- Beranda
- Stories from the Heart
...
TS
jumpingworm
6th Story
Spoiler for "The Menu":
5th Story : Wrap Your Heart
Spoiler for "The Menu":
4th Story : Irreplaceable
Spoiler for The Menu:
Diubah oleh jumpingworm 16-07-2017 00:41
samsung66 dan anasabila memberi reputasi
2
102.6K
1.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
jumpingworm
#922
10. Milo
"Gue makan kebab aja deh." Vega berjalan ke arah yang berlawanan dari Chery.
Chery hanya mengangguk dan menyerbu kios ayam bakar kesukaannya.
Kantin kampus ini punya puluhan jenis makanan.
Ada restoran cepat saji, sayur catering, gado-gado, soto, nasi goreng, dan kebab.
Bagi pecinta makanan cepat saji, Vega sedari tadi sudah ngiler melihat gulungan kebab dari jauh.
"Yang SUPER satu ya bu..." Vega menyodorkan uang 20.000 rupiah kepada penjualnya.
"Mbak, kebab Vegetarian yang biasa."
Suara alto di sebelahnya terdengar familiar.
Refleks, mata Vega mengikuti asal suara itu.
Senior cantik yang tadi rupanya.
"Eh...kamu yang tadi kan?" Senior itu menyadari kehadiran Vega. "Kita belom sempet kenalan ya tadi."
Senior itu mengulurkan tangan kanannya.
"Reira." dia menyebutkan namanya.
"Aku..." kalimat Vega terpotong.
"Beb, punya kamu pake chilli sauce?" suara tenor dari belakangnya bertanya.
"Banyakin aja." Reira menjawab. "Kenalin juga... ini pacarku. Milo..."
Reira bergeser, dan Vega saling pandang.
Sepasang mata biru yang selalu berlarian di otak Vega.
Untuk sepersekian detik, jantung Vega berhenti dan matanya tidak bisa berkedip.
Oh, shit.
Vega bergumam di dalam hati.
"MILO?!?!" suara Chery membahana. "Literally, THAT Milo?!"
Vega mengangguk lemas.
"Gilaaa...!! Dunia sempit banget!" Jawab Chery sambil mengunyah ayamnya.
Chery mengerutkan dahinya sambil memandang ke udara kosong.
Kenyataannya, isi kepala dan hati Vega baru terhempas badai.
Bukan hanya karena 'perpisahan'nya dengan Milo 3 tahun yang lalu berlangsung dengan 'tidak baik-baik'.
Sikap Milo kepadanya tadi super duper dingin terhadapnya.
"Hai, gue Milo." sesudah menyambut tangan Vega, Milo kembali membuang muka dan berkonsentrasi kepada Reira serta makanan pesanannya.
Adegan itu tidak berhenti berputar di otak Vega.
Sebenarnya, dia tidak berhadap banyak.
Apa yang sudah dikatakannya sebelum perpisahan dengan Milo pasti meninggalkan kesan terburuk.
But, for Christ's sake!
Itu kan' sudah 3 tahun yang lalu!
Krisdayanti saja sudah melahirkan 2x lagi, masa' Milo masih dendam padanya?!
"Heh, elo dengerin gue gak sih?" Chery melambaikan tangan di hadapan Vega.
"Gue mesti minta maaf." Vega berbicara sendiri.
"Hah?"
"Gue mesti cari Milo dan minta maaf ke dia."
Dengan mulut ternganga, Chery hanya menatap sahabatnya.
"Yakin lo?" Chery bertanya terbata-bata.
"Ini kayak kesempatan kedua dari Tuhan. Waktu itu, gue nggak dapet kesempatan minta maaf. Tapi sekarang dia muncul lagi!"
"Muncul...dengan beb-beb-nya...." Chery menimpali.
Seolah tidak mendengar kalimat Chery yang terakhir, Vega bangkit berdiri dan berlari keluar dari kantin kampus.
Dia harus mengatakan kepada Milo apapun yang belum sempat dikatakannya dahulu.
Chery hanya mengangguk dan menyerbu kios ayam bakar kesukaannya.
Kantin kampus ini punya puluhan jenis makanan.
Ada restoran cepat saji, sayur catering, gado-gado, soto, nasi goreng, dan kebab.
Bagi pecinta makanan cepat saji, Vega sedari tadi sudah ngiler melihat gulungan kebab dari jauh.
"Yang SUPER satu ya bu..." Vega menyodorkan uang 20.000 rupiah kepada penjualnya.
"Mbak, kebab Vegetarian yang biasa."
Suara alto di sebelahnya terdengar familiar.
Refleks, mata Vega mengikuti asal suara itu.
Senior cantik yang tadi rupanya.
"Eh...kamu yang tadi kan?" Senior itu menyadari kehadiran Vega. "Kita belom sempet kenalan ya tadi."
Senior itu mengulurkan tangan kanannya.
"Reira." dia menyebutkan namanya.
"Aku..." kalimat Vega terpotong.
"Beb, punya kamu pake chilli sauce?" suara tenor dari belakangnya bertanya.
"Banyakin aja." Reira menjawab. "Kenalin juga... ini pacarku. Milo..."
Reira bergeser, dan Vega saling pandang.
Sepasang mata biru yang selalu berlarian di otak Vega.
Untuk sepersekian detik, jantung Vega berhenti dan matanya tidak bisa berkedip.
Oh, shit.
Vega bergumam di dalam hati.
"MILO?!?!" suara Chery membahana. "Literally, THAT Milo?!"
Vega mengangguk lemas.
"Gilaaa...!! Dunia sempit banget!" Jawab Chery sambil mengunyah ayamnya.
Chery mengerutkan dahinya sambil memandang ke udara kosong.
Kenyataannya, isi kepala dan hati Vega baru terhempas badai.
Bukan hanya karena 'perpisahan'nya dengan Milo 3 tahun yang lalu berlangsung dengan 'tidak baik-baik'.
Sikap Milo kepadanya tadi super duper dingin terhadapnya.
"Hai, gue Milo." sesudah menyambut tangan Vega, Milo kembali membuang muka dan berkonsentrasi kepada Reira serta makanan pesanannya.
Adegan itu tidak berhenti berputar di otak Vega.
Sebenarnya, dia tidak berhadap banyak.
Apa yang sudah dikatakannya sebelum perpisahan dengan Milo pasti meninggalkan kesan terburuk.
But, for Christ's sake!
Itu kan' sudah 3 tahun yang lalu!
Krisdayanti saja sudah melahirkan 2x lagi, masa' Milo masih dendam padanya?!
"Heh, elo dengerin gue gak sih?" Chery melambaikan tangan di hadapan Vega.
"Gue mesti minta maaf." Vega berbicara sendiri.
"Hah?"
"Gue mesti cari Milo dan minta maaf ke dia."
Dengan mulut ternganga, Chery hanya menatap sahabatnya.
"Yakin lo?" Chery bertanya terbata-bata.
"Ini kayak kesempatan kedua dari Tuhan. Waktu itu, gue nggak dapet kesempatan minta maaf. Tapi sekarang dia muncul lagi!"
"Muncul...dengan beb-beb-nya...." Chery menimpali.
Seolah tidak mendengar kalimat Chery yang terakhir, Vega bangkit berdiri dan berlari keluar dari kantin kampus.
Dia harus mengatakan kepada Milo apapun yang belum sempat dikatakannya dahulu.
Diubah oleh jumpingworm 12-07-2013 21:22
0