- Beranda
- Stories from the Heart
A Failure [Based on True Story]
...
TS
book12345
A Failure [Based on True Story]
Quote:
Hi semua, 9 Tahun adalah waktu yang terlalu lama untuk menyelesaikan cerita 34 part ini. Saya juga sadar, sudah tidak ada yang baca cerita ini di SFTH, karena terlalu tua
. Alasan kenapa butuh waktu yang terlalu lama untuk menyelesaikan cerita ini adalah karena cerita yang saya tulis disini, dimulai di hari yang sama setelah ending cerita ini (part 33) - untuk mengobati rasa sakit berlebih yang saya rasakan waktu itu.Namun seiring berjalannya waktu, semakin menyakitkan untuk melanjutkan cerita ini. Itu kenapa saya berhenti menulis di tahun 2013, melanjutkan di 2014 , berhenti lagi. melanjutkan lagi di 2020, berhenti lagi. dan saya selesaikan seluruhnya hari ini di bulan Mei 2022.
Kenapa baru sekarang? Karena saya baru sadar bahwa memori saya tentang Risty mulai hilang secara perlahan.Keluarga saya punya keturunan genetik Alzheimer, dan saya mulai takut untuk kehilangan memori yang berharga ini. Saya bahkan tidak bisa ingat satu pun event yang saya tulis di tahun 2013, padahal saya yakin seluruh cerita ini adalah true story, dan ini terbukti dari foto2 lama yang saya simpan. (bahkan saya merasa tulisan saya di 2013 super cringe dari pelafalan, tata bahasa , hingga alur cerita yang ngalor ngidul
)Saya cuma berharap, suatu saat nanti thread ini bisa menjadi diary yang bisa saya baca ketika memori tentang Risty sudah hilang dari kalbu - Yan.
Introduction
Quote:
Index:
Quote:
Hanya sebuah diary yang saya harap bisa saya baca ketika memori tentang dia sudah hilang dari kalbu
Diubah oleh book12345 14-05-2022 02:53
Arsana277 dan anasabila memberi reputasi
2
17K
130
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
book12345
#2
Part 2
(Masih) 21 Mei 2011
Waktu menunjukkan jam 7 lewat sedikit. Pintu masuk Pasar Malam udah dibuka. Puluhan anak-anak komunitas gue beserta beberapa warga yang udah nunggu beberapa menit langsung berhamburan ke dalem. Tiba2 Rezky, Ketua Panitia sekaligus Wakil ketua Komunitas gue nyamperin kita bertiga.
Rezky: "Oi Ri! Kebetulan banget! bantuin anak panit siapin games buat acara terakhir yuk!"
Riri: "Oi ky! tapi kan gue bukan panit gapapa?"
Rezky: "Alah bodo amat ayo dah bantu aja"
Riri: "Hahaha okedeh! Yan gue titip Risty sama lu bentar ya~ gabakal lama kok hehe
Gue terdiam. Dan bahkan gue belom kenal sama ini bidadari tapi uda ditinggal berdua sama temen gue yang menyebalkan itu. Seneng sih. Tapi sedih juga kan suasananya ga enak gini. Akhirnya gue memberanikan diri buat ngomong duluan
Gue: "em.. duduk dulu deh.."
Risty: "haha iyaa..."
Gue: "Em... lo sodaranya riri?"
Risty: "Iya. Tapi kita gak kenalan dulu? Nggak nanya nama gue, umur, sekolah, gitu?"
Gue: "Ah iya. Tapi gue uda tau nama lo Risty dan gue ber asumsi karena lo sodaranya Riri seharusnya lo seumuran Riri dan kira2 15 alias satu tahun dibawah gue. Soal sekolah menurut gue lo satu sekolah sama Riri?"
Risty bengong. Yak kebiasan buruk gue muncul lagi. Nggak, bukan karena gue kepinteran, tapi gue slalu menghindari bertanya kepada orang. Jadi gue selalu mikir semua kemungkinan dan kalo menurut gue nggak perlu dipertanyakan: nggak gue tanyakan.
Risty:" ah yauda kalo gitu deh. Kenalin diri lo aja .."
Gue: "Yan. 16. SMA ******
Risty: "Okedeh Yan. karena lo panit di acara ini, ajak gue keliling2 dong. hehe
Risty menebar senyum kecil manisnya ke arah gue dan langsung menarik tangan gue. Gue yang masih setengah sadar karena senyuman maut barusan pastilah nurut aja. Kita berdua muter2 di pasar malem itu bak orang pacaran yang lagi nikmatin malam mingguan. Dan tanpa sadar malam semakin larut dan waktu memisahkan kita berdua.
Waktu menunjukkan jam 7 lewat sedikit. Pintu masuk Pasar Malam udah dibuka. Puluhan anak-anak komunitas gue beserta beberapa warga yang udah nunggu beberapa menit langsung berhamburan ke dalem. Tiba2 Rezky, Ketua Panitia sekaligus Wakil ketua Komunitas gue nyamperin kita bertiga.
Rezky: "Oi Ri! Kebetulan banget! bantuin anak panit siapin games buat acara terakhir yuk!"
Riri: "Oi ky! tapi kan gue bukan panit gapapa?"
Rezky: "Alah bodo amat ayo dah bantu aja"
Riri: "Hahaha okedeh! Yan gue titip Risty sama lu bentar ya~ gabakal lama kok hehe
Gue terdiam. Dan bahkan gue belom kenal sama ini bidadari tapi uda ditinggal berdua sama temen gue yang menyebalkan itu. Seneng sih. Tapi sedih juga kan suasananya ga enak gini. Akhirnya gue memberanikan diri buat ngomong duluan
Gue: "em.. duduk dulu deh.."
Risty: "haha iyaa..."
Gue: "Em... lo sodaranya riri?"
Risty: "Iya. Tapi kita gak kenalan dulu? Nggak nanya nama gue, umur, sekolah, gitu?"
Gue: "Ah iya. Tapi gue uda tau nama lo Risty dan gue ber asumsi karena lo sodaranya Riri seharusnya lo seumuran Riri dan kira2 15 alias satu tahun dibawah gue. Soal sekolah menurut gue lo satu sekolah sama Riri?"
Risty bengong. Yak kebiasan buruk gue muncul lagi. Nggak, bukan karena gue kepinteran, tapi gue slalu menghindari bertanya kepada orang. Jadi gue selalu mikir semua kemungkinan dan kalo menurut gue nggak perlu dipertanyakan: nggak gue tanyakan.
Risty:" ah yauda kalo gitu deh. Kenalin diri lo aja .."
Gue: "Yan. 16. SMA ******
Risty: "Okedeh Yan. karena lo panit di acara ini, ajak gue keliling2 dong. hehe
Risty menebar senyum kecil manisnya ke arah gue dan langsung menarik tangan gue. Gue yang masih setengah sadar karena senyuman maut barusan pastilah nurut aja. Kita berdua muter2 di pasar malem itu bak orang pacaran yang lagi nikmatin malam mingguan. Dan tanpa sadar malam semakin larut dan waktu memisahkan kita berdua.
Diubah oleh book12345 14-07-2013 00:33
khuman dan 2 lainnya memberi reputasi
3