- Beranda
- Stories from the Heart
I will marry you, but not you [based on true story]
...
TS
benedicta33
I will marry you, but not you [based on true story]
Halo Agan-agan, dan Sista-sita.
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)
Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Saya mau berbagi pengalaman cerita saya selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Karena saya newbie, jadi tolong dibantu kalau ada penulisan yang salah.
Saya tidak memberikan banyak peraturan, peraturan yang saya beri adalah
1. JANGAN SARA,
2. JANGAN KOMENTARIN PAKE KATA" KASAR.
3. TOLONG HARGAI PRIVACY SAYA SEBAGAI TS
4. KALAU BELUM DI UPDATE SABAR AJA, SAYA JUGA FOKUS SAMA RL SAYA
Saya membuat cerita per part, dan nama tokoh yang asli disamarkan, kecuali nama saya. Cerita ini mengandung 100% real (maap sedikit lebay hehehe
)Maaf kalo ada kata" yang salah atau kurang berkenan. Saya sedang belajar menulis, saya sangat membutuhkan dan menghargai komentar kalian.
Terima kasih
Spoiler for Indeks:
Spoiler for New Life:
Spoiler for Why?:
Spoiler for Next Life:
Spoiler for Pergulatan Batin:
Spoiler for Panggilanku dan panggilanmu:
Spoiler for Masa Kelam:
Spoiler for Just you and me:
Diubah oleh benedicta33 12-06-2014 21:14
JabLai cOY dan anasabila memberi reputasi
2
158.6K
998
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
benedicta33
#105
Part 19
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari sabtu tentunya
Hatiku rasanya cenat cenut saat menuju ke biara Hendri. Memang, perlu diakui, jarak rumah dan biara hanya ditempuh 15 menit dari rumahku. AHHHH HARI INI MAU KETEMU HENDRI, SAUDARA-SAUDARA!!!
Keringat dingin pun keluar dari tubuhku, seakan-akan aku sedang menghadapi ujian kehidupan
. Sekarang aku berada di depan pintu biara. Ingin pencet bel, tapi aaarghhh tangan tidak bisa diajak kompromi.
Tiba-tiba Hendri membuka pintu ruang tamu, dan aku terkejut! Karena ngebell aja belum. Wah! Intuisi Hendri benar" kuat
Aku masuk ke ruang tamu. Ketika berjalan ke ruang tamu, tanganku bersentuhan dengan tangan Hendri. Bisa disimpulkan dia baru beres mandi sore. Wangi banget coy!
SKIP
Kamu duduk saling bersebrangan, maklum harus punya batesan supaya tidak tergoda imannya
Kami pun saling bercanda satu sama lain, dan ringtone Hpku berbunyi
: Andi
Dek, besok jadi kan? Ayah butuh banget ni
Tak terasa 2 jam berlalu begitu aja. Rasa rinduku terobati. Ketika mau keluar dari ruang tamu, ada setan lewat ni sepertinya! Aku menarik tangan dia dan..
Aku mencium pipinya Hendri
Hendri menatapku kaget, aku jadi merasa bersalah.
Hendri tetap tersenyum. Dari sorotan matanya tidak ada rasa marah. Malah semakin lembut. Bukannya aku senang, tapi jadi merasa bersalah.
Yeah, I'm waiting for tomorrow! Let's fight!
*Bersambung*
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari sabtu tentunya
Hatiku rasanya cenat cenut saat menuju ke biara Hendri. Memang, perlu diakui, jarak rumah dan biara hanya ditempuh 15 menit dari rumahku. AHHHH HARI INI MAU KETEMU HENDRI, SAUDARA-SAUDARA!!!
Keringat dingin pun keluar dari tubuhku, seakan-akan aku sedang menghadapi ujian kehidupan
. Sekarang aku berada di depan pintu biara. Ingin pencet bel, tapi aaarghhh tangan tidak bisa diajak kompromi.Tiba-tiba Hendri membuka pintu ruang tamu, dan aku terkejut! Karena ngebell aja belum. Wah! Intuisi Hendri benar" kuat
Quote:
(H) : Eh Benedicta! Frater kira belum dateng
(B) : Udah dari lima menit yang lalu, Frater, cuma tadi ada sedikit kesulitan aja
(H) : Oh, kesulitan apa Ta?
(B) : Iya, aku bingung pintu biara yang mana? (boong banget!!)
(H) : Oh, gitu, silahkan masuk Ta!
(B) : Udah dari lima menit yang lalu, Frater, cuma tadi ada sedikit kesulitan aja
(H) : Oh, kesulitan apa Ta?
(B) : Iya, aku bingung pintu biara yang mana? (boong banget!!)
(H) : Oh, gitu, silahkan masuk Ta!
Aku masuk ke ruang tamu. Ketika berjalan ke ruang tamu, tanganku bersentuhan dengan tangan Hendri. Bisa disimpulkan dia baru beres mandi sore. Wangi banget coy!
SKIP
Kamu duduk saling bersebrangan, maklum harus punya batesan supaya tidak tergoda imannya
Quote:
(H) : Jadi besok rencananya gimana?
(B) : Ya aku janjian sama germ*nya jam 10 pagi Ter. Frater sibuk ga?
(H) : Ummm jam 10 ya? Bisa Ta, karena frater bertugas di Kapel aja (gereja kecil) jadi koster (orang yang menyiapkan peralatan ibadat seperti jubah pastor, alkitab, nyalain lilin, siapin hosti (roti tak beragi)). Nanti setelah misa (ibadat) kamu tunggu di ruang tamu aja ya?
(B) : Ok Ter. Tapi...
(H): Tapi apalagi Ta?
(B) : Hotelnya kan di Lembang, kita naik kendaraan apa?
(H) : Tenang Ta, frater bisa pinjem motor di biara ini. Pokoknya jangan takut.
(B) :
AAh frater, aku ngerepotin ya?
(H) : Gak Ta, frater pengen kamu berubah jadi wanita yang lebih baik
(B) : *JLEEB* Iya Ter, aku mau berubah!!! Oh ya, by the way besok setelah sampai Hotel Z aku ngapain ni?
(H) : Kamu ikutin orang itu masuk kamu, ketika kamu hampir ditelanjangi kamu langsung SMS nomer kamar ya!
(B) : Waduh, ga salah? ntar frater liat tubuh aku
*ups*
(H) : Frater bilang kan kalo hampir ditelanjangi, Benedicta
(B) : Ok lah kalo begitu!
(B) : Ya aku janjian sama germ*nya jam 10 pagi Ter. Frater sibuk ga?
(H) : Ummm jam 10 ya? Bisa Ta, karena frater bertugas di Kapel aja (gereja kecil) jadi koster (orang yang menyiapkan peralatan ibadat seperti jubah pastor, alkitab, nyalain lilin, siapin hosti (roti tak beragi)). Nanti setelah misa (ibadat) kamu tunggu di ruang tamu aja ya?
(B) : Ok Ter. Tapi...
(H): Tapi apalagi Ta?
(B) : Hotelnya kan di Lembang, kita naik kendaraan apa?
(H) : Tenang Ta, frater bisa pinjem motor di biara ini. Pokoknya jangan takut.
(B) :
AAh frater, aku ngerepotin ya?(H) : Gak Ta, frater pengen kamu berubah jadi wanita yang lebih baik
(B) : *JLEEB* Iya Ter, aku mau berubah!!! Oh ya, by the way besok setelah sampai Hotel Z aku ngapain ni?
(H) : Kamu ikutin orang itu masuk kamu, ketika kamu hampir ditelanjangi kamu langsung SMS nomer kamar ya!
(B) : Waduh, ga salah? ntar frater liat tubuh aku
*ups*(H) : Frater bilang kan kalo hampir ditelanjangi, Benedicta
(B) : Ok lah kalo begitu!
Kami pun saling bercanda satu sama lain, dan ringtone Hpku berbunyi
Quote:
: AndiDek, besok jadi kan? Ayah butuh banget ni
Quote:
(H) : Siapa Ta?
(B) : *menyerahkan Hpku* Siapa lagi kalo bukan dia?
(H) : Ya ampun! sampe segitunya! ckckckckck! pria macam apa coba!
(B) : Aku lagi memutar otak ni, aku ingin kirim uang buat dia yang terakhir kalinya, tapi gak punya uang ni.. Aku boleh pinjem frater ga? Jujur, aku butuh 150rb buat dia.
(H) : Hmmm bener yang terakhir kalinya? *buka dompet dan mengeluarkan selembaran uang 100rb* frater hanya punya segini. Ini uang jajan frater selama sebulan dari biara.
(B) : *ga enak hati* ya udah frater, ga jadi.
(H) : Ga apa" Dicta, frater masih bisa makan di biara. Tapi Dicta janji ya ini terakhir kalinya.
(B) : iya frater
(H) : *kasih uang* kalo gitu besok deal ya. Inget, ini terakhir kalinya!
(B) : Baik ter. oya ter, aku pamit pulang dulu ya, besok jam setengah 8 aku misa (ibadat) disini
(H) : Ok Dicta, frater tunggu ya
(B) : *menyerahkan Hpku* Siapa lagi kalo bukan dia?
(H) : Ya ampun! sampe segitunya! ckckckckck! pria macam apa coba!
(B) : Aku lagi memutar otak ni, aku ingin kirim uang buat dia yang terakhir kalinya, tapi gak punya uang ni.. Aku boleh pinjem frater ga? Jujur, aku butuh 150rb buat dia.
(H) : Hmmm bener yang terakhir kalinya? *buka dompet dan mengeluarkan selembaran uang 100rb* frater hanya punya segini. Ini uang jajan frater selama sebulan dari biara.
(B) : *ga enak hati* ya udah frater, ga jadi.
(H) : Ga apa" Dicta, frater masih bisa makan di biara. Tapi Dicta janji ya ini terakhir kalinya.
(B) : iya frater
(H) : *kasih uang* kalo gitu besok deal ya. Inget, ini terakhir kalinya!
(B) : Baik ter. oya ter, aku pamit pulang dulu ya, besok jam setengah 8 aku misa (ibadat) disini
(H) : Ok Dicta, frater tunggu ya
Tak terasa 2 jam berlalu begitu aja. Rasa rinduku terobati. Ketika mau keluar dari ruang tamu, ada setan lewat ni sepertinya! Aku menarik tangan dia dan..
Aku mencium pipinya Hendri
Hendri menatapku kaget, aku jadi merasa bersalah.
Quote:
(B) : Maaf ter, aku kelewatan!
(H) : Oh, ga apa" Dicta.
(B) : Frater marah ya? Aku cium frater karena ingin berterima kasih pada frater.
(H) : Ga, saya ga marah, saya ngerti kok dan itu wajar. Kita kan seperti kakak-adikbesok ya kita beraksi!
(B) : Sip! Jangan marah ya Ter, anggep aja tadi ga ada apa"
(H) :
(H) : Oh, ga apa" Dicta.
(B) : Frater marah ya? Aku cium frater karena ingin berterima kasih pada frater.
(H) : Ga, saya ga marah, saya ngerti kok dan itu wajar. Kita kan seperti kakak-adik
besok ya kita beraksi!(B) : Sip! Jangan marah ya Ter, anggep aja tadi ga ada apa"
(H) :
Hendri tetap tersenyum. Dari sorotan matanya tidak ada rasa marah. Malah semakin lembut. Bukannya aku senang, tapi jadi merasa bersalah.
Yeah, I'm waiting for tomorrow! Let's fight!
*Bersambung*
Diubah oleh benedicta33 08-07-2013 11:19
0