- Beranda
- Stories from the Heart
I will marry you, but not you [based on true story]
...
TS
benedicta33
I will marry you, but not you [based on true story]
Halo Agan-agan, dan Sista-sita.
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)
Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Spoiler for Indeks:
Spoiler for New Life:
Spoiler for Why?:
Spoiler for Next Life:
Spoiler for Pergulatan Batin:
Spoiler for Panggilanku dan panggilanmu:
Spoiler for Masa Kelam:
Spoiler for Just you and me:
Diubah oleh benedicta33 12-06-2014 21:14
JabLai cOY dan anasabila memberi reputasi
2
158.6K
998
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
benedicta33
#309
Part 38
Inilah kesempatanku untuk memutuskan yang terbaik buat Hendri. Sempat aku ragu untuk memberikan kesimpulan yang ada.
Aku mengangguk, rasanya hari ini aku cengeng banget. Aku merasakan kecupan hangat di keningku, lalu turun ke bibirku. Tidak ada nafsu yang membakar diriku, yang ada rasa sedih karena kehilangan dan mencoba merekam moment terakhir bersama dia.
Aku menatap wajahnya untuk terahir kalinya, dan beranjak pergi meninggalkan Hendri. Sebelum aku menutup pintu mobilnya aku berpesan padanya
Hendri hanya mengangguk. Aku tau Hendri juga menangis, tapi aku harus bisa melepaskan dia, agar dia menjadi orang yang berguna bagi umatnya.
Airmataku ga bisa berhenti, bahkan semakin deras. Aku juga tau kalo Hendri masih menunggu di depan rumahku. Ingin sekali aku berbalik mengejar dia dan masuk ke mobil lagi. Tapi aku harus konsisten.
*Bersambung*
Inilah kesempatanku untuk memutuskan yang terbaik buat Hendri. Sempat aku ragu untuk memberikan kesimpulan yang ada.
Quote:
(B) : Ka.. Inilah pilihanku. Terserah kakak mau melupakanku dan kita hilang komunikasi. Terima kasih untuk kasih sayang yang kamu berikan padaku. Terima kasih atas pengorbananmu yang tulus padamu. Aku tau aku tidak bisa memilikimu seutuhnya. walaupun aku sadar, aku sangat menyayangimu, ka. *nangis*
(H) : *memegang tanganku* kalo memang ini keputusannya, aku jalani, Ta. Tapi sejujurnya aku gak mau kehilangan komunikasi denganmu
(B) : Ka, korbankan salah satu ka. Jika kamu ingin membanggakan orangtuamu, kejarlah cita"mu dan aku mengerti posisimu, aku tidak mau mengganggu kamu, ketika kamu menjalani hidupmu sebagai frater di Papua. Kalo Tuhan bilang kita jodoh, kita pasti dipertemukan lagi. Tenang, pasti ada saatnya kita berkomunikasi, ka. Semua indah pada waktunya
(H) : Ok, jika aku ada kesempatan untuk berkomunikasi denganmu, aku akan menghubungimu. Ta, bolehkah aku meminta sesuatu?
(B) : Apa ka?
(H) : Bolehkah aku mencium keningmu untuk terakhir kalinya?
(H) : *memegang tanganku* kalo memang ini keputusannya, aku jalani, Ta. Tapi sejujurnya aku gak mau kehilangan komunikasi denganmu
(B) : Ka, korbankan salah satu ka. Jika kamu ingin membanggakan orangtuamu, kejarlah cita"mu dan aku mengerti posisimu, aku tidak mau mengganggu kamu, ketika kamu menjalani hidupmu sebagai frater di Papua. Kalo Tuhan bilang kita jodoh, kita pasti dipertemukan lagi. Tenang, pasti ada saatnya kita berkomunikasi, ka. Semua indah pada waktunya
(H) : Ok, jika aku ada kesempatan untuk berkomunikasi denganmu, aku akan menghubungimu. Ta, bolehkah aku meminta sesuatu?
(B) : Apa ka?
(H) : Bolehkah aku mencium keningmu untuk terakhir kalinya?
Aku mengangguk, rasanya hari ini aku cengeng banget. Aku merasakan kecupan hangat di keningku, lalu turun ke bibirku. Tidak ada nafsu yang membakar diriku, yang ada rasa sedih karena kehilangan dan mencoba merekam moment terakhir bersama dia.
Aku menatap wajahnya untuk terahir kalinya, dan beranjak pergi meninggalkan Hendri. Sebelum aku menutup pintu mobilnya aku berpesan padanya
Quote:
(B) : ka, tolong jaga baik" cincin itu. Jika ga mau dipakai, simpanlah cincin itu baik" ya? Kakak jaga kesehatan dan jaga diri selama di Papua. Kalo kakak udah sampai, kasih tau ya? Ka, aku mencintaimu
Hendri hanya mengangguk. Aku tau Hendri juga menangis, tapi aku harus bisa melepaskan dia, agar dia menjadi orang yang berguna bagi umatnya.
Airmataku ga bisa berhenti, bahkan semakin deras. Aku juga tau kalo Hendri masih menunggu di depan rumahku. Ingin sekali aku berbalik mengejar dia dan masuk ke mobil lagi. Tapi aku harus konsisten.
*Bersambung*
0