Kaskus

Story

avelsalvianeAvatar border
TS
avelsalviane
Tell me your dreams
karena thread ini dibuat malem hari jadi...

malem gan! numpang coret2 ya dimari. habis ngubek2 klonengan di old kaskus ternyata ketemu cerita yg di tulis sm temen gw. doi cewe dan minjem klonengan gw karna doi ga ngerti ngaskus. skrg pun doi uda ga ngaskus. harapan gw tulisan doi bisa menghibur temen2 disini. dan oh ya, ini cerita dibuat pas doi lg jatuh cinta nih kayaknya emoticon-Ngakak (S)jadi mgkn mirip2 serial cantik ya. but, sbg cerita cinta pendek mnrt gw cerita ini bagus. soooooo, happy reading!


all credits goes to you, si anak tukang beras.
cheers
emoticon-Peace

Quote:
Diubah oleh avelsalviane 01-08-2013 14:32
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.4K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
avelsalvianeAvatar border
TS
avelsalviane
#19
#9

"siapa yg bersedia menyelesaikan soal di papan? Karin?"

Karin membetulkan posisi kacamata, bangkit dari tempat duduknya dengan membawa buku latihan yg sudah penuh jawaban benar dari soal-soal yg diberikan guru matematikanya ke depan kelas untuk menyelesaikan soal-soal tersebut di papan tulis.

cekatan, Karin menyelesaikan soal-soal tersebut. bergelut dengan soal-soal persamaan kuadrat tidak menjadi kesulitan baginya.

"pinjem buku latihan lu dong Karin." ucap Nina setelah Karin sampai di tempat duduknya dengan tangan diletakan di atas buku bertuliskan 'Matematika SMA Kelas X Jilid 2'

"...." Karin menyodorkan bukunya kepada Nina, sementara Nina menyalin semua yg tertulis di buku Karin, Karin memejamkan matanya dan meletakan kepalanya di atas cardigans pink kesayangannya.

Karin merasa kurang tidur karena semalam Karin terus terbangun dari tidurnya entah apa penyebabnya. Karin tidak ada masalah dengan nilai-nilainya sehingga guru manapun tidak keberatan melihat sikap Karin yg kadang-kadang malas.

Karin tertawa geli mengingat kekasihnya, Max, yg jika meletakan kepalanya di atas meja, kapur, spidol atau penghapus papan tulis lah yg pasti mendarat di atas kepalanya. mungkin itu lah yg membuat Max sekarang terkenal jago menghindari lemparan benda-benda kecil dari gurunya. Max mempunyai banyak kesempatan untuk berlatih.

Karin membiarkan pikirannya kosong sementara guru matematikanya tidak memperhatikan Karin, Karin mulai tertidur sampai jam istirahat dimulai.

beberapa lama kemudian, terdengar bunyi bel meraung-raung seakan tak pernah cukup, Karin bangkit dari tidur singkatnya, mendapati Nina yg sedang memperhatikan Karin.

"apa?" tanya Karin bingung

"gapapa, turun yuk Rin. Gua laper nih."

"...." Karin langsung bangkit, dan tanpa isyarat apapun Nina bangkit, berjalan di samping Karin menuju kantin dibawah.

sesampainya di kantin, kerumunan orang sudah berada disana. Karin melihat sekumpulan cowok-cowok yg sedang asik berteriak-teriak. tawa lagi yg banyak terdengar. Karin menghampiri sekumpulan cowok-cowok itu, tepatnya menghampiri kekasihnya.

"oi Karin, harusnya lo liat cowok lo ngindarin lemparan kapur si belalang sembah anatomi itu." teriak seseorang teman Max setelah melihat sosok cantik Karin menghampiri.

Max yg sedang memperhatikan tekstur pada biskuit oreo nya langsung bangkit dari tempat duduk, menghampiri Karin.

"berisik banget sih." ucap Karin sambil menggeleng-geleng saat Max sudah ada di depan mata Karin, menawari biskuit kegemarannya dengan senyum bodohnya. kedua sudut bibir Karin sedikit terangkat melihat tingkah kekasihnya yg kadang konyol itu.

"mereka wajar dong bangga punya temen sekeren gue." Max melemparkan bungkusan kosong cemilannya ke arah teman-temannya di belakang.

"...." Karin duduk di salah satu kursi kosong

"kenapa lu Rin?" Max ikut duduk.

"ga tau, pusing aja. lu udah ulangan sejarah belom?"

"pusing tapi malah nanyain pelajaran. ikut gua yuk."

"kemana?" tanya Karin dengan sedikit ketertarikan di sudut terpencil otaknya.

"ke kelas gua. gue mau makan bekal."

"oke."

mereka berjalan menyusuri komplek sekolahan sampai ke kelas Max. Max duduk di kursinya dengan Karin di sebelahnya. sementara Max menyantap bekal yg disiapkan Karin, Karin menyapa seseorang yg sedang membaca novel, duduk sendirian dengan mata terpaku pada bacaannya.

"Sebentar ya Max. Vinaaa!" Karin langsung bangkit dari tempat duduknya, menuju ke arah Vina yg menengok ke arah suara yg menyerukan namanya.

"Karin." sapa Vina dengan senyuman termanisnya.

"lu udah ulangan sejarah belom? gua mau minjem catetan lu dong, gua ga nyatet kemaren." tanya Karin, duduk di sebelah Vina.

"seorang Karin ga nyatet catetan?" Vina bertanya balik dengan tatapan bingung yg dibuat-buat sambil mengeluarkan sebuah buku yg jelas adalah catatan sejarah.

"hehehe kemaren gua rapat OSIS pas pelajaran sejarah, jadi ga nyatet Rin. gua yakin catetan lo pasti catetan terlengkap di sekolah ini."

Menyerahkan buku catatannya, "setelah lo kali ya hahahaha."

Max memperhatikan kedua orang itu asik bercengkrama, tampak akur dan cocok menjadi sahabat karib. Max merasa rendah karena secara tak langsung akan membuat hubungan di antara kedua perempuan yg mungkin adalah dua perempuan paling luar biasa yg pernah dikenalnya menjadi rusak.

Max berjanji pada dirinya untuk tidak membiarkan masalah ini berlarut-larut.

cepat atau lambat, pasti bakal ada yg sakit hati, batin Max dengan penuh penyesalan.
Diubah oleh avelsalviane 01-08-2013 14:15
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.