Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Beda Satpol PP Dulu dan Kini Tanpa Pentungan, Satpol PP Menertibkan Pedagang

tryeastwoAvatar border
TS
tryeastwo
Beda Satpol PP Dulu dan Kini Tanpa Pentungan, Satpol PP Menertibkan Pedagang
Jakarta - “Bapak, Ibu, silahkan barangnya (dagangan) ini diambil karena ini mau dibongkar,” kata seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja, seperti ditirukan Opick, -salah seorang pedagang kali lima di sekitar jalan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat-, kepada detikcom, Ahad (18/8) lalu.

Tutur kata anggota polisi pamong praja itu pun lembut, tak ada kata kasar, bentakan, atau hardikan. Bahkan mereka membantu beberapa pedagang yang tak bisa mengangkut sendiri barang dagangannya. Peristiwa penertiban pedagang itu terjadi, Ahad (11/8) lalu.

Biasanya kedatangan pasukan berbaret coklat itu selalu membuat pedagang kaki lima bersiaga, tapi sore itu ia malah santai saja. Opick mengaku telah bertahun-tahun jualan di deretan toko kecil yang ada di dekat jembatan Blok G pasar Tanah Abang.

Spoiler for Pict:



Dia merasa baru pada penertiban kemarin, relokasi pedagang kaki lima tanpa kerusuhan sama sekali. Padahal tempat mereka berdagang resmi, memiliki surat izin usaha perdagangan (SIUP) dari pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Mariani, -salah satu pemilik toko sepatu- sebelumnya yakin tidak akan ikut direlokasi. Pasalnya, dia bersama belasan pedagang lain sudah berdagang di tempat tersebut sejak tahun 1980.

Areal yang dimaksudkannya adalah bangunan tembok permanen di tepi jalan, yang berada 25 meter dari jembatan penyeberangan jalan menuju Blok G. Belasan toko tersebut didirikan resmi oleh Dinas Usaha Kecil dan Menengah Jakarta Barat dan sudah mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

"Digadaikan ke bank saja laku! Tiap tahun izinnya diperpanjang dan masih ada sisa sampai 4 bulan lagi. Kami minta kasih jangka waktu sampai Desember, enggak bisa," kata Mariani kepada detikcom.

Meski ekspresi kesal tak bisa hilang dari wajahnya, Mariani agak tenang. Karena memang sehari sebelumnya sudah ada surat pemberitahuan dari pemerintah provinsi DKI Jakarta. Apalagi kini perilaku polisi pamong praja lebih manusia.

Tak seperti dulu yang selalu main kasar saat menggusur pedagang kaki lima. Pedagang pun diberi waktu untuk mengangkat barang daganganya hingga selesai. Jika tak sanggup mengangkut justru akan dibantu.

*****

Dedy Sofian, 43 tahun, tengah mengosongkan semua barang dagangan di toko sepatu yang sudah dia tempati lebih dari 10 tahun lalu. Toko ini masih berada satu areal dengan Mariani.

Dia mengataku sudah menerima pemberitahuan dari pemerintah provinsi tentang adanya pembongkaran. Namun, karena pengumuman itu dirasa sangat mendadak, Dedy dan separuh pedagang lainnya sempat mendatangi kelurahan untuk minta perpanjangan waktu.


Namun akhirnya, Dedy, Mariana dan pedagang lainnya rela saja tempat mereka jualan dibongkar. Mereka juga tak berniat untuk demo atau melawan Satpol PP saat melakukan penertiban. Apalagi mereka juga disediakan tempat berjualan di Pasar Slipi Jaya, Jakarta Barat.

****

Toh akhirnya pemerintah tetap merelokasi mereka ke pasar Slipi Jaya dengan alasan mengganggu ketertiban dan membuat kemacetan. Memang, dengan adanya pedagang di lokasi tersebut, arus kendaraan dari Slipi menuju Tanah Abang kerap terganggu.

Kini Opick, Mariana dan Dedy sungkan protes atau melawan saat ada penggusuran. Apalagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi memperhatikan nasib pedagang dengan menyediakan lokasi berjualan yang baru di Pasar Slipi Jaya.

"Saya setuju sih idenya dia (Jokowi) itu jadi bagus, kita segan dia memang mau membangun. Lagian, mana ada pejabat datang ke rakyat sambil tanya 'apa kabar pak', dia mau sederhana itu yang bikin rakyat jadi simpati," kata Opick.

Menurut Opick penertiban di Tanah Abang sebenarnya pernah dilakukan beberapa gubernur Jakarta sebelumnya. Namun tingkah polah Satpol PP yang jadi ujung tombak penegakan hukum yang arogan, membuat masyarakat jadi berang dan balik melawan.

Didatangi tanpa pentungan dan dengan tutur kata yang bagus rupanya membuat para pedagang jadi sungkan. Jika biasanya selalu melawan, kali ini mereka manut. Penertiban pedagang kaki lima di Tanah Abang pun berjalan tanpa kendala berarti.

Hal itulah yang membuat Opick salut pada pemerintahan Jokowi karena baru kali ini penertiban di Tanah Abang bisa berjalan lancar. “Pada zaman Sutiyoso malah ada pedagang dan Satpol PP berperang, bahkan pedagang sampai bakar mobil trantib karena mereka arogan, dan masyarakat enggak suka,” kata Opick.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Triwiksaksana menilai ada satu perbedaan dalam kinerja dan gaya Satpol PP dibanding dulu. Satuan yang dikenal kasar ini kini lebih komunikatif dan mulai pakai cara persuasif.

Pria yang akrab disapa Bang Sani ini mengatakan perubahan besar tersebut tak lepas dari peran Jokowi. "Pastinya ini ada pengaruh dari kepemimpinan pak Jokowi. Monitoring yang melekat, turun ke lapangan dan ketegasan dalam eksekusi," kata dia kepada detikcom, kemarin.

Spoiler for Satpol PP:


[URL="http://news.detik..com/read/2013/08/21/102528/2335939/10/tanpa-pentungan-satpol-pp-menertibkan-pedagang?9911012"]TKP[/URL]

emoticon-2 Jempolemoticon-2 Jempol emoticon-2 Jempol emoticon-2 Jempol
Diubah oleh tryeastwo 21-08-2013 04:33
0
3.6K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Tampilkan semua post
malezloginAvatar border
malezlogin
#16
keren nih tapi panjang bener emoticon-Cape d... (S)
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.