- Beranda
- The Lounge
(NEW) Death Transport Revised always update gan!
...
TS
asii
(NEW) Death Transport Revised always update gan!
KOMEN YANG BUAT ANE SEMANGAT :MATABELO
Thread ini adalah versi Revisi berdasarkan saran dari. agan-agan di thread yang lama disini. saran-saran dari semua agan-agan ane tampung dan ane jadiin bahan pertimbangan. jadi silahkan menikmati cerita dari ane.
agan-agan yang udah kasih masukan sebagai bahan inspirasi ane.
dan kalian-kalian yang udah komen.
and special thanks buat yang udah kasih ane cendol
tenang gan di part 8 ini udah nambah senjatanya
AKHIRNYA SETELAH ANE BELAJAR GAMBAR DI LAPTOP, ANE BISA GAMBAR JUGA
semakin banyak yang komen. semakin cepat update.
untuk Daftar Episode ada di bawah gan...makasih buat dukungan agan-agan semua
Quote:
Original Posted By akhdans►satu kata buat ente.. MANTAAAP!!!
jujur aja, ane paling suka nonton, baca, maen game yg bertemakan zombie atau monster. dan thread agan membuat ane makin suka sama cerita2 bergenre zombie. yg paling ane suka dari thread agan? ceritanya ngalir, ga monoton, ga kaku juga.. trus panggilan Yanti ke Riza itu loh, bikin ane cekikikan. manggilnya 'Pret' sih, kayak ga ada panggilan lain hahaha
keep posting gan, lanjutkan..! ane penasaran sama next story nya
jujur aja, ane paling suka nonton, baca, maen game yg bertemakan zombie atau monster. dan thread agan membuat ane makin suka sama cerita2 bergenre zombie. yg paling ane suka dari thread agan? ceritanya ngalir, ga monoton, ga kaku juga.. trus panggilan Yanti ke Riza itu loh, bikin ane cekikikan. manggilnya 'Pret' sih, kayak ga ada panggilan lain hahaha
keep posting gan, lanjutkan..! ane penasaran sama next story nya
Spoiler for baca dulu biar ngarti:
Thread ini adalah versi Revisi berdasarkan saran dari. agan-agan di thread yang lama disini. saran-saran dari semua agan-agan ane tampung dan ane jadiin bahan pertimbangan. jadi silahkan menikmati cerita dari ane.
Spoiler for thanks to::
agan-agan yang udah kasih masukan sebagai bahan inspirasi ane.
dan kalian-kalian yang udah komen.
and special thanks buat yang udah kasih ane cendol
Quote:
okeh gan jadi ane bikin cerita bersambung tentang sequel zombie. ane buat trhead ini dari thread ane yang inih http://www.kaskus.co.id/thread/5145c...n-bgt-ane-buat....singkat aja yah semoga agan suka nanti kalo komen-komennya okeh ane lanjutin sequel selanjutnya yang lebih menegangkan.
warning! this story was originally made by: Arif Xsanto
warning! this story was originally made by: Arif Xsanto
Spoiler for testimoni agan-agan Episode sebelumnya:
Quote:
Original Posted By chesarly►Opini ane aja gan,, gimana klo ditambahkan senjatanya juga gan,, biar tambah menarik
tenang gan di part 8 ini udah nambah senjatanya
Quote:
Quote:
Original Posted By sibrhaa►wah keren gan ..
Quote:
Original Posted By ewongedan►Mantep juga gan. To be continuenya ditunggu
Spoiler for character:
AKHIRNYA SETELAH ANE BELAJAR GAMBAR DI LAPTOP, ANE BISA GAMBAR JUGA
Spoiler for Riza (main character):
Spoiler for Yanti:
Spoiler for Pak Feri:
Spoiler for Sukron:
Spoiler for first story:
DEATH TRANSPORT (Episode 1 : Apakah mereka itu zombie?)
Selat Sunda, Buritan Kapal Ferry SS Banyu emas , 24 Februari 2013 23:24
Terlihat sekitar 15 orang saling memakan persis seperti kanibal di film-film Holywood, aku masih tidak percaya dengan apa yang ku lihat. Jantung ku masih berdegup cepat, tiba-tiba 2 Orang dari kanibal-kanibal itu mencoba menyerang ku, mereka berlari kearahku. Secara reflek aku menembaki mereka dengan Pistol yang entah jenisnya di tangan ku beberapa kali seingatku 3 Kali ke masing-masing dari mereka. Aku masih bingung ada apa ini aku melamun. Komando dari Petugas Pengamanan Menteri untuk segera masuk ke ruangan Aula kelas 1 membuyarkan lamunanku. Tiba-tiba aku di terkam oleh seseorang dari sebelah kanan mengagetkanku setengah mati.
2 Hari Sebelumnya...
Lampung, 22 Februari 2014 06:01
“Pagi yang cerah kataku” ketika aku bangun dari tidur di Hotel daerah Lampung, namun aku bukan orang lampung aku asli dari daerah Jawa kota Pemalang namanya. Nama ku Riza Sutakwa 19 Tahun, seorang Mahasiswa cumlaude yang bekerja di BUMN di Jakarta, yah walaupun masih menjadi karyawan magang tapi atasan ku sudah mempercayakan padaku untuk bertemu dengan client. Semalam aku baru saja dari Jakarta karena akan bertemu client di Lampung. Aku menyalakan Televisi dan melihat berita bahwa Presiden Rusia untuk pertama kalinya akan datang ke Indonesia besok 23 Februari 2013. Tiba-tiba Smartphone ku berbunyi tanda panggilan masuk. Ternyata dari client ku setelah selesai berbicara aku lemas karena ternyata dia akan datang ke Jakarta karena sudah terlanjur memesan tiket untuk menyebrang ke jakarta dengan Kapal Ferry SS Banyu Emas 2hari lagi. Kapal Ferry Banyu Emas adalah kapal ferry baru yang lebih besar dari kapal ferry biasanya dengan tujuan khusus Jakarta. Kapal ini baru di resmikan pemerintah Bulan Januari lalu.
“yaelah udah capek-capek ke Lampung malah suruh balik ke Jakarta” umpatku sambil beranjak untuk mandi. Selesai mandi aku bergegas ke restoran di bawah hotel sambil membaca koran. Head line di koran itu adalah Presiden Rusia datang ke Indonesia untuk membicarakan Kerja sama di bidang militer selebihnya berita Korupsi. “Membosankan beritanya korupsi mulu” kataku. Lalu aku mengambil Smartphone ku untuk berinternet ria sembari memesan tiket Ferry yang sama dengan clientku.
Pelabuhan Bakahuni, 24 Februari 2014 07:39
Hari ini aku akan menumpang kapal Ferry SS Banyu Emas
bersama dengan clientku untuk menuju Jakarta. Aku menunggu di kafe dekat pelabuhan. Dari jendela kafe itu aku melihat Kapal sedang di persiapkan di Dermaga dan akan berangkat jam 08:30. Aku melihat ternyata Menteri Pertahanan dan Sepertinya Petinggi TNI yang di kawal oleh personel TNI bersenjatakan assault rifle dan beberapa pengawal Menteri bersenjatakan Pistol. Hal yang tidak biasa terlihat ketika beberapa TNI membawa Truk dengan muatan container di belakangnya yang tidak biasa truk itu di kawal oleh puluhan Personel TNI. Clientku pun tiba dan kami siap berangkat dengan SS Banyu Emas.
SS Banyu Emas ruang makan kelas 1, 24 Februari 2013 10:00
Aku dan client duduk dengan santai sembari minum kopi membicarakan Proyek yang akan kami garap. Aku melihat Seseorang berpakaian serba hitam dengan gelagat tidak biasa dan dia berbicara dengan seseorang melalui walkie Talkie. Tidak terasa 2 jam sudah kami membicarakan Bisnis, kami pun lelah dan akan pergi tidur. Aku menuju Kelas 3 sedangkan client ku menuju keatas kelas 1.
SS Banyu Emas ruang tidur kelas 3, 24 februari 2013 22:57
Aku terbangun oleh suara teriakan dan gemuruh berisik orang yang berlarian. Membuatku kaget aku pun berpakaian lalu ku ambil smartphoneku lalu keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi. Betapa kagetnya aku melihat puluhan orang saling makan sesamanya seperti kanibal tepat 30m dari tempatku berdiri. Darah berceceran dimana-mana, aku melihat salah satu dari mereka menggigit pundak seorang pemuda dan menarik keluar daginngnya dia berteriak histeris sungguh teriakan yang memilukan. Bulu kudukku merinding hebat beberapa orang menabrakku membuat aku tersadar aku pun bergegas lari. Saat menuju lorong tangga ke atas tiba-tiba seseorang yang sepertinya sudah mati dengan wajah pucat dan mulut berlendir berpakaian safari hitam di atas tangga sana bangkit lagi seperti mayat hidup dengan tatapan kosong dia menoleh ke arahku yang sedang menaiki tangga secara tiba-tiba dia berlari kearahku dengan 2 tangan seperti ingin mencengkramku aku tangkis ke dua tangannya itu dan ku sepak perutnya dengan lutut setelah itu aku jatuhkan ia kebawah. Mayat hidup itu menggelinding ke bawah tapi aku melihat pistol di pinggangnya. Setelah ku pastikan ia tak sadarkan diri aku mengambil pistolnya tanpa sengaja aku melihat lengan mayat itu penuh darah seperti habis di gigit oleh seseorang. Tanpa sadar puluhan mayat sudah ada 20m di hadapanku. Pistol itu ku selipkan di pinggang lalu aku berlari menuju keatas Buritan. Saat menyusuri lorong kelas 2 seseorang berlari ke arahku dengan keadaan persis seperti mayat tadi aku menghentikan lari ku lalu ku cabut pistol di pinggangku kebetulan aku mengerti cara kerja pistol karena gamer bergenre FPS yang biasa aku mainkan di laptop. Aku buka pengamannya lalu ku tembak ia 1 kali di dadanya ajaib peluru tadi seperti tidak ber efek apa-apa padanya lalu aku tembak lagi 2 kali di dadanya baru ia roboh. Aku beristirahat sejenak kurebahkan punggungku di dinding. “Apa-apaan ini kenapa dia menyerangku???(melihat mayat yang baru saja di tembak) apakah mereka zombie seperti yang pernah ku mainkan di game?” kataku dengan nafas tersengal karena capek berlari. Lalu muncul lagi 1 mayat berjalan dari belakangku. “Arrggghhhh keparat!!!” teriakku kesal sembari menembakkan 1 peluru ke kepalanya. Mayat itupun langsung roboh. Aku melanjutkan lari ku ke atas Buritan.
SS Banyu Emas, Buritan, 24 februari 2013 23:24
Suasana di atas Buritan tidak kalah kacau dengan yang di bawah. Ternyata zombie sudah sampai Buritan atas. Terlihat sekitar 15 orang saling memakan persis seperti kanibal di film-film Holywood, aku masih tidak percaya dengan apa yang ku lihat. Jantung ku masih berdegup cepat, tiba-tiba 2 Orang dari kanibal-kanibal itu mencoba menyerang ku, mereka berlari kearahku. Secara reflek aku menembaki mereka dengan Pistol yang entah jenisnya di tangan ku beberapa kali seingatku 3 Kali ke masing-masing dari mereka. Aku masih bingung ada apa ini aku melamun. Komando dari Petugas Pengamanan Menteri untuk segera masuk ke ruangan Aula kelas 1 membuyarkan lamunanku. Tiba-tiba aku di terkam oleh seseorang dari sebelah kanan mengagetkanku setengah mati. Aku berteriak terjatuh lalu saat dia mencoba menggigitku aku cengkeram kepalanya lalu ku lempar ia ku samping aku bangkit dan kutembak ia di kepala sampai peluruku habis. Aku buang pistolku lalu aku bergabung dengan mereka yang selamat di aula kelas 1. Petugas pengamanan menteri terus menembaki zombie-zombie itu sampai ke 15 zombie itu habis. Lalu menutup pintu aula dan menguncinya dari luar jendela terlihat beberapa zombie hanya sedikit menggedor pintu dari jendela aula.
Lalu terdengar suara dari salah satu pasukan pengamanan menteri dengan pengeras suara. “SEMUANYA HARAP TENANG, AULA INI TERBUAT DARI KACA ANTI PELURU, MEREKA TIDAK MUNGKIN MENEMBUS KACA INI, KITA TUNGGU SITUASI KONDUSIF DAN KITA MENUNGGU BANTUAN”. Situasi masih gaduh karena banyak yang bertanya kepada petugas tentang apa yang terjadi. Aula ini cukup besar survivor yang selamat ada sekitar 50 orang lebih maklum karena walau ini kapal ferry, tapi cukup besar hampir seperti kapal Pesiar. Personel TNI dan pasukan pengamanan yang tersisa bisa di hitung dengan jari, petinggi TNI tidak terlihat sepertinya dia tidak selamat. Beberapa orang sepertinya terluka karena serangan zombie-zombie itu. Aku masih berfikir apa yang sebenarnya terjadi. Kebetulan di sebelahku adalah pak menteri pertahanan yang masih di jaga oleh 1 orang pasukan pengaman. “harusnya ini ga terjadi, harusnya barang itu tidak di bawa, harusnya semuanya baik-baik saja”. Kata pak menteri bergumam sendiri. Aku yang mendengarnya bingung dan penasaran. Aku mendekati pak menteri lalu berteriak “pak menteri apa yang sebenarnya terjadi???” tanyaku marah. Pasukan pengaman tadi mengacungkan pistolnya ke arahku. “sudah biarkan saja pak jangan di todong dia, maafkan saya nak Karena saya dan pemerintah”. Dia pun menangis. Lalu mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Bersambung...
-death transport part 1 end-
Selanjutnya dalam DEATH TRANSPORT Episode 2 (collect information). “Apa yang sebenarnya terjadi” pikirku. Pak menteri mulai menjelaskan, sekarang aku mengerti makhluk apa mereka. Tapi mengejutkan karena semuanya ternyata adalah ulah pemerintah...
Selat Sunda, Buritan Kapal Ferry SS Banyu emas , 24 Februari 2013 23:24
Terlihat sekitar 15 orang saling memakan persis seperti kanibal di film-film Holywood, aku masih tidak percaya dengan apa yang ku lihat. Jantung ku masih berdegup cepat, tiba-tiba 2 Orang dari kanibal-kanibal itu mencoba menyerang ku, mereka berlari kearahku. Secara reflek aku menembaki mereka dengan Pistol yang entah jenisnya di tangan ku beberapa kali seingatku 3 Kali ke masing-masing dari mereka. Aku masih bingung ada apa ini aku melamun. Komando dari Petugas Pengamanan Menteri untuk segera masuk ke ruangan Aula kelas 1 membuyarkan lamunanku. Tiba-tiba aku di terkam oleh seseorang dari sebelah kanan mengagetkanku setengah mati.
2 Hari Sebelumnya...
Lampung, 22 Februari 2014 06:01
“Pagi yang cerah kataku” ketika aku bangun dari tidur di Hotel daerah Lampung, namun aku bukan orang lampung aku asli dari daerah Jawa kota Pemalang namanya. Nama ku Riza Sutakwa 19 Tahun, seorang Mahasiswa cumlaude yang bekerja di BUMN di Jakarta, yah walaupun masih menjadi karyawan magang tapi atasan ku sudah mempercayakan padaku untuk bertemu dengan client. Semalam aku baru saja dari Jakarta karena akan bertemu client di Lampung. Aku menyalakan Televisi dan melihat berita bahwa Presiden Rusia untuk pertama kalinya akan datang ke Indonesia besok 23 Februari 2013. Tiba-tiba Smartphone ku berbunyi tanda panggilan masuk. Ternyata dari client ku setelah selesai berbicara aku lemas karena ternyata dia akan datang ke Jakarta karena sudah terlanjur memesan tiket untuk menyebrang ke jakarta dengan Kapal Ferry SS Banyu Emas 2hari lagi. Kapal Ferry Banyu Emas adalah kapal ferry baru yang lebih besar dari kapal ferry biasanya dengan tujuan khusus Jakarta. Kapal ini baru di resmikan pemerintah Bulan Januari lalu.
“yaelah udah capek-capek ke Lampung malah suruh balik ke Jakarta” umpatku sambil beranjak untuk mandi. Selesai mandi aku bergegas ke restoran di bawah hotel sambil membaca koran. Head line di koran itu adalah Presiden Rusia datang ke Indonesia untuk membicarakan Kerja sama di bidang militer selebihnya berita Korupsi. “Membosankan beritanya korupsi mulu” kataku. Lalu aku mengambil Smartphone ku untuk berinternet ria sembari memesan tiket Ferry yang sama dengan clientku.
Pelabuhan Bakahuni, 24 Februari 2014 07:39
Hari ini aku akan menumpang kapal Ferry SS Banyu Emas
Spoiler for ss banyu emas:
SS Banyu Emas ruang makan kelas 1, 24 Februari 2013 10:00
Aku dan client duduk dengan santai sembari minum kopi membicarakan Proyek yang akan kami garap. Aku melihat Seseorang berpakaian serba hitam dengan gelagat tidak biasa dan dia berbicara dengan seseorang melalui walkie Talkie. Tidak terasa 2 jam sudah kami membicarakan Bisnis, kami pun lelah dan akan pergi tidur. Aku menuju Kelas 3 sedangkan client ku menuju keatas kelas 1.
SS Banyu Emas ruang tidur kelas 3, 24 februari 2013 22:57
Aku terbangun oleh suara teriakan dan gemuruh berisik orang yang berlarian. Membuatku kaget aku pun berpakaian lalu ku ambil smartphoneku lalu keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi. Betapa kagetnya aku melihat puluhan orang saling makan sesamanya seperti kanibal tepat 30m dari tempatku berdiri. Darah berceceran dimana-mana, aku melihat salah satu dari mereka menggigit pundak seorang pemuda dan menarik keluar daginngnya dia berteriak histeris sungguh teriakan yang memilukan. Bulu kudukku merinding hebat beberapa orang menabrakku membuat aku tersadar aku pun bergegas lari. Saat menuju lorong tangga ke atas tiba-tiba seseorang yang sepertinya sudah mati dengan wajah pucat dan mulut berlendir berpakaian safari hitam di atas tangga sana bangkit lagi seperti mayat hidup dengan tatapan kosong dia menoleh ke arahku yang sedang menaiki tangga secara tiba-tiba dia berlari kearahku dengan 2 tangan seperti ingin mencengkramku aku tangkis ke dua tangannya itu dan ku sepak perutnya dengan lutut setelah itu aku jatuhkan ia kebawah. Mayat hidup itu menggelinding ke bawah tapi aku melihat pistol di pinggangnya. Setelah ku pastikan ia tak sadarkan diri aku mengambil pistolnya tanpa sengaja aku melihat lengan mayat itu penuh darah seperti habis di gigit oleh seseorang. Tanpa sadar puluhan mayat sudah ada 20m di hadapanku. Pistol itu ku selipkan di pinggang lalu aku berlari menuju keatas Buritan. Saat menyusuri lorong kelas 2 seseorang berlari ke arahku dengan keadaan persis seperti mayat tadi aku menghentikan lari ku lalu ku cabut pistol di pinggangku kebetulan aku mengerti cara kerja pistol karena gamer bergenre FPS yang biasa aku mainkan di laptop. Aku buka pengamannya lalu ku tembak ia 1 kali di dadanya ajaib peluru tadi seperti tidak ber efek apa-apa padanya lalu aku tembak lagi 2 kali di dadanya baru ia roboh. Aku beristirahat sejenak kurebahkan punggungku di dinding. “Apa-apaan ini kenapa dia menyerangku???(melihat mayat yang baru saja di tembak) apakah mereka zombie seperti yang pernah ku mainkan di game?” kataku dengan nafas tersengal karena capek berlari. Lalu muncul lagi 1 mayat berjalan dari belakangku. “Arrggghhhh keparat!!!” teriakku kesal sembari menembakkan 1 peluru ke kepalanya. Mayat itupun langsung roboh. Aku melanjutkan lari ku ke atas Buritan.
SS Banyu Emas, Buritan, 24 februari 2013 23:24
Suasana di atas Buritan tidak kalah kacau dengan yang di bawah. Ternyata zombie sudah sampai Buritan atas. Terlihat sekitar 15 orang saling memakan persis seperti kanibal di film-film Holywood, aku masih tidak percaya dengan apa yang ku lihat. Jantung ku masih berdegup cepat, tiba-tiba 2 Orang dari kanibal-kanibal itu mencoba menyerang ku, mereka berlari kearahku. Secara reflek aku menembaki mereka dengan Pistol yang entah jenisnya di tangan ku beberapa kali seingatku 3 Kali ke masing-masing dari mereka. Aku masih bingung ada apa ini aku melamun. Komando dari Petugas Pengamanan Menteri untuk segera masuk ke ruangan Aula kelas 1 membuyarkan lamunanku. Tiba-tiba aku di terkam oleh seseorang dari sebelah kanan mengagetkanku setengah mati. Aku berteriak terjatuh lalu saat dia mencoba menggigitku aku cengkeram kepalanya lalu ku lempar ia ku samping aku bangkit dan kutembak ia di kepala sampai peluruku habis. Aku buang pistolku lalu aku bergabung dengan mereka yang selamat di aula kelas 1. Petugas pengamanan menteri terus menembaki zombie-zombie itu sampai ke 15 zombie itu habis. Lalu menutup pintu aula dan menguncinya dari luar jendela terlihat beberapa zombie hanya sedikit menggedor pintu dari jendela aula.
Spoiler for aula kelas 1:
Bersambung...
-death transport part 1 end-
Selanjutnya dalam DEATH TRANSPORT Episode 2 (collect information). “Apa yang sebenarnya terjadi” pikirku. Pak menteri mulai menjelaskan, sekarang aku mengerti makhluk apa mereka. Tapi mengejutkan karena semuanya ternyata adalah ulah pemerintah...
semakin banyak yang komen. semakin cepat update.
untuk Daftar Episode ada di bawah gan...makasih buat dukungan agan-agan semua
Diubah oleh asii 06-09-2013 14:07
0
31.6K
Kutip
353
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
asii
#9
Episode 6
Spoiler for Episode 6:
DEATH TRANSPORT (Episode 6 : New friend, New Journey)
Saat kami keluar dari tangga menuju kelas 3 di sebelah kanan kami ada 2 orang laki-laki yang satu berumur sekitar 23 dan satu lagi berumur kurang lebih 50 tahunan membawa baseball bat (Pemukul baseball) dan mengangkat baseball batnya seperti ingin memukul kami. Sepertinya mereka tidak terinfeksi, tapi tetap saja aku bersiap-siap mengcungkan samuraiku karena ia tidak kunjung menurunkan baseball batnya. “Apakah kalian tergigit?” tanya orang paling tua. “Kami bersih, kami nggak terinfeksi. Bagaimana dengan kalian? Kataku balik bertanya. “kami tidak tergigit” jawab yang paling muda. Kami berkenalan, yang paling muda bernama Sukron dan yang paling tua adalah ayahnya yang bernama pak narko. “dapat baseball bat darimana?” tanyaku. “aku suka olahraga baseball” jawab Sukron. Kami berempat melanjutkan perjalanan.
SS Banyu Emas, Deck Kelas 3, 25 Februari 2014 09:10
“Oh iya, gue belum memperkenalkan diri. Nama gue Riza” kataku pada mereka lalu menjabat tangan mereka berdua.
“ini Yanti” sambungku mengenalkan Yanti.
“Heh gue Arvi bukan Yanti” kata Yanti marah.
“ah sama aja” kataku.
“Setan lu pret” sahut Yanti.
“lalu apa rencana kalian?” tanya Pak Narko.
“kami mau ngambil senjata di deck kendaraan terus ke ruang nahkoda meminta bantuan. Soalnya ruang Nahkoda udah penuh sama zombie” jelasku.
“okeh kami ikut kalian” kata Pak Narko.
Kami berempat melanjutkan perjalanan.
“Serasa maen Left 4 Dead” kataku.
“left 4 dead apaan pret?” tanya Yanti.
“itu game pc bergenre zombie, di game itu ada 4 orang: 2 cowok, 1 orang tua, dan 1 cewek” jawabku.
“Owh...ceweknya cantik ga pret?” tanyanya lagi.
“nggak jelek kayak elu” jawabku.
“sialan lo pret” kata Yanti ketus.
Kami masih berjalan menuju deck kendaraan lalu Pak Narko bertanya padaku
“Kenapa nggak lewat ruang tengah aja?”.
“Nggak bisa pak tadi dari deck atas kami melihat ruang tengah udah di kerubutin zombie” jawabku. Kami tiba di depan ruang Hiburan, tapi menurutku lebih tepatnya ruang Disko, dari dalam ruang itu muncul satu zombie, yang langsung berlari ke kami sambil berteriak. Aku langsung menusukkan pedangku ke kepalanya, dan zombie itu mati seketika. Dari dalam terdengar suara teriakkan banyak zombie mungkin karena mendengar teriakkan dari zombie yang tadi kubunuh.
“Shit...shit...shit” umpatku.
“lari semua...lariiii!!!” teriak Pak Narko.
Kami semua lari ke ujung koridor. Aku melihat kebelakang, puluhan Zombie keluar dari ruangan disko.
“Yanti pegangin samurai gue” perintahku ke Yanti sambil menyodorkan samurai.
Yanti lalu memegang samurai ku. Aku lalu teringat dengan Pistol revolver yang tadi aku temukan di kamar ABK. Aku memperlambat lariku dan mengambil senjata itu dan bantal dari tas yang ku bawa. Aku memegang bantal di depanku dengan tangan kiri, dan pistol ku arahkan ke semua zombie itu dengan tangan kanan di belakang bantal sehingga saat ku tembakkan tidak terdengar suara yang keras. Sambil terus berlari kedepan, aku menembak zombie-zombie itu, 6 zombie tumbang dan peluruku habis. Aku menjepit bantal dengan lengan kiriku lalu aku mengambil peluru lagi di tasku. Aku mengisi ulang pistol itu dan mulai menembaki mereka lagi dengan cara yang sama seperti sebelumnya. kali ini hanya 3 zombie yang tumbang, namun peluruku sudah habis aku melempar pistol itu ke kepala zombie yang terdepan. Zombie itu pun terjatuh.
“Yanti samurai gue” kataku ke Yanti.
“nih” Kata Yanti sambil menyodorkan samuraiku.
Zombie yang terdepan mencengkram jaketku, aku langsung memutar badanku dan menebas kepalanya.
“minggir lu” kataku saat menebas zombie itu.
sekarang hanya tersisa belasan zombie saja. Pak Narko lalu berbalik arah dan diikuti oleh Sukron dan Yanti aku juga berbalik arah.
“Jumlah mereka sedikit kita bantai saja mereka” kata Pak Narko.
Kami semua menghantam zombie-zombie itu dengan senjata yang kami punya. Darah berceceran kemana-mana dan bercipratan ke baju kami. Zombie terakhir di bacok oleh Yanti dengan kapaknya. “Ga da yang terinfeksi kan?” tanyaku kepada mereka khawatir.
“Ga ada” jawab Sukron.
Kami melanjutkan perjalanan hingga sampai di persimpangan lorong. Aku mendengar suara derap langkah kaki. “Sebentar, ada sesuatu” kataku menghentikan langkah mereka.
Kami bersiap-siap menerima kemungkinan terburuk bahwa itu suara langkah zombie. Begitu mereka muncul di balik persimpangan, ternyata mereka adalah rombongan pak menteri. Mereka kaget melihatku, lalu salah seorang anggota TNI yang tadi mengarahkan senapannya ke arah kami.
“Kamu! Hentikan semua dia rombongan kita tadi saat di atas” kata Pak Menteri melihatku.
Anggota TNI itu lalu menurunkan senapannya.
“Kalian! Syukurlah” kataku lega.
Aku dan Yanti lega sekali bertemu rombongan Pak Menteri. Namun aku melihat jumlah mereka berkurang hanya tersisa 6 orang. Aku berkenalan dengan mereka semua kecuali pak menteri. Mereka berenam adalah Pak Menteri yang mempersenjatai dirinya dengan tongkat besi, Dua orang anggota TNI-Tentara Feri dan Rizki mereka mempersenjatai diri mereka dengan Senapan yang di pegang ujungnya seperti pemukul. Mereka hanya menggunakan senapan itu disaat kondisi darurat karena takut di kejar zombie lagi seperti saat di deck kelas 2. Sedangkan yang lainnya Profesor Brian yang ku temui di atas mempersenjatai dirinya dengan pisau yang diikatkan ke ujung tongkat kayu sehingga menyerupai tombak, lalu orang yang menyelundupkan senjata dia bernama Rifal dia bersenjatakan stick Golf, dan satu orang Wanita berumur sekitar 25-an bernama Dewi yang merupakan seorang Pelayan di Kapal ini, dia bersenjatakan kapak merah seperti milik Yanti.
“Yang lain kemana Pak?” tanyaku ke pak menteri.
“pak menteri hanya mengangguk tanda mereka tidak selamat.
“Lalu mereka siapa?” tanya Pak menteri menunjuk Sukron dan ayahnya.
“Ini sukron dan ayahnya Pak Narko. Mereka salah satu penumpang yang selamat” kataku mengenalkan Sukron dan Pak Narko.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke deck Kendaraan. Di lorong kami bertemu dengan zombie lagi mungkin jumlahnya hanya 15 orang. Namun karena jumlah kami banyak, kami pun menghadapi mereka dengan senjata masing-masing. Aku menebas-nebas kepala mereka satu-persatu. Begitu juga yang lain. Aku menusukkan pedangku kekepala seorang zombie lalu aku mendengar suara seperti kepala yang di bacok ternyata di belakangku ada zombie yang akan mengigitku namun Yanti sudah lebih dahulu mengarahkan kapaknya ke kepala zombie itu sehingga aku selamat.
“Thank’s” kataku kepada Yanti.
“Sama-sama pret” jawab Yanti.
Kami berhasil melumpuhkan semua zombie itu. lalu melanjutkan perjalanan. Baru berjalan beberapa meter kami berhenti untuk beristirahat sejenak. Aku mengambil air yang berada di dalam tas Yanti dan menaruh samuraiku di sampingku
Aku mulai membuka tutup botolnya dan mulai minum, lalu tentara Feri menjulurkan tangannya kepadaku lalu berkata.
“hey bocah saya minta minumnya”.
Aku memberikannya. Tanpa sengaja aku melihat luka gores dan mengeluarkan darah di lengan kiri Tentara Feri. Ketika ia sudah selesai minum aku memegang lengannya lalu menunjukkan luka di lengannya tadi.
“Luka apa ini, apakah anda terinfeksi pak?” tanyaku.
Tentara Feri diam sesaat, lalu membuang botol yang sedang di genggamnya dan dengan cepat mencengkram bahuku dan melemparkanku ke ruang tidur ABK di sebelah kiriku yang terbuka lebar.
Dia langsung masuk ke ruangan itu, sementara yang lain kaget. Pak Rizki pun ikut masuk namun ia tak membawa senjatanya karena ia meletakkannya di luar saat istirahat tadi.
“Ada apa ini Fer?” tanyanya.
Namun Feri berbalik dan tanpa berkata-kata ia langsung meninju wajah Rizki dengan tangan kanan dan melemparnya ke samping kiri. Pak Rifal ikut masuk namun baru sampai di pintu Rizki sudah menendangnya hingga ia terdorong ke luar ruangan. Seketika itu juga Feri menutup pintu yang terbuat dari besi dan langsung mengunci pintu yang memiliki model selop dari dalam. Pintu digedor-gedor oleh yang lain.
“Kamprett...elu kenapa?” Teriak Yanti terdengar oleh ku dari luar. Lalu Feri memasang kuda-kuda siap bertarung. Aku bangkit disusul oleh Pak Rizki, kamipun juga memasang kuda-kuda siap berantem.
Bersambung....
-death transport part 6 end-
Selanjutnya dalam Death Transport (Episode 7 : We Fight!)...
apa-apaan ini Tentara Feri tiba-tiba menyerang aku dan Pak Rizki, sepertinya di Terinfeksi oleh Zombie. Dia seperti bertambah kuat karena efek virus yang sudah menjangkitinya. Tapi kami siap menghajarnya....WE FIGHT!
Saat kami keluar dari tangga menuju kelas 3 di sebelah kanan kami ada 2 orang laki-laki yang satu berumur sekitar 23 dan satu lagi berumur kurang lebih 50 tahunan membawa baseball bat (Pemukul baseball) dan mengangkat baseball batnya seperti ingin memukul kami. Sepertinya mereka tidak terinfeksi, tapi tetap saja aku bersiap-siap mengcungkan samuraiku karena ia tidak kunjung menurunkan baseball batnya. “Apakah kalian tergigit?” tanya orang paling tua. “Kami bersih, kami nggak terinfeksi. Bagaimana dengan kalian? Kataku balik bertanya. “kami tidak tergigit” jawab yang paling muda. Kami berkenalan, yang paling muda bernama Sukron dan yang paling tua adalah ayahnya yang bernama pak narko. “dapat baseball bat darimana?” tanyaku. “aku suka olahraga baseball” jawab Sukron. Kami berempat melanjutkan perjalanan.
SS Banyu Emas, Deck Kelas 3, 25 Februari 2014 09:10
“Oh iya, gue belum memperkenalkan diri. Nama gue Riza” kataku pada mereka lalu menjabat tangan mereka berdua.
“ini Yanti” sambungku mengenalkan Yanti.
“Heh gue Arvi bukan Yanti” kata Yanti marah.
“ah sama aja” kataku.
“Setan lu pret” sahut Yanti.
“lalu apa rencana kalian?” tanya Pak Narko.
“kami mau ngambil senjata di deck kendaraan terus ke ruang nahkoda meminta bantuan. Soalnya ruang Nahkoda udah penuh sama zombie” jelasku.
“okeh kami ikut kalian” kata Pak Narko.
Kami berempat melanjutkan perjalanan.
“Serasa maen Left 4 Dead” kataku.
“left 4 dead apaan pret?” tanya Yanti.
Spoiler for game left 4 dead:
“itu game pc bergenre zombie, di game itu ada 4 orang: 2 cowok, 1 orang tua, dan 1 cewek” jawabku.
“Owh...ceweknya cantik ga pret?” tanyanya lagi.
“nggak jelek kayak elu” jawabku.
“sialan lo pret” kata Yanti ketus.
Kami masih berjalan menuju deck kendaraan lalu Pak Narko bertanya padaku
“Kenapa nggak lewat ruang tengah aja?”.
“Nggak bisa pak tadi dari deck atas kami melihat ruang tengah udah di kerubutin zombie” jawabku. Kami tiba di depan ruang Hiburan, tapi menurutku lebih tepatnya ruang Disko, dari dalam ruang itu muncul satu zombie, yang langsung berlari ke kami sambil berteriak. Aku langsung menusukkan pedangku ke kepalanya, dan zombie itu mati seketika. Dari dalam terdengar suara teriakkan banyak zombie mungkin karena mendengar teriakkan dari zombie yang tadi kubunuh.
“Shit...shit...shit” umpatku.
“lari semua...lariiii!!!” teriak Pak Narko.
Kami semua lari ke ujung koridor. Aku melihat kebelakang, puluhan Zombie keluar dari ruangan disko.
“Yanti pegangin samurai gue” perintahku ke Yanti sambil menyodorkan samurai.
Yanti lalu memegang samurai ku. Aku lalu teringat dengan Pistol revolver yang tadi aku temukan di kamar ABK. Aku memperlambat lariku dan mengambil senjata itu dan bantal dari tas yang ku bawa. Aku memegang bantal di depanku dengan tangan kiri, dan pistol ku arahkan ke semua zombie itu dengan tangan kanan di belakang bantal sehingga saat ku tembakkan tidak terdengar suara yang keras. Sambil terus berlari kedepan, aku menembak zombie-zombie itu, 6 zombie tumbang dan peluruku habis. Aku menjepit bantal dengan lengan kiriku lalu aku mengambil peluru lagi di tasku. Aku mengisi ulang pistol itu dan mulai menembaki mereka lagi dengan cara yang sama seperti sebelumnya. kali ini hanya 3 zombie yang tumbang, namun peluruku sudah habis aku melempar pistol itu ke kepala zombie yang terdepan. Zombie itu pun terjatuh.
“Yanti samurai gue” kataku ke Yanti.
“nih” Kata Yanti sambil menyodorkan samuraiku.
Zombie yang terdepan mencengkram jaketku, aku langsung memutar badanku dan menebas kepalanya.
“minggir lu” kataku saat menebas zombie itu.
sekarang hanya tersisa belasan zombie saja. Pak Narko lalu berbalik arah dan diikuti oleh Sukron dan Yanti aku juga berbalik arah.
“Jumlah mereka sedikit kita bantai saja mereka” kata Pak Narko.
Kami semua menghantam zombie-zombie itu dengan senjata yang kami punya. Darah berceceran kemana-mana dan bercipratan ke baju kami. Zombie terakhir di bacok oleh Yanti dengan kapaknya. “Ga da yang terinfeksi kan?” tanyaku kepada mereka khawatir.
“Ga ada” jawab Sukron.
Kami melanjutkan perjalanan hingga sampai di persimpangan lorong. Aku mendengar suara derap langkah kaki. “Sebentar, ada sesuatu” kataku menghentikan langkah mereka.
Kami bersiap-siap menerima kemungkinan terburuk bahwa itu suara langkah zombie. Begitu mereka muncul di balik persimpangan, ternyata mereka adalah rombongan pak menteri. Mereka kaget melihatku, lalu salah seorang anggota TNI yang tadi mengarahkan senapannya ke arah kami.
“Kamu! Hentikan semua dia rombongan kita tadi saat di atas” kata Pak Menteri melihatku.
Anggota TNI itu lalu menurunkan senapannya.
“Kalian! Syukurlah” kataku lega.
Aku dan Yanti lega sekali bertemu rombongan Pak Menteri. Namun aku melihat jumlah mereka berkurang hanya tersisa 6 orang. Aku berkenalan dengan mereka semua kecuali pak menteri. Mereka berenam adalah Pak Menteri yang mempersenjatai dirinya dengan tongkat besi, Dua orang anggota TNI-Tentara Feri dan Rizki mereka mempersenjatai diri mereka dengan Senapan yang di pegang ujungnya seperti pemukul. Mereka hanya menggunakan senapan itu disaat kondisi darurat karena takut di kejar zombie lagi seperti saat di deck kelas 2. Sedangkan yang lainnya Profesor Brian yang ku temui di atas mempersenjatai dirinya dengan pisau yang diikatkan ke ujung tongkat kayu sehingga menyerupai tombak, lalu orang yang menyelundupkan senjata dia bernama Rifal dia bersenjatakan stick Golf, dan satu orang Wanita berumur sekitar 25-an bernama Dewi yang merupakan seorang Pelayan di Kapal ini, dia bersenjatakan kapak merah seperti milik Yanti.
“Yang lain kemana Pak?” tanyaku ke pak menteri.
“pak menteri hanya mengangguk tanda mereka tidak selamat.
“Lalu mereka siapa?” tanya Pak menteri menunjuk Sukron dan ayahnya.
“Ini sukron dan ayahnya Pak Narko. Mereka salah satu penumpang yang selamat” kataku mengenalkan Sukron dan Pak Narko.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke deck Kendaraan. Di lorong kami bertemu dengan zombie lagi mungkin jumlahnya hanya 15 orang. Namun karena jumlah kami banyak, kami pun menghadapi mereka dengan senjata masing-masing. Aku menebas-nebas kepala mereka satu-persatu. Begitu juga yang lain. Aku menusukkan pedangku kekepala seorang zombie lalu aku mendengar suara seperti kepala yang di bacok ternyata di belakangku ada zombie yang akan mengigitku namun Yanti sudah lebih dahulu mengarahkan kapaknya ke kepala zombie itu sehingga aku selamat.
“Thank’s” kataku kepada Yanti.
“Sama-sama pret” jawab Yanti.
Kami berhasil melumpuhkan semua zombie itu. lalu melanjutkan perjalanan. Baru berjalan beberapa meter kami berhenti untuk beristirahat sejenak. Aku mengambil air yang berada di dalam tas Yanti dan menaruh samuraiku di sampingku
Aku mulai membuka tutup botolnya dan mulai minum, lalu tentara Feri menjulurkan tangannya kepadaku lalu berkata.
“hey bocah saya minta minumnya”.
Aku memberikannya. Tanpa sengaja aku melihat luka gores dan mengeluarkan darah di lengan kiri Tentara Feri. Ketika ia sudah selesai minum aku memegang lengannya lalu menunjukkan luka di lengannya tadi.
“Luka apa ini, apakah anda terinfeksi pak?” tanyaku.
Tentara Feri diam sesaat, lalu membuang botol yang sedang di genggamnya dan dengan cepat mencengkram bahuku dan melemparkanku ke ruang tidur ABK di sebelah kiriku yang terbuka lebar.
Spoiler for kamar abk:
“Ada apa ini Fer?” tanyanya.
Namun Feri berbalik dan tanpa berkata-kata ia langsung meninju wajah Rizki dengan tangan kanan dan melemparnya ke samping kiri. Pak Rifal ikut masuk namun baru sampai di pintu Rizki sudah menendangnya hingga ia terdorong ke luar ruangan. Seketika itu juga Feri menutup pintu yang terbuat dari besi dan langsung mengunci pintu yang memiliki model selop dari dalam. Pintu digedor-gedor oleh yang lain.
“Kamprett...elu kenapa?” Teriak Yanti terdengar oleh ku dari luar. Lalu Feri memasang kuda-kuda siap bertarung. Aku bangkit disusul oleh Pak Rizki, kamipun juga memasang kuda-kuda siap berantem.
Bersambung....
-death transport part 6 end-
Selanjutnya dalam Death Transport (Episode 7 : We Fight!)...
apa-apaan ini Tentara Feri tiba-tiba menyerang aku dan Pak Rizki, sepertinya di Terinfeksi oleh Zombie. Dia seperti bertambah kuat karena efek virus yang sudah menjangkitinya. Tapi kami siap menghajarnya....WE FIGHT!
minta pendapat nih pembaca setia cerbung ane...apa sih yang kurang dari cerita ane, dan apa yang waw dari cerita ane...lagi kejebak nih di part 11 belum ada ide cerita lanjutan
HARGAI KERJA KERAS TS DENGAN KOMEN BERMUTU
0
Kutip
Balas