurang greget
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.