Kaskus

Story

applepie34Avatar border
TS
applepie34
..: When I Was Your Man :..
Same bed but it feels just a little bit bigger now
Our song on the radio but it don't sound the same
When our friends talk about you, all it does is just tear me down
Cause my heart breaks a little when I hear your name

It all just sounds like oooooh…
Mmm, too young, too dumb to realize
That I should have bought you flowers
And held your hand
Should have gave you all my hours
When I had the chance
Take you to every party
Cause all you wanted to do was dance
Now my baby's dancing
But she's dancing with another man

My pride, my ego, my needs, and my selfish ways
Caused a good strong woman like you to walk out my life
Now I never, never get to clean up the mess I made, ohh…
And it haunts me every time I close my eyes


Although it hurts
I'll be the first to say that I was wrong
Oh, I know I'm probably much too late
To try and apologize for my mistakes
But I just want you to know

I hope he buys you flowers
I hope he holds your hand
Give you all his hours
When he has the chance
Take you to every party
Cause I remember how much you loved to dance
Do all the things I should have done
When I was your man
Do all the things I should have done
When I was your man


Quote:





INDEX

Diubah oleh applepie34 12-03-2014 19:14
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
101.3K
648
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
applepie34Avatar border
TS
applepie34
#171
setelah kaget dengan ciuman mendadak itu, gw langsung ngikut nyamperin dia yang masuk ke kamar gw, ternyata bener dia udah ngepack-ngepack barangnya. aseli, gw gak ngerti harus gimana sekarang.
gw gak tau harus nahan dia atau ngebiarin dia pulang malem malam kaya gini, waktu itu posisi jam 9 kurang-an.
kalo gw biarin dia pergi, terus kalo dia mikir "gila nih cowok bukannya nahan kek, malah ngediemin gini aja" gimana.

sama kayak posisi waktu lagi berantem di mobil sama cewek, terus dengan seenaknya cewek itu bilang "turunin gw disini!" terus kita berhentiin mobil gitu aja, dia pasti dengan lebih marahnya bilang "oh jadi kamu tega mau nurunin aku?!"
aargggh.... kan situ yang minta tadi neng emoticon-Hammer

gw cuman bisa duduk dikasur ngeliat Vita mondar-mandir ngepack barangnya, ngambilin alat2 mandi di kamar mandi, masukin buku-bukunya ke dalam tas, beresin peralatan laptopnya..
gw pengen banget ngomong "jangan pergi Vit" cuman gw gak bisa. gw gak punya alasan kenapa Vita harus tetap disitu malam itu. gw gak punya alasan buat nahan dia pulang sekarang.

"gw pulang ya, makasih bwt semuanya." kata dia singkat dan melangkah keluar menuju pintu..

"Vit.." panggil gw dan ngebuat dia langsung berhenti tapi gak nengok ke arah gw.

"........."

".........."

terjadi keheningan yang sangat panjang. gw cuman bisa ngeliatin dia dari belakang, dia juga cuman nunduk dan gak noleh sama sekali.

"gw anter ya" kata gw pada akhirnya.

Vita hanya mengangguk dan tetap keluar, kemudia gw menyusulnya dan gak lupa minjem motornya Ighar. dan saat itu anak-anak kost baru sadar kalo ternyata Vita nginep dikamar gw. cuman, karena mukanya Vita yang ga enakin dan gw ngomong cuman seperlunya ke Ighar. gak ada satupun yang nanya pas gw dan Vita sampe dilantai bawah.

udara malem itu kian menusuk gw sampe ketulang tulang, karena abis hujan tadi sore, berasa banget dinginnya malem ini. gak ada perbincangan sama sekali antara gw dan Vita selama perjalanan.

"thanks ya" kata dia saat hendak turun dan masuk kedalam rumah.

"sama-sama.."

gw hanya diam dan mematung melihat Vita perlahan membuka pagar untuk masuk, sampe tiba tiba ada suara orang lain dari arah pintu rumahnya Vita.

"OOOH JADI INI YANG SUDAH BAWA KABUR ANAK SAYA" kata bokapnya Vita dari dalam dan berjalan agak cepat menghampiri gw.

"Siapa kamu? saya baru kali ini melihat kamu" kata bokapnya dengan tampang senga ke arah gw.

"saya ardy om teman kampusnya Vita. saya gak bawa kabur Vita, Vita sendiri yang mau nginep ditempat saya. saya juga gak tega liat seorang cewek luntang-lantung gak jelas dipinggir jalan nanti." kata gw tegas.

"tetap saja kamu udah membantu kabur anak saya lebih dari 1x24 jam! dan pasti ada hukumnya!" kata beliau lagi.

"iya, saya minta maaf om. bukan maksud mau bantu Vita kabur. cuman mau meringkan bebannya aja. sumpah saya gak ada maksud apa apa sama Vita om. saya tulus bantuiin Vita sebagai teman saya"

"alah, alasan kamu" kata bokapnya dan memberikan hantaman maut tepat di hidung gw hingga gw terjatuh dari motor dan mengeluarkan darah segar dari hidung.

"ayah! " teriak Vita lalu ngebantu gw buat bangun.

"Vita, sekarang juga kamu masuk ke dalam! biar saya yang urus baj*ngan ini! berani beraninya dia bawa kabur kamu!"

"udah stop! bukan dia yang bawa kabur saya, tapi saya yang emang mau tinggal sama dia. dibanding tinggal sama orang seperti anda!" kata Vita sambil nangis terisak-isak.

"kurang ajar kamu jadi anak, ayo masuk! sekarang!" kata bokapnya menarik Vita dengan keras. tapi tenaga bokapnya gak sekuat Vita, jadi dengan mudah Vita melepas tangan bokapnya. karena kehilangan keseimbangan, bokapnya jatuh tepat didepan rumah.

"ayo pergi!" kata Vita ke gw yang udah dimotor lagi,

tanpa pikir panjang gw mulai menyalakan motor dan pergi dari rumah nya Vita dengan masih berlumuran darah yang keluar dari hidung gw....
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.